4. Hambatan-Hambatan Dalam Implementasi Pendidikan Budi Pekerti ke
Dalam Mata Pelajaran PKn Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Margoyoso Pati
Hasil wawancara dengan guru mata pelajaran PKn SMP Negeri 2 Margoyoso Pati, Bapak Sukarto, tanggal 18 April 2009, bahwa hambatan-
hambatan yang dihadapi dalam pelaksanaan pendidikan budi pekerti yang diintegrasikan ke dalam mata pelajaran PKn kelas VIII antara lain sebagai
berikut: 1.
Hambatan menghadapi siswa dari lingkungan yang tidak baik. 2.
Hambatan yang berasal dari siswa sendiri baik dari internal maupun eksternal siswa.
3. Waktu yang tersedia untuk pendidikan budi pekerti di kelas sangat terbatas
karena pendidikan budi pekerti bukan merupakan mata pelajaran yang berdiri sendiri.
5. Manfaat Implementasi Pendidikan Budi Pekerti Yang Diintegrasikan Ke
Dalam Mata Pelajaran PKn Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Margoyoso Pati
Sesuai dengan tujuan UU RI No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, tujuan pendidikan budi pekerti adalah untuk mengembangkan potensi
siswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Selain memiliki tujuan, implementasi pendidikan budi pekerti ke dalam mata pelajaran PKn juga memiliki manfaat yang sangat penting, salah satu di
antaranya adalah membentuk manusia yang berkarakter baik dan perubahan sikap, sifat, dan perilaku secara lebih positif.
Di SMP Negeri 2 Margoyoso Pati manfaat dari implementasi pendidikan budi pekerti yang diintegrasikan ke dalam mata pelajaran PKn adalah sebagai
berikut : Hasil Wawancara dengan Kepala SMP Negeri 2 Margoyoso Pati, Bapak
Tori Wibiyantoro, tanggal 18 April 2009. ”Manfaat pendidikan budi pekerti sangatlah banyak, kita sebagai
bangsa Indonesia yang menganut budaya Jawa, bersikap sopan santun, bertatakrama, menghargai orang lain, mengormati, dan saling
membantu merupakan hal yang seharusnya kita miliki dan seharusnya kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari”
Hasil Wawancara dengan guru mata pelajaran PKn kelas VIII SMP Negeri 2 Margoyoso Pati, Bapak Sukarto, tanggal 18 April 2009.
”Manfaatnya yaitu dengan pendidikan budi pekerti anak akan mengetahui mana yang baik dan mana yang jelek, mana yang etis dan
mana yang tidak etis. Dengan pendidikan budi pekerti anak lebih dapat menghormati dan menghargai guru, karyawan, teman-teman, dan
semua warga sekolah, selain itu manfaat pendidikan budi pekerti dapat menciptakan rasa yang harmonis, sailing memiliki dan juga dapat
meningkatkan keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan yang menimbulkan nilai tanggung jawab, disiplin, tenggang rasa, sabar, dan
taat.”
Hasil wawancara dengan siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Margoyoso Pati, Naimatun, tanggal 18 April 2009.
”Manfaat pendidikan budi pekerti banyak sekali, salah satunya saya dapat belajar menghargai orang lain.”
Wawancara dengan siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Margoyoso Pati,
Ardian Sayoga, tanggal 18 April 2009. ”Manfaatnya banyak sekali mbak...saya dapat berperilaku yang lebih
baik lagi, menghormati orang lain, dan bertuturkata yang sopan.”
Wawancara dengan siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Margoyoso Pati, Ayu Wulandari, tanggal 18 April 2009.
”Dengan pendidikan budi pekerti saya jadi lebih bersabar, saya bisa mengetahui mana yang baik dan mana yang tidak baik, selain itu saya
dapat meningkatkan keimanan saya kepada Tuhan.”
Karena manfaat pendidikan budi pekerti yang begitu banyak, maka perlu adanya penambahan pendidikan budi pekerti yang tidak hanya di sekolahan saja.
Pendidikan budi pekerti dapat pula diajarkan di rumah, di masyarakat bahkan di mana dan kapan saja.
B. PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN