7. Defenisi Konsep
Menurut Singarimbun 1995;33 konsep adalah abstraksi mengenai suatu fenomena yang dirumuskan atas dasar generalisasi dan sejumlah karakteristik,
kejadian keadaan, kelompok atau individu tertentu
Untuk memberikan batasan-batasan yang lebih jelas dari masing-masing konsep guna menghindari adanya salah pengertian, maka defenisi beberapa konsep
yang dipakai dalam penelitian ini sesuai dengan kerangka teoritis yang telah dikemukakan di atas maka konsep operasional tersebut adalah sebagai berikut:
1. Partisipasi Masyarakat adalah keterlibatan mental dan emosional individu dalam
situasi kelompok yang mendorongnya memberikan sumbangan terhadap tujuan
kelompok serta mambagi tanggung jawab bersama mereka.
2. Pembangunan Desa adalah sebagai upaya untuk menumbuhkan keadaan dari yang kurang dikehendaki menuju keadaan yang lebih baik berdasarkan aspirasi,
partisipasi, adat istiadat masyarakat setempat.
8. Defenisi Operasional
Defenisi operasional adalah semacam petunjuk pelaksanaan bagaimana caranya mengukur suatu variabel Singarimbun,1995:56. Menurut siagian, 2004:11
defenisi operasional merupakan uraian dari konsep yang sudah dirumuskan dalam bentuk indikator-indikator agar lebih memudahkan operasionalisasi dari sudut
penelitian. Operasionalisasi variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
A. Variabel bebas X dalam penelitian ini adalah Partisipasi Politik Masyarakat dengan indikatornya sebagai berikut :
No Dimensi
Indikator 1
2 3
4
Waktu Pikiran
Tenaga
Uang
Meluangkan waktu Masukan dan Saran
Kerjasama
Sumbangan dan Iuran
Menurut Max F. Millikan , Muhaimin 1982:16. defenisi operasional merupakan uraian dari konsep yang sudah dirumuskan dalam bentuk indikator-
indikator agar lebih memudahkan operasionalisasi dari sudut penelitian.
Operasionalisasi variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut B. Variabel terikat Y dalam penelitian ini adalah pembangunan Desa dengan
indikatornya sebagai berikut : No
Dimensi Indikator
1 2
3 Persamaan equality
Kapasitas Diferensiasi dan spesialisasi
- Keterlibatan masyarakat dalam
kegiatan-kegiatan politik -
Persamaan hak dan kewajiban masyarakat dalam sistem politik
- Persamaan peluang dan
kesempatan masyarakat dalam menduduki jabatan politik, dsb.
- Output penerapan suatu sistem
kebijakan -
Efektivitas dan efisiensi pelaksanaan kebijaksanaan
pemerintah
- Rasionalitas administrasi
- Spesialisasi struktur
- Spesialisasi fungsionil
Sumber : Muhaimin 1982:16
BAB II METODE PENELITIAN
A. Bentuk Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasional dengan pendekatan kuantitatif, karena penelitian ini bertujuan untuk mengukur Hubungan
partisipasi politik masyarakat terhadap pembangunan desa di Desa Kelanga Kecamatan Bunguran Timur Laut Kabupaten Natuna Propinsi Kepulauan Riau.
B. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Desa Kelanga Kecamatan Bunguran Timur Laut Kabupaten Natuna Propinsi Kepulauan Riau.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh masyarakat Desa Kelanga sebanyak 930 orang. Kemudian populasi ini dibagi atas dua komponen yaitu:
a. Pemerintah Desa Kelanga Kecamatan Bunguran Timur Laut.
b. Masyarakat Desa Kelanga Kecamatan Bunguran Timur Laut.
2. Sampel
Sampel penelitian adalah sebagian dari populasi yang diambil sebagai sumber data dan dapat mewakili seluruh populasi. Sugiyono mengatakan bahwa sampel
adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi Sugiyono, 2002 : 57.