Keterbatasan Laporan Keuangan Laporan Keuangan Restoran Tabel 1.1

perubahan-perubahan yang terjadi secara lebih cepat sehingga masalah yang timbul dari kegiatan usaha dapat segera diselesaikan dengan pengambilan keputusan yang cepat dan tepat. 5. Evaluate penilaian Untuk menilai prestasi kinerja usaha para manajemen dalam mengelola perusahaan. Menunjukkan apa yang telah dilakukan oleh para manajemen untuk mempertanggung jawabkan atas sumber daya yang ada dan tugas wewenang yang dipercayakan kepadanya serta mengungkapkan sejauh mana kinerja manajemen untuk menghasilkan laba.

E. Keterbatasan Laporan Keuangan

Laporan keuangan juga memiliki beberapa keterbatasan yang perlu diketahui, antara lain: a. Laporan keuangan dibuat secara periodik pada dasarnya merupakan integritas report laporan yang harus dibuat antara waktu tertentu yang sifatnya sementara dan bukan laporan yang final. Karena itu jumlah dan hal-hal interim report ini terdapat pendapat pribadi yang dilakukan oleh akuntan maupun manajemen. b. Laporan keuangan menunjukkan angka dalam rupiah yang kelihatannya bersifat pasti dan tepat, tetapi sebenarnya dasar penyusunannya dengan standar nilai yang mungkin berbeda atau berubah-ubah. Universitas Sumatera Utara c. Laporan keuangan disusun berdasarkan hasil pencatatan transaksi keuangan nilai rupiah dari berbagai waktu atau tanggal yang lalu dimana daya beli uang tersebut berubah dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya sehingga kenaikan volume penjualan yang dinyatakan dalam rupiah belum tentu menunjukkan unit yang dijual semakin besar, mungkin kenaikan itu disebabkan turunnya nilai uang yang diikuti dengan kenaikan tingkat inflasi. d. Laporan keuangan tidak dapat mencerminkan berbagai fakta yang dapat mempengaruhi posisi atau keadaan keuangan perusahaan karena faktor- faktor tersebut tidak dapat dinyatakan dalam satuan uang.

F. Bentuk-bentuk laporan keuangan

Laporan keuangan menyajikan empat laporan yaitu neraca balanced, laporan laba rugi income statement, laporan ekuitas equity statement dan laporan arus kas cash flow statement. Jika disajikan besama, semua laporan ini akan memberikan gambaran aktivitas operasi dan posisi keuangan perusahaan. Ini semua dikarenakan oleh laporan keuangan melaporkan apa yang sebenarnya telah terjadi pada assets, profit dan deviden selama beberapa tahun terakhir. Analisa laporan keuangan melibatkan penggunaan semua berbagai bentuk-bentuk laporan keuangan. Dari komponen-komponen diatas yang menjadi fokus pembahasan adalah analisa horizontal atau analisis trend. Universitas Sumatera Utara Sebelum menganalisa suatu laporan keuangan terlebih dahulu harus dimengerti secara rinci dan mendalam mengenai bagian-bagian neraca yang terdiri dari aktiva assets, passiva passive dan modal capital; laporan laba rugi yang terdiri dari bentuk bertahap multiple-step income statement dan bentuk langsung single-step income statement.

1. Neraca Balanced

Neraca adalah sebuah laporan yang melaporkan jumlah aktiva assets, kewajiban liabilities dan ekuitas pemilik owner’s equity.Warren, dkk., 2005: 27 Bentuk neraca terbagi atas bentuk akun account form yaitu menggambarkan format dasar dari persamaan akuntansi, dimana aktiva ditempatkan di sebelah kiri dan kewajiban dan modal di sebelah kanan. Bentuk lain dari neraca adalah bentuk laporan report form yaitu yang menempatkan kewajiban dan modal di bawah aktiva.

a. Aktiva Assets

Aktiva adalah sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan yang mencakup kas, tanah, pabrik dan peralatan. Bagian aktiva dalam neraca biasanya disusun berdasarkan urutan cepat lambatnya aktiva tersebut di konversi menjadi kas atau digunakan dalam operasi. Kas berada diurutan pertama, diikuti oleh piutang, perlengkapan, asuransi dibayar di muka dan aktiva lancar lainnya. Kemudian, aktiva yang Universitas Sumatera Utara sifatnya tetap seperti tanah, bangunan dan peralatan. Pada bagian kewajiban merupakan hutang usaha. Berikutnya, neraca akan diuraikan dua kelompok aktiva yaitu aktiva lancar dan aktiva tetap. 1 Aktiva lancar Current assets Aktiva yang diharapkan akan di konversi menjadi kas atau dijual atau dipakai habis dalam satu tahun atau kurang, dalam operasi bisnis yang normal disebut aktiva lancar. Aktiva lancar meliputi kas, persediaan, piutang, deposito jangka pendek, wesel tagih yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun, surat-surat berharga efek yang dapat segera dijual, biaya yang dibayar dimuka. 2 Aktiva tetap Fixed assets Aktiva tetap merupakan aktiva yang akan menyusut sejalan dengan berlalunya waktu. Biaya akumulasi penyusutan dari aktiva tetap akan dilaporkan di neraca. Aktiva tetap terbagi atas dua kelompok yaitu Aktiva tetap berwujud yang meliputi properti, peralatan, mesin-mesin, gedung dan tanah. Aktiva tetap tidak berwujud meliputi hak paten, hak cipta, franchise, merek dagang dan goodwill.

b. Passiva Passive

Dibagian passiva hanya terdapat kewajiban liabilities atau sering disebut hutang. Maka, kewajiban adalah utang kepada pihak luar kreditor setelah penerimaan barang atau jasa tetapi belum melakukan pembayaran. Universitas Sumatera Utara Berdasarkan jangka waktu pengembaliannya atau pelunasannya hutang dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu : 1 Hutang lancar atau hutang jangka pendek Current liabilities Hutang lancar atau hutang jangka pendek adalah kewajiban yang dibayar dengan aktiva dan jatuh tempo dalam jangka pendek biasanya kurang dari satu tahun. Yang termasuk kedalam golongan hutang lancar antara lain hutang pajak, hutang bunga, hutang upah dan wesel bayar jangka pendek. 2 Hutang jangka panjang Long term debt liabilities Hutang jangka panjang adalah kewajiban yang biasanya dilunasi secara periodik karena dalam jangka waktu lebih dari satu tahun.Yang termasuk ke dalam hutang jangka panjang adalah hutang obligasi, hutang hipotek dan wesel bayar jangka panjang.

c. Modal Capital

Modal adalah hak pemilik terhadap aktiva bisnis dari kelebihan nilai aktiva yang dimiliki oleh perusahaan setelah dikurangi kewajiban- kewajibannya. Modal dapat berasal dari investasi pemilik dan laba ditahan. Pemilik perusahaan merupakan pihak yang akan menikmati keuntungan dari modal yang dihasilkan aktivitas perusahaan yang disebut deviden, sedangkan laba ditahan merupakan laba yang dihasilkan yang tidak ditujukan untuk deviden pemilik tetapi untuk aktivitas perusahaan pada periode berikutnya. Universitas Sumatera Utara

2. Laporan laba rugi Income statement

Laporan laba rugi adalah laporan yang mengikhtisarkan pendapatan dan pengeluaran perusahaan selama satu periode akuntansi, yang biasanya setiap satu kuartal atau satu tahun. Tujuan dari penyusunan perhitungan laporan laba rugi adalah untuk mengukur perkembangan perusahaan dalam menjalankan fungsinya untuk mencapai laba sehubungan dengan sifat kegiatan perusahaan dan juga dapat menunjukkan pertumbuhan aktivitas yang dihasilkan dari penjualan barang atau jasa. Laporan laba rugi dapat dibagi menjadi beberapa bentuk penysunannya, yaitu : a. Laporan laba rugi bentuk bertahap Multiple-step income statement Laporan laba rugi bentuk bertahap adalah bentuk laporan laba rugi yang memuat beberapa bagian, subbagian dan subtotal. Dalam menyusun laporan laba rugi dalam bentuk bertahap terdiri dari bagian pertama adalah penjualan yaitu jumlah yang dibebankan kepada pelanggan untuk barang dagang atau jasa yang dijual, baik secara tunai maupun kredit. Bagian yang kedua biaya-biaya operasional dan biaya-biaya adminitrasi. Bagian yang ketiga adalah pendapatan dan beban yang terjadi diluar dari aktivitas usaha. Bagian yang keempat adalah hasil dari laba rugi yang diperoleh dengan mengurangkan laba bersih dengan pajak dari pendapatan. Universitas Sumatera Utara b. Laporan laba rugi bentuk langsung Singel-step income statement Bentuk lain dari laporan laba rugi adalah laporan laba bentuk langsung yaitu dengan mengurangkan sekaligus total penjumlahan semua beban dari total penjumlahan semua pendapatan. Bentuk langsung memberikan penekanan pada total pendapatan dan total beban sebagai faktor-faktor yang menentukan laba bersih. Kekurangan dari bentuk langsung dikarenakan oleh jumlah laba kotor dan laba operasi tidak tersedia. Hal ini menyebabkan banyak perusahaan menggunakan laporan laba rugi bentuk bertahap karena dapat digunakan dalam analisis lebih lanjut. Universitas Sumatera Utara

G. Laporan Keuangan Restoran Tabel 1.1

Restoran Warung Burung Goreng Mbak Gita Neraca RINCIAN Posisi Posisi Posisi 31-Dec-10 31-Des-11 31-Des-12 AKTIVA I Aktiva Lancar 1 Kas dan bank 45.000.000,00 67.500.000,00 87.750.000,00 2 Piutang Usaha 55.000.000,00 137.500.000,00 275.000.000,00 3 Persediaan 85.000.000,00 212.500.000,00 425.000.000,00 4 Pekerjaan dalam proses 0,00 0,00 0,00 5 Biaya dibayar dimuka 36.000.000,00 54.000.000,00 81.000.000,00 Jumlah Aktiva Lancar 221.000.000,00 471.500.000,00 868.750.000,00 II Aktiva Tetap 1 Tanah 36.000.000,00 36.000.000,00 36.000.000,00 2 Bangunan 276.680.000,00 262.846.000,00 249.703.700,00 3 Mesin-mesinperalatan 25.500.000,00 22.950.000,00 20.655.000,00 4 Inventaris 0,00 0,00 0,00 5 Kendaraan 85.000.000,00 76.500.000,00 68.850.000,00 423.180.000,00 398.296.000,00 375.208.700,00 Penyusutan 66.386.000,00 62.514.200,00 58.891.240,00 Jumlah Aktiva Tetap 356.794.000,00 335.781.800,00 316.317.460,00 JUMLAH AKTIVA 577.794.000,00 807.281.800,00 1.185.067.460,00 PASIVA I Hutang Lancar 1 Hutang 35.500.000,00 46.150.000,00 69.225.000,00 2 Kredit umum 0,00 0,00 0,00 3 KAL 0,00 0,00 0,00 3 Biaya-biaya yg masih 68.000.000,00 88.400.000,00 114.920.000,00 harus dibayar Jumlah Hutang Lancar 103.500.000,00 134.550.000,00 184.145.000,00 II Hutang Jangka Panjang 0,00 150.524.430,77 115.761.766,38 III Modal 1 Modal disetor 375.680.000,00 380.278.243,00 657.870.608,00 2 Laba ditahan 0,00 0,00 0,00 3 Laba tahun berjalan 98.614.000,00 141.929.126,00 227.290.086,00 474.294.000 522.207.369 885.160.694 JUMLAH PASIVA 577.794.000,00 807.281.800,00 1.185.067.460,00 Pertanggal 31 Desember 2010-2012 Sumber Data : Restoran Burung Goreng Mbak Gita Universitas Sumatera Utara Tabel 1.2 Restoran Burung Goreng Mbak Gita Laba Rugi Per Tanggal 31 Desember 2010-2012 Uraian Per 31 Desember 2010 Per 31 Desember 2011 Per 31 Desember 2012 - Penjualan Bersih Rp. 540.000.000,00 Rp. 810.000.000,00 Rp. 1.053.000.000,00 - Harga Pokok Penjualan Rp. 250.200.000,00 Rp. 375.300.000,00 Rp. 487.890.000,00 - Biaya Operasional dan Tenaga Kerja Rp. 100.800.000,00 Rp. 131.040.000,00 Rp. 170.352.000,00 - Jumlah laba kotor Rp. 189.000.000,00 Rp. 303.660.000,00 Rp. 394.758.000,00 - Jumlah penyusutan Rp. 66.386.000,00 Rp. 62.514.200,00 Rp. 58.891.240,00 - Jumlah laba usaha sebelum bunga dan pajak Rp. 122.614.000,00 Rp. 241.145.800,00 Rp. 335.866.760,00 - Penghasilan Lainnya Rp. - Rp. - Rp. - - Jumlah pembayaran bunga KRK Rp. - Rp. - Rp. - - Jumlah pembayaran Angsuran Rp. - Rp. 68.016.673,93 Rp. 68.016.673,93 - Jumlah laba sebelum pajak Rp. 122.614.000,00 Rp. 173.129.126,07 Rp. 267.850.086,07 - Biaya Rumah tangga Rp. 24.000.000,00 Rp. 31.200.000,00 Rp. 40.560.000,00 - Pajak Rp. 122.614.000- Rp. - Rp. - - Laba rugi usaha Rp. 98.614.000,00 Rp. 141.929.126,07 Rp. 227.290.086,07 Sumber data : Restoran Burung Goreng Mbak Gita Universitas Sumatera Utara

H. Pengertian Analisis Horizontal Trend Analiysis