10 Tabel 5 Jumlah akar yang terputus dengan memakai pisau
Sampel Padi umur 16 HST
Padi umur 40 HST Jumlah
akar total Jumlah
akar putus Persentase
Jumlah akar total
Jumlah akar putus
Persentase 1
120 12
10 235
23 10
2 124
13 10
253 25
10 3
136 14
10 255
30 12
4 142
13 9
244 26
11 5
132 12
9 232
20 9
6 125
10 8
257 35
14 7
123 13
11 253
31 12
8 138
16 12
224 32
14 9
128 12
9 246
28 11
10 121
17 14
210 26
12 11
116 14
12 235
27 11
12 128
14 11
264 30
11 13
126 18
14 245
29 12
14 134
13 10
224 29
13 15
132 14
11 202
30 15
16 132
13 10
217 23
11 17
119 12
10 218
25 11
18 128
11 9
225 30
13 19
125 14
11 234
26 11
20 120
13 11
230 20
9 Rata-rata
127 13
11 235
27 12
Catatan: Alat dioperasikan pada satu sisi baris tanaman
c. Porositas dan Bulk Density
Penggunaan gasrok tidak hanya berfungsi sebagai penyiang gulma. Saat gasrok bergerak maju mundur, bagian cakar akan mencabut gulma sekaligus juga
membongkar permukaan tanah yang dilaluinya. Begitu juga dengan gasrok yang dilengkapi dengan pisau akan membongkar tanah yang dilaluinya pada kedalaman
tertentu. Kondisi tanah yang telah dilalui gasrok akan terlihat berbeda dibandingkan sebelum dilalui gasrok Gambar 8 dan 9 yang memungkinkan
terjadinya perubahan sifat fisik dan mekanik tanah.
Gambar 8 Kondisi lahan sebelum Gambar 9 Kondisi lahan setelah
penyiangan penyiangan
11 Hasil pengukuran menunjukkan bahwa penggasrokan pada usia tanaman
16 HST baik menggunakan pisau maupun tanpa pisau bermanfaat untuk memecah butiran tanah menjadi lebih kecil sehingga menurunkan nilai bulk density tanah
yang berkorelasi untuk meningkatkan nilai porositas tanah Tabel 6 dan 7. Namun manfaat tersebut seolah tidak terlihat pada penggasrokan padi umur 40
HST karena nilai porositas dan bulk density yang terukur tidak jauh berbeda Tabel 8 dan 9. Hasil uji Anova menunjukkan bahwa nilai porositas dan bulk
density penggasrokan tanpa pisau berbeda nyata dibandingkan penggasrokan dengan pisau di lahan padi umur 16 HST tetapi tidak berbeda nyata di lahan padi
umur 40 HST.
Tabel 6 Hasil penggasrokan tanpa pisau padi umur 16 HST Sampel
Sebelum perlakuan Setelah perlakuan
Porositas Bulk density
gcm
3
Porositas Bulk density
gcm
3
1 58.20
1.05 63.95
0.96 2
60.00 1.00
59.98 1.06
3 56.28
1.09 58.70
1.03 4
60.79 0.98
64.06 0.90
5 53.22
1.17 61.24
0.97 Rata-rata
57.70 1.06
61.59 0.98
Catatan: Nilai porositas sebelum perlakuan berbeda nyata dengan nilai porositas setelah perlakuan pada taraf 5.
Nilai bulk density sebelum perlakuan berbeda nyata dengan nilai bulk density setelah perlakuan pada taraf 5.
Tabel 7 Hasil penggasrokan dengan pisau padi umur 16 HST Sampel
Sebelum perlakuan Setelah perlakuan
Porositas Bulk density
gcm
3
Porositas Bulk density
gcm
3
1 61.50
1.02 63.89
0.90 2
58.39 1.10
58.34 1.04
3 59.54
1.01 57.18
1.07 4