5 c.
Porositas dan bulk density Pengukuran porositas dan bulk density dilakukan di
laboratorium Departemen Ilmu Tanah Fakultas Pertanian IPB dengan jumlah sampel tanah 10 buah masing-masing perlakuan
penyiangan tanpa pisau dan penyiangan dengan pisau. Pengambilan sampel tanah diambil menggunakan ring sampel
bervolume 98.13 cm
3
pada kedalaman 5 cm. d.
Tahanan penetrasi tanah Tahanan penetrasi tanah diukur sebelum dan setelah alat
gasrok bekerja di lahan. Pengukuran dilakukan menggunakan alat penetrometer pada kedalaman 5 cm sesuai kedalaman kerja
alat pada titik yang dilewati berjarak 2 cm dari tanaman padi. Nilai yang diperoleh adalah hasil rata-rata dari 20 titik sampel
dengan satuan kgcm
2
untuk setiap perlakuan.
Parameter lain yang juga diamati adalah jumlah akar setelah penyiangan dan penimbangan biomassa padi. Penimbangan dilakukan menggunakan
timbangan digital terhadap masing-masing 10 sampel rumpun padi dari perlakuan penyiangan manual, penyiangan tanpa pisau dan penyiangan dengan pisau.
Rumpun padi dibongkar kemudian tanah yang menempel dicuci bersih sebelum dilakukan penimbangan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Modifikasi Alat Penyiang
Identifikasi masalah yang dihadapi dalam modifikasi alat penyiang menemukan beberapa faktor yang harus dipertimbangkan yaitu: 1 jarak tanam
legowo 20 cm mempengaruhi lebar lempeng gasrok dan lebar total alat termasuk pisau, 2 lebih dari 50 perakaran padi terdistribusi pada kedalaman 5 cm
sehingga pisau yang dipasang harus mampu bekerja pada kedalaman tersebut, 3 gerakan gasrok maju mundur sehingga pisau perlu dipasang pada sepanjang
lempeng gasrok supaya akar yang diputus banyak 4 fungsi utama gasrok sebagai alat penyiang harus tetap dipertahankan sehingga modifikasi yang dilakukan tidak
mengubah bentuk dan ukuran gasrok sebelumnya.
Alat penyiang gulma yang digunakan adalah gasrok yang populer digunakan di daerah Jawa Tengah Gambar 3. Alat ini digunakan untuk penyiangan semi
mekanis dengan spesifikasi tercantum pada Tabel 1. Gasrok terbuat dari lempengan besi sebagai komponen utama, stainless steel sebagai bahan pembuat
pisau, dan bambu atau kayu sebagai gagang. Modifikasi yang dilakukan adalah dengan menambah sepasang pisau berjarak 4 cm di bawah gasrok dan berjarak 4
cm dari pinggir lempeng gasrok tanpa mengubah dimensi gasrok sebelumnya
6 Gambar 4 dan 5. Pemasangan pisau berfungsi untuk memutus perakaran padi
disaat bersamaan gasrok menyiangi gulma. Pisau yang terpasang bersifat semi permanen yang memudahkan petani untuk mengatur lebar kerja alat sekaligus
dapat dilepas bila tidak dibutuhkan. Kelemahan alat ini hanya dapat digunakan pada tanaman dengan jarak tanam yang sama dan lurus serta pada kondisi lahan
yang cukup air.
Tabel 1 Data teknis alat No
Uraian Nilai
1 Panjang
26.5 cm 2
Lebar 14 cm tanpa pisau
20 cm dengan pisau 3
Tebal 0.70 cm
4 Tinggi pegangan
106 cm 5
Lebar kerja efektif 18 cm tanpa pisau
24 cm dengan pisau 6
Kecepatan kerja 0.230 ms tanpa pisau
0.125 ms dengan pisau
Gambar 3 Gasrok sebelum modifikasi Gambar 4 Gasrok setelah modifikasi
Gambar 5 Sketsa tampak depan pemasangan pisau pada gasrok
7
B. Uji Kinerja Alat