Penentuan stasiun pengambilan contoh ikan Pengambilan contoh ikan Analisis contoh ikan di laboratorium

Gambar 5. Tahap-tahap penelitian

3.3.1. Penentuan stasiun pengambilan contoh ikan

Penentuan stasiun pengambilan contoh ikan dilakukan secara purposive yakni berdasarkan daerah penangkapan ikan kuro oleh nelayan. Lokasi pertama ke arah laut dan lokasi kedua ke arah mangrove. Deskripsi dan posisi stasiun penelitian yang ditentukan berdasarkan GPS Global Positioning System ditunjukkan pada Tabel 1. Tabel 1. Posisi dan deskripsi stasiun penelitian Stasiun Posisi Koordinat Dekripsi Stasiun Lintang Selatan Bujur Timur 1 6⁰ 12„16,9“ 107⁰ 46„30,8“ Terletak di daerah muara Sungai Cigadung Satu, masih di daerah pesisir, namun lebih mendekati ke arah laut 2 6⁰ 13„27,5“ 107⁰ 45„07,9“ Terletak di daerah mangrove sekitar Segara Menyan yang mendapatkan pengaruh dari Sungai Terusan Pengukuran panjang dan bobot tubuh ikan Faktor Kondisi Pola pertumbuhan Hubungan panjang bobot Ikan contoh hasil tangkapan Pengamatan dan pengukuran organ ikan Pembedahan ikan Lambung ikan Hati ikan Mulut ikan Pengukuran bobot hati Pengukuran bobot isi lambung Analisis isi lambung Penentuan lebar bukaan mulut LBM Lbm : PT Komposisi makanan variasi jenis makanan Luas relung tumpang tindih relung makanan ISC IHS Kategori ikan berdasarkan makanan Makanan utama Tingkat persaingan Aktivitas makan

3.3.2. Pengambilan contoh ikan

Contoh ikan diambil dengan menggunakan alat tangkap jaring rampus dengan ukuran mata jaring 31,75-50,80 mm. Ikan yang tertangkap diawetkan dalam larutan formalin 10 dan dibawa ke Laboratorium Biomakro 1, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB untuk dianalisis lebih lanjut.

3.3.3. Analisis contoh ikan di laboratorium

Pengukuran panjang total ikan dimulai dari ujung kepala yang terdepan biasanya ujung rahang terdepan sampai ujung sirip ekor paling belakang dengan menggunakan penggaris ketelitian 0,05 mm. Pengukuran lebar bukaan mulut dilakukan dengan cara membuka mulut ikan selebar-lebarnya kemudian diukur lebarnya. Pengukuran bobot total dilakukan dengan cara menimbang seluruh tubuh ikan contoh dengan menggunakan timbangan digital dengan ketelitian 0,01 g dan 0,0001 g. Pengukuran bobot dan volume makanan dalam lambung dilakukan dengan cara ikan dibedah terlebih dahulu. Pembedahan dimulai dengan menggunting dari anus ke arah dorsal sampai LL gurat sisi kemudian ke arah anterior sampai belakang kepala lalu kearah bawah hingga ke dasar perut sampai isi perut ikan terlihat. Pengukuran isi lambung dilakukan dengan cara mengeluarkan seluruh isi lambung, kemudian ditimbang dengan menggunakan timbangan digital. Pengukuran volume isi lambung dilakukan dengan cara memisahkan terlebih dahulu isi lambung berdasarkan jenis makanannya pada cawan petri, kemudian volume masing-masing jenis makanan tersebut diukur dengan menggunakan gelas ukur 10 ml dan 25 ml. Identifikasi jenis makanan ikan kuro dilakukan dengan cara mengamati dan menentukan jenis makanan secara langsung dengan bantuan buku guide to identification of marine and estuarine invertebrates Gosner 1971 untuk invertebrata serta buku taksonomi dan kunci identifikasi ikan Saanin 1984 untuk ikan. Pengukuran bobot hati dilakukan dengan cara hati ikan dipisahkan dari organ pencernaan lainnya kemudian ditimbang bobotnya dengan menggunakan timbangan digital. 3.4. Analisis Data 3.4.1. Hubungan panjang bobot