Analisis data angin Analisisdata sedimen

3.3.4 Pengambilan sampel sedimen

Pengambilan sampel sedimen dasar pantai dilakukan untuk analisis distribusi ukuran butir dan massa jenissedimen di lokasi penelitian. Pengambilan sampel sedimen dasar dilakukan dengan menggunakan alat Bottom grab sampler, sedangkan posisi pengambilan sampel ditentukan dengan menggunakan GPS. Sampel sedimen diambil sebanyak 7 lokasi, seperti diperlihatkan pada Gambar 3. Sampel sedimen yang diambil, kemudian dianalisis di laboratorium untuk memperoleh besar ukuran butir dan massa jenis sedimen.

3.3.5 Citra Landsat

Citra satelit landsatdiperoleh melalui internet yang diunduh di situs http:www. earthexplorer.usg.gov.html. Citra satelit landsat yang digunakan adalah citra tanggal 4 April 1990, 20 September 1999, 22 Agustus 2003 dan 3 Agustus 2008 dengan resolusi spasial 30 x 30 m. Garis pantai yang diperoleh dari citra satelit landsat tahun 1990 digunakan sebagai garis pantai awal, sedangkan garis pantai citra tahun 1999, 2003 dan 2008 digunakan untuk membandingkan garis pantai hasil model.

3.4 Analisis Data

3.4.1 Analisis data angin

Data angin yang diperoleh Lampiran 1 dan 2 kemudian dianalisis secara statistik dengan menggunakan Software WRPlot untuk mendapatkan persentase kejadian kecepatan dan arah angin. Dalam melakukan analisis data angin, maka data angin dikelompokkan dalam beberapa kelas dengan interval 0.5-2.1 mdet, 2.1- 3.6 mdet, 3.6-5.7 mdet, 5.7-8.8 mdet, 8.8-11.1 mdet dan 11.1 mdet dalam 8 arah angin. Data angin yang telah dikelompokkan digunakan untuk menggambarkan wind rose tahunan dan musiman di pantai Makassar selama tahun 1990 sampai 2008. Tabel 2 Klasifikasi ukuran partikel sedimen USACE 2003b

3.4.2 Analisisdata sedimen

Data sedimen yang diperoleh dari lapangan dianalisis dengan cara ayakan dan menggunakan metode sieve net yang mengikuti prosedur ASTM American Society for Testing and Material. Kemudian data ukuran butir sedimen dihitung dengan memplot persentase berat kumulatif terhadap diameter sedimen pada kertas semilog Lampiran 3. Berdasarkan plot ini, maka dapat ditentukan nilai diameter sedimen. Selanjutnya pengelompokan klasifikasi sedimen dilakukan menurut Skala Wenworth seperti diperlihatkan pada Tabel 2. Analisis parameter statistik sedimen mean, skewness, sorting dan kurtosis dilakukan dengan menggunakan persamaan Allen 1985 dan Lindholm 1987: Mean : 11 Skewness 12 Sorting: 13 Kurtosis 14 Berdasarkan hasil perhitungan nilai skewness, sorting dan kurtosis maka parameter statistik sedimen ditentukan dengan menggunakan Tabel 3. Tabel 3 Distribusi nilai parameter statistik sedimen Allen 1985 Sorting σ I Skewness Sk I Kurtosis K G Very well sorted Well sorted Moderately well sorted Moderately sorted Poorly sorted Very poorly sorted Extremely poorly sorted 0.35 0.35 – 0.50 0.50 – 0.70 0.70 – 1.00 1.00 – 2.00 2.00 – 4.00 4.00 Very fine skewed Fine skewed Symmetrical Coarse skewed Very coarse skewed 0.3 – 1.0 0.1 – 0.3 0.1 – -0.1 -0.1 – -0.3 -0.3 – -1.0 Very platykurtic Platykurtic Mesokurtic Leptokurtic Very leptokurtic Extremely leptokurtic 0.67 0.67 – 0.90 0.90 – 1.11 1.11 – 1.50 1.50 – 3.00 3.00

3.4.3 Analisis data pasang surut