dengan ketiga perlakuan dosis 2.5, 7.5 dan 12.5 µg100µ l. Nilai korelasi pada hari ke-42 kurang dari 0.3 hal ini menunjukan hubungan tingkat dosis dengan
persentase rataan hemoglobin sangat rendah sehingga tidak dapat dibuat garis
regresi Tabel 12. Nilai Rataan Hemoglobin Pada Setiap Perlakuan g Selama
Vaksinasi
Perlakuan Masa Vaksinasi hari
7 14
21 28
35 42
A 10±1.4
9.3±1.6 8.8±3.0
7.3±0.7 8±2
11.7±0.6
b
B 9.9±0.8
8.9±0.6 8.7±2.2
7.2±1.6 9±2.8
11±0.9
b
C 7.5±1.6
9.9±1.5 8.9±3.1
7.1±3 8.3±3.3
10.4±4.4
ab
K 8.9±1.4
8.9±1.2 9.1±4.6
7.1±0.2 8.7±1.1
9.3±1.0
a
Tabel 13. Nilai Rataan Hemoglobin Pada Setiap Perlakuan g Selama Uji Tantang
Perlakuan Masa Uji Tantang hari
49 56
63 70
A
9.2±1.2 11.6±2.8
10.1±1.8
B
8.3±0.1 8.7±0.2
9.5±2.1
C
10.3±1.2 9.9±1.7
10.5±1.3 8.5±4
K
8.2±2 10.5±1
9.3±1.1 Keterangan : Huruf superscrift yang berbeda pada kolom yang sama menunjukkan pengaruh
berbeda nyata p0,05
4.1.5 Kadar Hematokrit
Pengamatan terhadap nilai hematokrit dalam darah ikan mas pada perlakuan yang berbeda, menunjukan nilai yang berfluktuasi. Nilai tertinggi
terdapat pada perlakuan B yaitu 39.3±3.1 pada hari ke-7 setelah ikan divaksinasi. Nilai terrendah yaitu 21±6 pada perlakuan B hari ke-63. Dari
analisa statistik ragam ANOVA pada selang kepercayaan 95, diperoleh hasil bahwa pada masa vaksinasi maupun masa uji tantang tidak terdapat perlakuan
yang berbeda nyata.
Tabel 14. Nilai Rataan Hematokrit Pada Setiap Perlakuan Selama Vaksinasi
Perlakuan Masa Vaksinasi hari
7 14
21 28
35 42
A 35.2±5.8
27±4.5 21±8.7
27.2±3.3 28.5±4.8
30.3±5.5 B
39.3±3.1 24.5±4.7
23±7.4 27.2±3.3
23.8±8.8 26.5±6.3
C 37.3±3.8
28.7±7.5 31.7±3.1
21±12 24.5±10
25.3±11 K
32±1 25.3±3.5
30±4.6 24.3±2.1
21.7±6.5 24.33±9
Tabel 15. Nilai Rataan Hematokrit Pada Setiap Perlakuan Selama Uji Tantang
Perlakuan Masa Uji Tantang hari
49 56
63 70
A
29.7±5.0 26±2.7
26.3±5.5
B
27.7±2.9 27.3±4.5
21±6
C
30.7±5.1 30.7±2.1
30.3±7.5 30.2±7.5
K
23.7±9.3 28.5±4
23.3±2.9
4.1.6 Indeks Fagositik
Pengamatan terhadap nilai indeks fagositik dalam darah ikan mas pada perlakuan yang berbeda, menunjukan nilai yang berfluktuasi. Nilai tertinggi
terdapat pada perlakuan C yaitu 24±1 pada hari ke-49 seminggu setelah uji tantang. Nilai terendah terdapat perlakuan kontrol yaitu 7±1, pada hari ke-42.
Dari analisa statistik ragam ANOVA dan uji lanjutan Duncan pada selang kepercayaan 95, diperoleh hasil bahwa pada masa vaksinasi kontrol berbeda
nyata dengan ketiga perlakuan yang lain pada hari ke-28, 35, 42 dan 49. Sedangkan pada masa uji tantang kontrol berbeda nyata dengan perlakuan A, B
dan C pada hari ke-49, namun pada hari ke-63 perlakuan C berbeda nyata dengan perlakuan B, C dan kontrol.
Tabel 16. Nilai Rataan Indeks Fagositik Pada Setiap Perlakuan Selama Vaksinasi
Perlakuan Masa Vaksinasi hari
21 28
35 42
A 7.7±1.5
12.7±1.5
c
11.7±2.1
ab
9.3±1.5
b
B 8.7±0.6
16.7±1.5
b
13.3±3.1
b
10.3±0.6
b
C 10±2
13.7±1.5
b
14±1
b
11±1
b
K 7.3±1.2
8.3±1.2
a
8±1
a
7±1
a
Tabel 17. Nilai Rataan Indeks Fagositik Pada Setiap Perlakuan Selama Uji Tantang
Perlakuan Masa Uji Tantang hari
49 56
63 70
A
23±1
b
19±2 17±1
b
B
23.7±0.6
b
20.3±1.5 18.3±1.5
b
C
24±1
b
17±2.6 10±1
a
12.7±1.5
K
20±1
a
19.3±2.1 17±2.6
b
Keterangan : Huruf superscrift yang berbeda pada kolom yang sama menunjukkan pengaruh berbeda nyata p0,05
y = -0.1355x
2
+ 2.1261x + 8.2864 R
2
= 0.9996 y = -0.0576x
2
+ 1.1559x + 8.3953 R
2
= 0.9551
y = -0.0328x
2
+ 0.6993x + 7.2747 R
2
= 0.949 y = -0.0455x
2
+ 0.8437x + 20.409 R
2
= 0.8961 y = -0.1278x
2
+ 1.1131x + 16.31 R
2
= 0.9307
5 10
15 20
25 30
2.5 5
7.5 10
12.5 15
Dosis R
a ta
a n
H+28 H+35
H+42 H+49
H+63
Gambar 6. Hubungan tingkat dosis X dengan persentase rataan indeks fagositik Y ikan mas pada hari ke-28, 35, 42, 49 dan 63
Pada gambar 7 menunjukkan peningkatan persentase rataan indeks fagositik dalam darah ikan mas yang diberi perlakuan vaksin dengan dosis 0, 2,5,
7,5, dan 12,5 µg100µ l pada hari ke-28, 35, 42, 49 dan 63 membentuk pola kuadratik. Nilai korelasi yang diperoleh masing-masing sebesar 0.99, 0.97, 0.97,
0.94 dan 0.96 yang berarti hubungan tingkat dosis dengan persentase rataan indeks fagositik sangat tinggi. Nilai koefisien determinasi R
2
yang diperoleh masing-masing sebesar 0.9996, 0.9551, 0.949, 0.8961 dan 0.9307. Nilai
determinasi yang didapat menunjukkan variabel dosis dapat menerangkan
variabilitas sebesar 99.96, 95.51, 94.9, 89.61 dan 93.07 dari variabel
indeks fagositik.
4.2 Pembahasan