54 Cek nilai
∅ 12
�
2
=
0,75 28,4
12 320000
2
2400
= 14211107 Nmm Karena nilai Tu
∅ 12
�
2
maka tidak dperlukan tulangan torsi, sedangkan pada kondisi eksisting terpasang 2 tulangan torsi, maka struktrur balok B1 dinyatakan aman. Jumlah
tulangan torsi yang diperlukan pada masing – masing balok dapat dilihat pada Tabel 19.
Tabel 19. Hasil Perhitungan Penulangan Torsi
Tipe b
h d
Tu Nmm Kontrol
Keterangan B1
400 800
750 35749
14211106,77 tidak perlu tulangan torsi
B2 350
750 700
16589 10432181,2
tidak perlu tulangan torsi
B3 500
800 750
136618 20496788,61
tidak perlu tulangan torsi
B4 250
350 300
13711 2125073,949
tidak perlu tulangan torsi
B5 350
750 700
3530 10432181,2
tidak perlu tulangan torsi
B5K 350
750 700
4055 10432181,2
tidak perlu tulangan torsi
B6 450
450 400
61087 7587815,064
tidak perlu tulangan torsi
B7
300 450
400 23019
4046834,701 tidak perlu tulangan torsi
B7A
150 500
450 6041
1441180,449 tidak perlu tulangan torsi
B8 250
450 400
20053 3011037,724
tidak perlu tulangan torsi
B8A 200
300 250
2269 1199062,134
tidak perlu tulangan torsi
B9 200
400 350
21145 1776388,346
tidak perlu tulangan torsi
B9K 200
400 350
16761 1776388,346
tidak perlu tulangan torsi
B10 200
400 350
9128 1776388,346
tidak perlu tulangan torsi
B10K
200 400
350 6961
1776388,346 tidak perlu tulangan torsi
Perhitungan jumlah tulangan torsi yang diperlukan telah dilakukan dengan mengacu pada SNI 03 2847 2002, namun dapat dilihat bahwa nilai kontrol lebih besar dibanding dengan nilai
momen torsi ultimate pada setiap tipe balok yang berarti balok tidak memerlukan tulangan torsi untuk menahan momen torsi. Tulangan torsi dipasang dua buah pada tiap tipe balok sehingga
tulangan torsi dinyatakan aman pada tiap tipe balok.
4.1.4. Perhitungan Kolom
A. Perhitungan Penulangan Lentur Kolom
Perhitungan penulangan kolom tipe K1K menggunakan nilai momen ultimate arah sumbu x dan sumbu y. Nilai kombinasi momen dan beban aksial yang dapat ditahan kolom baik pada arah
sumbu X maupun sumbu Ydapat dilihat pada diagram interaksi pada Lampiran 5 sampai dengan Lampiran 24.
1. Sumbu X
Cek kelangsingan kolom : I =
1 12
. b. h
3
55 I =
1 12
.650. 650
3
I = 1,4876 . 1010 mm
4
A = b . h A = 650 . 650
A = 422500 mm
2
Rasio kelangsingan : r =
� �
=
1,4876 .10
10
422500
= 187,688
.
=
0,75.4200 187 ,688
= 16,788 34 -
12 1
2
= 34 -
247119099 119084276
= 9,098
Karena
.
34 -
12 1
2
maka termasuk kolom langsing
Eksentrisitas : e =
=
247119099 3776862
= 65 mm
Ordinat pada grafik perencanaan :
�
=
3776862 422500
= 8,94 MPa = 1,297 Ksi Absis pada grafik perencanaan :
� .
=
247119099 422500 .650
= 0,8998 MPa = 0,13 Ksi
Didapat nilai = 0,01 dari grafik perencanaan Luas tulangan perlu
= .Agr = 0,01 42500
= 4225 mm2 Digunakan tulangan 22 mm
As = ¼. .d
2
56 = ¼.3,14.650
2
= 379,94 mm
2
n =
� �
=
4225 379,94
= 11,12 ~ 12 buah tulangan Jumlah tulangan terpasang jumlah tulangan perlu
OK 2.
Sumbu Y Cek kelangsingan kolom :
I =
1 12
. b. h
3
I =
1 12
.650. 650
3
I = 1,4876 . 1010 mm
4
A = b . h A = 650 . 650
A = 422500 mm
2
Rasio kelangsingan : r =
� �
=
1,4876 .10
10
422500
= 187,688
.
=
0,75.4200 187 ,688
= 16,788 34 -
12 1
2
= 34 –
12.174381186 ,6 64767582
= 1,69 Karena
.
34 -
12 1
2
maka termasuk kolom langsing
Eksentrisitas : e =
=
174381186 ,6 3776862
= 46,17 mm
Ordinat pada grafik perencanaan :
�
=
3776862 422500
= 8,94 MPa = 1,297 Ksi
57 Absis pada grafik perencanaan :
� .
=
174381186 ,6 422500 .650
= 0,635 MPa = 0,0921 Ksi Didapat nilai = 0,01 dari grafik perencanaan
Luas tulangan perlu = .Agr
= 0,01 42500 = 4225 mm2
Digunakan tulangan 22 mm As = ¼. .d
2
= ¼.3,14.650
2
= 379,94 mm
2
n =
� �
=
4225 379,94
= 11,12 ~ 12 buah tulangan Jumlah tulangan terpasang jumlah tulangan perlu
OK
Hasil perhitungan tulangan lentur kolom pada sumbu x dan sumbu y dapat dilihat pada Tabel 20 dan Tabel 21.
Tabel 20. Hasil Perhitungan Jumlah Tulangan Perlu Sumbu X
Tipe Kolom
Dimensi mm Mu
N.mm Pu
N Diameter
Tulangan mm2
Jumlah Tulangan
Perlu Jumlah
Tulangan Terpasang
Tinggi Lebar
K1K 650
650 247119099
3776861,8 22
11,120177 20
K2 600
600 490050506
1190798,6 22
9,4751803 20
K3 600
600 182173368
2603099,2 19
12,703566 18
K3A 550
550 129336512
1673894 19
10,674524 16
K3B 550
550 284220912
976532,53 19
10,674524 16
K4 200
400 56671193
1045675,4 16
5,1751592 8
K1 440
539,6875 50391125
2439812,7 19
8,3795014 16
K1A 400
490,625 57041226
1836436,9 19
6,9252078 16
K1B 280
343,4375 29055847
1255251,3 19
3,3933518 10
K3C 200
245,3125 9709545,6
235218,29 16
2,4414063 6
Perhitungan jumlah tulangan lentur kolom yang diperlukan telah dilakukan dengan mengacu pada SNI 03 2847 2002, namun dapat dilihat bahwa pada tulangan lentur pada semua
tipe kolom aman kecuali kolom tipe K4 pada arah sumbu Y, jumlah tulangan lentur tidak dapat diketahui karena nilai rasio tulangan yang diperlukan tidak dapat didefinisikan menggunakan
grafik perencanaan , sedangkan nilai eksentrisitas kolom berada jauh diluar diagram interaksi pada
58 rasio tulangan eksisting, hal ini disebabkan dimensi kolom yang sangat kecil saat beban beban
bekerja pada arah sumbu Y. Tabel 21. Hasil Perhitungan Jumlah Tulangan Perlu Sumbu Y
Tipe Kolom
Dimensi mm Mu
N.mm Pu
N Diameter
Tulangan mm2
Jumlah Tulangan
Perlu Jumlah
Tulangan Terpasang
Tinggi Lebar
K1K 650
650 174381187
3776861,8 22
11,120177 20
K2 600
600 329595988
1190798,6 22
9,4751803 20
K3 600
600 247005500
2603099,2 19
12,703566 18
K3A 550
550 129336512
1673894 19
10,674524 16
K3B 550
550 337439573
976532,53 19
10,674524 16
K4 200
400 56909576
1045675,4 16
- 8
K1 440
539,6875 66871827
2439812,7 19
8,3795014 16
K1A 400
490,625 94606463
1836436,9 19
6,9252078 16
K1B 280
343,4375 28210519
1255251,3 19
3,3933518 10
K3C 200
245,3125 13297259
235218,29 16
2,4414063 6
B. Perhitungan Penulangan geser Kolom