Analisis Kadar Protein Metode Bradford Bradford 1976 Penentuan Karakteristik Ekstrak Protein dengan Elektroforesis SDS- PAGE Laemmli 1970
36
Tabel 3 menunjukkan Marker yang digunakan sebagai standar protein terdiri atas protein-protein dengan berat molekul kecil Low Molecular Weight.
Marker Fermentas tersebut mengandung tujuh jenis protein standar yang sudah
diketahui berat molekulnya, yaitu β-galactosidase BM: 116 kDa, bovine serum
albumin BM: 66.2 kDa, ovalbumin BM: 45 kDa, lactate dehydrogenase BM: 35 kDa, REase BSP 981 BM: 25 kDa,
β-lactoglobulin BM: 18.4 kDa dan lysozime BM: 14.4 kDa.
Tabel 3. Nilai mobilitas relatif Rf, logaritma berat molekul Log BM dan berat molekul protein standar
Pita ke-
Jenis protein BM
kDa Log BM
Jarak pergerakan
cm Rf
1 β-galactosidase 116
2.0645 1.81
0.157 2 BSA
66.2 1.8209 3.4
0.296 3 Ovalbumin
45 1.6532 5.41
0.470 4 Lactate
dehydrogenase 35 1.5441 6.92
0.602 5 Rease
Bsp981 25 1.3979
8.86 0.770
6 β-lactoglobulin 18.4
1.2648 10.47
0.910 7 Lysozyme
14.4 1.1584 10.97 0.954
Analisis data protein standar dilakukan dengan regresi linier, dimana dari hubungan antara logaritma berat molekul sumbu Y dan mobilitas relatif sumbu
X diperoleh persamaan Y= 2.1739-1.0369X dengan R
2
= 0.9858. Persamaan regresi dari kurva linier standar tersebut digunakan untuk menghitung berat
molekul protein-protein yang berhasil dipisahkan dari ekstrak fraksi protein udang jerbung, ikan tongkol dan kerang hijau.
Hasil pemisahan protein sampel secara keseluruhan Gambar 5 menunjukkan bahwa pita protein yang muncul pada gel elektroforesis memiliki
jumlah dan ketebalan yang berbeda-beda. Pita protein yang muncul lebih banyak dan lebih tebal pada fraksi sarkoplasma dibandingkan dengan fraksi miofibril.
Terutama terlihat pada fraksi sarkoplasma udang jerbung dan ikan tongkol. Hal ini sesuai dengan uji kadar protein fraksi tersebut, yang menunjukkan bahwa kadar
protein fraksi sarkoplasma sampel lebih tinggi dibandingkan dengan kadar protein fraksi miofibril.
Pita-pita protein yang dihasilkan dari elektroforesis kemudian dianalisis densitasnya dengan menggunakan program Image J, sehingga menghasilkan
visualisasi seperti Gambar 6. Pengukuran densitas pita protein bertujuan untuk mengetahui persentase masing-masing pita tersebut. Hasil pembacaan densitas
pita marker standar dengan program Image J dapat dilihat pada Gambar 6.
Gambar 6. Hasil pembacaan densitas pita marker standar dengan program Image J Puncak kurva yang terlihat pada Gambar 6 menandakan subunit protein
dengan bobot molekul tertentu. Lebar kurva menandakan ketebalan pita yang tampak. Dan dengan garis dasar yang sama pada setiap kurva, luas area di bawah
kurva yang dibatasi oleh garis dasar dihitung sebagai konsentrasi subunit protein yang terlihat pada pita. Perhitungan konsentrasi subunit merupakan perbandingan
luas area masing-masing pita dibagi dengan luas area seluruh pita, sehingga jumlah total seluruh pita adalah 100. Dari pembacaan densitas pita marker
standar diatas, diketahui bahwa konsentrasi terbesar penyusunnya adalah jenis protein ovalbumin 20.36 dan
β-lactoglobulin 21.14. Data hasil analisis terperinci mengenai berat molekul dan konsentrasi masing-masing subunit dapat
dilihat pada Lampiran 8b – 8d. Penjelasan lebih rinci dari masing-masing sampel adalah sebagai berikut: