manusia seperti eksploitasi oleh manusia terhadap lahan tersebut. Kandungan C- organik pada kesepuluh lahan yang diteliti dapat dilihat pada Tabel 8.
Tabel 8 Kandungan C-organik tanah
No Jenis tutupan Lahan C-Organik
1 Kebun Sawit 1
3,12 2
Kebun Sawit 2 1,43
3 Mangrove 1
6,33 4
Mangrove 2 6,76
5 Kebun campuran 1
1,09 6
Kebun campuran 2 2,14
7 Hutan campuran 1
1,51 8
Hutan campuran 2 0,56
9 Tegalan
0,94 10
Rawa 10,93
Kebun sawit 2 sebagai tutupan lahan yang memiliki karbon total terbesar memiliki kandungan C-Organik dalam kategori rendah. Hal ini dapat disebabkan
kondisi tanah pada kebun sawit 2 yang memiliki tekstur halus sehingga sulit untuk menyimpan air.
5.3.1.2.3 N-Total
Jumlah N-Total terbesar adalah pada rawa dengan persentase sebesar 0,60 persen. Sedangkan nilai N-Total terkecil terdapat pada hutan alam 2 dengan
persentase sebesar 0,05 . Hal ini disebabkan karena kandungan bahan organik yang dimiliki oleh rawa lebih tinggi dibanding tutupan lahan yang lain.
Tabel 9 Kandungan N-Total tanah
No Jenis tutupan Lahan N-Total
1 Kebun Sawit 1
0,24 2
Kebun Sawit 2 0,12
3 Mangrove 1
0,19 4
Mangrove 2 0,32
5 Kebun campuran 1
0,09 6
Kebun campuran 2 0,19
7 Hutan campuran 1
0,12 8
Hutan campuran 2 0,05
9 Tegalan
0,07 10
Rawa 0,60
Pada kebun sawit 2 yang memiliki karbon total tebesar, kandungan N-total yang dimiliki hanya sebesar 0,12 dimana nilai tersebut termasuk dalam kategori
rendah. Menurut Mengel dan Kirkby 1978, unsur N berkolerasi sangat erat dengan perkembangan jaringan meristem, sehingga sangat menentukan
pertumbuhan tanaman. Namun pada kebun sawit 2 ini tanaman sawit memiliki diameter yang cukup besar, ini dapat dikarenakan pada saat penanaman lahan ini
diberikan pupuk yang cukup namun ketika contoh tanah ini diambil lahan kebun sawit ini tidak lagi diberikan pupuk sehingga menyebabkan berkurangnya unsur N
yang dimiliki. Kandungan N-Total kesepuluh tutupan lahan dapat dilihat pada Tabel 9.
5.3.1.2.4 P P
2
O
5
Pada penelitian diperoleh nilai P
2
O
5
terbesar pada jenis tutupan lahan mangrove 1 sebesar 140 mg100g yang termasuk dalam kategori sangat tinggi,
sebab P tersedia dalam jumlah yang optimal pada pH diatas 6,0 Foth 1988. sedangkan tutupan lahan berupa rawa memiliki nilai P
2
O
5
sebesar 26 mg100g yang termasuk dalam kategori sedang. Sedikitnya unsur P
2
O
5
pada tanah rawa ini dapat diakibatkan terjadinya fiksasi oleh Al yang banyak terkandung dalam tanah
masam rawa. Tabel 10 Kandungan P P
2
O
5
tanah
No Jenis tutupan Lahan P P2O5
mg100g 1 Kebun Sawit 1
106 2 Kebun Sawit 2
29 3 Mangrove 1
140 4 Mangrove 2
58 5 Kebun campuran 1
114 6 Kebun campuran 2
61 7 Hutan campuran 1
47 8 Hutan campuran 2
62 9 Tegalan
40 10 Rawa
26
Pada tutupan lahan kebun sawit 2 yang memiliki karbon total terbesar ditemukan nilai P
2
O
5
sebesar 29 mg100g dimana nilai ini termasuk dalam
kategori sedang. Dengan nilai P
2
O
5
ini sudah cukup oleh tanaman sawit di lokasi ini karena tidak dapat ditemukan gejala-gejala kekurangan unusr P pada tanaman.
Kandungan P