Letak Geografis dan Administrasi Kependudukan

Gambar 10. Sistem Lahan di Lokasi Penelitian Tabel 11. Satuan Unit Lahan di Lokasi Penelitian No Satuan Unit Lahan Lokasi Penelitian ha 1 Af.1.1 1.695,39 8,18 2 Af.1.1.1 2.510,73 12,12 3 Af.1.1.2 8.269,12 39,91 4 Af.1.1.3 2.716,55 13,11 5 Af.1.2.1 - - 6 Bf.5.1 1.890,40 9,12 7 Bf.5.4 1.461,71 7,05 8 Bfq.1.2 1.787,58 8,63 9 Idf.4.2 390,48 1,88 Jumlah 20.721,96 100,00 Fisiografi pada satuan lahan aluvial adalah dataran, rawa, tanggul dan jalur meander sungai dan pelembahan. Satuan unit lahan ini memiliki areal yang luas dan komposisinya terdiri dari endapan halus dan memiliki kemiringan lereng 0-3 . Luas areal satuan unit lahan ini meliputi 54,79 dari lokasi penelitian atau seluas 22.552,54 hektar. Satuan unit lahan ini tersebar di seluruh lokasi penelitian. Satuan lahan dataran tuf masam merupakan satuan lahan yang di dominasi oleh batuan sedimen halus sampai kasar dengan kemasaman yang tinggi. Satuan ini memiliki bentuk lahan berombak sampai bergelombang, dengan keadaan lereng cukup tertoreh sampai tertoreh kuat. Satuan lahan ini memiliki kemiringan lereng 3-15 . Kelompok satuan lahan marin B merupakan satuan unit lahan yang didominasi oleh endapan pasir dari pengaruh pasang surut air laut. Satuan unit lahan ini terdapat di sepanjang sungai. Satuan unit lahan ini memiliki kandungan bahan sedimen halus, lereng 8 dan topografi datar sampai berombak. Gambar 11. Unit Lahan di Lokasi Penelitian` 4.3.5 Tanah Peta tanah pada Gambar 12 merupakan hasil kompilasi dari beberapa peta, yaitu Peta Tanah dan Satuan Lahan skala 1: 250.000 dan Peta Tanah dan Satuan Lahan Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Tulang Bawang – Pidada, Provinsi Lampung skala 1: 50.000 Departemen Pekerjaan Umum dan Fakultas Pertanian Universitas Lampung, 1984. Di lokasi penelitian, jenis tanahnya sangat beragam, mulai dari tanah-tanah dengan tingkat perkembangan yang masih awal sampai tanah-tanah dengan perkembangan lanjut. Jenis tanah di lokasi penelitian yang paling luas cakupannya adalah Assosiasi Hydraquents, Tropaquents, Tropohemist, dan Sulfaquents, yaitu seluas 10.176,46 hektar. Sementara itu, luasan yang paling kecil adalah Assosiasi Kanhapludults, Dystropepts, Tropaquepts USDA, 1998, yaitu seluas 315,93 hektar. Assosiasi Kanhapludults ini tersebar di sepanjang aliran sungai Tulang Bawang–Pidada. Jenis tanah berikut luasannya disajikan pada Tabel 12 dan Gambar 12. Tabel 12. Sebaran Jenis Tanah di Lokasi Penelitian No Nama Tanah Assosiasi Luas ha 1. Assosiasi Humaquepts, Sulfihemists 1.207,43 2. Assosiasi Hydraquents, Fluvaquents, Tropohemists, Sulfaquents 2.718,35 3. Assosiasi Hydraquents, Sulfihemists, Sulfaquents, Tropaquents 2.362,50 4. Assosiasi Hydraquents, Sulfihemists, Tropaquents 1.423,88 5. Assosiasi Hydraquents, Tropaquents, Tropohemists, Sulfaquents 10.176,46 6. Assosiasi Kanhapludults, Dystropepts, Tropaquepts 315,93 7. Assosiasi Tropaquepts, Hydraquents, Tropohemists, Sulfaquents 2.517,42 Jumlah 20.721,96 Gambar 12. Peta Tanah Lokasi Penelitian

4.3.6 Iklim

Data iklim sangat penting dalam perencanaan pertanian, antara lain dalam penetapan jadwal penanaman dan penyusunan pola pertanaman. Gambaran tentang keadaan iklim suatu daerah dapat ditaksir dari unsur-unsur iklim seperti curah hujan, temperatur, kelembaban, radiasi matahari, dan kecepatan angin. Informasi data iklim yang akan dideskripsi mengacu pada beberapa stasiun pengamatan iklim di Kabupaten Tulang Bawang, sebagaimana disajikan dalam Laporan Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Tulang Bawang-Pidada 1984. Data unsur-unsur iklim di sekitar daerah penelitian dikumpulkan dari 2 dua stasiun klimatologi Menggala dan Belitang dan 1 satu penakar hujan Wiralaga. Data iklim secara lengkap disajikan pada Tabel 13. Tabel 13. Curah Hujan Rata-rata dan Iklim Kabupaten Tulang Bawang Curah Hujan Bulanan mm Stasiun Jan Peb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nop Des Rata- Rata Tahun an Wiralaga 203 165 185 173 177 114 87 58 78 80 172 220 1.712 Menggala 373 329 382 290 167 131 112 75 108 139 271 346 2.372 Suhu Udara Bulanan o C Stasiun Jan Peb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nop Des Rata- Rata Tahun an Belitang 25,7 25,9 26,3 26,9 27,2 26,8 26,5 27,6 27,0 27,3 27,1 26,6 26,7 Menggala 27,3 27,3 27,3 27,8 28,1 26,9 26,3 27,1 27,2 27,4 27,4 27,4 27,3 Sumber : Laporan Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Tulang Bawang-Pidada 1984 Kabupaten Tulang Bawang merupakan wilayah beriklim tropis dengan musim hujan dan musim kemarau yang bergantian sepanjang tahun. Jumlah curah hujan rata-rata adalah sebesar 1.712-2.372 mmtahun. Musim kemarau di daerah ini terjadi pada bulan Mei sampai Oktober, sedangkan musim penghujan terjadi pada bulan Nopember sampai April. Suhu udara rata-rata bulanan di Menggala dan Belitang dapat dikatakan merata sepanjang tahun dengan hanya sedikit perbedaan musiman, yang nilainya bervariasi dari 25,7 o C sampai 28,1 o C. Suhu udara rata-rata bulanan minimum yang tercatat adalah 25,7 o C pada bulan Januari, sedangkan suhu udara bulanan maksimum adalah 28,1 o C pada bulan Mei.