134
Oleh karena itu, kedisiplinan karyawan perlu ditingkatkan. Kedisiplinan karyawan dapat ditingkatkan oleh beberapa hal, antara lain Sari, 2014:
1 penetapan aturan yang jelas; 2 penerapan konsekuensi terhadap kedisiplinan dan ketidakdisiplinan yang jelas; 3 menjadikan aspek
kedisiplinan sebagai bagian dari penilaian kinerja; dan 4 mengidentifikasi penyebab ketidakdisiplinan.
Berdasarkan pernyataan diatas maka dapat disimpulkan bahwa untuk menanggulangi rendahnya pemenuhan pada elemen 8: komunikasi, maka
manajemen site diharapkan segera melengkapi infrastruktur di site berupa bendera dan papan statistik kecelakaan. Karena dua hal tersebut berperan
sebagai bentuk pematuhan terhadap peraturan perundangan dan bertujuan untuk menunjukkan komitmen perusahaan terhadap K3. Selain itu, untuk
meningkatkan kedisiplinan karyawan yaitu dengan menetapkan aturan yang jelas termasuk memperjelas kontrak kerja manajemen site; menerapkan
konsekuensi yang jelas; menjadikan aspek kedisiplinan sebagai bagian dari penilaian kinerja; dan mengidentifikasi penyebab ketidakdisiplinan.
5. Penyebab Rendahnya Pemenuhan Elemen 9: Tanggap Darurat
Hasil HSE Internal Control proyek X PT. Z tahun 2014 diketahui bahwa terdapat satu temuan yang ada pada elemen 9: tanggap darurat. Temuan
tersebut yaitu belum pernah dilakukannya emergency drill di area proyek. Berdasarkan penelitian yang dilakukan mengenai penyebab rendahnya
pemenuhan pada elemen 9: tanggap darurat, bahwa unsur uang tidak terdapat kelemahan. Namun unsur manusia, material dan metode diketahui masih
terdapat kelemahan.
135
Kelemahan yang terdapat pada unsur manusia yaitu manajemen site tidak melakukan emergency drill di area proyek karena manajemen site merasa
sebagai bagian dari PT. ABC. Hal itu terjadi karena karena kontrak kerja manajemen site ketika itu dibawah PT. ABC. Kelemahan yang terdapat pada
unsur material yaitu perlengkapan emergency drill di proyek X tidak memadai yang disebabkan karena manajemen site ketika itu menginduk ke
PT. ABC. Sedangkan kelemahan yang terdapat pada unsur metode yaitu kesalahan acuan peraturan yang digunakan sehingga emergency drill tidak
dilakukan di area proyek X. Kelemahan-kelemahan itulah yang menyebabkan rendahnya nilai pemenuhan HSE Internal Control pada elemen 9: tanggap
darurat di proyek X PT. Z tahun 2014. Uang merupakan sesuatu yang sangat penting untuk mencapai suatu tujuan
dalam proses manajemen Thomas 2001. Berdasarkan penelitian diketahui bahwa anggaran dana yang ada di proyek X telah memadai dan tidak menjadi
penyebab rendahnya pemenuhan pada elemen 9: tanggap darurat. Perusahaan harus mengalokasikan anggaran untuk pelaksanaan K3 secara menyeluruh,
salah satunya untuk pengadaan prasarana dan sarana K3 termasuk alat evakuasi Republik Indonesia, 2012.
Material merupakan bahan-bahan yang dibutuhkan dalam suatu kegiatan. Konsep material ini meliputi perencanaan dan pengendalian bahan-bahan
yang digunakan dalam kegiatan Sandiwala, 2007. Material yang dimaksud pada elemen 9: tanggap darurat ini meliputi perlengkapan emergency drill
yang ada di proyek X. Pelaksanaan emergency drill merupakan bentuk implementasi program peningkatan kesadaran awareness
Sahab, 1997.
136
Tujuan dari pelaksanaan emergency drill adalah agar tim tanggap darurat dan semua karyawan memahami dan terlatih dalam menghadapi keadaan darurat.
Serta untuk memastikan semua sarana atau peralatan darurat selalu dalam keadaan siap pakai dan berfungsi dengan baik Kemenkes, 2010.
Berdasarkan penelitian diketahui bahwa unsur material yang ada di proyek X terdapat kelemahan dan menjadi penyebab rendahnya pemenuhan pada
elemen 9: tanggap darurat. Kelemahan pada unsur material ialah, perlengkapan emergency drill yang tidak memadai. Perlengkapan emergency
drill merupakan salah satu hal wajib dalam mendukung kegiatan pengendalian dan penanggulangan keadaan darurat emergency.
Tidak adanya perlengkapan emergency drill pada proyek X PT. Z berkaitan dengan unsur metode. Yaitu kesalahan acuan peraturan yang
digunakan oleh manajemen site. Manajemen site ketika itu lebih mengacu kepada peraturan PT. ABC, sehingga alasan mereka tidak melaksanakan
emergency drill di proyek X ialah karena mereka mengikuti jadwal emergency drill milik PT. ABC. Kesalahan acuan peraturan dapat
mengakibatkan kegagalan dalam menjalankan berbagai kebijaksanaan,
rencana dan prosedur perusahaan atau ketidaksesuaian dengan berbagai hukum dan peraturan yang relevan Tugiman, 2006.
Belum dilakukannya emergency drill di proyek X berkaitan pula dengan unsur manusia. Yaitu karena manajemen site merasa sebagai bagian dari PT.
ABC. Hal itu terjadi karena karena kontrak kerja manajemen site ketika itu dibawah PT. ABC. Berdasarkan penelitian yang dilakukan dengan
wawancara, diketahui bahwa manajemen site ketika itu bukanlah orang yang
137
ditunjuk langsung dari home office. Akan tetapi, manajemen site ketika itu ialah orang rekomendasi dari PT. ABC, sehingga ia tidak merasa
berkewajiban untuk menjalankan peraturan dari PT. Z. Masuknya manajemen site proyek X tersebut terjadi karena cara
rekrutmen yang tidak sesuai dengan prosedur. Rekrutmen merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan secara terencana, guna memperoleh
calon-calon pegawai yang memenuhi syarat-syarat yang dituntut oleh suatu jabatan tertentu, yang dibutuhkan oleh suatu organisasi Sirait, 2006.
Kendala yang dapat ditemukan pada saat rekrutmen dapat bersumber dari organisasi yang bersangkutan sendiri, kebiasaan pencari tenaga kerja, dan
faktor-faktor eksternal yang bersumber dari lingkungan sekitar organisasi Setiani, 2013. Dibutuhkan cara rekrutmen pegawai yang baik untuk
meminimalisir kendala-kendala tersebut. Menurut Sinurat 2008, terdapat sistem dan prosedur rekrutmen atau seleksi yang banyak dianut perusahaan-
perusahaan di Indonesia maupun di luar negeri, yakni sebagai berikut
Gambar 6.1:
138
Sumber: Sinurat, Sahala. P. 2008. Langkah Tepat Melakukan Rekrutmen dan Seleksi. Jakarta: Erlangga
Gambar 6.1 Alur rekrutmen atau seleksi yang banyak dianut perusahaan- perusahaan di Indonesia
Berdasarkan pernyataan diatas maka dapat disimpulkan bahwa untuk menanggulangi rendahnya pemenuhan pada elemen 9: tanggap darurat, maka
manajemen site diharapkan agar agar ke depannya dapat melaksanakan emergency drill secara independen tidak bergantung kepada PT. ABC
dengan membuat skenario dan prosedur emergency drill sendiri. Kemudian manajemen site diharapkan agar segera melengkapi perlengkapan emergency
drill di site; serta untuk pihak home office agar lebih meningkatkan lagi pengawasan terhadap proses rekrutmen manajemen site agar sesuai prosedur
yang telah ditetapkan perusahaan.
Permintaan Pengguna
Pemasangan Iklan
Seleksi Administrasi Tes
Wawancara Pengecekan Kesehatan
Pengecekan Referensi
Penawaran
Menjadi Karyawan
139
BAB VII PENUTUP