17
dalam Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2012 tentang SMK3 yang menyatakan bahwa pemeriksaan inspeksi terhadap tempat kerja dilaksanakan secara
teratur dan dilaksanakan oleh petugas yang berkompeten dan berwenang PP 50, 2012. Menurut buku panduan dalam Pelatihan enam hari untuk Leadhand dan
Foreman yang dilaksanakan oleh PT. Freeport Indonesia mengatakan bahwa Inspeksi K3 bertujuan untuk meniadakan kecelakaan dengan jalan mengamati
penyebab kecelakaan sedini mungkin dan sesegera mungkin untuk melakukan pembetulan sebelum kecelakaan terjadi.
8. Elemen 8: Komunikasi
Elemen komunikasi termasuk ke dalam prinsip „Pemantauan dan evaluasi kinerja
K3 ‟. Komunikasi adalah proses dimana sumber mentransmisikan pesan kepada
penerima melalui beragam saluran Threnholm dan Jensen, 1996 dalam Wiryanto, 2004. Komunikasi juga diartikan sebagai bentuk interaksi manusia yang saling
mempengaruhi satu sama lain, sengaja atau tidak sengaja dan tidak terbatas pada bentuk verbal saja, namun juga dalam bentuk non verbal untuk mengubah tingkah
laku orang lain Suprapto, 2009. Dalam bidang K3, kegiatan komunikasi meliputi penyampaian segala informasi yang berkaitan dengan aspek K3 kepada seluruh
pekerja yang ada di perusahaan. Segala informasi yang dibutuhkan mengenai kegiatan K3 perlu disebarluaskan secara sistematis kepada seluruh tenaga kerja,
tamu, kontraktor, pelanggan dan pemasok PP 50, 2012.
9. Elemen 9: Tanggap Darurat
Elemen tanggap darurat termasuk ke dalam prinsip „Pelaksanaan K3‟. Tanggap
darurat adalah upaya yang dilakukan segera pada saat kejadian bencana, untuk menanggulangi dampak yang ditimbulkan, terutama berupa penyelamatan korban,
18
harta benda, evakuasi dan pengungsian Sofyan, 2007. Dalam peraturan pemerintah tentang sistem manajemen K3, perusahaan harus memiliki kesiapan dalam
menghadapi serta menangani keadaan darurat. Mulai dari kegiatan identifikasi keadaan darurat, prosedur penanganan keadaan darurat, penyediaan alat dan sarana
keadaan darurat P3K, penyediaan sistem tanda bahaya, serta petugas P3K terlatih yang ditunjuk oleh perusahaan PP 50, 2012.
10. Elemen 10: Penyelidikan Kecelakaan
Elemen penyelidikan kecelakaan termasuk ke dalam prinsip „Peninjauan dan
peningkatan kinerja SMK3 ‟. Pada elemen ini, menjelaskan mengenai bahwa tujuan
utama dari penyelidikan kecelakaan adalah mempelajari sebab-sebab utama terjadinya suatu kecelakaan sehingga kejadian serupa dapat dicegah dan tidak
terulang lagi di kemudian hari. Perusahaan harus mencari tahu jenis kecelakaan atau insiden yang terjadi, kemudian dihubungkan dengan risiko kerugian yang telah
diakibatkannya. Biasanya besarnya kerugian dihitung dari hari kerja yang hilang, jumlah biaya perbaikan dan penggantian aset perusahaan yang rusak Hadipoetro,
2014. Tempat kerja atau perusahaan wajib mempunyai prosedur pemeriksaan dan pengkajian kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. Selain itu, pemeriksaan dan
pengkajian kecelakaan kerja dilakukan oleh petugas atau ahli K3 yang ditunjuk sesuai peraturan perundangan atau pihak lain yang berkompeten dalam bidang
tersebut PP 50, 2012.
11. Elemen 11: Dokumentasi
Elemen dokumentasi termasuk ke dalam prinsip „Pelaksanaan K3‟. Dokumentasi adalah serangkaian kegiatan pengumpulan, pemilihan, pengolahan dan penyimpanan
informasi yang berkenaan dengan pembuatan dokumen, baik dalam bentuk teks dan
19
non-teks Departemen Pendidikan Nasional, 2000. Dalam bidang K3, kegiatan pendokumentasian meliputi identifikasi, pengumpulan, pengarsipan, pemeliharaan,
penyimpanan dan penggantian catatan K3. Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2012 tentang SMK3, perusahaan diwajibkan untuk memiliki prosedur yang
mengatur mengenai kegiatan pendokumentasian tersebut PP 50, 2012.
12. Elemen 12: Evaluasi