32
dan moral sebagai perwujudan dari pendidikan Agama. Peningkatan potensi spritual mencakup pengenalan, pemahaman, dan penanaman nilai-nilai
keagamaan, serta pengamalan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan individual ataupun kolektif kemasyarakatan. Peningkatan potensi spritual tersebut pada
akhirnya bertujuan pada optimalisasi berbagai potensi yang dimiliki manusia yang aktualisasinya mencerminkan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan.
d. Fungsi Pendidikan Agama Islam
Dalam Lampiran Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 211 Tahun 2011 Tentang Pedoman Pengembangan Standar Nasional Pendidikan
Agama Islam Pada Sekolah, dijelaskan Pendidikan Agama Islam berfungsi membentuk manusia Indonesia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa serta berakhlak mulia dan mampu menjaga kedamaian dan kerukunan hubungan inter dan antar umat beragama. Fungsi Pendidikan Agama Islam di
sekolah mencakup: 1 penanaman nilai ajaran Islam sebagai pedoman mencapai kebahagiaan hidup
di dunia dan akhirat; 2 peningkatan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT serta akhlak mulia
peserta didik seoptimal mungkin, yang telah ditanamkan lebih dahulu dalam lingkungan keluarga;
3 penyesuaian mental peserta didik terhadap lingkungan fisik dan sosial;
33
4 perbaikan kesalahan, kelemahan peserta didik dalam keyakinan, pengamalan ajaran Agama Islam dalam kehidupan sehari-hari;
5 pencegahan peserta didik dari dampak negatif budaya asing yang dihadapi sehari-hari;
6 pengajaran tentang ilmu keagamaan baik teori maupun praktik; 7 penyaluran bakat-minat peserta didik di bidang Keislaman; dan
8 penyelarasan antara potensi dasar fithrah mukhallaqah peserta didik dengan agama fithrah munazzalah sebagai acuan hidup agar peserta didik tetap
berjalan di atas nilai-nilai Islam. Yunus 1982: 13 mengatakan fungsi Pendidikan Agama Islam dalam
segala tingkat pengajaran umum adalah sebagai berikut: 1 Menanamkan perasaan cinta dan taat kepada Allah dalam hati anak-anak
yaitu dengan mengingatkan nikmat Allah yang tidak terhitung banyaknya. 2 Menanamkan iātikad yang benar dan kepercayaan yang betul dalam dada
anak-anak. 3 Mendidik anak-anak dari kecilnya, supaya melaksanakan perintah Allah dan
meninggalkan segala larangan-Nya dengan mengisi hati mereka agar takut kepada Allah.
4 Mendidik anak-anak dengan membiasakan akhlak yang mulia dan kebiasaan yang baik.
5 Mengajarkan anak-anak agar mengetahui macam-macam ibadah yang wajib dikerjakan dan cara melakukannya, serta mengetahui hikmah-hikmah dan
pengaruhnya untuk mencapai kebahagiaan di dunia dan di akhirat.
34
6 Memberi mereka pedoman hidup di dunia dan di akhirat. 7 Memberikan contoh dan suri tauladan yang baik
8 Membentuk warga negara yang baik dan masyarakat yang baik, yang berbudi luhur dan berakhlak mulia serta berpegang teguh pada ajaran agama.
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa Pendidikan Agama Islam berfungsi untuk mewujudkan peserta didik yang bertakwa kepada
Allah SWT dan berakhlak mulia, serta bertujuan untuk menghasilkan manusia yang jujur, adil, berbudi pekerti, etis, saling menghargai, disiplin, harmonis dan
produktif, baik personal maupun sosial.
e. Faktor yang Mempengaruhi Pendidikan Agama Islam