Implementasi Teknologi Biogas di Indonesia

19 D.3 Digester balon Digester balon merupakan jenis digester yang banyak digunakan pada skala rumah tangga yang menggunakan bahan plastik sehingga lebih efisien dalam penanganan dan perubahan tempat biogas. Digester ini terdiri dari satu bagian yang berfungsi sebagai digester dan penyimpan gas masing masing bercampur dalam satu ruangan tanpa sekat. Material organik terletak dibagian bawah karena memiliki berat jenis yang lebih besar dibandingkan biogas yang akan mengisi pada rongga atas. Gambar 4. Digester balon

E. Implementasi Teknologi Biogas di Indonesia

Di Indonesia teknologi biogas telah banyak diterapkan, berikut adalah beberapa daerah di Indonesia yang telah menerapkan biogas sebagai sumber energi Center of Agribusness Development, 1988. E.1 Kabupaten Bogor Perkembangan pengolahan kotoran sapi menjadi energi biogas di wilayah kebon Pedes, kabupaten Bogor sudah cukup baik, karena didukung oleh instansi pemerintah, yaitu Dinas Peternakan Kabupaten Bogor. Disini digester dikelola oleh kelompok peternak secara mandiri. Masing-masing peternak rata-rata memiliki 6 sapi, apabila peternak hanya memiliki 1-2 sapi, maka bergabung dengan tetangganya sehingga satu digester untuk beberapa rumah. Tipe digester yang digunakan adalah fixed 20 dome. Gas yang dihasilkan digunakan oleh masyarakat untuk memasak dan penerangan lampu. Selain itu di wilayah Cibanteng Ciampea kabupaten Bogor, juga sudah ada digester di Pondok Pesantren Darul Fallah yang merupakan hasil kerjasama antara Ponpes dengan Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian, Serpong. Digester ini dibuat untuk kapasitas 10-12 ekor sapi dan jenis disain fixed dome dengan biogas dihasilkan sekitar 6 m³ per hari. Biogas yang dihasilkan digunakan untuk memasak dan penerangan lampu. Namun untuk saat ini biogas yang dihasilkan hanya digunakan untuk memasak air bagi pekerja di ponpes tersebut, tidak untuk para santri. E.2 Bandung Di Bandung digester dibuat dengan menggunakan plastik, hal ini dikarenakan tingkat ekonomi masyarakat rendah sehingga pembuatan digester dari plastik yang diterapkan. Berikut adalah spesifikasi dimensi digester ; a Volume Digester : 5.000 liter b Volume penampung gas : 2.000 liter c Kompor biogas, drum umpan, dan pengamanan gas : 1 buah d Selang saluran gas : 20 meter E.3 Pujon, Malang Pujon merupakan salah satu tempat peternakan, yang terletak di kabupaten Jurangrejo, desa Pandesari, Malang. Unit biogas yang dibangun berupa digester fixed dome dengan kapasitas 9 m 3 . Pada tahun 1982 pemerintah membantu pengembangan unit biogas sebanyak 20 unit dengan program Bantuan Presiden BANPRES. Selanjutnya pada tahun 1987 meningkat menjadi 40 unit hasil kerjasama pemerintah dengan Koperasi Unit Desa KUD. E.4 Kediri Pengembangan unit biogas di kediri dilakukan pada tahun 1983, setelah unit biogas di daerah Pujon sukses dibangun oleh Departemen Pertanian. Pembangunan unit biogas di kediri mengadopsi unit biogas 21 yang dikembangkan di Pujon dengan program yang sama yaitu program BANPRES. Unit digester di Kediri, telah memodifikasi instalasi unit biogas pada saluran pemasukan dan pengeluaran sludge. F. Sapi Sapi merupakan salah satu hewan ternak yang biasa dipelihara dalam kandang, oleh karena itu limbah sapi dapat dengan mudah dikumpulkan Sosroamidjojo, 1975 dalam Sahidu, 1983. Limbah yang dihasilkan seekor sapi rata-rata 25 kg Sosroamidjojo, 1975 dalam Sahidu, 1983, namun angka tersbut terlalu besar. Menurut Amaru 2004 dalam Rahman 2007, menyebutkan bahwa limbah sapi per ekor rata-rata mencapai 22 kg hari. Berdasarkan data yang lebih mutakhir menunjukkan bahwa pada peternakan sapi perah, sapi potong dan kerbau diperoleh kotoran rata-rata perhari sebesar 12 kgekor Syamsudin dan Iskandar, 2005. Hal ini menunjukkan bahwa limbah sapi yang dihasilkan oleh seekor sapi cukup besar dan apabila tidak ditangani dengan baik dapat mengakibatkan kerusakan lingkungan.

G. Proses Perancangam