PENDAHULUAN 1 TINJAUAN PUSTAKA 4 METODOLOGI PENELITIAN 16 HASIL DAN PEMBAHASAN 23 KESIMPULAN DAN SARAN 32

DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK i ABSTRAC ii KATA PENGANTAR iii DAFTAR ISI vi DAFTAR TABEL ix DAFTAR GAMBAR x

BAB 1 : PENDAHULUAN 1

1.1. Latar Belakang 1 1.2. Rumusan Permasalahan 3 1.3. Tujuan Penelitian 3 1.4. Manfaat Penelitian 3 1.5. Lokasi Penelitian 3

BAB 2 : TINJAUAN PUSTAKA 4

2.1. Kitin 4 2.2. Kitosan 5 2.3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penyerapan Ion Logam oleh Kitosan 8 2.4. Magnetik Nanopartikel 9 2.5. Adsorpsi 10 2.6. Interaksi Logam dengan Kitin dan Kitosan. 11 2.7. Spektrofotometer Serapan Atom 12

BAB 3 : METODOLOGI PENELITIAN 16

3.1. Lokasi Penelitian 16 3.2. Bahan 16 vi Universitas Sumatera Utara 3.3. Alat 16 3.4. Prosedur Penelitian 17 3.4.1. Pembuatan Fe 3 O 4 magnetik nanopartikel 17 3.4.2. Pembuatan kitosan – Fe 3 O 4 magnetik nanopartikel 17 3.4.3. Persiapan Larutan Stok CdII dan CuII 17 3.4.4. Adsorpsi kitosan magnetik nanopartikel terhadap logam kadmium Cd Dan tembaga Cu 16 18 3.4.4.1. Pengaruh waktu kontak 18 3.4.4.2. Pengaruh konsentrasi logam CdII dan CuII 18 3.5. Prosedur Kerja 19 3.5.1. Pembuatan Fe 3 O 4 magnetik nanopartikel 19 3.5.2. Pembuatan kitosan magnetik – Fe 3 O 4 20 3.5.3. Persiapan larutan stok CdII dan CuII 20 3.5.4. Adsorpsi kitosan magnetik nanopartikel terhadap logam kadmium Cd Dan tembaga Cu 21 3.5.4.1. Pengaruh waktu kontak 21 3.5.4.2. Pengaruh konsentrasi logam Cd 22

BAB 4 : HASIL DAN PEMBAHASAN 23

4.1. Adsorpsi kitosan magnetik nanopartikel terhadap logam CdII dan CuII 23 4.1.1. Kalibrasi larutan standar logam CdII dan CuII 23 4.1.1.1. Kalibrasi larutan standar logam CdII 23 4.1.1.2. Kalibrasi larutan standar logam CuII 25 4.1.2. Pengaruh variasi waktu kontak 27 4.1.3. Pengaruh variasi konsentrasi logam CdII dan CuII 30 4.1.3.1. Pengaruh variasi konsentrasi logam CdII 30 4.1.3.2. Pengaruh variasi konsentrasi logam CuII 31 4.2. Studi Analisis 32 4.2.1. Analisis FTIR 32 vii Universitas Sumatera Utara 4.2.2. Analisis SEM 34

BAB 5 : KESIMPULAN DAN SARAN 32

5.1. Kesimpulan 35 5.2. Saran 35 DAFTAR PUSTAKA 36 LAMPIRAN viii Universitas Sumatera Utara DAFTAR TABEL Halaman Tabel 2.1. Karakteristik kitin 5 Tabel 2.2. Karakteristik kitosan 6 Tabel 4.1. Data kalibrasi larutan standar CdII dengan Konsentrasi 0,5 – 5 ppm 23 Tabel 4.2. Data kalibrasi larutan standar CuII dengan Konsentrasi 0,5 – 3 ppm 25 Tabel 4.3. Data variasi waktu kontak logam Cd dari 10 – 60 menit 27 Tabel 4.4. Data variasi waktu kontak logam Cu dari 10 – 60 menit 28 Tabel 4.5. Data variasi konsentrasi logam CdII dari 1 – 60 ppm 30 Tabel 4.6. Data variasi konsentrasi logam CuII dari 1 – 60 ppm 31 Tabel 4.7. Data FTIR masing-masing sampel 33 ix Universitas Sumatera Utara DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 2.1. Diagram sederhana dari Spektrofotometer Serapan Atom 15 Gambar 4.1. Kurva kalibrasi larutan standar CdII 24 Gambar 4.2. Kurva kalibrasi larutan standar CuII 26 Gambar 4.3. Kurva variasi waktu kontak sampel terhadap penyerapan Logam CdII 28 Gambar 4.4. Kurva variasi waktu kontak sampel terhadap Penyerapan Logam CuII 28 Gambar 4.5. Kurva variasi konsentrasi larutan Cd terhadap Penyerapan Logam 31 Gambar 4.6. Kurva variasi konsentrasi logam Cu II terhadap Penyerapan Logam 32 Gambar 4.7. Analisis SEM magnetik nanopartikel dengan perbesaran 1000x 34 x Universitas Sumatera Utara PENGGUNAAN KITOSAN MAGNETIK NANOPARTIKEL UNTUK MENYERAP LOGAM KADMIUM Cd DAN TEMBAGA Cu DENGAN MENGGUNAKAN SPEKTROFOTOMETER SERAPAN ATOMSSA ABSTRAK Kitosan merupakan salah satu medium yang digunakan sebagai penyerap absorbsi ion logam kadmium Cd dan tembaga Cu dalam air limbah. Pembuatan kitosan magnetik nanopartikel bertujuan untuk mengefektifkan daya serap absorbsi kitosan terhadap limbah ion logam berat dengan cara memperluas permukaan kitosan tersebut. Teori kinetika laju reaksi menyatakan bahwa semakin luas permukaan suatu zat maka reaksi akan semakin cepat. Variasi konsentrasi larutan diperlukan untuk menemukan pada konsentrasi berapa larutan kitosan magnetik nanopartikel tersebut efektif untuk menyerap mengabsorbsi logam kadmium Cd +2 dan tembaga Cu +2 . Kitosan magnetik nanopartikel mempunyai daya serap optimum pada logam Cd sebesar 90,04 dan pada logam Cu sebesar 99,12 dengan waktu kontak 30 menit . Analisa spektoskopi FTIR menunjukkan bahwa panjang gelombang NH= 3448,72 cm -1 ; C-H= 2877,79 cm -1 ; C=O = 1651,07 cm -1 ; C-N=1257,59 cm -1 . Data ini menunjukkan bahwa terdapat senyawa kitosan dalam larutan tersebut. Analisa FESEM didapatkan permukaan kitosan magnetik nano yang lebih besar dan merata sehingga memungkinkan untuk menyerap mengabsorbsi ion logam kadmium Cd +2 dan ion logam tembaga Cu +2 lebih efektif yaitu pada berat molekul tinggi. Kata kunci : Kitosan, partikel, kitosan nano, mengabsorbsi i Universitas Sumatera Utara A USEFUL MAGNETIC CHITOSAN NANOPARTICLE TO ABSORB HEAVY METAL CADMIUM Cd AND CUPRUM Cu WITH ATOMIC ABSORBTION SPECTROSCOPY ABSTRACT Chitosan is one of the medium which is used as absorber of Cd metal and Cu metal. The making of magnetic chitosan nanoparticle to cause chitosan absorptive power to heavy metal liquid waste and cooler essence by expanding the substance the chitosan itself. The theory of reaction quick kinetic states that the more wider the substance of the essence so the reaction will be the more faster. The solution concentrate variation is needed to find that concentration of how much magnetic chitosan nanoparticle solution become effective to absorb Cd metal and Cu metal. The absorptive power from high molecule of heavy magnetic chitosan nanoparticle has optimum absorptive for Cd metal amount of 90,04 and Cu metal amount of 99,12 during 30 minutes. Spectroscopy analysis FTIR showed that a long unbroken wave N-H=3448,72 cm -1 ; C-H=2877,79 cm -1 ; C=O = 1651,07 cm -1 ; C-N=1257,59 cm -1 . This data showed that there is chitosan compound in that solution. FESEM analysis is got that magnetic chitosan nanoparticle substance is bigger and flat so it is possible to absorb Cd metal and Cu metal waste is more effective, that is weight in high molecule. Key words : Chitosan, particle, nano chitosan, absorptive ii Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN

Dokumen yang terkait

Penentuan Kadar Logam Kadmium (Cd), Tembaga (Cu ), Besi (Fe) Dan Seng (Zn) Pada Air Minum Yang Berasal Dari Sumur Bor Desa Surbakti Gunung Sinabung Kabupaten Karo Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom (Ssa)

7 136 74

Analisis Kadar Logam Kadmium (Cd), Kromium (Cr), Timbal (Pb), Dan Besi (Fe) Pada Hewan Undur-Undur Darat (myrmeleon Sp.) Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom (SSA)

9 131 82

Penyediaan Dan Karakterisasi Kitosan Glutaraldehide Sebagai Adsorben Untuk Menentukan Kadar Ion Logam CU Dengan SSA (Spektrofotometri Serapan Atom)

2 62 59

Penentuan Kadar Logam Cadmium(Cd), Tembaga (Cu), Crom (Cr), Besi (Fe), Nikel (Ni), dan Zinkum (Zn) dari beberapa Jenis Kerang Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom ( SSA)

5 52 92

Studi Adsorpsi Kitosan Magnetik Nanopartikel Terhadap Logam Krom (Cr) dengan Spektroskopi Serapan Atom

4 70 73

Study Perbandingan Penggunaan Kitosan Sebagai Adsorben Dalam Analisis Logam Tembaga (Cu2+) Dengan Metode Pelarutan Dan Perendaman

0 29 3

Analisis Kadar Unsur Nikel (Ni), Kadmium (Cd) Dan Magnesium (Mg) Dalam Air Minum Kemasan Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom (SSA)

5 65 81

Penentuan Kandungan Logam Kadmium (Cd), Tembaga (Cu), dan Zink (Zn) di Dalam Produk Ikan Tuna Kemasan Kaleng Berdasarkan Waktu Penyimpanan Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom (SSA)

0 1 13

Penentuan Kandungan Logam Kadmium (Cd), Tembaga (Cu), dan Zink (Zn) di Dalam Produk Ikan Tuna Kemasan Kaleng Berdasarkan Waktu Penyimpanan Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom (SSA)

0 0 2

Penentuan Kandungan Logam Kadmium (Cd), Tembaga (Cu), dan Zink (Zn) di Dalam Produk Ikan Tuna Kemasan Kaleng Berdasarkan Waktu Penyimpanan Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom (SSA)

0 0 5