1.2 Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui Tingkat Efektivitas Pengguna Alat Kontrasepsi Berdasarkan Kegagalan Tingkat Peserta KB di Kecamatan Siantar Martoba dan Sitalasari Tahun 2009-2010
1.3 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka perumusan masalah yang diambil adalah “Bagaimana Tingkat Efektifitas Pengguna Alat Kontrasepsi Berdasarkan Tingkat
Kegagalan Peserta KB Di Kecamatan Siantar Martoba dan Sitalasari Tahun 2009-2010”
1.4 Tinjauan Pustaka
a. Dyah Noviawati Setya Arum, S. Si, T 2008 Panduan Lengkap Pelayanan KB
Terkini Pengertian Keluarga Berencana menurut UU no 10 tahun 1922 Tentang
Perkembangan Keluarga Sejahtera adalah upaya peningkatan kepedulian dan peran serta masyarakat melalui pendewasaan usia perkawinan PUP, pengaturan
kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga peningkatan kesejahteraan keluarga kecil, bahagia dan sejahtera.
b. Dadang Juliantoro 2000 30 Tahun Cukup
Universitas Sumatera Utara
Alat dan obat kontrasepsi mengalami perkembangan yang cukup unik dan menarik. Pengakuan tersebut berkaitan dengan pengalaman, kemajuan dan tingkat
pendidikan masyarakat. Dahulu pernah kita membedakan pelayanan kontrasepsi MKET Metode Kontrasepsi Efektif Terpilih dengan Non-MKET. Kemudian
karena mempunyai konotasi faktor yang bernada pemaksaan, maka huruf T dari MKET dihilangkan yang selanjutnya berkembang menjadi MKJP Metode
Kontrasepsi Jangka Panjang untuk MO, Implant, dan IUD. Sedangkan kontrasepsi lainnya Pil, Suntik, Kondom dll dikelompokkan sebagai kontrasepsi jangka
Pendek.
c. Ieke Irdjiati Syahbuddin
Pelayanan kontrasepsi yang merupakan bagian dari pelayanan KB belum sepenuhnya terintegrasi dengan pelayanan komponen yang lain dari kesehatan
reproduksi. Di waktu yang akan datang, setelah integrasi ini dilaksanakan dengan baik, pemenuhan hak konsumen ini dapat menjadi ukuran bagi provider untuk
meningkatkan kualitas pelayanan kontrasepsi pada khususnya dan pelayanan reproduksi pada umumnya.
d. Sudjana. 1992 “Metode Statistika”,edisi 6 Tarsico, Bandung. Jika kita mempunyai data yang terdiri atas dua atau lebih variabel, adalah
sewajarnya untuk mempelajari cara bagaimana data itu berhubungan. Hubungan yang didapat pada umumnya dinyatakan dalam bentuk persamaan matematika yang
menyatakan hubungan fungsional antara variabel-variabel. Studi yang menyangkut masalah ini disebut analisis regresi.
Universitas Sumatera Utara
Studi yang membahas tentang derajat hubungan antara variabel-variabel dikenal dengan analisis korelasi. Ukuran yang dipakai untuk mengetahui derajat hubungan,
terutama untuk data kuantitatif, dinamakan koefisien korelasi.
1.5 Manfaat Penelitian