64
maka nilai M2 akan mengalami penurunan, dan sebaliknya. Korelasi dua variabel tersebut mempunyai probabilitas sebesar
0,000 0,05 maka telah cukup bukti untuk menolak Ho ;ρ=0 dan
menerima Ha;ρ≠0 sehingga korelasi signifikan. 3 Korelasi antara nilai tukar rupiah dan M2
Berdasarkan perhitungan, diperoleh angka korelasi antara variabel nilai tukar rupiah dan M2 sebesar 0,276. Korelasi sebesar
0,276 mempunyai maksud hubungan antara variabel nilai tukar rupiah dan M2 cukup kuat dan searah. Searah artinya apabila
terjadi kenaikan nilai tukar rupiah, maka nilai dari M2 juga akan mengalami kenaikan, dan sebaliknya. Korelasi dua variabel tersebut
mempunyai probabilitas sebesar 0,023 0,05 maka telah cukup bukti untuk menolak Ho;ρ=0 dan menerima Ha;ρ≠0 sehingga
korelasi signifikan.
b. Analisis Jalur Pengaruh Nilai Tukar Rupiah, Inflasi, dan M2 terhadap Dana Pihak Ketiga
Adapun gambar hasil analisis diagram jalur Substruktur pertama adalah sebagai berikut.
65
Gambar. 4.7 Diagram Jalur Substruktur I
Sumber : data diolah Analisis jalur substruktur yang pertama adalah menganalisis
pengaruh Nilai Tukar Rp, Inflasi dan M2 terhadap Dana Pihak Ketiga baik secara simultan maupun secara parsial. Untuk melihat besarnya
pengaruh secara simultan dapat terlihat pada kolom estimasi pada tabel Square Multiple Correlation.
Besarnya pengaruh antara variabel secara individu dapat terlihat dari besarnya angka estimasi pada tabel
Standardized Regression Weight. Sedangkan untuk melihat signifikansi
pengaruh antar variabel dapat terlihat pada angka di tabel Regression Weight
kolom Probability lihat lampiran. Adapun hasil perhitungan
dengan menggunakan AMOS 16 adalah sebagai berikut.
NT Rp
INFLASI
M2
.98
DPK
.10
-.43 .28
-.06 -.07
.98 .00
e1
66
Tabel 4.7 Pengaruh antara Nilai Tukar Rupiah, Inflasi, dan M2 terhadap
Dana Pihak Ketiga Pengaruh antar variable
Estimasi Probabilitas R Square
NT Rp - -
DPK -0.069
0,000 0,976
INFLASI - -
DPK -0.056
0,006 M2
- - DPK
0.979 0,000
Sumber : data diolah Untuk melihat pengaruh Nilai Tukar Rupiah, Inflasi, dan M2
secara gabungan terhadap Dana Pihak Ketiga, kita dapat melihat hasil perhitungan pada tabel 4.2 khususnya angka R square.
Besarnya angka R square r
2
adalah 0,976. Angka tersebut digunakan untuk melihat besarnya pengaruh variabel Nilai Tukar
Rupiah, Inflasi, dan M2 secara gabungan terhadap Dana Pihak Ketiga dengan cara menghitung koefisien determinasi KD dengan
menggunakan rumus berikut: KD = r
2
x 100 KD = 0,976 x 100
KD = 97,6 Angka tersebut mempunyai maksud bahwa pengaruh variabel
Nilai Tukar Rupiah, Inflasi, dan M2 terhadap Dana Pihak Ketiga secara gabungan adalah 97,6, sedangkan sisanya sebesar 2,4
100-97,6 dipengaruhi oleh faktor lain. Dengan kata lain, variabilitas kepuasan yang dapat diterangkan dengan menggunakan
variabel Nilai Tukar Rupiah, Inflasi, dan M2 adalah sebesar 97,6, sementara pengaruh yang disebabkan oleh variabel-variebel lain di
luar model ini adalah sebesar 2,4.
67
Untuk melihat besarnya pengaruh Nilai Tukar Rupiah, Inflasi, dan M2 terhadap Dana Pihak Ketiga secara parsial, digunakan
kolom estimasi pada tabel 4.4, sedangkan untuk melihat signifikansi digunakan kolom probabilitas.
1 Pengaruh antara variabel Nilai Tukar Rupiah dengan Dana Pihak Ketiga
Untuk melihat apakah ada hubungan linier antara variabel Nilai Tukar Rupiah dengan Dana Pihak Ketiga, dapat
melakukan langkah-langkah analisis sebagai berikut: Ketentuan Hipotesis:
Ho : Tidak ada hubungan linier antara Nilai Tukar Rupiah dengan Dana Pihak Ketiga.
Ha : Ada hubungan linier antara Nilai Tukar Rupiah dengan Dana Pihak Ketiga.
Dengan kriteria sebagai berikut: Jika probabilitas penelitian 0,05 maka H
ditolak dan Ha diterima.
Jika probabilitas penelitian 0,05 maka H diterima dan Ha
ditolak. Hasil perhitungan menunjukkan angka 0,000 0,05. Maka
telah cukup data untuk menolak Ho dan menerima Ha. Artinya, ada hubungan linier antara variabel Nilai Tukar Rupiah dengan
68
Dana Pihak Ketiga. Besarnya pengaruh Nilai Tukar Rupiah dengan Dana Pihak Ketiga sebesar -0,067atau -6,9.
Nilai Tukar Rupiah memiliki pengaruh yang negatif dan signifikan terhadap Dana Pihak Ketiga. Artinya, apabila terjadi
kenaikan Nilai Tukar Rupiah, maka jumlah Dana Pihak Ketiga akan mengalami penurunan, begitu juga sebaliknya.
2 Pengaruh antara inflasi terhadap Dana Pihak Ketiga. Untuk melihat apakah ada hubungan linier antara inflasi
terhadap Dana Pihak Ketiga, dapat melakukan langkah-langkah analisis sebagai berikut:
Ketentuan Hipotesis: Ho : Tidak ada hubungan linier antara inflasi terhadap Dana
Pihak Ketiga. Ha : Ada hubungan linier antara inflasi terhadap Dana Pihak
Ketiga. Hasil perhitungan menunjukkan angka 0,006 0,05. Maka
telah cukup data untuk menolak Ho dan menerima Ha. Artinya, ada
hubungan linier antara inflasi terhadap Dana Pihak Ketiga. Besarnya pengaruh inflasi terhadap Dana Pihak Ketiga sebesar
atau -0,056 atau -5,6. Inflasi memiliki pengaruh yang negatif dan signifikan
terhadap Dana Pihak Ketiga. Artinya, apabila terjadi kenaikan
69
inflasi, maka jumlah Dana Pihak Ketiga akan mengalami penurunan, begitu juga sebaliknya.
3 Pengaruh antara variabel Jumlah Uang Beredar M2 dengan Dana Pihak Ketiga.
Untuk melihat apakah ada hubungan linier antara variabel Jumlah Uang Beredar M2 dengan Dana Pihak Ketiga, dapat
melakukan langkah-langkah analisis sebagai berikut: Ketentuan Hipotesis:
Ho : Tidak ada hubungan linier antara Jumlah Uang Beredar M2 dengan Dana Pihak Ketiga.
Ha : Ada hubungan linier antara Jumlah Uang Beredar M2 dengan Dana Pihak Ketiga.
Hasil perhitungan menunjukkan angka 0,000 0,05. Maka telah cukup data untuk menolak Ho dan menerima Ha. Artinya,
ada hubungan linier antara variabel Jumlah Uang Beredar M2 dengan Dana Pihak Ketiga. Besarnya pengaruh inflasi dengan
penyaluran kredit sebesar 0,979 atau 97,9. Jumlah Uang Beredar M2 memiliki pengaruh yang
positif dan signifikan terhadap Dana Pihak Ketiga. Artinya, apabila Jumlah Uang Beredar M2 mengalami kenaikan, maka
jumlah Dana Pihak Ketiga juga akan mengalami kenaikan, begitu juga sebaliknya.
70
c. Analisis Jalur Pengaruh Variabel Nilai Tukar Rupiah, Inflasi, M2 dan Dana Pihak Ketiga terhadap Pembiayaan Mudharabah
Adapun gambar hasil analisis diagram jalur sub struktur kedua adalah sebagai berikut.
Gambar. 4.8 Diagram Jalur Substruktur II
Sumber : Output AMOS Analisis jalur sub struktur yang kedua adalah menganalisis
pengaruh Nilai Tukar Rupiah, Inflasi, M2 dan Dana Pihak Ketiga terhadap Pembiayaan Mudharabah baik secara simultan maupun
secara parsial. Untuk melihat besarnya pengaruh secara simultan dapat terlihat pada kolom estimasi pada tabel Square Multiple Correlation.
Besarnya pengaruh antara variabel secara individu dapat terlihat dari besarnya angka estimasi pada tabel Standardized Regression Weight.
Sedangkan untuk melihat signifikansi pengaruh antar variabel dapat terlihat pada angka di tabel Regression Weight kolom Probability
NT Rp
INFLASI
M2
.98
DPK
.93
MUDHARABAH
.10
-.43 .28
-.06 .42
-.07
.98 .00
.53 -.04
e1 e2
71
lihat pada lampiran .
Adapun Ringkasan hasil perhitungan dengan menggunakan Software AMOS 16 adalah sebagai berikut
Tabel 4.8 Pengaruh antara Nilai Tukar Rupiah, Inflasi, M2 dan Dana Pihak
Ketiga terhadap Pembiayaan Mudharabah Pengaruh antar variable
Estimasi Probabilita
s R Square
NT Rp - -
Mudharabah 0,000
0,997 0,934
Inflasi - -
Mudharabah -0,036
0,324 M2
- - Mudharabah
0,529 0,007
DPK - -
Mudharabah 0,425
0,030 Sumber : data diolah
Untuk melihat pengaruh variabel Nilai Tukar Rupiah, Inflasi, M2 dan Dana Pihak Ketiga terhadap Pembiayaan Mudharabah secara
gabungan dapat dilihat pada tabel 4.3 kolom R Square. Besarnya angka R square r
2
adalah sebesar 0,934. Angka tersebut menjelaskan bahwa pengaruh Nilai Tukar Rupiah, Inflasi,
M2 dan Dana Pihak Ketiga terhadap Pembiayaan Mudharabah secara gabungan adalah 93,4 0,934 x 100, sedangkan sisanya sebesar
6,6 100 - 93,4 dipengaruhi oleh faktor lain. Dengan kata lain, variabilitas kepuasan yang dapat diterangkan dengan menggunakan
variabel Nilai Tukar Rupiah, Inflasi, M2 dan Dana Pihak Ketiga terhadap Pembiayaan Mudharabah sebesar 93,4, sementara
pengaruh 6,6 disebabkan oleh variabel-variabel lain di luar model ini.
Untuk melihat besarnya pengaruh Nilai Tukar Rupiah, Inflasi, M2 dan Dana Pihak Ketiga terhadap Pembiayaan Mudharabah
72
secara parsial, digunakan kolom estimasi pada tabel 4.4, sedangkan
untuk melihat signifikansi digunakan kolom probabilitas.
1 Pengaruh antara variabel Nilai Tukar Rupiah dengan Pembiayaan Mudharabah
. Untuk melihat apakah ada hubungan linier antara variabel
Nilai Tukar Rupiah dengan Pembiayaan Mudharabah, dapat melakukan langkah-langkah analisis sebagai berikut:
Ketentuan Hipotesis: Ho : Tidak ada hubungan linier antara Nilai Tukar Rupiah
dengan Pembiayaan Mudharabah. Ha : Ada hubungan linier antara Nilai Tukar Rupiah dengan
Pembiayaan Mudharabah. Hasil perhitungan menunjukkan angka 0,997 0,05. Maka
belum cukup data untuk menolak Ho dan menerima Ha. Artinya, tidak ada hubungan linier antara variabel Nilai Tukar Rupiah
dengan Pembiayaan Mudharabah. Besarnya pengaruh Nilai Tukar Rupiah dengan Pembiayaan Mudharabah. sebesar 0,000 atau
0. 2 Pengaruh antara variabel Inflasi dengan Pembiayaan Mudharabah.
Untuk melihat apakah ada hubungan linier antara variabel Inflasi dengan Pembiayaan Mudharabah, dapat melakukan
langkah-langkah analisis sebagai berikut: Ketentuan Hipotesis:
73
Ho : Tidak ada hubungan linier antara inflasi dengan Pembiayaan Mudharabah.
Ha : Ada hubungan linier antara inflasi dengan Pembiayaan Mudharabah
. Hasil perhitungan menunjukkan angka -0,036 0,05. Maka
belum cukup data untuk menolak Ho dan menerima Ha. Artinya, tidak ada hubungan linier antara variabel Inflasi dengan
Pembiayaan Mudharabah. 3 Pengaruh antara variabel Jumlah Uang Beredar M2 dengan
Pembiayaan Mudharabah. Untuk melihat apakah ada hubungan linier antara variabel
Jumlah Uang Beredar M2 dengan Pembiayaan Mudharabah dapat melakukan langkah-langkah analisis sebagai berikut:
Ketentuan Hipotesis: Ho : Tidak ada hubungan linier antara Jumlah Uang Beredar
M2 dengan Pembiayaan Mudharabah. Ha : Ada hubungan linier antara Jumlah Uang Beredar M2
dengan Pembiayaan Mudharabah. Hasil perhitungan menunjukkan angka 0,007 0,05. Maka
telah cukup data untuk menolak Ho dan menerima Ha. Artinya, ada hubungan linier antara variabel Jumlah Uang Beredar M2 dengan
Pembiayaan Mudharabah. Besarnya pengaruh Jumlah Uang
74
Beredar M2 dengan Pembiayaan Mudharabah sebesar 0,529 atau 52,9.
Jumlah Uang Beredar M2 memiliki pengaruh yang positif dan tidak signifikan pada Pembiayaan Mudharabah. Artinya,
apabila terjadi kenaikan Jumlah Uang Beredar M2, maka Pembiayaan Mudharabah juga akan mengalami kenaikan, begitu
juga sebaliknya. 4 Pengaruh antara variabel Dana Pihak Ketiga dengan Pembiayaan
Mudharabah .
Untuk melihat apakah ada hubungan linier antara variabel Dana Pihak Ketiga dengan Pembiayaan Mudharabah, dapat
melakukan langkah-langkah analisis sebagai berikut: Ketentuan Hipotesis:
Ho : Tidak ada hubungan linier antara Dana Pihak Ketiga dengan Pembiayaan Mudharabah.
Ha : Ada hubungan linier antara Dana Pihak Ketiga dengan Pembiayaan Mudharabah.
Hasil perhitungan menunjukkan angka 0,030 0,05. Maka telah cukup data untuk menolak Ho dan menerima Ha. Artinya, ada
hubungan linier antara variabel Dana Pihak Ketiga dengan Pembiayaan Mudharabah. Besarnya pengaruh Dana Pihak Ketiga
dengan Pembiayaan Mudharabah sebesar 0,425 atau 42,5.
75
Dana Pihak Ketiga memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap Pembiayaan Mudharabah. Artinya, apabila
terjadi Dana Pihak Ketiga, maka Pembiayaan Mudharabah juga akan mengalami kenaikan.
Rangkuman seluruh pengujian pengaruh antar variabel eksogen dan endogen dapat dilihat pada tabel sebagai berikut.
Tabel 4.9 Pengujian Pengaruh antar Variabel Eksogen dengan Endogen
Pengaruh Variabel Estimasi Probabilitas
Kesimpulan
NT Rp DPK
-0.069 0,000
Signifikan Inflasi
DPK
-0.056 0,006
Signifikan M2
DPK
0.979 0,000
Signifikan NT Rp Mudharabah
0,000 0,997
Tidak Signifikan Inflasi
Mudharabah -0,036
0,324 Tidak Signifikan
M2 Mudharabah
0,529 0,007
Signifikan DPK
Mudharabah 0,425
0,030 Signifikan
Sumber : data diolah d. Uji Kesesuaian Model Goodness of Fit
Untuk mengetahui apakah model tersebut sudah sesuai atau belum, maka dilakukan uji kesesuaian model Goodness of Fit sebagai berikut.
76
Tabel 4.10 Hasil Uji Goodness of Fit Pengaruh Nilai Tukar Rupiah, Inflasi, M2
terhadap Dana Pihak Ketiga serta implikasinya terhadap Pembiayaan Mudharabah
Laporan Statistik Nilai yang Direkomendasikan Imam Ghozali, 2008
Hasil Keterangan
Absolut Fit
Prob.
2
Tidak signifikan p 0.05 -
Model tidak cocok
2
df
5 2
- -
RMSEA 0.1
0.05 0.01
0.05
x 0.08 -
Poor Fit GFI
0.9 1
Perfect Fit
Incremental Fit
AGFI
0.9 -
- TLI
0.9 -
- NFI
0.9 1
Perfect Fit
Parsimonious Fit
PNFI 0-1.0
Poor Fit PGFI
0-1.0 Poor Fit
Sumber : data diolah Hasil uji Goodness of Fit tersebut masih banyak yang tidak
Terdefinisi maka pengujian tersebut dianggap kurang Fit. Hal ini disebabkan dalam model tersebut masih ada pengaruh antar variabel yang
tidak signifikan. Selanjutnya peneliti akan melakukan analisis jalur model trimming.
Analisis Jalur Model Trimming adalah model yang digunakan untuk memperbaiki suatu model struktur bila koefisien betanya eksogen
tidak signifikan. Dalam hal ini peneliti menghilangkan salah satu jalur panah yang memiliki koefisien betanya tidak signifikan dan yang
memiliki probabilitas terbesar. Rangkuman hasil trimming model dapat dilihat pada tabel berikut.
77
Tabel 4.11 Hasil Uji Goodness of Fit Setelah Modifikasi
Sumber : data diolah Pada trimming, jalur panah nilai tukar rupiah pada pembiayaan
mudharabah dihilangkan karena memiliki probabilitas 0,997 0,05 tidak
signifikan. Dari hasil modifikasi I model analisis jalur dengan menghilangkan jalur panah nilai tukar rupiah pada pembiayaan
mudharabah , diperoleh indeks kesesuaian model yang cukup baik. Akan
tetapi masih terdapat probabilitas yang lebih dari 0,05, yaitu Inflasi terhadap pembiayaan mudharabah sebesar 0,324. Lihat Lampiran. Maka
dari itu penelitian harus diulang kembali dengan menghilangkan jalur yang memiliki probabilitas terbesar yaitu inflasi terhadap pembiayaan
mudharabah .
Indeks Goodness of
Fit Cut-Off Value
Hasil Uji Sebelum
Trimming Trimming
I Trimming
II Absolut Fit
Prob.
2
Tidak
signifikan p
0.05
- 0,997
0,614 Df
1 2
2
df
5 2
- 0,000
0,487 RMSEA
0.1 0.05
0.01 0.05
x 0.08
- 0,000
0,000 GFI
0.9 1
1 0,995
Incremental Fit
AGFI
0.9 -
1 0,960
TLI
0.9 -
1,020 1,011
NFI
0.9 1
1 0,998
PNFI 0-1.0
0,1 0,200
PGFI 0-1.0
0,67 0,133
78
Pada trimming kedua, jalur panah inflasi terhadap pembiayaan mudharabah
dihilangkan karena memiliki probabilitas sebesar 0,324 0,05 tidak signifikan. Dari hasil trimming II model analisis jalur
dengan menghilangkan jalur panah inflasi terhadap kredit inflasi terhadap pembiayaan mudharabah, diperoleh indeks kesesuaian model
yang cukup baik. Setelah dimodifikasi, maka dapat diperoleh hasil perhitungan
dalam gambar sebagai berikut.
Gambar 4.9 Hasil Perhitungan Diagram Jalur Setelah Trimming
Sumber : Output Amos 16 Dikarenakan terjadi beberapa trimming bagi jalur yang tidak
signifikan, maka dari itu penelitian selanjutnya bertujuan sebagai berikut: 1. Untuk menganalisis pengaruh nilai tukar Rp, Inflasi, dan jumlah
uang beredar M2 terhadap DPK. 2. Untuk menganalisis pengaruh jumlah uang beredar M2 dan DPK
terhadap pembiayaan mudharabah. NT Rp
INFLASI
M2
.98
DPK
.93
MUDHARABAH
.10
-.43 .28
-.06 .49
-.07
.98 .48
e1 e2
79
3. Analisis Jalur Setelah Trimming
Pengujian analisis jalur setelah trimming terdiri dari 2 dua sub struktur. Yang pertama adalah menganalisis pengaruh antara pengaruh
nilai tukar Rp, Inflasi, dan jumlah uang beredar M2 terhadap DPK baik secara simultan maupun
parsial. Yang kedua menganalisis pengaruh jumlah uang beredar M2 dan DPK terhadap pembiayaan mudharabah
baik secara simultan maupun parsial.
a. Analisis Hubungan Antara Nilai Tukar Rp, Inflasi, dan Jumlah Uang Beredar M2