Analisis pengaruh nilai tukar rupiah terhadap dan Dollar Inflasi, dan Jumlah uang beredar (M2) terhadap dana pihak ketiga (DPK) serta implikasinya pada pembiayaan Mudharabah pada perbankan Syariah di Indonesia

(1)

ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP DOLLAR,

INFLASI, DAN JUMLAH UANG BEREDAR (M2) TERHADAP DANA PIHAK

KETIGA (DPK) SERTA IMPLIKASINYA PADA PEMBIAYAAN

MUDHARABAH (PADA PERBANKKAN SYARIAH DI INDONESIA)

Disusun Oleh: ACHMAD TOHARI

106081002370

JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2010 M


(2)

i

ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP DOLLAR, INFLASI, DAN JUMLAH UANG BEREDAR (M2) TERHADAP DANA PIHAK KETIGA (DPK) SERTA IMPLIKASINYA PADA PEMBIAYAAN

MUDHARABAH PADA PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh

AHCMAD TOHARI NIM : 106081002370

Di Bawah Bimbingan

Pembimbing I Pembimbing II

Prof. Dr. Ahmad Rodoni, MM Titi Dewi Warninda, SE, M.Si NIP 19690203 200112 1 003 NIP 19731221 200501 2 002

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA


(3)

ii

Hari ini Tanggal 20 Bulan Agustus Tahun Dua Ribu Sepuluh telah dilaksanakan Ujian Komprehensif atas nama Achmad Tohari NIM : 106081002370 dengan judul skripsi “ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP DOLLAR, INFLASI, DAN JUMLAH UANG BEREDAR (M2) TERHADAP DANA PIHAK KETIGA (DPK) SERTA IMPLIKASINYA PADA PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA”. Memperhatikan penampilan Mahasiswa tersebut selama masa ujian berlangsung, maka skripsi ini sudah dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 20 Agustus 2010

Tim Penguji Ujian Komprehensif

Dr A. Dumiyati, MA Arif Mufraini, Lc, M.si

Ketua Sekretaris

Yahya Hamja, Dr,. MM. Penguji Ahli


(4)

iii

Hari ini Tanggal 15 Bulan Desember Tahun Dua Ribu Sepuluh telah dilaksanakan Ujian Skripsi atas nama Achmad Tohari NIM : 106081002370 dengan judul skripsi “ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR RP/$, INFLASI, DAN JUMLAH UANG BEREDAR (M2) TERHADAP DANA PIHAK KETIGA SERTA IMPLIKASINYA PADA PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA PRBANKAN SYARIAH DI INDONESIA”. Memperhatikan penampilan Mahasiswatersebut selama masa ujian berlangsung, maka skripsi ini sudah dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Syarif hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 15 Desember 2010

Tim Penguji Ujian Skripsi

Ketua, Sekretaris,

Prof. Dr. Abdul Hamid, MS Murdiyah Hayati, S.Kom, MM

Penguji Ahli I,

Prof. Dr. Ahmad Rodoni, MM

Penguji Ahli II,

Titi Dewi Warninda, SE, Msi

Penguji Proposal


(5)

iv

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Achmad Tohari

Tempat/Tanggal lahir : Purwokerto, 30 Mei 1987 Jenis kelamin : Laki-Laki

Alamat :Perum LBC. Blok BJ: 25

Parung-Bogor

Agama : Islam

Warga negara : Indonesia

No. Telp : 085810511759/085664017339

Alamat E-mail : ari_internazion@yahoo.com Pendidikan :

1) Tamatan SD Islam Almukhlisin Bogor 1999 2) Tamatan MTS Al-Zaytun Indramayu 2002 3) Tamatan MA Al-Zaytun Indramayu 2005

4) Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jurusan Manajemen Perbankan 2006 – 2010.


(6)

v

ABSTRACT

The purpose of this study was to analyze the effect of Rupiah to Dollar Currency Exchange Rate, Inflation and Money Supply (M2) against the Third Party Funds and their implications on Mudharabah on Sharia Banking in Indonesia. Path Analysis methodology with structural models was utilised in this study. The result of study of substructure I was discovered that the variable Rupiah to Dollar Currency Exchange Rate, Inflation and Money Supply (M2) significantly affected the Third Party Funds. The result of study of substructure II was found that the variables of the Money Supply and the Third Party Funds (TPF) Significantly affected mudharabah

Keywords: Rupiah to Dollar Currency Exchange Rate, Inflation, and Money Supply, Third Party Fund (TPF), Mudharabah, Path Analysis Methodology.


(7)

vi

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa Pengaruh Nilai Tukar Rupiah/$, Inflasi dan Jumlah Uang Beredar (M2) terhadap Dana Pihak Ketiga serta implikasinya pada Pembiayaan Mudharabah di Perbankan Syariah di Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode analisis jalur dengan model struktural. Hasil pengujian pada substruktur I menunjukkan bahwa variabel Nilai Tukar Rupiah/$, Inflasi dan Jumlah Uang Beredar (M2) berpengaruh signifikan terhadap Dana Pihak Ketiga. Hasil pengujian pada substruktur II menunjukkan bahwa variabel Jumlah Uang Beredar dan Dana Pihak Ketiga (DPK) berpengaruh signifikan terhadap Mudharabah.

Kata Kunci : Nilai Tukar Rupiah/$, Inflasi, dan Jumlah Uang Beredar, Dana Pihak Ketiga (DPK), Mudharabah, analisis jalur.


(8)

vii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Alhamdulillah, Puji dan Syukur atas kekuatan yang diberikan Allah padaku untuk bisa berjuang menyelesaikan amanah dan segala kewajibanku sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Nilai Tukar Rupiah/$, Inflasi dan Jumlah Uang Beredar (M2) terhadap Dana Pihak Ketiga serta implikasinya pada Pembiayaan Mudharabah di Perbankan Syariah di Indonesia”. Skripsi ini tersusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan program Sarjana Strata Satu (S1) pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Dalam penyusunan Skripsi ini penulis mengalami banyak kesulitan, namun dengan support dan bantuan dari berbagai pihak, kesulitan tersebut dapat diatasi sehingga skripsi ini dapat terselesaikan meski masih jauh dari kesempurnaan.

Penyusunan skripsi ini tidak akan berjalan dengan baik tanpa bantuan berbagai pihak, untuk itu penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Ayahku Salim Abdul Rachman dan Ibuku Rasmini tercinta yang selalu menguatkan diriku dengan do’a, biaya yang tidak sedikit dan selalu memberiku kasih sayang, semangat, serta menasehatiku dan membimbingku untuk keberhasilan dalam segala hal.

2. Seluruh saudaraku Mba Deniza Mukti Lestari, dan adik-adiku Saras, Fadil dan Ismie walaupun sering mengganggu namun turut memberikan semangatnya. Semoga Allah Subhanahu Wata’ala senantiasa melindungi dan memberikan kebahagiaan kepada mereka, Amin.


(9)

viii

3. Bapak Prof. Dr. Ahamad Rodoni, MM Pudek I Bidang Akademik Fakultas Ekonomi dan Bisnis, sekaligus Dosen Pembimbing I, terima kasih atas bimbingan dan pengarahan dengan penuh kesabaran.

4. Ibu Titi Dewi Warninda, SE, M.Si selaku dosen pembimbing II, terima kasih atas bimbingan, motivasi dan arahan yang berharga kepada penulis sehingga menjadi pengalaman yang tak terlupakan di hati penulis.

5. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid, MS, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis, yang selalu memberikan arahan dan nasihat, terima kasih atas nasihat dan saran-saran yang berharga kepada penulis.

6. Bapak Indoyama Nasarudin, MAB, selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang selalu memberikan arahan dan nasihat, terima kasih atas nasihat dan saran-saran yang berharga kepada penulis.

7. Bapak Yahya Hamja. Dr. MM. Phd. selaku Dosen Pembimbing Akademik, terima kasih atas bimbingan, motivasi dan nasehatnya .

8. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah khususnya jurusan Manajemen yang telah memberikan Ilmu yamg sangat berharga bagi saya pribadi.

9. Terima kasih pula untuk Om Didan atas dukungan dan nasehatnya, Tante Mita, dan Tante Imel atas saran-saran yang berguna.

10.Teman-teman FEIS UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan 2006 Manajemen A dan Perbankan A yang selalu ada dalam suka maupun duka serta memberikan motivasi selama masa perkuliahan. Khususnya teman-teman Gayo Fc, Herry yang banyak bantu dengan saran-saran jitunya (mantap dah). 11.Teman-teman Universitas BL, I-wank, Bgoes, Depri, Andreas, E-q, Seha, Apri,

yang seru tapi gila.

12.Sahabat-sahabat terbaik di Perum LBC. Hanan sahabat dari kecil yang lenjeh, Beni anak tegal yang kacau tapi banyak membantu, Anjar d’nasiv Prayoko (le, masih mirip sama Ryan d’masiv ga), B…. (yang tak disebut namanya), Icha yang baik hati walau kadang perhatiannya kaga jelas hehe, Agi yang selalu bikin semangat (berarti sekali semangatmu gie), Hezty Mei Erovita si anak pinter, Isah, Mutqien, Rani, James.


(10)

ix

13.Tidak lupa pula untuk Evoly Inuy Nait, yang menjadi bintang diantara bintang-bintang yang bersinar yang slalu mendoakan dan mengingatkan…Jadilah bintang dimanapun kau bersinar, semoga bahagia.

14.Trim’s jg at Leni Rahayu, Latifah, yang selalu memberikan dukungan serta doa y,..sMoga kalian mendapatkan yang lebih baik.

15.Khusus untuk seorang wanita yang selalu dikagumi, diingat, di senangi dan mendapat tempat khusus di hati…Yelinda Murni. Thaks Nda banyak yang q tiru dari qm..

16.Untuk Ibu Fifah Asri dan Bapak Putu Rahwidhiyasa (Kepala Desk Penggadaian) Bank Syariah Mandiri (BSM) yang saya hormati, terima kasih atas saran dan bimbinganya.

Semoga segala amalan yang baik tersebut akan memperoleh balasan rahmat dan karunia dari Allah SWT, Amien. Penulis menyadari sepenuhnya akan keterbatasan kemampuan dan pengalaman yang ada pada penulis sehingga tidak menutup kemungkinan bila skripsi ini masih banyak kekurangan.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karenanaya penulis berharap segala ktitikan dan saran yang membangun demi terwujudnya kesempurnaan skripsi ini, dan dapat membuka jalan untuk meraih cita-cita penulis.

“ Bukankah lebih mudah jika kita melepaskan setiap masalah y ang lampau, dan menatap hari esok dengan lebih cerah? Bukankah dunia lebih indah jika kita bisa melepaskan "kepalan" dan berbagi kebahagiaan dengan orang lain?”


(11)

x DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN... i

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ... iv

ABSTRACT ... v

ABSTRAK ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR GAMBAR... xii

DAFTAR TABEL ... xiii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 7

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Bank Syariah ... 10

B. Nilai Tukar Rp/$ ... 11

C. Inflasi ... 14

D. Uang Beredar (M2) ... 19

E. Dana Pihak Ketiga (DPK) ... 21

F. Mudharabah ... 22

G. Penelitian Sebelumnya ... 25

H. Kerangka Berfikir ... 27

I. Hipotesis ... 30

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian ... 32

B. Metode Penentuan Sampel ... 32


(12)

xi

D. Metode Analisis ... 33 E. Operasional Variabel Penelitian ... 43 BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian ... 47 B. Penemuan dan Pembahasan ... 50 C. Interpretasi Hasil ... 90

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

A. Kesimpulan ... 94 B. Implikasi ... 94

DAFTAR PUSTAKA ... 96 LAMPIRAN-LAMPIRAN ...


(13)

xii

DAFTAR GAMBAR

Nomor Keterangan Halaman

2.1 Demand Inflation 15

2.2 Cost Inflation 16

2.3 Kerangka Berfikir 29

2.4 Paradigma Penelitian 30

3.1 Hubungan Kausal X1, X2, X3 terhadap Y 34

3.2 Hubungan Kausal X1, X2, X3, dan Y Pada Z 35

4.1 Grafik Nilai Tukar Rupiah/$ 52

4.2 Grafik Inflasi 54

4.3 Grafik Jumlah Uang Beredar 56

4.4 Grafik Dana Pihak Ketiga 58

4.5 Grafik Pembiayaan Mudharabah 60

4.6 Diagram Jalur dengan Hasil Perhitungan 62

4.7 4.8 4.9 4.10 4.11

Diagram Jalur Substruktur I Diagram Jalur Substruktur II

Hasil Perhitungan Diagram Jalur Setelah Trimming Diagram Jalur Sub Struktur I Setelah Trimming Diagram Jalur Sub Struktur II Setelah Trimming

65 70 78 80 85


(14)

xiii DAFTAR TABEL Nomor 3.1 4.1 4.2 4.3 4.4 4.5 4.6 4.7 4.8 4.9 4.10 4.11 4.12 4.13 4.14 4.15 Keterangan Standar Penilaian Kesesuaian (Fit) Nilai Tukar Rp/$

Inflasi (dalam desimal)

Jumlah Uang Beredar (dalam miliaran) Dana Pihak Ketiga (DPK) Perbankan Syariah Mudharabah (Dalam Miliaran Rupiah)

Hasil Korelasi Nilai Tukar Rp/$, Inflasi, dan Jumlah Uang Beredar (M2)

Pengaruh Antara Nilai Tukar Rp/$, Inflasi, dan Jumlah Uang Beredar (M2) terhadap Dana Pihak Ketiga

(DPK)

Pengaruh Antara Nilai Tukar Rp/$, Inflasi, Jumlah Uang Beredar (M2) dan Dana Pihak Ketiga (DPK) terhadap Pembiayaan Mudharabah

Pengujian Pengaruh antar Variabel Eksogen dengan Endogen

Hasil Uji Goodness of Fit Pengaruh Nilai Tukar Rupiah/$, Inflasi, M2 terhadap Dana Pihak Ketiga serta Implikasinya terhadap Pembiayaan Mudharabah Hasil Uji Goodness of Fit Setelah Modifikasi

Hasil Korelasi Nilai Tukar Rp/$, Inflasi, dan Jumlah Uang Beredar (M2) setelah Trimming

Hasil Uji Pengaruh antara Nilai Tukar Rp/$, Inflasi, dan Jumlah Uang Beredar (M2) terhadap DPK Hasil Uji Pengaruh Jumlah Uang Beredar (M2) dan DPK terhadap Pembiayaan Mudharabah

Hasil Perhitungan Pengaruh antar Variabel Setelah Trimming Halaman 42 51 53 55 58 60 62 66 71 75 76 77 79 80 85 87


(15)

xiv 4.16

4.17

Hasil Uji Goodness of Fit Setelah Trimming Rangkuman Dekomposisi dari Koefisien Jalur, Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung, dan

Pengaruh Total tentang Pengaruh antara Nilai Tukar Rp/$ (X1), Inflasi (X2), dan Jumlah Uang Beredar (M2) (X3) terhadap DPK (Y) serta Implikasinya terhadap Pembiayaan Mudharabah (Z)

88


(16)

(17)

ii

Hari ini Tanggal 20 Bulan Agustus Tahun Dua Ribu Sepuluh telah dilaksanakan Ujian Komprehensif atas nama Achmad Tohari NIM : 106081002370 dengan judul skripsi “ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP DOLLAR, INFLASI, DAN JUMLAH UANG BEREDAR (M2) TERHADAP DANA PIHAK KETIGA (DPK) SERTA IMPLIKASINYA PADA PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA”. Memperhatikan penampilan Mahasiswa tersebut selama masa ujian berlangsung, maka skripsi ini sudah dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif hidayatullah Jakarta.


(18)

iii

Hari ini Tanggal 15 Bulan Desember Tahun Dua Ribu Sepuluh telah dilaksanakan Ujian Skripsi atas nama Achmad Tohari NIM : 106081002370 dengan judul skripsi “ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR RP/$, INFLASI, DAN JUMLAH UANG BEREDAR (M2) TERHADAP DANA PIHAK KETIGA SERTA IMPLIKASINYA PADA PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA PRBANKAN SYARIAH DI INDONESIA”. Memperhatikan penampilan Mahasiswatersebut selama masa ujian berlangsung, maka skripsi ini sudah dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Syarif hidayatullah Jakarta.


(19)

iv

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Achmad Tohari

Tempat/Tanggal lahir : Purwokerto, 30 Mei 1987 Jenis kelamin : Laki-Laki

Alamat :Perum LBC. Blok BJ: 25

Parung-Bogor

Agama : Islam

Warga negara : Indonesia

No. Telp : 085810511759/085664017339

Alamat E-mail : ari_internazion@yahoo.com Pendidikan :

1) Tamatan SD Islam Almukhlisin Bogor 1999 2) Tamatan MTS Al-Zaytun Indramayu 2002 3) Tamatan MA Al-Zaytun Indramayu 2005

4) Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jurusan Manajemen Perbankan 2006 – 2010.


(20)

v

ABSTRACT

The purpose of this study was to analyze the effect of Rupiah to Dollar Currency Exchange Rate, Inflation and Money Supply (M2) against the Third Party Funds and their implications on Mudharabah on Sharia Banking in Indonesia. Path Analysis methodology with structural models was utilised in this study. The result of study of substructure I was discovered that the variable Rupiah to Dollar Currency Exchange Rate, Inflation and Money Supply (M2) significantly affected the Third Party Funds. The result of study of substructure II was found that the variables of the Money Supply and the Third Party Funds (TPF) Significantly affected mudharabah

Keywords: Rupiah to Dollar Currency Exchange Rate, Inflation, and Money Supply, Third Party Fund (TPF), Mudharabah, Path Analysis Methodology.


(21)

vi

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa Pengaruh Nilai Tukar Rupiah/$, Inflasi dan Jumlah Uang Beredar (M2) terhadap Dana Pihak Ketiga serta implikasinya pada Pembiayaan Mudharabah di Perbankan Syariah di Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode analisis jalur dengan model struktural. Hasil pengujian pada substruktur I menunjukkan bahwa variabel Nilai Tukar Rupiah/$, Inflasi dan Jumlah Uang Beredar (M2) berpengaruh signifikan terhadap Dana Pihak Ketiga. Hasil pengujian pada substruktur II menunjukkan bahwa variabel Jumlah Uang Beredar dan Dana Pihak Ketiga (DPK) berpengaruh signifikan terhadap Mudharabah.

Kata Kunci : Nilai Tukar Rupiah/$, Inflasi, dan Jumlah Uang Beredar, Dana Pihak Ketiga (DPK), Mudharabah, analisis jalur.


(22)

vii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Alhamdulillah, Puji dan Syukur atas kekuatan yang diberikan Allah padaku untuk bisa berjuang menyelesaikan amanah dan segala kewajibanku sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Nilai Tukar Rupiah/$, Inflasi dan Jumlah Uang Beredar (M2) terhadap Dana Pihak Ketiga serta implikasinya pada Pembiayaan Mudharabah di Perbankan Syariah di Indonesia”. Skripsi ini tersusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan program Sarjana Strata Satu (S1) pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Dalam penyusunan Skripsi ini penulis mengalami banyak kesulitan, namun dengan support dan bantuan dari berbagai pihak, kesulitan tersebut dapat diatasi sehingga skripsi ini dapat terselesaikan meski masih jauh dari kesempurnaan.

Penyusunan skripsi ini tidak akan berjalan dengan baik tanpa bantuan berbagai pihak, untuk itu penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Ayahku Salim Abdul Rachman dan Ibuku Rasmini tercinta yang selalu menguatkan diriku dengan do’a, biaya yang tidak sedikit dan selalu memberiku kasih sayang, semangat, serta menasehatiku dan membimbingku untuk keberhasilan dalam segala hal.

2. Seluruh saudaraku Mba Deniza Mukti Lestari, dan adik-adiku Saras, Fadil dan Ismie walaupun sering mengganggu namun turut memberikan semangatnya. Semoga Allah Subhanahu Wata’ala senantiasa melindungi dan memberikan kebahagiaan kepada mereka, Amin.


(23)

viii

3. Bapak Prof. Dr. Ahamad Rodoni, MM Pudek I Bidang Akademik Fakultas Ekonomi dan Bisnis, sekaligus Dosen Pembimbing I, terima kasih atas bimbingan dan pengarahan dengan penuh kesabaran.

4. Ibu Titi Dewi Warninda, SE, M.Si selaku dosen pembimbing II, terima kasih atas bimbingan, motivasi dan arahan yang berharga kepada penulis sehingga menjadi pengalaman yang tak terlupakan di hati penulis.

5. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid, MS, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis, yang selalu memberikan arahan dan nasihat, terima kasih atas nasihat dan saran-saran yang berharga kepada penulis.

6. Bapak Indoyama Nasarudin, MAB, selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang selalu memberikan arahan dan nasihat, terima kasih atas nasihat dan saran-saran yang berharga kepada penulis.

7. Bapak Yahya Hamja. Dr. MM. Phd. selaku Dosen Pembimbing Akademik, terima kasih atas bimbingan, motivasi dan nasehatnya .

8. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah khususnya jurusan Manajemen yang telah memberikan Ilmu yamg sangat berharga bagi saya pribadi.

9. Terima kasih pula untuk Om Didan atas dukungan dan nasehatnya, Tante Mita, dan Tante Imel atas saran-saran yang berguna.

10.Teman-teman FEIS UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan 2006 Manajemen A dan Perbankan A yang selalu ada dalam suka maupun duka serta memberikan motivasi selama masa perkuliahan. Khususnya teman-teman Gayo Fc, Herry yang banyak bantu dengan saran-saran jitunya (mantap dah). 11.Teman-teman Universitas BL, I-wank, Bgoes, Depri, Andreas, E-q, Seha, Apri,

yang seru tapi gila.

12.Sahabat-sahabat terbaik di Perum LBC. Hanan sahabat dari kecil yang lenjeh, Beni anak tegal yang kacau tapi banyak membantu, Anjar d’nasiv Prayoko (le, masih mirip sama Ryan d’masiv ga), B…. (yang tak disebut namanya), Icha yang baik hati walau kadang perhatiannya kaga jelas hehe, Agi yang selalu bikin semangat (berarti sekali semangatmu gie), Hezty Mei Erovita si anak pinter, Isah, Mutqien, Rani, James.


(24)

ix

13.Tidak lupa pula untuk Evoly Inuy Nait, yang menjadi bintang diantara bintang-bintang yang bersinar yang slalu mendoakan dan mengingatkan…Jadilah bintang dimanapun kau bersinar, semoga bahagia.

14.Trim’s jg at Leni Rahayu, Latifah, yang selalu memberikan dukungan serta doa y,..sMoga kalian mendapatkan yang lebih baik.

15.Khusus untuk seorang wanita yang selalu dikagumi, diingat, di senangi dan mendapat tempat khusus di hati…Yelinda Murni. Thaks Nda banyak yang q tiru dari qm..

16.Untuk Ibu Fifah Asri dan Bapak Putu Rahwidhiyasa (Kepala Desk Penggadaian) Bank Syariah Mandiri (BSM) yang saya hormati, terima kasih atas saran dan bimbinganya.

Semoga segala amalan yang baik tersebut akan memperoleh balasan rahmat dan karunia dari Allah SWT, Amien. Penulis menyadari sepenuhnya akan keterbatasan kemampuan dan pengalaman yang ada pada penulis sehingga tidak menutup kemungkinan bila skripsi ini masih banyak kekurangan.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karenanaya penulis berharap segala ktitikan dan saran yang membangun demi terwujudnya kesempurnaan skripsi ini, dan dapat membuka jalan untuk meraih cita-cita penulis.

“ Bukankah lebih mudah jika kita melepaskan setiap masalah y ang lampau, dan menatap hari esok dengan lebih cerah? Bukankah dunia lebih indah jika kita bisa melepaskan "kepalan" dan berbagi kebahagiaan dengan orang lain?”


(25)

x DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN... i DAFTAR RIWAYAT HIDUP ... iv ABSTRACT ... v ABSTRAK ... vi KATA PENGANTAR ... vii DAFTAR ISI ... x DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR TABEL ... xiii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ... 1 B. Rumusan Masalah ... 7 C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Bank Syariah ... 10 B. Nilai Tukar Rp/$ ... 11 C. Inflasi ... 14 D. Uang Beredar (M2) ... 19 E. Dana Pihak Ketiga (DPK) ... 21 F. Mudharabah ... 22 G. Penelitian Sebelumnya ... 25 H. Kerangka Berfikir ... 27 I. Hipotesis ... 30

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian ... 32 B. Metode Penentuan Sampel ... 32 C. Metode Pengumpulan Data ... 32


(26)

xi

D. Metode Analisis ... 33 E. Operasional Variabel Penelitian ... 43 BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian ... 47 B. Penemuan dan Pembahasan ... 50 C. Interpretasi Hasil ... 90

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

A. Kesimpulan ... 94 B. Implikasi ... 94

DAFTAR PUSTAKA ... 96 LAMPIRAN-LAMPIRAN ...


(27)

xii

DAFTAR GAMBAR

Nomor Keterangan Halaman

2.1 Demand Inflation 15

2.2 Cost Inflation 16

2.3 Kerangka Berfikir 29

2.4 Paradigma Penelitian 30

3.1 Hubungan Kausal X1, X2, X3 terhadap Y 34

3.2 Hubungan Kausal X1, X2, X3, dan Y Pada Z 35

4.1 Grafik Nilai Tukar Rupiah/$ 52

4.2 Grafik Inflasi 54

4.3 Grafik Jumlah Uang Beredar 56

4.4 Grafik Dana Pihak Ketiga 58

4.5 Grafik Pembiayaan Mudharabah 60

4.6 Diagram Jalur dengan Hasil Perhitungan 62

4.7 4.8 4.9 4.10 4.11

Diagram Jalur Substruktur I Diagram Jalur Substruktur II

Hasil Perhitungan Diagram Jalur Setelah Trimming Diagram Jalur Sub Struktur I Setelah Trimming Diagram Jalur Sub Struktur II Setelah Trimming

65 70 78 80 85


(28)

xiii DAFTAR TABEL Nomor 3.1 4.1 4.2 4.3 4.4 4.5 4.6 4.7 4.8 4.9 4.10 4.11 4.12 4.13 4.14 4.15 Keterangan Standar Penilaian Kesesuaian (Fit) Nilai Tukar Rp/$

Inflasi (dalam desimal)

Jumlah Uang Beredar (dalam miliaran) Dana Pihak Ketiga (DPK) Perbankan Syariah Mudharabah (Dalam Miliaran Rupiah)

Hasil Korelasi Nilai Tukar Rp/$, Inflasi, dan Jumlah Uang Beredar (M2)

Pengaruh Antara Nilai Tukar Rp/$, Inflasi, dan Jumlah Uang Beredar (M2) terhadap Dana Pihak Ketiga

(DPK)

Pengaruh Antara Nilai Tukar Rp/$, Inflasi, Jumlah Uang Beredar (M2) dan Dana Pihak Ketiga (DPK) terhadap Pembiayaan Mudharabah

Pengujian Pengaruh antar Variabel Eksogen dengan Endogen

Hasil Uji Goodness of Fit Pengaruh Nilai Tukar Rupiah/$, Inflasi, M2 terhadap Dana Pihak Ketiga serta Implikasinya terhadap Pembiayaan Mudharabah Hasil Uji Goodness of Fit Setelah Modifikasi

Hasil Korelasi Nilai Tukar Rp/$, Inflasi, dan Jumlah Uang Beredar (M2) setelah Trimming

Hasil Uji Pengaruh antara Nilai Tukar Rp/$, Inflasi, dan Jumlah Uang Beredar (M2) terhadap DPK Hasil Uji Pengaruh Jumlah Uang Beredar (M2) dan DPK terhadap Pembiayaan Mudharabah

Hasil Perhitungan Pengaruh antar Variabel Setelah Trimming Halaman 42 51 53 55 58 60 62 66 71 75 76 77 79 80 85 87


(29)

xiv 4.16

4.17

Hasil Uji Goodness of Fit Setelah Trimming Rangkuman Dekomposisi dari Koefisien Jalur, Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung, dan

Pengaruh Total tentang Pengaruh antara Nilai Tukar Rp/$ (X1), Inflasi (X2), dan Jumlah Uang Beredar (M2) (X3) terhadap DPK (Y) serta Implikasinya terhadap Pembiayaan Mudharabah (Z)

88


(30)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pertumbuhan dan perkembangan perbankan syariah di tanah air menunjukkan perkembangan yang positif. Hal tersebut ditandai dengan meningkatnya jumlah bank syariah di Indonesia. Pada bulan Oktober tahun 2009 jaringan kantor perbankan syariah mencapai 1.186 kantor dengan kinerja pertumbuhan bank syariah yang semakin baik. Hal ini dibuktikan dengan penyaluran pembiayaan oleh perbankan syariah yang secara konsisten terus mengalami peningkatan hingga mencapai 46,7 Triliun ke beberapa sektor ekonomi seperti pertanian, kehutanan, sarana pertanian, pertambangan, perindustrian, jasa dunia usaha, hingga jasa sosial/masyarakat. Sementara Dana Pihak Ketiga (DPK) yang berhasil dihimpun mencapai 47,7 Triliun, dengan perincian Giro Wadiah 5,4 Triliun, Tabungan 15,3 Triliun, dan Deposito Mudharabah tercatat mencapai 27 Triliun. (Statistik Perbankan Syariah periode Oktober 2009).

Di Indonesia sendiri mengenal sistem perbankan yang menganut dual banking sytem yaitu sistem perbankan konvensional dan sistem perbankan syariah. Hal tersebut telah di akui sejak diberlakukannya UU No.7 tahun 1992 tentang Perbankan syariah. Kemudian di perkuat dengan UU No.10 tahun 1998 sebagai pengganti UU No.7 tahun 1992. Yang di ikuti dengan dikeluarkannya sejumlah ketentuan pelaksanaan dalam bentuk SK Direksi


(31)

2 Bank Indonesia (BI). Selanjutnya pada tahun 1999 di keluarkan UU No 23 yang selanjutnya diamandemen dengan UU No.3 tahun 2004 tentang Bank Indonesia yang memberikan kewenangan kepada Bank Indonesia untuk dapat pula menjalankan tugasnya berdasarkan prinsip syariah. Posisi perbankan syariah makin diperkuat dengan fatwa MUI No.01 tanggal 24 Januari 2004 mengenai haramnya bunga bank. (Rossar Maries, 2008: 1).

Pertumbuhan dunia perbankan di Indonesia telah terlihat kompleks, dengan berbagai macam jenis produk dan sistem usaha dalam berbagai keunggulan kompetitif. Kondisi ini telah menciptakan suatu sistem dan pesaing baru dalam dunia perbankan, bukan hanya persaingan antar bank tetapi juga antara bank dengan lembaga keuangan. Sebuah fenomena nyata yang telah menuntut manajer keuangan bank untuk lebih antisipatif terhadap perubahan yang terjadi dalam dunia perbankan.

Faktor-faktor yang mempercepat pertumbuhan industri perbankan syariah antara lain : realisasi konversi beberapa UUS (Unit Usaha Syariah) menjadi BUS (Bank Umum Syariah), implementasi UU No. 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah sebagai kepastian hukum berhasil mendorong peningkatan kapasitas bank-bank syariah; implementasi UU No. 19 Tahun 2008 tentang SBSN mampu memberikan semangat industri untuk meningkatkan kinerjanya, dukungan dari Amandemen UU Perpajakan sebagai kepastian hukum berhasil mendorong peningkatan kapasitas bank-bank syariah melalui peran investor asing, iklim dunia usaha yang tetap kondusif di tengah aktivitas Pemilu, meningkatnya pemahaman masyarakat dan preferensi


(32)

3 untuk menggunakan produk dan jasa bank syariah, serta realisasi penerbitan Corporate SUKUK oleh bank syariah untuk memperkuat base capital perbankan syariah. (Perbankan Syariah Lebih Tahan Krisis Global, 2009)

Indikator lainnya adalah tingkat bagi hasil bank syariah yang nilainya lebih besar daripada tingkat suku bunga yang berlaku. Saat ini prosentase bagi hasil bank syariah mencapai kisaran delapan hingga sembilan persen, masih lebih tinggi bila dibandingkan dengan tingkat suku bunga yang mencapai lima hingga enam persen. Tentu saja hal ini menunjukkan performansi bank syariah yang lebih baik. Di sisi lain, bank syariah membuktikan kemampuannya untuk bertahan tanpa kucuran dana dari pemerintah di tengah gejolak nilai tukar dan tingkat suku bunga yang tinggi. Menurut Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah Jawa Barat, Uce K. Suganda, dalam hal transaksi, bank syariah menekankan pada transaksi riil, bukan spekulatif. Sedangkan kemitraan yang dibangun bukan debitor-kreditor. Dalam menyalurkan pembiayaan lebih menekankan pada keharusan kehalalannya, bukan pada profit semata. Lebih penting lagi, uang hanya dijadikan sebagai instrumen, bukan komoditas. (Ma’ruf Amin, 2007 : 127-128)

Salah satu faktor penting dalam menjalankan fungsi penyaluran dana yang harus diperhatikan bank adalah aspek penghimpunan dana. Menurut Muhammad (2005 : 41), kunci keberhasilan manajemen bank syariah sangat ditentukan oleh bagaimana bank tersebut dapat merebut hati masyarakat, sehingga peranan bank syariah tersebut sebagai financial intermediary berjalan dengan baik. Jika peranan bank syariah tersebut berjalan baik, barulah


(33)

4 bank syariah dapat dikatakan berhasil. Jadi, bagaimana bank melayani sebaik-baiknya mereka yang kelebihan uang dan menyimpan uangnya dalam bentuk giro wadi’ah, deposito mudharabah, tabungan wadi’ah maupun tabungan mudharabah, serta melayani kebutuhan uang masyarakat melalui pemberian pembiayaan. Hal inilah yang menjadi kunci keberhasilan manajemen bank syariah.

Bank syariah dalam melakukan kebijakan penghimpunan dana dipengaruhi oleh variabel makro, diantaranya Nilai Tukar Rp/$, jika Nilai Tukar Rp/$ naik maka permintaan akan barang/jasa akan mengalami penurunan dan akan menekan permintaan, jika permintaan turun akan disikapi oleh produsen dengan mengurangi produksi. Bila produksi mengalami penurunan, maka masyarakat selaku penerima balas jasa faktor produksi akan mengalami penurunan pendapatan. Akibatnya dana yang tersedia untuk diinvestasikan dan disimpan akan berkurang, hal tersebut mengakibatan bank kesulitan dalam melakuan penghimpunan DPK. Variabel Inflasi merupakan berkurangnya pendapatan riil masyarakat diakibatkan turunnya nilai riil uang. Turunnya nilai riil uang maka pendapatan riil yang diperoleh menjadi berkurang. Berkurangnya pendapatan yang diperoleh mengakibatan kemampuan nasabah untuk menabung atau menyimpan uang di bank menjadi turun karena pendapatan yang diperoleh habis digunakan untuk memenuhi kebutuhan pokok. Variabel selanjutnya adalah jumlah uang beredar, kenaikan jumlah uang beredar menyebabkan jumlah DPK yang dihimpun mengalami peningkatan.


(34)

5 Bank syariah harus selalu menjaga kemampuannya dalam melakukan penghimpunan dana pihak ketiga. DPK inilah yang akan menjadi beban untuk disalurkan kembali dalam bentuk pembiayaan. Sedangkan pembiayaan yang berhasil disalurkan oleh bank syariah akan menjadi sumber pendapatan bagi bank selain fee based income. Umumnya keuntungan dari penyaluran pembiayaan merupakan komponen terbesar dari laba yang diperoleh bank syariah.

Salah satu bentuk produk pembiayaan yang dikeluarkan perbankan syariah adalah pembiayaan mudharabah dengan prinsip bagi hasil.

Mudharabah merupakan bentuk kerja sama antara dua atau lebih pihak di mana pemilik modal (shahibul amal) mempercayakan sejumlah modal kepada pengelola (mudharib) dengan suatu perjanjian di awal. Bentuk ini menegaskan kerja sama dengan kontribusi seratus persen modal dari pemilik modal dan keahlian dari pengelola.

Transaksi jenis ini tidak mewajibkan adanya wakil dari shahibul maal dalam manajemen proyek. Sebagai orang kepercayaan, mudharib harus bertindak hati-hati dan bertanggung jawab atas kerugian yang terjadi akibat kelalaian dan tujuan penggunaan modal untuk usaha halal. Sedangkan, shahibul maal diharapkan untuk mengelola modal dengan cara tertentu untuk menciptakan laba yang optimal.

Bank Indonesia sebagai regulator telah menyarankan agar perbankkan syariah lebih banyak menggunakan prinsip bagi hasil. Untuk itu perlu dikaji


(35)

6 aspek-aspek yang mempengaruhi penghimpunan dana pihak ketiga dan penyaluran pembiayaan mudharabah.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Ari Cahyono (2009), menyatakan bahwa Nilai tukar Rp/$ memiliki pengaruh yang negatif dan signifikan terhadap DPK.

Penelitian tentang analisis faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi pembiayaan bagi hasil pernah dilakukan oleh Yayat Sujatna (2006), hasil penelitian menyatakan bahwa variabel kurs dan inflasi berpengaruh signifikan terhadap pembiayaan bagi hasil yang disalurkan.

Maryanah (2006) meneliti tentang faktor-faktor yang mempengaruhi pembiayaan bagi hasil di Bank Syariah mandiri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dana pihak ketiga berpengaruh signifikan terhadap jumlah pembiayaan bagi hasil di BSM.

Rossar Maries (2008) dalam penelitiannya menghasilkan kesimpulan bahwa jumlah uang beredar (M2) memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap DPK, respon yang diperlihatkan oleh DPK perbankkan syariah terhadap jumlah uang beredar adalah reaksi bank syariah dalam melihat perkembangan dan pertumbuhan jumlah uang beredar yang mengalami peningkatan sehingga dana dari jumlah uang beredar tersebut dapat dimanfaatkan untuk pembiayaan.

Dewi Yulianti Fuadah (2008) meneliti tentang faktor-faktor yang mempengaruhi pembiayaan investasi mudharabah dan musyarakah di Bank Syariah Mandiri. Tujuan dari penelitian ini untuk menjelaskan pengaruh


(36)

7 antara simpanan, modal sendiri, dan Non Performing Financing (NPF) terhadap pembiayaan investasi mudharabah dan musyarakah yang disalurkan oleh Bank Syariah Mandiri. Hasil penelitian membuktikan adanya pengaruh antara faktor-faktor simpanan dan modal sendiri terhadap pembiayaan investasi.

Pariyo (2004) meneliti tentang variabel makro ekonomi yang mempengaruhi penghimpunan dana pihak ketiga pada Bank Muamalat Indonesia periode 2000-2003. Pengujian hipotesa secara parsial yang dilakukan, maka dari semua variabel independent yang digunakan (SBI,Valas USD, dan SWBI) berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependent (Dana Pihak Ketiga).

Dari latar belakang diatas, maka penulis memilih judul “Analisis Pengaruh Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dollar, Inflasi, dan Jumlah Uang Beredar (M2) terhadap Dana Pihak Ketiga (DPK) Serta Implikasinya pada Pembiayaan Mudharabah. (pada Perbankan Syariah di Indonesia)”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana pengaruh variabel Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dollar, Inflasi, dan Jumlah Uang Beredar (M2) terhadap Dana Pihak Ketiga (DPK).


(37)

8 2. Bagaimana pengaruh variabel Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dollar,

Inflasi, dan Jumlah Uang Beredar (M2), Dana Pihak Ketiga (DPK) terhadap Pembiayaan Mudharabah.

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan pada perumusan masalah di atas, maka penelitian ini terutama bertujuan untuk :

a. Untuk menganalisis pengaruh variabel Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dollar, Inflasi, dan Jumlah Uang Beredar (M2) terhadap Dana Pihak Ketiga (DPK).

b. Untuk menganalisis pengaruh Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dollar, Inflasi, dan Jumlah Uang Beredar (M2), Dana Pihak Ketiga (DPK) terhadap Pembiayaan Mudharabah.

2. Manfaat Penelitian

Melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat ganda, yakni manfaat akademis maupun praktis.

a. Dari segi teoritis pada perspektif akademis, penelitian ini akan bermanfaat untuk:

1) Bagi peneliti untuk mendapatkan pengembangan dan melatih diri dalam menerapkan ilmu pengetahuan yang diperoleh.

2) Bagi civitas akademika dapat menambah informasi sumbangan pemikiran dan bahan kajian penelitian.


(38)

9 b. Kepentingan praktis hasil penelitian ini, bisa dipandang bermanfaat:

1) Bagi manajemen perusahaan perbankan Syariah di Indonesia, sehingga diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran yang bermanfaat bagi manajemen perbankan Syariah di Indonesia sebagai bahan acuan dalam menjalankan fungsinya sebagai lembaga intermediasi.

2) Untuk memberikan informasi tambahan bagi investor dan masyarakat yang berkepentingan untuk menginvestasikan dananya di perbankan Syariah di Indonesia.


(39)

10 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Bank Syariah

Yaitu bank yang dalam aktivitasnya, baik penghimpun dana maupun dalam rangka penyaluran dananya memberikan dan mengenakan imbalan atas dasar prinsip syariah. (Ahmad Rodoni, 2005 : 31)

Secara konsep, bank syariah adalah bank yang beroperasi berdasarkan prinsip-prinsip syariah islam, yaitu mengedepankan keadilan, kemitraan, keterbukaan dan universalitas bagi seluruh kalangan (Yusak Laksmana, 2009 : 10).

Menurut Muhammad (2005 : 1), bank syariah adalah bank yang beroperasi dengan tidak mengandalkan pada bunga. Bank Islam atau biasa disebut dengan Bank tanpa bunga, adalah lembaga keuangan/perbankan yang operasional dan produknya dikembangkan berlandaskan pada Al-Qur’an dan Hadits Nabi SAW. Dengan kata lain, bank islam adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan pembiayaan dan jasa-jasa lainnya dalam lalu lintas pembayaran serta peredaran uang yang pengoperasiannya disesuaikan dengan syariat Islam.

Bank syariah adalah bank yang melaksanakan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip Islam, yaitu aturan perjanjian (akad) antar bank dengan pihak lain (nasabah) berdasarkan hukum Islam. Sehingga perbedaan antara bank Islam (syariah) dengan bank konvensional terletak pada prinsip dasar


(40)

11 operasinya yang tidak menggunakan bunga, akan tetapi menggunakan prinsip bagi hasil, jual beli dan prinsip lain yang sesuai dengan syariat Islam, karena bunga diyakini mengandung unsur riba yang diharamkan (dilarang) oleh Agama Islam (Heithzal Rivai, dkk, 2007 : 758-759).

B. Nilai Tukar Rupiah/ $

1. Definisi Nilai Tukar (KURS)

Menurut Adiningsih, dkk (1998 : 155), Nilai Tukar Rupiah adalah harga rupiah terhadap mata uang Negara lain ($). Jadi, nilai tukar rupiah merupakan nilai dari satu mata rupiah yang ditranslasikan ke dalam mata uang Negara lain. Misalnya nilai tukar rupiah terhadap dollar ($), nilai tukar rupiah terhadap yen dan lain sebagainya.

Menurut Lipsey et.al (1997), “Nilai tukar (exchange rate) adalah harga suatu mata uang dalam satuan mata uang asing; ini adalah jumlah mata uang suatu negara asing yang harus dibayarkan untuk mendapatkan satu unit mata uang domestik”

Menurut Paul R Krugman dan Maurice (1994 : 34) Kurs adalah Harga sebuah Mata Uang dari suatu Negara yang diukur atau dinyatakan dalam mata uang.

Menurut Nopirin (1996 : 163) Kurs adalah Pertukaran antara dua Mata Uang yang berbeda,maka akan mendapat perbandingan nilai/harga antara kedua Mata Uang tersebut.

Menurut Suad Husnan (1998), “Kurs valuta asing di Indonesia biasanya dinyatakan sebagai berapa rupiah yang diperlukan oleh bank untuk


(41)

12 membeli satu unit mata uang (kurs beli) dan berapa rupiah yang akan diterima kalau menjual satu unit mata uang asing (kurs jual)”

Menurut Mankiw (2007)

“Exchange rate is the rate at which a country makes exchanges in world markets.”

Menurut Kuncoro (2008) “Kurs rupiah adalah nilai tukar sejumlah rupiah yang diperlukan untuk membeli satu US$ (US Dollar).”

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pergerakan nilai tukar (Madura, 1993), yaitu :

1. Faktor fundamental

Faktor fundamental berkaitan dengan indicator-indikator ekonomi seperti inflasi, suku bunga, perbedaan relatif pendapatan antar-negara, ekspektasi pasar dan intervensi Bank Sentral.

2. Faktor Teknis

Faktor teknis berkaitan dengan kondisi penawaran dan permintaan devisa pada saat-saat tertentu. Apabila ada kelebihan permintaan, sementara penawaran tetap, maka harga valas akan naik dan sebaliknya. 3. Sentimen Pasar

Sentimen pasar lebih banyak disebabkan oleh rumor atau berita-berita poltik yang bersifat insidentil, yang dapat mendorong harga valas naik atau turun secara tajam dalam jangka pendek. Apabila rumor atau berita-berita sudah berlalu, maka nilai tukar akan kembali normal.


(42)

13 2. Teori Nilai Tukar Islam

Sebagai lembaga keuangan yang memfasilitasi perdagangan Internasional, Perbankkan Islam tidak dapat menghindarkan diri dari keterlibatannya pada pasar valuta asing. Perbankkan Islam harus menyusun pedoman kerja operasional bagi dirinya agar juga mempunyai akses yang luas ke pasar valuta asing tanpa harus terlibat pada mekanisme perdagangan yang tidak disetujui atau bertentangan dengan prinsip-prinsip syariah.

Perdagangan valuta asing dapat diibaratkan dengan pertukaran antara emas dan perak (sharf). Harga atas pertukaran itu dapat ditentukan berdasarkan kesepakatan antara penjual dan pembeli. sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Abu Bakar : “Jangan menukarkan emas dengan emas dan perak dengan perak melainkan dengan kualitas yang sama, tapi tukarkanlah emas dengan perak menurut yang kanu sukai”(HR. Bukhari). (Arifin, 2003; 196).

Teori nilai tukar Islam menyebutkan (Karim, 2002: 97-98) penyebab fluktuasi nilai tukar mata uang dalam Islam juga digolongkan dalam dua kelompok, yaitu:

a. Natural (alamiah); dan

b. Human Error (factor kesalahan manusia), yang diakibatkan oleh korupsi dan kebobrokan administrasi, penetapan pajak penjualan yang tinggi terhadap barang dan jasa, percetakan uang dengan maksud menarik keuntungan secara berlebihan.


(43)

14 C. Inflasi

1. Definisi Inflasi

Menurut Sukirno (2004:27) inflasi adalah kenaikan harga-harga secara umum berlaku dalam suatu perekonomian dari suatu periode ke periode lainnya, sedangkan tingkat inflasi adalah presentasi kenaikan harga-harga pada suatu tahun tertentu berbanding dengan tahun sebelumnya. Menurut Nanga (2005), inflasi adalah suatu gejala dimana tingkat harga umum mengalami kenaikan secara terus-menerus. Inflasi adalah suatu keadaan yang mengindikasikan semakin melemahnya daya beli yang diikuti dengan semakin merosotnya nilai riil mata uang suatu negara. (Khalwaty, 2000:5).Menurut Robert dan Ben (2004:98) another important economic statistic is the rate of inflation, which is the rate at which prices in general are increasing over time.Menurutnya inflasi menyebabkan variasi harga dalam perekonomian. Ketika inflasi tinggi, seseorang yang memiliki pendapatan tetap, seperti pensiunan yang menerima pendapatan tetap setiap bulan, maka seseorang tersebut tidak dapat mengimbangi biaya hidup yang semakin meningkat. 2. Jenis-Jenis Inflasi

Menurut Boediono (2001:162) Inflasi dapat di golongkan menjadi dua golongan, golongan pertama didasarkan pada “parah” atau tidaknya inflasi tersebut, yaitu ;

a) Inflasi ringan ( dibawah 10% setahun) b) Inflasi sedang (antara10-30% setahun) c) Inflasi berat ( antara 30-100% setahun)


(44)

15 d) Hiperinflasi (diatas 100% setahun).

Penggolongan yang kedua adalah atas dasar sebab awal dari inflasi. Atas dasar ini di bedakan 2 macam inflasi :(Boediono, 2001 : 156)

a. Inflasi yang timbul karena permintaan masyarakat akan berbagai barang terlalu kuat. Infasi ini disebut demand inflation.

Gambar 2.1 Demand Inflation (Sumber : Boediono, 2001)

Gambar tersebut menunjukan demand inflation. Karena permintaan masyarakat akan barang-barang (agrerate demand) bertambah (misalkan, karena bertambahnya pengeluaran pemerintah yang dibiayai dengan pencetakan uang, atau kenaikan permintaan luar negeri akan barang-barang ekspor, atau kenaikan permintaan luar negeri akan barang-barang ekspor, atau bertambahnya pengeluaran investasi swasta karena kredit yang murah), maka kurva aggregate demand bergeser dari D1 ke D2. Akibatnya tingkat harga umum naik dari H1 ke H2.

H2

H1

Harga

Out put Q1

Q

D2

D1

S

Q2


(45)

16 b. Inflasi yang timbul karena kenaikan biaya produksi, ini disebut cost

inflation.

Gambar 2.2 Cost Inflation (Sumber : Boediono, 2001)

Gambar tersebut menunjukan cost inflation, yaitu jika biaya produksi naik (misalkan karena kenaikan harga sarana produksi yang didatangkan dari luar negeri, atau karena kenaikan bahan bakar minyak) maka kurva penawaran masyarakat (Aggregate supply) bergeser dari S1 ke S2.

Harga

Output S2 S1

D H4

H3


(46)

17 Data inflasi Januari 2009- Juli 2010

Juli 2010 0.003

Juni 2010 0.003

Mei 2010 0.003

April 2010 0.003

Maret 2010 0.003

Februari 2010 0.004

Januari 2010 0.005

Desember 2009 0.002

November 2009 0.002

Oktober 2009 0.002

September 2009 0.002

Agustus 2009 0.002

Juli 2009 0.002

Juni 2009 0.003

Mei 2009 0.005

April 2009 0.006

Maret 2009 0.007

Februari 2009 0.007

Januari 2009 0.008


(47)

18 3. Kebijakan untuk Mengatasi Inflasi

Kebijakan yang mungkin dilakukan pemerintah untuk mengatasi inflasi yaitu:

a. Kebijakan fiskal, yaitu dengan menambah pajak dan mengurangi pengeluaran pemerintah.

b. Kebijakan moneter, yaitu dengan menaikkan suku bunga dan membatasi kredit.

c. Dari segi penawaran yaitu dengan melakukan langkah yang dapat mengurangi biaya produksi dan menstabilkan harga seperti mengurangi pajak impor dan pajak atas bahan mentah, melakukan penetapan harga, menggalakkan pertambahan produksi dan perkembangan teknologi.

4. Teori Inflasi Islam

Inflasi mengandung implikasi bahwa uang tidak dapat berfungsi sebagai satuan hitung yang adil dan benar. Hal ini menyebabkan uang menjadi standar pembayaran tertunda yang tidak adil dan suatu alat penyimpanan nilai yang tidak dapat dipercaya. Inflasi cenderung merusak nilai-nilai, memberikan imbalan kepada usaha-usaha spekulasi dengan menimpakan kerugian pada aktivitas-aktivitas produktif dan memperparah ketidakmerataan pendapatan (Chapra, 2000; 4).

Inflasi merupakan salah satu bentuk risiko yang sifatnya abstrak. Dalam perbankan konvensional, sebagaimana dikemukakan (Muljono, 1996; 80) walaupun utang pokok dan bunga telah dibayar lunas oleh nasabah, tetapi


(48)

19 pada masa inflasi yang tinggi bank telah menderita penurunan terhadap daya beli rupiah yang dipinjamkan kepada nasabahnya. hal ini merupakan suatu ancaman terhadap modal bank karena dengan adanya inflasi laba bank akan over stead akan mengakibatkan pembayaran pajak dan pembagian laba semakin semakin tinggi, akibatnya terjadi kanibalisme modal.

Dengan demikian pada masa-masa inflasi ada suatu kebijaksanaan yang harus ditempuh agar bank tersebut tetap dapat mempertahankan real capitalnya sesuai dengan purchasing power pada saat pemberian kredit pada nasabah.

D. Jumlah Uang Beredar (M2)

Jumlah Uang Beredar (M2) adalah nilai keseluruhan uang yang berada di tangan masyarakat. Jumlah uang beredar dalam arti sempit (narrow money) adalah jumlah uang beredar yang terdiri atas uang kartal dan uang giral

M1 = C + D Dimana :

M1 = jumlah uang yang beredar dalam arti sempit C = Uang kartal (=uang kertas+uang logam) D = uang giral atau cek

Uang beredar dalam arti luas (M2) adalah ditambah deposito berjangka (time deposit) :


(49)

20 Dimana:

M2 = jumlah uang beredar dalam arti luas TD = deposito berjangka (time deposit)

Secara teknis, yang dihitung sebagai jumlah uang beredar adalah uang yang benar-benar berada di tangan masyarakat. Uang yang berada di tangan bank (bank umum dan bank sentral), serta uang kertas dan logam (kuartal) milik pemerintah tidak dihitung sebagai uang beredar

Perkembangan jumlah uang beredar mencerminkan atau seiring dengan perkembangan ekonomi. Biasanya bila perekonomian bertumbuh dan berkembang, jumlah uang beredar juga bertambah, sedang komposisinya berubah. Bila perekonomian makin maju, porsi penggunaan uang kartal makin sedikit, digantikan uang giral atau near money. Biasanya juga bila perekonomian makin meningkat, komposisi M1 dalam peredaran uang semakin kecil, sebab porsi uang kuasi makin besar.

Menurut Rahardja, Manurung. Pengantar Ilmu Ekonomi (Mikroekonomi dan makroekonomi) edisi revisi. Jakarta : FEUI

Uang Beredar

 Uang kartal (logam dan kertas) : yang ada di tangan masyarakat (di luar bank Umum) dan siap dibelanjakan, setiap saat dikeluarkan oleh bank sentral.

 Uang giral : yaitu uang di rekening giro (demand deposits) yang diciptakan oleh bank-bank umum atau dikenal BPUG (Bank Umum Pencipta Uang Giral).


(50)

21  Uang Kuasi : yaitu uang dalam bentuk tabungan (saving deposits) dan

deposito berjangka (time deposits) yang dikeluarkan oleh bank-bank umum.

E. Dana Pihak Ketiga (DPK)

Dana Pihak Ketiga adalah dana yang diperoleh dari masyarakat, dalam arti masyarakat sebagai individu, perusahaan, pemerintah, rumah tangga, koperasi, yayasan, dan lain-lain baik dalam mata uang rupiah maupun dalam valuta asing. Pada sebagian besar atau setiap bank, dana masyarakat ini umumnya merupakan dana terbesar yang dimiliki. Hal ini sesuai dengan fungsi bank sebagai penghimpun dana dari masyarakat (Heithzal Rivai, dkk, 2007 : 413).

Dalam pandangan syariah uang bukanlah suatu komoditi melainkan hanya sebagai alat untuk mencapai pertambahan nilai ekonomis (economic added value). Hal ini bertentangan dengan perbankan berbasis bunga di mana “uang mengembangbiakan uang”, tidak peduli apakah uang itu dipakai dalam kegiatan produktif atau tidak. Untuk menghasilkan keuntungan, uang harus dikaitkan dengan kegiatan ekonomi dasar (primary economic activities) baik secara langsung maupun melalui transaksi perdagangan ataupun secara tidak langsung melalui penyertaan modal guna melakukan salah satu atau seluruh kegiatan usaha tersebut.

Berdasarkan prinsip tersebut Bank syariah dapat menarik Dana Pihak Ketiga (DPK) atau masyarakat dalam bentuk (Zainul Arifin, 2006: 48) :


(51)

22 1. Titipan (wadiah) simpanan yang dijamin keamanan dan pengembaliannya

(guaranteed deposit) tetapi tanpa memperoleh imbalan atau keuntungan. Menurut Sri Nurhayati dan Wasilah (2008 : 230), wadiah adalah akad penitipan dari pihak yang mempunyai uang/barang kepada pihak yang menerima titipan dengan catatan kapanpun titipan diambil pihak penerima titipan wajib menyerahkan kembali uang/barang titipan tersebut dan yang dititipi menjadi penjamin pengembalian barang titipan.

2. Partisipasi modal berbagi hasil dan berbagi resiko (non guaranteed account untuk investasi umum (general investment account/ mudharabah mutlaqah) di mana bank akan membayar bagian keuntungan secara proporsional dengan porofolio yang didanai dengan modal tersebut. 3. Investasi khusus (special investment account/mudharabah muqayyadah) di

mana bank bertindak sebagai manajer investasi untuk memperoleh fee. Jadi bank tidak ikut berinvestasi sedangkan investor sepenuhnya mengambil resiko atas investasi.

F. Mudharabah

1. Pengertian Mudharabah

Mudharabah, adalah perjanjian antara penyedia modal dengan pengusaha. Setiap keuntungan yang diraih akan dibagi menurut rasio tertentu yang disepakati. Resiko kerugian ditanggung penuh oleh pihak Bank kecuali kerugian yang diakibatkan oleh kesalahan pengelolaan, kelalaian dan penyimpangan pihak nasabah seperti penyelewengan, kecurangan dan penyalahgunaan


(52)

23 Secara teknis mudharabah adalah akad kerja sama usaha antara pemilik dana dan pengelola dana untuk melakukan kegiatan usaha, laba dibagi atas dasar nisbah bagi hasil menurut kesepakatan kedua belah pihak, sedangkan bila terjadi kerugian akan ditanggung oleh si pemilik dana kecuali disebabkan olehkesengajaan, kelalaian atau pelanggaran akad yang dilakukan oleh pengelola dana.

akad mudharabah merupakan suatu transaksi pendanaan atau investasi yang berdasarkan kepercayaan. Kepercayaan merupakan unsur terpenting dalam akad mudharabah, yaitu kepercayaan dari pemilik dana kepada pengelola dana. oleh karena kepercayaan merupakan unsur terpenting, maka mudharabah dalam istilah bahasa inggris disebut trust financing. Pemilik dana yang merupakan investor disebut beneficial ownership atau sleeping partner, dan pengelola dana disebut managing trustee atau labour partner. (Syahdeini,1999)

2. Landasan Syar’i a. Al-Qur’an

“…..Dan dari orang-orang yang berjalan di muka bumi mencari sebagian karunia Allah SWT….” (QS. Al-Muzzammil: 20)

Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi, dan carilah karunia Allah SWT…” (QS. Al-jumu’ah: 10)

b. Al-hadist

“ diriwayatkan dari Ibnu Abbas Ra, bahwa Sayyidina Abbas bin Abdul Muthalib jika memberikan dana kemitra usahanya secara mudharabah, ia


(53)

24 mensyaratkan agar dananya tidak dibawa mengarungi lautan, menuruni lembah yang berbahaya, atau membeli ternak yang berparu-paru basah. Jika menyalahi peraturan tersebut, maka yang bersangkutan bertanggung jawab atas dana tersebut. Disampaikanlah syarat-syarat tersebut kepada Rasulullah saw, dan beliau pun membolehkanya.” (HR. ath-Thabarani).

Dari Shuhaib, Rasulullah saw bersabda, “Tiga perkara yang di dalamnya terdapat keberkahan : menjual dengan pembayaran secara angsuran, muqaradah (mudharabah), dan mencampur gandum dengan tepung untuk keperluan rumah, dan tidak dijual.” (HR. Ibnu Majah)

3. Rukun Mudharabah

a. Pemilik modal (Shahibul mal) b. Pemilik usaha (mudharib) c. Proyek / usaha (‘amal) d. Modal (ra’sul)

e. Ijab qabul (sighat) f. Nisbah bagi hasil

4. Jenis-jenis Mudharabah

a. Mudharabah mutlaqah. Mudharabah di mana pemilik usaha memberikan hak penuh kepada pengelola dana dalam melakukan investasinya. Mudharabah ini disebut juga investasi tidak teriakat.

b. Mudharabah muqayyadah. Di mana pemilik usaha dibatasi haknya oleh pemilik modal, antara lain dalam hal jenis usaha, waktu, tempat usaha, dll.


(54)

25 c. Mudharabah musyarakah. Mudharabah yang pengelola dananya turut

menyertakan modal atau dananya dalam kerja sama investasi. G. Penelitian Sebelumnya

Ari Cahyono (2009) meneliti tentang Pengaruh Indikator Makroekonomi Terhadap Dana Pihak Ketiga dan Pembiayaan Bank Syariah Mandiri. Penelitian ini bertujuan utuk menganalisa pengaruh indikator makroekonomi (suku bunga SBI, kurs, inflasi, IHSG dan PDB) terhadap Dana Pihak Ketiga dan Pembiayaan Bank Syariah Mandiri. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa indikator makroekonomi memberikan pengaruh terhadap DPK dan Pembiayaan Bank Syariah Mandiri, dimana suku bunga SBI memberikan pengaruh negatif, sedangkan inflasi, kurs, IHSG dan PDB memberikan pengaruh yang positif. Berdasarkan penelitian dengan metode yang sama menunjukkan bahwa PDB memberikan pengaruh positif yang paling besar terhadap Dana Pihak Ketiga dan Pembiayaan Bank Syariah Mandiri.

Yayat Sujatna (2006) meneliti tentang faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi jumlah pembiayaan bagi hasil di bank syariah mandiri. Analisis yang dipakai adalah regresi linear berganda, hasil penelitian menunjukkan bahwa keempat variabel yang digunakan yaitu nisbah, suku bunga kredit bank konvensional, inflasi dan kurs rupiah terhadap dollar AS scara bersama-sama dapat mempengaruhi variabel jumlah pembiayaan bagi hasil.


(55)

26 Maryanah (2006) menganalisis faktor-faktor yang memepengaruhi pembiayaan bagi hasil (musyarakah dan mudharabah) di bank syariah mandri. Metode yang digunakan adalah Error Correction Model (ECM), hasil penelitian menunjukkan bahwa dana pihak ketiga (DPK), profit dan Non Performing Financing (NPF) dalam jangka panjang memberikan pengaruh terhadap jumlah pembiayaan bagi hasil di BSM.

Dewi Yulianti Fuadah (2008) meneliti tentang faktor-faktor yang mempengaruhi pembiayaan investasi mudharabah dan musyarakah di Bank Syariah Mandiri. Tujuan dari penelitian ini untuk menjelaskan pengaruh antara simpanan, modal sendiri, dan Non Performing Financing (NPF) terhadap pembiayaan investasi mudharabah dan musyarakah yang disalurkan oleh Bank Syariah Mandiri. Hasil penelitian membuktikan adanya pengaruh antara faktor-faktor simpanan dan modal sendiri terhadap pembiayaan investasi.

Pariyo (2004) meneliti tentang variabel makro ekonomi yang mempengaruhi penghimpunan dana pihak ketiga pada Bank Muamalat Indonesia periode 2000-2003. Pengujian hipotesa secara parsial yang dilakukan, maka dari semua variabel independent yang digunakan (SBI,Valas USD, dan SWBI) berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependent (Dana Pihak Ketiga). Selain itu dalam pengujian F test dimana F test = 15,311 dan nilai signifikan 0,00 berarti variabel independent (SBI, Valas USD, dan SWBI) secara bersama-sama berpengaruhi secara signifikan terhadap Dana Pihak Ketiga.


(56)

27 H. Kerangka Berfikir

Kerangka berfikir merupakan suatu proses dari peneliti memperoleh data kemudian mengolah data tersebut dan menginterprestasikan hasil data yang telah diolah.

Penelitian ini didasarkan atas penelitian-penelitian yang telah ada sebelumnya dengan penambahan beberapa variabel dan metode penelitian yang berbeda. Setelah peneliti mengumpulkan beberapa jurnal, skripsi dan tesis, peneliti mengambil beberapa variabel dari penelitian terdahulu kemudian membuat paradigma penelitian yang berbeda dimana pada penelitian ini menggunakan path analysis (analisis jalur). Hal ini dikarenakan analisis jalur dapat memperlihatkan hubungan langsung dan tidak langsung antar variabel.

Setelah menentukan judul dan metode analisis, peneliti mengumpulkan data-data dari variabel-variabel yang akan diteliti. Objek yang akan diteliti merupakan Bank Syariah di Indonesia. Variabel yang diteliti adalah nilai tukar rupiah terhadap dollar, inflasi, dan jumlah uang beredar (M2), dana pihak ketiga (DPK) terhadap pembiayaan mudharabah. Dalam penelitian ini yang akan menjadi variabel eksogen adalah nilai tukar rupiah/$, inflasi, dan jumlah uang beredar (M2). Sedangkan yang akan menjadi varaibel endogen adalah dana pihak ketiga (DPK) dan pembiayaan mudharabah.

Peneliti mengambil data dari masing-masing variabel dari situs Bank Indonesia dan Perpustakaan Bank Indonesia. Pencarian data dibagi menjadi dua bagian. Yang pertama, pengambilan data nilai tukar rupiah (kurs), inflasi, jumlah uang beredar (M2) yang diambil dari laporan Statistik Ekonomi


(57)

28 Keuangan Indonesia. Kedua, pengambilan data DPK, pembiayaan mudharabah yang diambil dari statsitik perbankan syariah.

Setelah memperoleh data-data dari setiap variabel peneliti mulai melakukan analisis. Langkah awal yang diperlukan adalah menentukan struktur persamaan linier dari paradigma penelitian yang telah dibentuk berdasarkan teori-teori yang ada. Kemudian data diolah dengan menggunakan Software AMOS 16. Dari output tersebut dapat dianalisa korelasi, hubungan anatara variabel, besarnya R square dan kesesuaian model (Goodness of Fit).

Berikut ini adalah gambaran mengenai kerangka berfikir yang peneliti bentuk secara sederhana untuk menjelaskan proses penelitian ini.


(58)

29 Gambar 2.3

Kerangka Berfikir

Bank Indonesia

Statistik

Perbankan Syariah SEKI

Kurs (X1)

DPK (Y) Inflasi(X2) M2 (X3)

Analisis Jalur

Hubungan langsung dan tidak langusng

Interpretasi Pengujian Hipotesa

Uji Kesesuaian Model M udharabah


(59)

30 Gambar 2.4

Paradigma Penelitian

I. Hipotesis

Berdasarkan tujuan penelitian yang ingin dicapai, maka hipotesisis yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Nilai Tukar Rupiah (Kurs), Inflasi, Jumlah Uang Beredar (M2) terhadap Dana Pihak Ketiga (DPK)

H0 : Nilai Tukar Rupiah (Kurs), Inflasi, Jumlah Uang Beredar (M2) tidak berpengaruh signifikan terhadap pembiayaan yang disalurkan secara simultan dan parsial.

Ha : Nilai Tukar Rupiah (Kurs), Inflasi, Jumlah Uang Beredar (M2) berpengaruh signifikan terhadap pembiayaan yang disalurkan secara simultan dan parsial.

2. Nilai Tukar Rupiah (Kurs), Inflasi, Jumlah Uang Beredar (M2), dan Dana Pihak Ketiga (DPK) terhadap pembiayaan Mudharabah

NT Rp/ $

INFLASI

M2

DPK MUDHARABAH


(60)

31 H0 : Nilai Tukar Rupiah (Kurs), Inflasi, Jumlah Uang Beredar (M2),

dan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang disalurkan tidak berpengaruh signifikan terhadap pembiayaan Mudharabah secara simultan dan parsial.

Ha : Nilai Tukar Rupiah (Kurs), Inflasi, Jumlah Uang Beredar (M2), dan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang disalurkan berpengaruh signifikan terhadap pembiayaan Mudharabah secara simultan dan parsial.


(61)

32 BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Dalam penelitian ini termasuk ke dalam penelitian kuantitatif karena dalam penelitian ini penulis akan menghitung seberapa besar pengaruh Nilai Tukar Rupiah, Inflasi dan Jumlah Uang Beredar (M2) terhadap Dana Pihak Ketiga (DPK) serta implikasinya pada pembiayaan Mudharabah.

B. Metode Penentuan Sampel

Sampel penelitian adalah data Nilai Tukar Rupiah, Inflasi dan Jumlah Uang Beredar (M2) yang tercatat dalam Statistik Ekonomi Keuangan Indonesia (SEKI) periode Bulan Juni tahun 2004 hingga Bulan Juli tahun 2010. Sedangkan data DPK dan Mudharabah diambil dari Statistik Perbankan Syariah periode Bulan Juni tahun 2004 hingga Bulan Juli tahun 2010.

Dalam penelitian ini penulis mengunakan metode Judgement Sampling dalam menentukan sampel. Metode judgement sampling atau purposive pengumpulan data atas dasar strategi kecakapan atau pertimbangan pribadi semata. (Abdul Hamid, 2007 : 29)

C. Metode Pengumpulan Data

Data yang diperoleh dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang berasal dari literatur-literatur/sumber lain dari dalam maupun perbankan syariah di Indonesia, sedangkan teknik pengumpulan data sebagai berikut :


(62)

33 1. Data sekunder

a. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari pihak lain (sudah tersedia) dan digunakan untuk penelitian lain. Data tersebut berupa laporan statistik ekonomi keuangan indonesia Bulan Juni tahun 2004 hingga Bulan Juli tahun 2010 yang dipublikasikan di Bank Indonesia. b. DPK dan pembiayaan Mudharabah yang terdapat dalam laporan

statistik perbankan syariah yang dipublikasikan di Bank Indonesia. 2. Library Research

Merupakan teknik pengumpulan data yang dilengkapi pula dengan membaca dan mempelajari serta menganalisis literature yang bersumber dari buku-buku dan jurnal-jurnal yang berkaitan dengan penelitian ini. Hal ini dilakukan untuk mendapat landasan teori dan konsep yang tersusun. Penulis melakukan penelitian dengan membaca, mengutip bahan-bahan yang berkenaan dengan penelitian.

D. Metode Analisis

Analisis jalur merupakan pengembangan dari model regresi yang digunakan untuk kesesuaian (fit) dari matrik korelasi dari dua atau lebih model yang dibandingkan oleh si peneliti. Model biasanya digambarkan dengan lingkaran dan anak panah yang menunjukkan hubungan kausalitas. Regresi dilakukan untuk setiap variabel dalam model. Nilai regresi yang diprediksi oleh model dibandingkan dengan matrik korelasi hasil observasi variabel dan nilai goodness of-fit dihitung. Model terbaik dipilih berdasarkan nilai goodness of fit. (Imam Ghozali, 2008:21).


(63)

34 X

X

X

Y

e1 Analisis jalur merupakan pengembangan lebih lanjut dari analisis regresi berganda dan bivariat. Analisis jalur ingin menguji persamaan regresi yang melibatkan beberapa variabel eksogen dan endogen sekaligus sehingga memungkinkan pengujian terhadap variabel mediating/intervening atau variabel antara. Disamping itu analisis jalur juga dapat mengukur hubungan langsung antar variabel dalam model maupun hubungan tidak langsung antar variabel dalam model. Hubungan langsung antara variabel eksogen terhadap variabel dapat dilihat pada koefisien beta. Hubungan tidak langsung adalah seberapa besar pengaruh variabel eksogen terhadap variabel endogen melalui variabel intervening. Pengaruh total dapat diperoleh dengan menjumlahkan hubungan langsung dan tidak langsung. (Imam Ghozali, 2008:93).

Dilihat dari kerangka berfikir penelitian ini, maka dapat diperoleh 2 (dua) substruktur linier sebagai berikut:

Substruktur I :

Gambar 3.1

Hubungan Kausal X1, X2, X3 terhadap Y

Y = ρYX1+ ρYX2 + ρYX3 + 1 Keterangan :

Y = Dana Pihak Keriga

X1 = Nilai Tukar Rupiah (Kurs) X2 = Inflasi


(64)

35 X

X X

Y Z

e1

e2

X3 = Jumlah Uang Beredar (M2) 1 = Residual Error

Substruktur II :

Gambar 3.2

Hubungan Kausal X1, X2, X3, dan YPada Z

Z = ρZX1+ ρZX2 + ρZX3 + ρZY+ 2 Keterangan :

Z = Mudharabah Y = Dana Pihak Ketiga

X1 = Nilai Tukar Rupiah (Kurs) X2 = Inflasi

X3 = Jumlah Uang Beredar (M2) 2 = ResidualError

Selanjutnya dengan menggunakan model logaritma natural formulasinya dapat dibentuk lebih nyata sebagai berikut

Substruktur I : Y = ρYX1+ ρYX2 + ρYX3 + 1 Substruktur II : Z = ρZX1+ ρZX2 + ρZX3 + ρZY+2

Hair et. al (1998) dalam Imam Ghozali (2008:61) mengajukan tahapan pemodelan dan analisis persamaan struktural menjadi 7 (tujuh) langkah yaitu:


(65)

36 Langkah 1: Pengembangan Model Berdasar Teori

Model persamaan struktural didasarkan pada hubungan kausalitas, dimana perubahan satu variabel diasumsikan akan berakibat pada perubahan variabel lainnya. Hubungan kausalitas dapat berarti hubungan yang ketat seperti ditemukan dalam proses fisik seperti dalam riset perilaku yaitu alasan seseorang membeli produk tertentu. Kuatnya hubungan kausalitas antara dua variabel yang diasumsikan oleh peneliti bukan terletak pada metode analisis yang dia pilih, tetapi terletak pada justifikasi (pembenaran) secara teoritis untuk mendukung analisis. Jadi jelas bahwa hubungan antar variabel dalam model merupakan dedukasi dari teori.

Langkah 2 dan 3: Menyusun Diagram Jalur dan Persamaan Struktural

Langkah berikutnya adalah menyusun hubungan kausalitas dengan diagram jalur dan menyusun persamaan strukturalnya. Ada dua hal yang perlu dilakukan yaitu menyusun model struktural yaitu menghubungkan antar model konstruk laten baik endogen maupun eksogen dan menyusun measurement model yaitu menghubungkan konstrak laten endogen atau eksogen dengan variabel indikator atau manifest.

Langkah 4: Memilih Jenis Input Matrik dan Estimasi Model yang Diusulkan Model persamaan struktural berbeda dari teknik analisis multivariate lainnya, SEM hanya menggunakan data input berupa matrik varian/kovarian atau matrik korelasi. Data mentah observasi individu dapat dimasukkan dalam program AMOS, tetapi program AMOS akan merubah dahulu data mentah menjadi matrik kovarian atau matrik korelasi. Analisis terhadap data outlier


(66)

37 harus dilakukan sebelum matrik kovarian atau korelasi dihitung. Teknik estimasi model persamaan struktural pada awalnya dilakukan dengan ordinary least square (OLS) regression, tetapi teknik ini mulai digantikan oleh Maximum Likelihood Estimation (ML) yang lebih efisien dan unbiased jika asumsi normalitas multivariate dipenuhi. Teknik ML sekarang digunakan oleh banyak program komputer. Namun demikian teknik ML sangat sensitif terhadap non-normalitas data sehingga diciptakan teknik estimasi lain seperti Weight Least Square (WLS), Generalized Least Square (GLS) dan Asymptotivally Distribution Free (ADF).

Langkah 5 : Menilai Identifikasi Model Struktural

Selama proses estimasi berlangsung dengan program komputer, sering didapat hasil estimasi yang tidak logis atau meaningless dan hal ini berkaitan dengan masalah identifikasi model struktural. Problem identifikasi adalah ketidakmampuan proposed model untuk menghasilkan unique estimate. Cara melihat ada tidaknya problem identifikasi adalah dengan melihat hasil estimasi yang meliputi: (1) adanya nilai standar error yang besar untuk satu atau lebih koefisien, (2) ketidakmampuan program untuk invert information matrix, (3) nilai estimasi yang tidak mungkin misalkan error variance yang negatif , (4) adanya nilai korelasi yang tinggi ( > 0,90) antar koefisien estimasi.

Langkah 6 : Menilai Kriteria Goodness-of-Fit

Salah satu tujuan dari Analisis Jalur adalah menentukan apakah model planusible (masuk akal) atau fit. Suatu model penelitian dikatakan baik,


(1)

103

Model PRATIO PNFI PCFI

Independence model 1.000 .000 .000

HASIL OUTPUT SETELAH TRIMMING 1 Regression Weights: (Group number 1 - Default model)

Estimate S.E. C.R. P Label DPK <--- INF -228972.337 83611.593 -2.739 .006 par_4 DPK <--- KURS -1.410 .393 -3.585 *** par_6

DPK <--- M2 .037 .001 46.048 *** par_7

MUDHARAB <--- DPK .085 .036 2.352 .019 par_5 MUDHARAB <--- M2 .004 .001 3.028 .002 par_8 MUDHARAB <--- INF -28802.466 29083.194 -.990 .322 par_9

Standardized Regression Weights: (Group number 1 - Default model) Estimate

DPK <--- INF -.056

DPK <--- KURS -.069

DPK <--- M2 .979

MUDHARAB <--- DPK .424 MUDHARAB <--- M2 .529 MUDHARAB <--- INF -.036 Covariances: (Group number 1 - Default model)

Estimate S.E. C.R. P Label

KURS <--> INF .253 .291 .868 .385 par_1 INF <--> M2 -578.593 171.910 -3.366 *** par_2 KURS <--> M2 74336164.127 32755974.173 2.269 .023 par_3 Correlations: (Group number 1 - Default model)

Estimate KURS <--> INF .102 INF <--> M2 -.429 KURS <--> M2 .276

Variances: (Group number 1 - Default model)

Estimate S.E. C.R. P Label

KURS 494395.063 81832.853 6.042 *** par_10

INF .000 .000 6.042 *** par_11

M2 147250186725.076 24373024326.295 6.042 *** par_12 e1 4824937.556 798629.347 6.042 *** par_13

e2 535238.836 88593.362 6.042 *** par_14


(2)

104 Estimate

DPK .976

MUDHARAB .934

Matrices (Group number 1 - Default model)

Factor Score Weights (Group number 1 - Default model) Total Effects (Group number 1 - Default model)

M2 INF KURS DPK

DPK .037 -228972.337 -1.410 .000

MUDHARAB .007 -48157.326 -.119 .085 Standardized Total Effects (Group number 1 - Default model)

M2 INF KURS DPK

DPK .979 -.056 -.069 .000

MUDHARAB .945 -.059 -.029 .424 Direct Effects (Group number 1 - Default model)

M2 INF KURS DPK

DPK .037 -228972.337 -1.410 .000

MUDHARAB .004 -28802.466 .000 .085 Standardized Direct Effects (Group number 1 - Default model)

M2 INF KURS DPK

DPK .979 -.056 -.069 .000

MUDHARAB .529 -.036 .000 .424 Indirect Effects (Group number 1 - Default model)

M2 INF KURS DPK

DPK .000 .000 .000 .000

MUDHARAB .003 -19354.860 -.119 .000 Standardized Indirect Effects (Group number 1 - Default model)

M2 INF KURS DPK

DPK .000 .000 .000 .000

MUDHARAB .415 -.024 -.029 .000 Model Fit Summary

CMIN

Model NPAR CMIN DF P CMIN/DF

Default model 14 .000 1 .997 .000

Saturated model 15 .000 0

Independence model 5 497.878 10 .000 49.788 RMR, GFI

Model RMR GFI AGFI PGFI

Default model 49.607 1.000 1.000 .067

Saturated model .000 1.000

Independence model 1422379680.456 .408 .112 .272 Baseline Comparisons


(3)

105

Model NFI

Delta1

RFI rho1

IFI Delta2

TLI

rho2 CFI Default model 1.000 1.000 1.002 1.020 1.000

Saturated model 1.000 1.000 1.000

Independence model .000 .000 .000 .000 .000 Parsimony-Adjusted Measures

Model PRATIO PNFI PCFI

Default model .100 .100 .100

Saturated model .000 .000 .000 Independence model 1.000 .000 .000 NCP

Model NCP LO 90 HI 90

Default model .000 .000 .000

Saturated model .000 .000 .000

Independence model 487.878 418.506 564.659 FMIN

Model FMIN F0 LO 90 HI 90

Default model .000 .000 .000 .000

Saturated model .000 .000 .000 .000 Independence model 6.820 6.683 5.733 7.735 RMSEA

Model RMSEA LO 90 HI 90 PCLOSE

Default model .000 .000 .000 .997

Independence model .818 .757 .879 .000 AIC

Model AIC BCC BIC CAIC

Default model 28.000 30.507 60.257 74.257 Saturated model 30.000 32.687 64.561 79.561 Independence model 507.878 508.773 519.398 524.398 ECVI

Model ECVI LO 90 HI 90 MECVI

Default model .384 .397 .397 .418

Saturated model .411 .411 .411 .448

Independence model 6.957 6.007 8.009 6.969 HOELTER

Model HOELTER

.05

HOELTER .01 Default model

Independence model 3 4

HASIL OUTPUT SETELAH TRIMMING 2 Regression Weights: (Group number 1 - Default model)


(4)

106 Estimate S.E. C.R. P Label

DPK <--- INF -228972.337 83611.595 -2.739 .006 par_4 DPK <--- KURS -1.410 .393 -3.585 *** par_6

DPK <--- M2 .037 .001 46.048 *** par_7

MUDHARAB <--- DPK .098 .034 2.922 .003 par_5 MUDHARAB <--- M2 .004 .001 2.844 .004 par_8 Standardized Regression Weights: (Group number 1 - Default model)

Estimate

DPK <--- INF -.056

DPK <--- KURS -.069

DPK <--- M2 .979

MUDHARAB <--- DPK .492 MUDHARAB <--- M2 .478 Covariances: (Group number 1 - Default model)

Estimate S.E. C.R. P Label

KURS <--> INF .253 .291 .868 .385 par_1 INF <--> M2 -578.593 171.910 -3.366 *** par_2 KURS <--> M2 74336164.127 32755974.173 2.269 .023 par_3 Correlations: (Group number 1 - Default model)

Estimate KURS <--> INF .102 INF <--> M2 -.429 KURS <--> M2 .276

Variances: (Group number 1 - Default model)

Estimate S.E. C.R. P Label

KURS 494395.063 81832.853 6.042 *** par_9

INF .000 .000 6.042 *** par_10

M2 147250186725.076 24373024326.294 6.042 *** par_11 e1 4824937.784 798629.384 6.042 *** par_12

e2 542430.012 89783.654 6.042 *** par_13

Squared Multiple Correlations: (Group number 1 - Default model) Estimate

DPK .976

MUDHARAB .933

Matrices (Group number 1 - Default model)

Factor Score Weights (Group number 1 - Default model) Total Effects (Group number 1 - Default model)

M2 INF KURS DPK

DPK .037 -228972.337 -1.410 .000

MUDHARAB .007 -22427.463 -.138 .098 Standardized Total Effects (Group number 1 - Default model)


(5)

107

M2 INF KURS DPK

DPK .979 -.056 -.069 .000

MUDHARAB .960 -.028 -.034 .492 Direct Effects (Group number 1 - Default model)

M2 INF KURS DPK

DPK .037 -228972.337 -1.410 .000

MUDHARAB .004 .000 .000 .098

Standardized Direct Effects (Group number 1 - Default model)

M2 INF KURS DPK

DPK .979 -.056 -.069 .000

MUDHARAB .478 .000 .000 .492 Indirect Effects (Group number 1 - Default model)

M2 INF KURS DPK

DPK .000 .000 .000 .000

MUDHARAB .004 -22427.463 -.138 .000 Standardized Indirect Effects (Group number 1 - Default model)

M2 INF KURS DPK

DPK .000 .000 .000 .000

MUDHARAB .481 -.028 -.034 .000 Model Fit Summary

CMIN

Model NPAR CMIN DF P CMIN/DF

Default model 13 .974 2 .614 .487

Saturated model 15 .000 0

Independence model 5 497.878 10 .000 49.788 RMR, GFI

Model RMR GFI AGFI PGFI

Default model 1338.407 .995 .960 .133

Saturated model .000 1.000

Independence model 1422379680.456 .408 .112 .272 Baseline Comparisons

Model NFI

Delta1

RFI rho1

IFI Delta2

TLI

rho2 CFI Default model .998 .990 1.002 1.011 1.000

Saturated model 1.000 1.000 1.000

Independence model .000 .000 .000 .000 .000 Parsimony-Adjusted Measures

Model PRATIO PNFI PCFI

Default model .200 .200 .200

Saturated model .000 .000 .000 Independence model 1.000 .000 .000 NCP


(6)

108

Model NCP LO 90 HI 90

Default model .000 .000 5.153

Saturated model .000 .000 .000

Independence model 487.878 418.506 564.659 FMIN

Model FMIN F0 LO 90 HI 90

Default model .013 .000 .000 .071

Saturated model .000 .000 .000 .000 Independence model 6.820 6.683 5.733 7.735 RMSEA

Model RMSEA LO 90 HI 90 PCLOSE

Default model .000 .000 .188 .665

Independence model .818 .757 .879 .000 AIC

Model AIC BCC BIC CAIC

Default model 26.974 29.303 56.927 69.927 Saturated model 30.000 32.687 64.561 79.561 Independence model 507.878 508.773 519.398 524.398 ECVI

Model ECVI LO 90 HI 90 MECVI

Default model .370 .384 .454 .401

Saturated model .411 .411 .411 .448

Independence model 6.957 6.007 8.009 6.969 HOELTER

Model HOELTER

.05

HOELTER .01

Default model 449 691


Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga Dan Non Performing Financing Terhadap Penyaluran Dana Perbankan Syariah Di Indonesia

0 41 114

Analisis pengaruh modal inti, dana pihak ketiga (DPK), suku bunga SBI, nilai tukar rupiah (KURS) dan infalnsi terhadap pembiayaan yang disalurkan : studi kasus Bank Muamalat Indonesia

5 112 147

Analisis pengaruh inflasi, nilai tukar (KURS), suku bunga SBI dan jumlah berdar (M2) terhadap dan pihak ketiga DPK) serta implikasinya terhadap volume transaksi pasar uang antara bank (PUAB)

2 17 152

Analisis Pengaruh Jumlah Kantor Bank Syariah, Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS), dan Dana Pihak Ketiga (DPK) terhadap Pembiayaan Murabahah Perbankan Syariah di Indonesia

4 18 134

Analisis Pengaruh Perubahan BI rate, Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar, Inflasi, IHSG dan Jumlah Uang Beredar (M2) terhadap Tingkat Pengembalian Saham PT. bank Mandiri (Persero) Tbk

3 10 115

Analisis pengaruh tingkat inflasi SBI, jumlah uang beredar, dan tingkat pendapatan terhadap nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika

0 11 115

Pengaruh DPK, CAR, Inflasi, Nilai Tukar Rupiah dan Tingkat Bagi Hasil Terhadap Komposisi Pembiayaan Mudharabah (Studi Pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Di Indonesia)

0 5 119

PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), KAS, DAN SERTIFIKAT BANK INDONESIA SYARIAH (SBIS) TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH DAN MUSYARAKAH PADA PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA Pengaruh Dana Pihak Ketiga (Dpk), Kas, Dan Sertifikat Bank Indonesia Syari

8 38 13

PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), KAS, DAN SERTIFIKAT BANK INDONESIA SYARIAH (SBIS) TERHADAP PEMBIAYAAN Pengaruh Dana Pihak Ketiga (Dpk), Kas, Dan Sertifikat Bank Indonesia Syariah (Sbis) Terhadap Pembiayaan Mudharabah Dan Musyarakah Pada Perbankan Syari

0 1 18

Analisis Pengaruh Kurs Rupiah, Laju Inflasi, Jumlah Uang Beredar dan Pertumbuhan Ekspor terhadap Total Pembiayaan Perbankan Syariah dengan Dana Pihak Ketiga sebagai Variabel Moderating

0 0 15