Analisis Deskriptif Variabel Inflasi Analisis Deskriptif Jumlah Uang Beredar M2

52 Gambar. 4.1 Grafik Nilai Tukar Rupiah Sumber : data diolah Kenaikan harga minyak bumi pada tahun 2005 menyebabkan permintaan terhadap US dolar menjadi meningkat sehingga mengakibatkan terjadinya kenakian harga, yang berdampak pada turunnya pendapatan masyarakat. Pada pertengahan 2006 hingga akhir 2008, nilai tukar kembali stabil. Terjadinya krisis ekonomi global pada 2008 hingga 2010 mendorong nilai tukar kembali naik tajam.

b. Analisis Deskriptif Variabel Inflasi

Menurut Sukirno 2004:27 inflasi adalah kenaikan harga-harga secara umum berlaku dalam suatu perekonomian dari suatu periode ke periode lainnya, sedangkan tingkat inflasi adalah presentasi kenaikan harga-harga pada suatu tahun tertentu berbanding dengan tahun sebelumnya. 53 Data inflasi yang digunakan adalah perkembangan inflasi per bulan periode Juni 2004 - Juli 2010. Data tersebut diperoleh dari Statistik Ekonomi dan Keuangan Indonesia yang dipublikasikan melalui situs www.bi.go.id pada tanggal 17 September 2010. Tabel 4.2 Inflasi dalam desimal Bulan Inflasi 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 Januari - 0.006 0.014 0.005 0.006 0.008 0.005 Februari - 0.006 0.015 0.005 0.006 0.007 0.004 Maret - 0.007 0.013 0.005 0.007 0.007 0.003 April - 0.007 0.013 0.006 0.008 0.006 0.003 Mei - 0.006 0.013 0.005 0.009 0.005 0.003 Juni 0.006 0.006 0.013 0.005 0.009 0.003 0.003 Juli 0.006 0.007 0.013 0.005 0.010 0.002 0.003 Agustus 0.006 0.007 0.012 0.005 0.010 0.002 - September 0.005 0.008 0.012 0.006 0.010 0.002 - Oktober 0.005 0.015 0.005 0.006 0.010 0.002 - November 0.005 0.015 0.004 0.006 0.010 0.002 - Desember 0.005 0.014 0.006 0.006 0.009 0.002 - Sumber : BI Agar lebih mudah dipahami dan komunikatif, data tersebut dapat kita lihat melalui grafik sebagai berikut. 54 Gambar. 4.2 Grafik Inflasi Sumber : data diolah Tingginya harga minyak dunia pada 2005 lalu menyebabkan inflasi di Indonesia naik tajam. Hal ini diindikasikan dengan naiknya harga kebutuhan pokok dan nilai tukar rupiah terhadap dolar. Sehingga mengakibatkan pendapatan riil masyarakat menurun. Namun, seiring dengan kebijaan yang dikeluarkan pemerintah, inflasi berangsur- angsur menurun hingga tahun 2007. Walaupun pada tahun 2008 hingga 2009 kembali naik, dampaknya tidak terlalu berimbas pada perbankan syariah secara keseluruhan .

c. Analisis Deskriptif Jumlah Uang Beredar M2

Jumlah Uang Beredar M2 adalah nilai keseluruhan uang yang berada di tangan masyarakat. Jumlah uang beredar dalam arti sempit 55 narrow money adalah jumlah uang beredar yang terdiri atas uang kartal dan uang giral. Data jumlah uang beredar M2 yang digunakan adalah perkembangan M2 per bulan periode Juni 2004 - Juli 2010. Data tersebut diperoleh dari Statistik Ekonomi dan Keuangan Indonesia yang dipublikasikan melalui situs www.bi.go.id pada tanggal 17 September 2010. Tabel 4.3 Jumlah Uang Beredar dalam miliaran Bulan Jumlah Uang Beredar M2 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 Januari - 1017491 1194939 1367957 1596565 1874145 2073860 Februari - 1014376 1197772 1369243 1603750 1900208 2066481 Maret - 1022703 1198748 1379237 1594390 1916752 2111350 April - 1046656 1197122 1385715 1611691 1912623 2115125 Mei - 1049516 1241865 1396067 1641733 1927070 2142339 Juni 973398 1076526 1257785 1454577 1703381 1977532 2230237 Juli 974097 1092206 1252816 1474769 1686050 1960950 2216101 Agustus 982669 1119102 1274084 1493050 1682811 1995294 - September 988173 1154053 1294744 1516884 1778139 2018510 - Oktober 998167 1168842 1329425 1533846 1812490 2021517 - November 1001586 1169085 1341940 1559569 1851023 2062206 - Desember 1033877 1202762 1382493 1649662 1895839 2141384 - Sumber : BI Agar lebih mudah dipahami dan komunikatif, data tersebut dapat kita lihat melalui grafik sebagai berikut. 56 Gambar. 4.3 Grafik Jumlah Uang Beredar Sumber : data diolah Jumlah uang beredar ditentukan oleh tingat permintaan dan penawaran terhadap uang. Sepanjang priode penelitian , jumlah uang beredar cenderung bergera naik. Hal ini dapat direspon positif bagi perbankan syariah untuk menyalurkan pembiayaan yang dananya dihasilkan dari meningkatnya dana pihak ketiga akibat bertambahnya penawaran uang di masyarakat.

d. Analisis Deskriptif Dana Pihak Ketiga DPK

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga Dan Non Performing Financing Terhadap Penyaluran Dana Perbankan Syariah Di Indonesia

0 41 114

Analisis pengaruh modal inti, dana pihak ketiga (DPK), suku bunga SBI, nilai tukar rupiah (KURS) dan infalnsi terhadap pembiayaan yang disalurkan : studi kasus Bank Muamalat Indonesia

5 112 147

Analisis pengaruh inflasi, nilai tukar (KURS), suku bunga SBI dan jumlah berdar (M2) terhadap dan pihak ketiga DPK) serta implikasinya terhadap volume transaksi pasar uang antara bank (PUAB)

2 17 152

Analisis Pengaruh Jumlah Kantor Bank Syariah, Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS), dan Dana Pihak Ketiga (DPK) terhadap Pembiayaan Murabahah Perbankan Syariah di Indonesia

4 18 134

Analisis Pengaruh Perubahan BI rate, Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar, Inflasi, IHSG dan Jumlah Uang Beredar (M2) terhadap Tingkat Pengembalian Saham PT. bank Mandiri (Persero) Tbk

3 10 115

Analisis pengaruh tingkat inflasi SBI, jumlah uang beredar, dan tingkat pendapatan terhadap nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika

0 11 115

Pengaruh DPK, CAR, Inflasi, Nilai Tukar Rupiah dan Tingkat Bagi Hasil Terhadap Komposisi Pembiayaan Mudharabah (Studi Pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Di Indonesia)

0 5 119

PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), KAS, DAN SERTIFIKAT BANK INDONESIA SYARIAH (SBIS) TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH DAN MUSYARAKAH PADA PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA Pengaruh Dana Pihak Ketiga (Dpk), Kas, Dan Sertifikat Bank Indonesia Syari

8 38 13

PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), KAS, DAN SERTIFIKAT BANK INDONESIA SYARIAH (SBIS) TERHADAP PEMBIAYAAN Pengaruh Dana Pihak Ketiga (Dpk), Kas, Dan Sertifikat Bank Indonesia Syariah (Sbis) Terhadap Pembiayaan Mudharabah Dan Musyarakah Pada Perbankan Syari

0 1 18

Analisis Pengaruh Kurs Rupiah, Laju Inflasi, Jumlah Uang Beredar dan Pertumbuhan Ekspor terhadap Total Pembiayaan Perbankan Syariah dengan Dana Pihak Ketiga sebagai Variabel Moderating

0 0 15