Pengertian Strategi Strategi Komunikasi

BAB II TINJAUAN TEORITIS

A. Strategi Komunikasi

1. Pengertian Strategi

Kata strategi komunikasi berasal dari bahasa yunani, yaitu strategos, yang berarti komandan militer pada zaman demokrasi Athena. Pada awalnya, strategi digunakan dalam dunia militer, yaitu untuk memenangkan suatu peperangan. 1 Strategi juga dapat diartikan sebagai seni atau ilmu untuk menjadi seorang Jendral, konsep ini relevan pada saat itu, karena memang kondisinya sedang berkecamuk perang. Strategi juga diartikan sebagai suatu rencana untuk pembagian dan penggunaan kekuatan militer dan material pada daerah- daerah tertentu untuk mencapai tujuan tertentu. 2 Pengertian di atas dikuatkan oleh Hari Murti Kridalaksana, dalam bukunya Kamus Sinonim Bahasa Indonesia, yang menggungkapkan bahwa strategi berarti siasat perang, haluan, kebijaksanaan dan akal atau budi daya. 3 Sehingga tidak mengherankan jika konsep strategi kerap melekat pada lingkungan militer dan usaha untuk memenangkan perang. Dalam kamus besar bahasa Indonesia disebutkan strategi adalah ilmu dan seni menggunakan semua sumber daya bangsa-bangsa untuk melaksanakan 1 Komarudin, Ensiklopedia Manajemen, Jakarta: Bumi Aksara, 1994 cet. Ke 1, h. 539 2 Ziauddin Sardar, Tantangan Dunia Islam Abad 21, terjemahan A,E. Priyono dan Ilyas Hasan, Bandung: Mizan, 1996, h.ii 3 Hari Murti Kridalaksana, Kamus Sinonim Bahasa Indonesia, Jakarta: Nusa Indah, 1981, h. 173 12 kebijakan tertentu dalam keadaan perang dan damai atau rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus. 4 Untuk mengetahui lebih jelas mengenai pengertian stategi, penulis mengedepankan beberapa pengertian strategi yang dikemukakan oleh beberapa pakar, antara lain: 1. Menurut W.J.S Poerwadarmintha, strategi memiliki beberapa pengertian, yaitu: siasat perang dan akal daya upaya untuk mencapai suatu maksud. 5 2. Menurut William F. Glueck bahwa strategi adalah rencana yang dipersatukan, komprehensif terintegrasi yang menghubungkan keunggulan strategi perusahaan atau lembaga terhadap tantangan lingkungan dan yang dirancang untuk meyakinkan bahwa sasaran dasar perusahaan akan dicapai dengan pelaksanaan tepat oleh organisasi itu. 6 3. Syarif usman mengatakan, dalam pembangunan saya mendefinisikan strategi sebagai kebijaksanaan menggerakan dan membimbing seluruh potensi kekuatan, daya, dan kemampuan bangsa untuk mencapai kemakmuran dan kebahagiaan. 7 4. Onong uchjana effendi mengatakan, strategi pada hakekatnya adalah perencanaan planning dan manajemen untuk mencapai suatu tujuan. 4 Pustaka Bahasa Departemen Pendidikan Nasional RI, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2004, edisi III, h.1092 5 Ahad Abu, Strategi Belajar Mengajar, Bandung: Pustaka Setia, 1997, h.11 6 William F. Glueck, Manajemen Strategis dan Kebijakan Perusahaan, Jakarta: Erlangga, 1987 edisi ke-2, h. 24 7 Syarif Usman, Strategi Pembangunan Indonesia dan Pembangunan dalam Islam, Jakarta: Firma Djakarta, tt, cet ke-1, h. 6 Akan tetapi untuk mencapai tujuan tersebut strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan yang hanya memberikan arah saja, melainkan harus mampu menunjukan bagaimana taktik operasionalnya. 8 5. Stainer dan Mineer mengatakan, strategi adalah penempatan misi perusahaan, penempatan sasaran organisasi dalam mengikat kekuatan eksternal dan internal, perumusan kebijakan dan strategi tertentu untuk mencapai sasaran dan memastikan implementasinya secara tepat, sehingga tujuan dan sasaran organisasi akan tercapai. 9 6. Menurut Fuad Amsyari mengatakan bahwa pada pengertian dasarnya, strategi dan taktik adalah suatu metode atau taktik untuk memenangkan suatu persaingan. Persaingan itu berbentuk suatu pertempuran fisik untuk merebut suatu wilayah dengan memakai senjata dan tenaga manusia. Sedangkan dalam bidang non-militer, strategi dan taktik adalah suatu cara atau teknik untuk memenangkan suatu persaingan antara kelompok-kelompok yang berbeda orientasi hidupnya. 10 7. Menurut Asmuni Syukir, bahwa strategi dalam ilmu dakwah berarti sebagai metode, siasat, taktik yang digunakan dalam proses kegiatan dakwah. 11 Namun Asmuni Syukir juga menjelaskan bahwa Strategi 8 Onong Uchjana Effendi, Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktek, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1992, cet ke-4, h. 32 9 George Steiner dan John Mineer, Manajemen Strategik, Jakarta: Erlangga, h.20 10 Fuad Amsyari, Strategi Perjuangan Umat Islam Indonesia, Bandung: Penerbit Mizan, 1990, Cet ke-I, h. 10 11 Asmuni Syukir, Dasar-dasar Strategi Dakwah Islam, Surabaya: Al-Ikhlas, 1985, h. 32 dakwah dalam usaha dakwah harus memperhatikan beberapa asas dakwah yaitu: a. Asas fisiologis, asas ini membicarakan masalah yang erat hubungannya dengan tujuan-tujuan yang hendak dicapai dalam proses atau aktifitas dakwah. b. Asas keahlian dan kemampuan da’i. c. Asas sosiologis, asas ini membahas masalah yang erat hubungannya dengan situasi dan kondisi sasaran dakwah. d. Asas pshykologis, asas ini erat hubungannya dengan kejiwaan manusia. e. Asas efektifitas dan efisiensi, asas ini maksudnya dalam aktifitas dakwah harus berusaha menyeimbangkan antara biaya, waktu dan tenaga yang dikeluarkan dengan pencapaian hasilnya. Artinya antara ketiga hal tersebut harus sesuai dengan hasil dakwah yang akan dicapai. 12 Dalam suatu organisasi, kesuksesan sangat ditentukan oleh strategi yang digunakan oleh organisasi atau lembaga tersebut. Jika strategi atau cara yang dipakai efektif di lapangan maka kesuksesan organisasi mudah tercapai, juga sebaliknya jika strategi yang digunakan salah atau kurang efektif maka kemungkinan besar tujuan organisasi atau lembaga tidak akan tercapai. Sebab menurut Hadari Nawawi, kata strategi dalam manajemen suatu organisasi diartikan sebagai kiat, cara, dan taktik utama yang dirancang secara 12 Asmuni Syukir, Dasar-dasar Strategi Dakwah Islam, h. 32 sistematik dalam melaksanakan fungsi-fungsi manajemen yang terarah kepada strategi organisasi. 13 Pendekatan strategi memiliki beberapa ciri berikut: a. Memusatkan perhatian pada kekuatan. Kekuatan adalah bagaikan fokus dalam pokok pendekatan strategi. b. Memusatkan kepada analisa dinamika, analisa gerak, dan analisa aksi. c. Strategi memusatkan pada perhatian kepada tujuan yang ingin dicapai serta gerak untuk mencapai tujuan tersebut. d. Strategi memperhatikan faktor-faktor waktu sejarah: masa lampau, masa kini, dan trauma masa depan dan faktor lingkungan. e. Strategi berusaha menemukan masalah-masalah yang terjadi dari peristiwa yang ditafsirkan berdasarkan konteks kekuatan, kemudian mengadakan analisa kemungkinan-kemungkinan serta memperhitungkan pilihan-pilihan dan langkah-langkah yang dapat diambil dalam rangka bergerak menuju kepada tujuan itu. 14 Dari beberapa pengertian dan perjelasan tersebut, penulis dapat menyimpulkan bahwa strategi adalah suatu rumusan dan perencanaan terhadap suatu hal untuk mencapai tujuan yang diharapkan dengan memanfaatkan dan mengoptimalkan segala sumber daya yang ada. Strategi umumnya dilakukan oleh suatu organisasi dalam menjalankan kegiatannya. 13 Hadari Nawawi, Manjemen Strategik Organisasi Non-Provit Bidang Pemerintahan Dengan Ilustrasi di Bidang Pendidikan, Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada Press, 2000, Cet ke-I, h. 147 14 Ali martopolo, Strategi Kebudayaan, Jakarta: Eisiter For Strategic And International Study 1978, cet ke-I, h. 8 Namun, strategi juga dapat dilakukan oleh individu-individu dalam mencapai maksud yang diinginkan.

2. Pengertian Komunikasi