Batasan Masalah Tujuan Penelitian Kajian Pustaka

selempang tersebut. Menurunnya eksistensi upacara kematian dilihat dari kurangnya pemahaman dan minat kaum muda masyarakat Tionghoa saat ini. Berdasarkan uraian di atas penulis hanya berbicara mengenai upacara kematian. Penulis memfokuskan penilitian pada simbol yang digunakan atau dikenakan dalam upacara kematian, yaitu 孝 服 Xiàofú pakaian, 纱 Shābù pangkat, 帽子 Màozi topi, 窗 扇 Chuāngshàn selempang. Selain menganalisis fungsi dari keempat simbol yang digunakan di dalam upacara kematian, penulis juga akan mendeskripsikan bentuk simbol tersebut berdasarkan pendekatan kualitatif dan metode deskriptif serta menggunakan teori fungisional dan semiotik untuk menganalisis fungsi dan makna simbol yang digunakan dalam upacara kematian masyarakat suku Hokkian di kota Medan.

1.2 Batasan Masalah

Menghindari batasan yang terlalu luas dan dapat mengaburkan penelitian, maka penulis mencoba membatasi ruang lingkup penelitian pada kajian Simbol yang digunakan dalam upacara kematian masyarakat Tionghoa suku Hokkian di kota Medan. Penulis melakukan penelitian di kota Medan kecamatan Medan Area tepatnya di persemayaman Angsapura jalan Waja No 2-4 Asia. Pemilihan tempat di persemayaman Angsapura didasarkan karena, dari ketiga persemayaman yang ada di kota Medan, persemayaman Angsapura kental terhadap kepercayaan Budha, dan lokasinya terletak di lingkungan masyrakat Tionghoa. Universitas Sumatera Utara 1.3.Rumusan Masalah Simbol yang menyatakan hubungan kekerabatan dalam upacara kematian masyarakat Tionghoa merupakan salah satu atribut yang digunakan masyarakat Tionghoa dalam upacara kematian yang terdiri dari beberapa jenis dan memiliki fungsi dan makna sendiri. Berkaitan dengan latar belakang di atas permasalahan yang akan di angkat dalam skripsi ini: 1. Bagaimana jenis simbol yang digunakan dalam upacara kematian masyarakat Tionghoa suku Hokkia n ? 2. Bagaimana fungsi dan makna simbol yang digunakan dalam upacara kematian masyarakat Tionghoa suku Hokkian ?

1.4. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin di capai penulis dalam penelitian ini adalah : 1. Untuk mendeskripsikan jenis-jenis simbol yang digunakan dalam upacara kematian masyarakat Tionghoa suku Hokkian. 2. Untuk mendeskripsikan fungsi dan makna simbol yang digunakan dalam upacara kematian masyarakat Tionghoa suku Hokkian. Universitas Sumatera Utara

1.5. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini dapat terbagi menjadi dua yaitu:

1.5.1 Manfaat teoritis

Manfaat teoritis dari penelitian skripsi ini yaitu diharapkan dapat memperkaya khasanah tentang upacara-upacara budaya masyarakat Tionghoa, serta diharapkan juga dapat menjadi referensi bagi penelitian lanjutan tentang budaya, khususnya budaya Tionghoa.

1.5.2 Manfaat praktis

Manfaat praktis dari penelitian skripsi ini yaitu diharapkan dapat menambah pemahaman pemerhati budaya tentang simbol-simbol yang digunakan dalam upacara kematuan masyarakat Tionghoa. Penelitian ini juga diharapkan memberikan manfaat bagi masyarakat Tionghoa, Khususnya generasi muda masyarakat Tionghoa untuk lebih memahami makna dan fungsi dari setiap upacara budaya masyarakat Tionghoa . Universitas Sumatera Utara BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI

2.1 Kajian Pustaka

Kajian pustaka merupakan hasil dari penelitian terdahulu yang memaparkan pandangan dan analisis yang berhubungan dengan penelitian yang akan diteliti. Kajian pustaka merupakan hasil meninjau, pandangan, pendapat sesudah mempelajari KBBI, 1990:951 . Sabriandi, Erdian. 2008. dalam Tesis “Analisis SemiotiK Syair-Syair Upacara Kematian Etnis China dikota Medan ”. Medan: USU Press. Tesis ini menguraikan tata urutan upacara kematian masyarakat cina. Teori didalam tesis ini menggunakan teori semiotik menurut Charles Sanders Pierce 1893- 1914, Ferdinand De Saussure 1857-1913, dan Charles Morris 1955. Pardosi, Jhonson. 2008. dalam Logat “Makna Simbolik Umpasa, Sinamot, dan Ulos pada Adat Perkawinan Batak Toba”. Medan: USU Press. Menguraikan tentang makna simbol- simbol yang dipakai dalam upacara pernikahan masyarakat batak Toba. Teori yang digunakan pada pembahasan adalah teori interaksi simbolik yang bercikal bakal dari faham fen omenologi, berusaha memahami tentang suatu “gejala” erat hubungannya dengan situasi, kepercayaan, motive pemikiran yang melatarbelakangi. Andhara, Aisya. 2008. dalam Skripsi “Simbol Fú 福 dalam Perayaan Tahun Baru Cina ”. Depok: UI Press. Menguraikan tentang makna simbol Fú 福 dalam perayaan tahun baru Cina dan memaparkan makna simbol-simbol yang ada dalam tahun baru Cina seperti simbol hewan, gambar, bungga dan tanaman, dan aksara Cina 汉 字 hànzì. Universitas Sumatera Utara Ningsih, Sri. 2011. dalam Artikel “Upacara kematian Tionghoa upacara kematian masyarakat Tionghoa ”. Upacara kematian Sangat erat kaitannya dengan ajaran Konfusius, yaitu tanda bakti seorang anak kepada orangtuanya, dan tujuannya untuk menunjukkan rasa hormat kepada orangtua almarhum agar mendapatkan kehidupan yang damai. Rinto, Jiang. 2011. dalam Artikel “Budaya dan adat-istiadat Tionghoa”. Menyatakan bahwa pangkat digunakan hanya sebagai tanda belasungkawa oleh masyarakat Tionghoa , walaupun dalam keadaannya orang tersebut telah memeluk agama, penggunaan pangkat ini hanyalah bentuk simbolis saja. Sama halnya dengan pengibaran bendera setengah tiang di Indonesia, sebagai tanda berkabung untuk menghormati orang yang telah meninggal di Indonesia. Xuan, Tong. 2011. dalam Artikel “Tradisi Upacara Pemakaman dan Kematian Tionghoa ”. Menguraikan bahwa upacara yang dilakasanakan dalam upacara kematian, memiliki tahapan dan aturan menurut kepercayaan masyarakat Tionghoa .

2.2 Konsep