AkurasiKetepatan accuracy PresisiKetelitian precision Batas Deteksi LOD dan Batas Kuantitasi LOQ

Rusma Edi : Optimasi Fase Gerak Metanol : Campuran Air-Asam Fosfat Pada Penentuan Kadar Sediaan Tablet Simetidin Dengan Metode Krometografi Cair Kinerja Tinggi KCKT, 2009. 2. Kuantitatif luas puncak proporsional dengan jumlah sampel yang diinjesikan dan dapat digunakan untuk menghitung konsentrasi. 3. Kromatogram dapat digunakan untuk mengevaluasi efisiensi pemisahan dan kinerja kolom

2.4 Validasi Metode Analisis

Validasi adalah suatu tindakan terhadap parameter tertentu pada prosedur penetapan yang dipakai untuk membuktikan bahwa parameter tersebut memenuhi persyaratan untuk penggunaannya WHO, 1992. Validasi metode menurut United States Pharmacopeia USP dilakukan untuk menjamin bahwa metode analisis akurat, spesifik, reprodusibel dan tahan pada kisaran analit yang akan dianalisis. Suatu metode analis harus divalidasi untuk verifikasi bahwa parameter-parameter kinerjanya cukup mampu untuk mengatasi masalah dalam analisis. Parameter analisis yang ditentukan pada validasi adalah akurasi, presisi, batas deteksi, batas kuantitasi, spesifikasi, linieritas dan rentang, kekasaran Ruggedness dan ketahanan Robutness. Sementara itu ICH International Conference on Harmanization membagi karakteristik validasi metode yang sedikit berbeda dengan USP yaitu akurasi, presisi, batas deteksi, batas kuantitasi, spesifikasi, linieritas dan rentang, kekasaran Ruggedness dan ketahanan Robutness dan kesesuaian sistem.

2.4.1 AkurasiKetepatan accuracy

Akurasi merupakan ketelitian metode analisis atau kedekatan antara nilai terukur dengan nilai yang diterima. Akurasi dinyatakan sebagai persen perolehan kembali recovery analit yang ditambahkan. Akurasi dapat ditentukan dengan dua Rusma Edi : Optimasi Fase Gerak Metanol : Campuran Air-Asam Fosfat Pada Penentuan Kadar Sediaan Tablet Simetidin Dengan Metode Krometografi Cair Kinerja Tinggi KCKT, 2009. cara yaitu metode simulasi spiked placebo recovery dan metode penambahan bahan baku standard addition method. Untuk menghitung persen perolehan kembali dapat dihitung dengan rumus: Persen perolehan kembali = C B A − X 100 Keterangan: A = Konsentrasi sampel yang diperoleh setelah penambahan bahan baku B = Konsentrasi sampel sebelum penambahan bahan baku C = Konsentrasi baku yang ditambahkan

2.4.1 PresisiKetelitian precision

Presisi merupakan ukuran keterulangan metode analisis dan biasanya diekspresikan sebagai simpangan baku relatif RSD dari sejumlah sampel yang berbeda secara signifikan secara statistik.

2.4.3 Batas Deteksi LOD dan Batas Kuantitasi LOQ

Batas deteksi limit of detection, LOD didefinisikan sebagai konsentrasi analit terendah dalam sampel yang masih dapat terdeteksi yang masih memberikan respon signifikan. Batas kuantitasi limit of quantitation, LOQ didefinisikan sebagai konsentrasi analit terendah dalam sampel yang dapat ditentukan dengan presisi dan akurasi yang dapat diterima pada kondisi operasional metode yang digunakan. Batas deteksi dan batas kuantitasi dapat dihitung secara statistik melalui garis regresi linier dari kurva kalibrasi Rohman, 2007. Rusma Edi : Optimasi Fase Gerak Metanol : Campuran Air-Asam Fosfat Pada Penentuan Kadar Sediaan Tablet Simetidin Dengan Metode Krometografi Cair Kinerja Tinggi KCKT, 2009. Untuk menentukan batas deteksi LOD dan batas kuantitasi LOQ digunakan rumus: SB = 2 2 − − n Yi Y LOD = Slope XSB 3 LOQ = Slope XSB 10 Keterangan : SB = Simpangan Baku LOD = Batas Deteksi LOQ = Batas Kuantitasi WHO, 1992 Rusma Edi : Optimasi Fase Gerak Metanol : Campuran Air-Asam Fosfat Pada Penentuan Kadar Sediaan Tablet Simetidin Dengan Metode Krometografi Cair Kinerja Tinggi KCKT, 2009.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Waktu dan tempat penelitian

Penelitian dilakukan di laboratorium Kimia Farmasi Kuantitatif Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara pada bulan Maret sampai Mei 2009.

3.2 Alat-alat

Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah satu unit alat KCKT Shimadzu yang terdiri dari vacum degasser, pompa, detektor UVVis, printer, kolom Shimpac VP-ODS 4,6 mm x 25 cm, wadah fase gerak, penyuntik mikroliter 100 µl, neraca listrik Baeco Germany, membran filter PTFE 0,5 µ m, cellulose nitrat membran filter PTFE 0,45 µm dan 0,2 µm, spektrofotometer UVVis Shimadzu mini 1240 dan alat gelas lainnya.

3.3 Bahan-bahan

Bahan-bahan yang digunakan jika tidak dinyatakan lain adalah kualitas pro analisys produksi E.Merck yaitu metanol, asam fosfat, Simetidin BPFI Badan POM RI, aquabidestilata PT. Ikapharmindo Putramas, Simetidin baku Changzhoi Longcheng Medicine Raw Material Co.ltd, tablet Cimetidin PT. Kimia farma, tablet Cimetidin PT. hexpharm jaya, tablet Ulsikur PT. Kalbe farma, tablet Gastricon PT. First medipharma. 3.4 Prosedur Penelitian 3.4.1 Pengambilan Sampel Pengambilan sampel dilakukan secara probability sampling yaitu suatu metode pemilihan sampel dari suatu populasi dimana setiap anggota populasi