Rusma Edi : Optimasi Fase Gerak Metanol : Campuran Air-Asam Fosfat Pada Penentuan Kadar Sediaan Tablet Simetidin Dengan Metode Krometografi Cair Kinerja Tinggi KCKT, 2009.
2.2 Simetidin 2.2.1 Sifat Fisikokimia
Rumus struktur :
Nama kimia : 2-siano-1-metil-3-[2-[[5-metilimidazol-4-ilmetil]tio]etil
guanidin Rumus kimia
: C
10
H
16
N
6
S Berat molekul : 252,34
Pemerian : Serbuk hablur, putih sampai hampir putih, tidak berbau atau
berbau markaptan lemah Kelarutan
: Larut dalam etanol, dalam polietilen glikol 400, mudah larut dalam metanol, agak sukar larut dalam isopropanol, sukar larut
dalam air dan dalam kloroporm, praktis tidak larut dalam eter. Ditjen POM, 1995
2.2.2 Mekanisme Kerja
Simetidin menghambat reseptor H
2
secara selektif dan reversibel. Peransangan reseptor H
2
akan meransang sekresi asam lambung, sehingga pada
pemberian simetidin sekresi cairan lambung dihambat Sjamsudin dan dewoto, 2007.
Rusma Edi : Optimasi Fase Gerak Metanol : Campuran Air-Asam Fosfat Pada Penentuan Kadar Sediaan Tablet Simetidin Dengan Metode Krometografi Cair Kinerja Tinggi KCKT, 2009.
2.2.3 Farmakokinetik
Bioavaibilitas oral simetidin sekitar 70, sama dengan setelah pemberian IV atau IM. Ikatan protein plasmanya hanya 20. Absorbsi simetidin diperlambat oleh
makanan, sehingga simetidin diberikan bersama atau segera setelah makan dengan maksud untuk memperlambat efek pada periode pasca makan. Sekitar 50-80 dari
dosis IV dan 40 dari dosis oral simetidin dieksresikan dalam bentuk asal dalam urin Sjamsudin dan dewoto, 2007.
2.2.4 Efek Samping
Efek samping obat ini rendah dan umumnya berhubungan dengan penghambatan reseptor H
2,
beberapa efek samping lain tidak berhubungan dengan penghambatan reseptor. Efek samping ini antara lain nyeri kepala, pusing, mual,
diare, konstipasi, ruam kulit, pruritus, kehilangan libido dan impoten Sakit sakit otot dan sendi, sistem saraf pusat kecemasan, halusinasi terutama pada orang tua dan
konsumsi jangka panjang Anonim, 2009; Sjamsudin dan dewoto, 2007.
2.2.5 Kegunaan
Simetidin digunakan terapi dan profilaksis tukak lambung-usus, refluks- oesaphagitis ringan sampai sedang. Pada tukak usus simetidin ternyata sangat efektif
dengan persentase penyembuhan diatas 80 Tjay dan Rahardja, 2002.
2.2.6 Bentuk Sediaan
Simetidin tersedia dalam bentuk tablet 200, 300, 400 mg. Dosis yang dianjurkan untuk pasien tukak duodeni dewasa ialah 4 x 300 mg, bersama makan
atau sebelum tidur; atau 200 mg bersama makan dan 400 mg sebelum tidur. Anak-
anak 20-40 mgkg BB hari .
Simetidin juga tersedia dalam bentuk sirup 300 mg 5 ml, dan larutan suntik 300 mg 2 ml Sjamsudin dan dewoto, 2007.
Rusma Edi : Optimasi Fase Gerak Metanol : Campuran Air-Asam Fosfat Pada Penentuan Kadar Sediaan Tablet Simetidin Dengan Metode Krometografi Cair Kinerja Tinggi KCKT, 2009.
2.3 Kromatografi Cair Kinerja Tinggi