Sri Romaito Hasibuan : Pengaruh Pemberian Vitamin C Terhadap Efek Analgetika Metampiron Pada Marmot Cavia Cobaya, 2010.
Keterangan :  1. Kotak hewan
2. Pemancar radiasi 3. Platform
4. Monitor
3.5.1 Prosedur Penggunaan Alat
1.   Alat Plantar test dinyalakan dengan menekan   tombol   power.  Tunggu
beberapa waktu hingga terdapat logo pada   monitor. Tekan  ESC
F4 untuk  masuk   ke menú  utama.
2. Pada  sisi kanan menu utama terdapat
singkatan   fungsi  tombol  yang mem- punyai arti masing-masing yaitu: OPR
Operation, FNC Function,   MEM Memory,  ESC Escape.
3. Pengaturan  intensitas  IR.  Dari menú
utama tekan F1 OPR, F2 SET, dan F1  IR.  Tekan   F1  UP   atau    F2
DWN  untuk mengatur intensitas IR yang diinginkan.
Sri Romaito Hasibuan : Pengaruh Pemberian Vitamin C Terhadap Efek Analgetika Metampiron Pada Marmot Cavia Cobaya, 2010.
4.   Pengaturan jenis kelamin. Dari menu utama  tekan  F2  FNC,  F1  OUT,
dan  F2  STR.  Tekan  F1 UP atau F2  DWN untuk memilih jenis kela-
min  marmot  yang digunakan kemudi- an tekan F4 OK.
5.   Menyalakan IR. Dari menu utama te- kan F1 OPR, F1 STR. Untuk me –
mulai  perlakuan   tekan  kembali  F1 STR.
6.  Waktu reaksi akan berhenti saat mar- mot  menarik  kakinya dari  sumber  IR
yang menandakan sudah timbul nyeri.
3.5.2 Prinsip Kerja Alat Sinar infra merah yang dipancarkan oleh bagian pemancar akan mengenai
telapak kaki marmot. Paparan sinar infra merah tersebut akan memberikan rangsangan  nyeri pada marmot. Ketika marmot  merasakan nyeri dan menarik
kakinya, maka sumber  pemancar sinar infra merah akan mati dan penghitung waktu reaksi pada monitor akan berhenti. Waktu yang tercatat pada monitor
dinyatakan sebagai waktu awal timbul nyeri.
Sri Romaito Hasibuan : Pengaruh Pemberian Vitamin C Terhadap Efek Analgetika Metampiron Pada Marmot Cavia Cobaya, 2010.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil pengukuran Penetapan kadar metampiron dalam metampiron baku, tablet metampiron  generik Antalgin® dan tablet metampiron merek dagang
Novalgin® yang dilakukan secara spektrofotometri  UV,    didapatkan  serapan metampiron dengan pelarut HCl 0,1 N yang dilakukan pada panjang gelombang
240 – 270 nm dapat dilihat pada lampiran 4. Dari hasil pengukuran metampiron BPFI diperoleh panjang gelombang
maksimum 258 nm A=0,4805 dalam larutan HCl 0,1 N. Penentuan linearitas kurva kalibrasi metampiron BPFI pada rentang konsentrasi 9 mcgml; 13 mcgml;
17 mcgml; 21mcgml; 25 mcgml. Hasil kurva kalibrasi metampiron BPFI dapat dilihat pada gambar 4.5.
Berdasarkan kurva kalibrasi pada gambar diperoleh persamaan regresi yang linier yaitu Y= 0,0283x–0,00423 yang digunakan sebagai penetapan kadar
tablet metampiron generik dan metampiron merek dagang yang dipakai pada penelitian ini.
Hasil pengukuran penetapan kadar tablet metampiron generik Antalgin® adalah 96,6 dan tablet metampiron merek dagang Novalgin® 96,4  hasil
dapat dilihat pada lampiran 5. Menurut Farmakope Indonesia edisi  IV, tablet metampiron yang tidak kurang dari  95 dan tidak lebih dari 110,0 dari jumlah
yang tertera pada etiket.