Jalur umum metabolisme obat Peranan Sitokrom P-450 dalam metabolisme obat

Sri Romaito Hasibuan : Pengaruh Pemberian Vitamin C Terhadap Efek Analgetika Metampiron Pada Marmot Cavia Cobaya, 2010.

2.5.2 Jalur umum metabolisme obat

Reaksi metabolisme obat ada dua tahap: 1. Reaksi fasa I Reaksi fungsionalisasi Termasuk reaksi fasa I adalah reaksi-reaksi oksidasi, reduksi, dan hidrolisis. Tujuan reaksi ini adalah memasukkan gugus fungsional tertentu yang bersifat polar, seperti OH, COOH dan NH 2 ke struktur molekul senyawa. Hal ini dapat dicapai dengan: a. Secara langsung memasukkan gugus fungsional b. Memodifikasi gugus-gugus fungsional yang ada dalam struktur molekul tersebut. Meskipun reaksi fasa I kemungkinan tidak menghasilkan senyawa yang cukup hidrofil, tetapi secara umum dapat menghasilkan suatu gugus fungsional yang mudah terkonjugasi atau mengalami reaksi fasa II. 2. Reaksi fasa II Reaksi konjugasi Termasuk reaksi fasa II adalah reaksi konjugasi, metilasi,dan asteilasi. Tujuan reaksi ini adalah mengikat gugus fungsional hasil metabolit reaksi fasa I dengan senyawa endogen yang mudah terionisasi dan bersifat polar, seperti asam glukuronat, sulfat, glisin dan glutamin, menghasilkan konjugat yang mudah larut dalam air. Selain itu senyawa induk yang sudah mengandung gugus-gugus fungsional, seperti OH, COOH dan NH 2 , secara langsung terkonjugasi oleh enzim-enzim pada fasa II. Konjugasi dengan glutation bertujuan melindungi tubuh dari senyawa atau metabolit reaktif yang bersifat toksik. Hasil konjugasi yang terbentuk kehilangan aktivitas dan toksisitasnya, reaksi metilasi dan asetilasi Sri Romaito Hasibuan : Pengaruh Pemberian Vitamin C Terhadap Efek Analgetika Metampiron Pada Marmot Cavia Cobaya, 2010. bertujuan membuat senyawa menjadi tidak aktif dan kemudian dieksresikan melalui urin Siswandono, 1995.

2.5.3 Peranan Sitokrom P-450 dalam metabolisme obat

Enzim sitokrom P-450 adalah suatu heme protein. Dinamakan sitokrom P- 450 karena bentuk tereduksi enzim, yaitu Fe 2+ .RH, dapat membentuk kompleks dengan karbon monoksida CO. Pola siklik interaksi sitokrom P-450 dengan molekul substrat, donor elektron dan oksigen dapat dilihat pada gambar 2.3. Gambar 2.3 Skema mekanisme siklik sitokrom P-450 Foye ,1995 Feri sitokrom P-450 Fe 3+ , mengikat secara reversibel molekul subsrat RH, menghasilkan kompleks substrst-feri sitokrom p-450 [Fe 3+ .RH], pengikatan ini analog dengan enzim-substrat. [Fe 3+ .RH] kemudian tereduksi menjadi kompleks substrat-fero sitokrom P-450 [Fe 2+ .RH], oleh elektron NADPH, dan dipindahkan oleh flavoprotein Fp2 NADPH-sitokrom C tereduktase. [Fe 2+ .RH] kemudian bereaksi dengan oksigen, membentuk Sri Romaito Hasibuan : Pengaruh Pemberian Vitamin C Terhadap Efek Analgetika Metampiron Pada Marmot Cavia Cobaya, 2010. kompleks dioksi sitokrom P-450 [Fe 2+ O 2 .RH]. [Fe 2+ O 2 .RH] dapat tereduksi oleh NADPH atau NADH membentuk turunan anion peroksida dari ikatan substrat-heme-protein [Fe 3+ O 2 -2 .RH]. Kompleks [Fe 3+ O 2 -2 .RH] kemungkinan mengalami protonasi dan terdisosiasi melepas anion superoksida H 2 O 2 atau mengalami penataulangan membentuk suatu turunan oksen Fe 3+ O - .RH bersamaan dengan pelepasan air. Fe 3+ O - .RH disebut juga kompleks substrat oksigen P-450 yang teraktifkan. H 2 O 2 yang dilepaskan diatas diduga dapat mengoksidasi kompleks-feri-heme- protein substrat [Fe 3+ .RH] kompleks Fe 3+ O - .RH kemudian terurai membentuk substrat terhidroksilasiROH dan feri-heme-protein Fe 3+ . Fe 3+ akan mengikat molekul substrat RH lagi, menghasilkan kompleks substrat-feri sitokrom P-450 [Fe 3+ .RH] yang kemudian tereduksi oleh elektron dari NADPH menjadi kompleks substrat-fero sitokrom P-450 [Fe 2+ .RH] lagi, kemudian demikian seterusnya sehingga merupakan suatu proses silkik. Sri Romaito Hasibuan : Pengaruh Pemberian Vitamin C Terhadap Efek Analgetika Metampiron Pada Marmot Cavia Cobaya, 2010. BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimental meliputi pemeriksaan Penetapan kadar metampiron baku, tablet metampiron generik Antalgin® dan metampiron merek dagang Novalgin® dan pengujian pengaruh pemberian vitamin C terhadap efek analgetika dari metampiron pada marmot. Hasil uji efek analgetika di analisis secara Anava analisis variansi kemudian dilanjutkan dengan uji beda rata-rata Bonferroni.

3.1 Bahan – Bahan