BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Telah diketahui bahwa saat ini sedang mengalami krisis global, tidak hanya terjadi pada Negara yang sedang berkembang, bahkan Negara maju juga mengalaminya,
seperti Amerika. Akibatnya banyak orang yang diPHK, perusahaan yang gulung tikar, bahkan tidak sedikit orang yang frustasi akibat dari krisis global.
Sumatera Utara merupakan Provinsi keempat yang memiliki penduduk terpadat di Indonesia setelah Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Diperkirakan
di Sumatera Utara jumlah angkatan kerja sebanyak 5,49 juta jiwa yang terdiri dari 4,86 juta jiwa terkategori bekerja dan sebesar 632.000 jiwa terkategori mencari kerja
dan tidak bekerja Pengangguran terbuka.
Di Indonesia, pengangguran sering disebut pengangguran terbuka. Pengangguran terbuka merupakan bagian dari angkatan yang tidak bekerja atau
Universitas Sumatera Utara
sedang mencari pekerjaan bagi mereka yang belum pernah bekerja, atau sedang mempersiapkan suatu usaha, mereka yang tidak mencari pekerjaan karena merasa
tidak mungkin untuk mendapatkan pekerjaan dan mereka yang sudah memiliki pekerjaan tetapi belum mulai bekerja.
Di Negara-negara berkembang seperti Indonesia, dikenal istilah “pengangguran terselubung” di mana pekerjaan yang semestinya biasa dilakukan
dengan tenaga kerja sedikit, dilakukan oleh lebih banyak orang.
Di Negara yang sedang berkembang, masyarakatnya sering bekerja secara musiman. Jika ada pekerjaan mereka akan bekerja, tetapi bila tidak ada mereka akan
menganggur. Sebagai contoh penjual durian ada pada saat musim durian saja.
Ketiadaan pendapatan menyebabkan penganggur harus mengurangi pengeluaran konsumsinya yang menyebabkan menurunnya tingkat kemakmuran dan
kesejahteraan. Pengangguran yang berkepanjangan juga dapat menimbulkan efek psikologis yang buruk terhadap penganggur dan keluarganya.
Tingkat pengangguran yang terlalu tinggi juga dapat menyebabkan kekacauan politik, keamanan dan sosial sehingga mengganggu pertumbuhan dan pembangunan
Universitas Sumatera Utara
ekonomi. Akibat jangka panjang adalah menurunnya GNP Gross National Produc dan pendapatan per kapita suatu negara.
Besarnya angka pengangguran terbuka mempunyai implikasi sosial yang luas karena mereka yang tidak bekerja tidak mempunyai pendapatan. Semakin tinggi
angka pengangguran terbuka maka semakin besar potensi kerawanan sosial yang ditimbulkannya contohnya kriminalitas. Sebaliknya semakin rendah angka
pengangguran terbuka maka semakin stabil kondisi sosial dalam masyarakat. Sangatlah tepat jika pemerintah sering kali menjadikan indikator ini sebagai tolak
ukur keberhasilan pembangunan. Jadi semakin banyak jumlah pengangguran di suatu Negara maka Negara
tersebut semakin sulit pula untuk berkembang. Dan tingkat kriminalnya pun akan semakin tinggi. Dikarenakan jumlah pengangguran meningkat, maka akan mendorong
masyarakat untuk melakukan kejahatan. Dari uraian latar belakang di atas maka
penulis mengambil judul “Peramalan Jumlah Pengangguran di Sumatera Utara Pada Tahun 2010-2012 Dengan Menggunakan Metode Pemulusan Eksponensial
Ganda.
1.2 Identifikasi Masalah