10
1.4 Metode Pengumpulan Data
Untuk memperoleh dan mengumpulkan data sebagai bahan analisa dalam penulisan kertas karya ini penulis mengadakan metode sebagai berikut :
1. Studi Kepustakaan, yaitu : Sebelum penulis melakukan penelitian di lapangan terlebih dahulu penulis
membaca buku-buku, atau bahan pustaka lainnya yang relevan dengan masalah yang akan dibahas, baik yang ada di perpustakaan maupun yang ada pada penulis
sendiri. 2. Studi Lapangan, yaitu :
Dalam usaha untuk memperoleh data dalam penulisan kertas karya ini, penulis mengadakan peninjauan dan pengamatan langsung pada bagian konservasi dan
preservasi bahan pustaka pada Perpustakaan Universitas HKBP Nommensen. 3. Wawancara Interview, yaitu :
Penulis mengadakan wawancara langsung dengan petugas perpustakaan, dalam hal ini terutama petugas yang bertanggung jawab pada bagian konservasi dan
preservasi bahan pustaka di perpustakaan tersebut.
Universitas Sumatera Utara
11
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Konservasi dan Preservasi
Kata konservasi dan preservasi yang biasa diterjemahkan dengan kata pelestarian berasal dari bahasa Inggris yaitu “conservation” dan “preservation”.
Menurut Echols dan Shadly 2000 : 140, 445 kedua kata ini mempunyai pengertian yang hampir sama. Konservasi berarti perlindungan, pengawetan. Sedangkan
preservasi berarti pemeliharaan, penjagaan dan pengawetan. Sedangkan menurut buku “Dasar-dasar Pelestarian Bahan Pustaka, yang
diterbitkan oleh perpustakaan Nasional RI 1995 : 1-2 usaha–usaha untuk menyelamatkan bahan pustaka dari kehancuran meliputi :
a. Konservasi Pengawetan : merupakan kebijaksanaan dan cara tertentu yang
dipakai untuk melindungi bahan pustaka dan arsip dari kerusakan dan kehancuran, termasuk metode dan teknik yang diterapkan oleh petugas teknis.
b. Preservasi Pelestarian : mencakup unsur-unsur pengelolaan keuangan,
termasuk cara menyimpan dan alat-alat bantunya, taraf kerja yang diperlukan, kebijaksanaan, teknik dan metode yang diterapkan untuk melestarikan bahan-
bahan pustaka dan arsip serta informasi yang dikandungnya.
Dari uraian-uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa kata konservasi dan preservasi masih rancu. Namun demikian penulis menganggap kedua kata ini
mempunyai arti yang sama yaitu pelestarian, selanjutnya pelestarian itu mencakup kegiatan pemeliharaan, perawatan, pengawetan, perbaikan dan reproduksi.
Maka pemeliharaan bahan pustaka perlu di lakukan demi generasi mendatang. Namun untuk melakukan pemeliharaan itu bukanlah tugas yang mudah,
diperlukan pengetahuan tentang penyebab kerusakan, proses terjadinya kerusakan, cara mencegah dan memperbaiki kerusakan serta melestarikan bahan pustaka
tersebut.
Universitas Sumatera Utara
12
2.2 Maksud dan Tujuan