Kegunaan Analisis Rasio Keuangan

2. Rasio Efesiensi Perputaran. Rasio perputaran digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam mengelola asset-assetnya sehingga memberikan aliran kas masuk bagi perusahaan. Rasio ini antara lain rasio perputaran persediaan, perputaran aktiva tetap, dantotal asset turnover. I. Metode Pendekatan Analisis Rasio Keuangan Analisis rasio keuangan menggunakan data laporan keuangan yang telah ada sebagai dasar penilaiannya. Meskipun didasarkan pada data dan kondisi masa lalu, analisis rasio keuangan dimaksudkan untuk menilai resiko dan peluang dimasa yang akan datang. Pengukuran dan hubungan satu pos dengan pos lain dalam laporan keuangan yang tampak dalam rasio-rasio keuangan dapat memberikan kesimpulan yang berarti dalam penentuan tingkat kesehatan keuangan suatu perusahaan. Tetapi bila hanya memperhatikan suatu alat rasio saja tidaklah cukup, sehingga harus dilakukan pula analisi persaingan-persaingan yang sedang dihadapi oleh manajemen perusahaan. 1. Pendekatan Lintas Seksi Cross Sectional Approach, yaitu cara mengevaluasi dengan jalan membandingkan rasio-rasio antara perusahaan yang satu dengan perusahaan lainnya yang sejenis pada saat bersamaan. Dengan cara ini dapat diketahui apakah perusahaan yang bersangkutan berada di atas, berada pada rata- rata atau berada dibawah rata-rata industri. 2. Pendekatan Runtut Waktu Time Series Analysis, yaitu cara mengevaluasi dengan jalan membandingkan rasio-rasio finansial perusahaan dari satu periode ke periode lainnya. Dengan membandingkan antara rasio-rasio yang dicapai saat ini dengan rasio-rasio dimasa lalu yang dapat memperlihatkan apakah perusahaan mengalami kemajuan atau kemunduran. Tabel 1.1 PT. Perusahaan Gas Negara Persero Tbk Neraca Per 31 desemeber 2013 2014 Sumber : PT. Perusahaan Gas Negara persero Tbk 2015 Uraian Tahun 2013 dalam Rp Tahun 2014 dalam Rp Aktiva Lancar Kas Piutang usaha Piutang lain-lain Persediaan Bank dan giro Biaya dibayar dimuka Jumlah Aktiva Lancar Rp. 113,038,400,00 Rp. 222,755,369,641,09 Rp. 1,632,244,853,00 Rp. 3,962,817,063,99 Rp. 3,286,996,070,01 Rp. 303,160,000,00 Rp. 231,154,626,028,09 Rp. 98,793,900,00 Rp. 199,226,464,609,25 Rp. 1,037,197,044,00 Rp. 5,735,004,074,77 Rp. 11,504,058,825,55 - Rp. 217,601,518,443,57 Aktiva Tetap Tanah Bangunan akumulasi penyusutan Jaringan pipa gas akumulasi penyusutan Mesin dan peralatan akumulasi penyusutan Kendaraan bermotor akumulasi penyusustan Peralatan kantor akumulasi penyusutan Inventaris lain-lain akumulasi penyusutan Jumah Aktiva Tetap Jumlah Aktiva Rp. 11,886,183,546,00 Rp. 41,883,921,894,00 Rp. 17,917,053,701,30 Rp. 405,222,643,297,75 Rp. 250,095,866,690,61 Rp. 26,063,305,128,30 Rp. 18,359,788,717,85 Rp. 2,872,125,767,00 Rp. 2,386,294,970,22 Rp. 10,938,042,418,70 Rp. 8,623,052,822,19 Rp. 6,045,262,321,00 Rp. 4,195,473,422,89 Rp. 203,333,954,047,69 Rp. 434,488,580,075,78 Rp. 11,886,183,546,00 Rp. 43,698,464,213,00 Rp. 20,346,589,625,28 Rp. 578,681,305,185,04 Rp. 278,515,890,615,46 Rp. 26,918,275,128,30 Rp. 22,580,056,504,57 Rp. 2,872,125,767,00 Rp. 2,507,752,656,92 Rp. 13,265,810,769,64 Rp. 10,203,422,714,47 Rp. 7,246,987,321,00 Rp. 5,220,645,578,96 Rp. 345,194,794,207,32 Rp. 562,796,312,650,89 Hutang Lancar Hutang pajak Hutang lancar lainnya Jumlah Hutang Lancar Rp. 5,110,608,149,43 Rp. - Rp. 5,110,608,149,43 Rp. 3,775,690.547,00 Rp. 23,809,380,806,00 Rp. 27,785,071,353,00 Modal Sendiri Rp. 2.223,313,355,486,77 Rp. 2,454,865,179,250,47 Total Hutang dan Modal Rp. 222,842396,363,620 Rp. 245,514,102,996,40