Jenis-jenis Rasio Keuangan PEMBAHASAN

Tabel 1.1 PT. Perusahaan Gas Negara Persero Tbk Neraca Per 31 desemeber 2013 2014 Sumber : PT. Perusahaan Gas Negara persero Tbk 2015 Uraian Tahun 2013 dalam Rp Tahun 2014 dalam Rp Aktiva Lancar Kas Piutang usaha Piutang lain-lain Persediaan Bank dan giro Biaya dibayar dimuka Jumlah Aktiva Lancar Rp. 113,038,400,00 Rp. 222,755,369,641,09 Rp. 1,632,244,853,00 Rp. 3,962,817,063,99 Rp. 3,286,996,070,01 Rp. 303,160,000,00 Rp. 231,154,626,028,09 Rp. 98,793,900,00 Rp. 199,226,464,609,25 Rp. 1,037,197,044,00 Rp. 5,735,004,074,77 Rp. 11,504,058,825,55 - Rp. 217,601,518,443,57 Aktiva Tetap Tanah Bangunan akumulasi penyusutan Jaringan pipa gas akumulasi penyusutan Mesin dan peralatan akumulasi penyusutan Kendaraan bermotor akumulasi penyusustan Peralatan kantor akumulasi penyusutan Inventaris lain-lain akumulasi penyusutan Jumah Aktiva Tetap Jumlah Aktiva Rp. 11,886,183,546,00 Rp. 41,883,921,894,00 Rp. 17,917,053,701,30 Rp. 405,222,643,297,75 Rp. 250,095,866,690,61 Rp. 26,063,305,128,30 Rp. 18,359,788,717,85 Rp. 2,872,125,767,00 Rp. 2,386,294,970,22 Rp. 10,938,042,418,70 Rp. 8,623,052,822,19 Rp. 6,045,262,321,00 Rp. 4,195,473,422,89 Rp. 203,333,954,047,69 Rp. 434,488,580,075,78 Rp. 11,886,183,546,00 Rp. 43,698,464,213,00 Rp. 20,346,589,625,28 Rp. 578,681,305,185,04 Rp. 278,515,890,615,46 Rp. 26,918,275,128,30 Rp. 22,580,056,504,57 Rp. 2,872,125,767,00 Rp. 2,507,752,656,92 Rp. 13,265,810,769,64 Rp. 10,203,422,714,47 Rp. 7,246,987,321,00 Rp. 5,220,645,578,96 Rp. 345,194,794,207,32 Rp. 562,796,312,650,89 Hutang Lancar Hutang pajak Hutang lancar lainnya Jumlah Hutang Lancar Rp. 5,110,608,149,43 Rp. - Rp. 5,110,608,149,43 Rp. 3,775,690.547,00 Rp. 23,809,380,806,00 Rp. 27,785,071,353,00 Modal Sendiri Rp. 2.223,313,355,486,77 Rp. 2,454,865,179,250,47 Total Hutang dan Modal Rp. 222,842396,363,620 Rp. 245,514,102,996,40 Tabel 1.2 PT. Perusahaan Gas Negara Persero Tbk Laporan Laba Rugi Per 31 Desember 2013 2014 Uraian Tahun 2013 dalam Rp Tahun 2014 dalam Rp Penjualan Harga pokok penjualan Rp. 2,223,313,355,486,77 Rp. 146,054,071,39 Rp. 2,454,865,179,250,47 Rp. 1,735,601,151,374,63 Laba Bruto Rp. 853,891,557,966,56 Rp. 719,264,027,875,84 Biaya penjualan Biaya aministrasi umum Rp. 175,155,762,427,95 Rp. 96,263,685,508,41 Rp. 271,419,447,936,46 Rp. 191,742,821,827,74 Rp. 81,335,263,878,89 Rp. 273,078,084,696,63 Laba sebelum bunga dan pajak Bunga Laba Sebelum Pajak Pajak 10 Rp. 503,353,448,933,51 Rp. 152,959,720,47 Rp. 503,506,408,653,98 Rp. 503,506,40 Rp. 431,064,743,659,92 Rp. 176,828,857,76 Rp. 431,241,572,517,68 Rp. 431,241,57 Laba Bersih Rp. 503,506,408,653,98 Rp. 431,241,572,517,68 Sumber : PT. Perusahaan Gas Negara Persero Tbk 2015

J. Analisis Rasio Keuangan Rasio Likuiditas

Rasio likuiditas adalah rasio yang menunjukkan kemampuan pengelola perusahaan dalam memenuhi kewajiban atau membayar utang jangka pendeknya.Artinya seberapa mampu perusahaan untuk membayar kewajiban atau utangnya yang sudah jatuh tempo.Jika perusahaan mampu memenuhi kewajibannya, maka perusahaan dinilai sebagai perusahaan yang likuid.Sebaliknya, jika perusahaan tidak dapat memenuhi kewajibannya, maka perusahaan dinilai sebagai perusahaan yang illikuid.Pada saat jatuh tempo, perusahaan harus membayar kewajiban kepada pihak luar perusahaan atau likuiditas badan usaha ataupun di dalam perushaan atau likuiditas perusahaan.Untuk dapat memenuhi kewajibannya perusahaan harus memiliki jumlahkas atau investasi atau aktiva lancar lainnya yang dapat segera dikonversi atau diubah menjadi kas untuk memenuhi kewajibanya seperti membayar pengeluaran, tagihan dan seluruh kewajiban lainnya yang sudah jatuh tempo. Riyanto 2008:25 menyatakan bahwa likuiditas adalah masalah yang berhubungan dengan masalah kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansialnya yang segera harus dipenuhi.Suatu perusahaan yang mempunyai alat-alat likuid sedemikian besarnya sehingga mampu memenuhi segala kewajiban finansialnya yang segera harus terpenuhi, dikatakan bahwa perusahaan tersebut likuid dan sebaliknya.Apabila suatu perusahaan tidak mempunyai alat-alat likuid yang cukup untuk memenuhi segala kewajiban finansialnya yang segera harus terpenuhi dikatakan perusahaan tersebut insolvable.Rasio likuiditas adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya.Rasio-rasio ini dapat dihitung melalui sumber informasi tentang modal kerja yaitu pos-pos aktiva lancar dan hutang lancar.Dengan demikian rasio likuiditas berpengaruh dengan kinerja keuangan perusahaan sehingga rasio ini memiliki hubungan dengan harga saham perusahaan. Menurut Sutrisno 2009:215, likuiditas adalah kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban-kewajibannya yang segera dipenuhi. Menurut Munawir 2007:31 likuiditas menunjukkan kemampuan suatu perusahaanuntuk memenuhi kewajiban keuangannya yang segera harus dipenuhi, atau kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan pada saat ditagih. Perusahaan dikatakan likuid apabila memiliki kemampuan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya dan jika tidak mampu disebut likuid. Rasio likuiditas digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban-kewajiban jangka pendek yang segera harus dipenuhi.Menurut Munawir 2001:15 rasio likuiditas adalah rasio yang mengukurkemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansial jangka pendek. Likuiditas terbagi atas dua jenis yaitu: 1. Likuiditas atas badan usaha, yaitu likuiditas yang berhubungan dengan kemampuan manajemen perusahaan untuk membayar kewajiban keuangan kepada pihak luar dan kreditur pada saat ditagih. 2. Likuiditas perusahaan, yaitu likuiditas yang berhubungan dengan kemampuan manajemen perusahaan untuk melancarkan kewajiban keuangan yang dibutuhkan dalam bidang-bidang fungsional lainnya pada saat ditagih. Rasio Likuiditas menggambarkan kemampuan perusahaan untuk menyelesaikan kewajiban jangka pendeknya.Rasio-rasio ini dapat dihitung melaui sumber informasi tentang modal kerja yaitu pos-pos aktiva lancar dan utang lancar. Beberapa rasio likuiditas ini adalah sebagai berikut: 1. Current Ratio Rasio Lancar Yaitu rasio yang membandingkan antara aktiva lancar dan hutang lancar.Semakin besar perbandingan aktiva lancar dengan hutang lancar semakin tinggi kemampuan perusahaan menutupi kewajiban jangka pendeknya. Rasio lancar yang lebih aman adalah jika berada di atas 100 yang artinya aktiva lancar harus jauh diatas jumlah hutang lancar.Current ratio merupakan perbandingan antara aktiva lancar dan kewajiban lancar dan merupakan ukuran yang paling umum digunakan untuk mengetahui kesanggupan suatu perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Current ratio menunjukkan sejauh mana akitva lancar menutupi kewajiban- kewajiban lancar.Semakin besar perbandingan aktiva lancar dan kewajiban lancar semakin tinggi kemampuan perusahaan menutupi kewajiban jangka pendeknya.Current ratio yang rendah biasanya dianggap menunjukkan terjadinya masalah dalam likuidasi,