Perubahan k Menjadi h dalam Perangkat Korespondensi h-,h-,k-,h-,k- Perubahan  Menjadi k dalam Perangkat Korespondensi -k-,-k-,--,-k-

Rumus tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:  → ___ g Perubahan  menjadi  dan  berwujud fonetis karena tidak membedakan makna. Atas dasar itu,  dan  secara fonemis adalah sama karena merupakan alofon atau sub-fonem dari .  :    Diagram alofon 4.10

k. Perubahan k Menjadi h dalam Perangkat Korespondensi h-,h-,k-,h-,k-

,h-  Seperti disebutkan sebelumnya, k adalah proto-fonem h-,h-,k-,h-,k-,h-. k mengalami perubahan menjadi h dalam bT, bS, bA, dan bM sebagai akibat hilangnya fitur fonetis hambat velar tak bersuara k dan berubah menjadi bunyi frikatif glotal bersuara h pada awal kata sebelum bunyi vokal serta mengalami retensi dalam bPD dan bK melalui proses asimilasi seperti terlihat di bawah ini: Glos BT BS BPD BA BK BM elang l li halihi kalihi halihi kuliki halihi Universitas Sumatera Utara kapas hapas hapas kapas hapas kapas kapas kering - h rah kerah - kerah - kucing huti  huti  k ci huti  kuci  huti  kunyit hunik huni  k ni hunik kuni  hunik kutu hutu hutu kutu hutu kutu hutu napas h sa h sah kesah h sah kesah h sa pasir - h rsik - h rsik kersik h rsik pipi hurum huyum - - kurum - tebal hapal - kapal hapal kapal hapal terbang h b hb hb hb kaba h b Rumus perubahan bunyi tersebut adalah k mengalami perubahan menjadi h dalam bT, bS, bA, dan bM sebagai hasil dari proses lenisi yakni melemahnya bunyi hambat velar tak bersuara k menjadi bunyi frikatif glotal bersuara h pada posisi awal kata sebelum bunyi vokal. Perubahan bunyi tersebut dapat digambarkan sebagai berikut: k →h___ V Perubahan k menjadi k dan h berwujud fonetis karena tidak membedakan makna. Atas dasar itu, k dan h secara fonemis adalah sama karena merupakan alofon atau sub-fonem dari k. k k: h k h Diagram alofon 4.11 Universitas Sumatera Utara

l. Perubahan  Menjadi k dalam Perangkat Korespondensi -k-,-k-,--,-k-

,- -,-k- Seperti disebutkan sebelumnya,  adalah proto-fonem -k-,-k-,--,-k-,--,- k- .  mengalami perubahan menjadi k akibat pengaruh bunyi k yang mendahuluinya dalam bT, bS, dan bA. Perubahan tersebut direalisasikan dengan hilangnya ciri nasal  pada posisi tengah kata menjadi hambat glotal tak bersuara k seperti terlihat pada data berikut: Glos BT BS BPD BA BK BM tangkap takkup takkap ta kap takkap ta kap ta kup bulat tikk  - te k - - - mayat bakk  bakkei ba ke - - - tongkat tukk t tukk t t ket tukk t t kat tu kt Rumus perubahan bunyi tersebut adalah  mengalami perubahan menjadi k dalam bT, bS, dan bA akibat pengaruh bunyi k melalui hilangnya ciri nasal  pada posisi tengah kata menjadi hambat glotal tak bersuara k di depan bunyi hambat glotal tak bersuara k. Rumus tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:  → k___k Universitas Sumatera Utara Perubahan  menjadi  dan k berwujud fonetis karena tidak membedakan makna. Atas dasar itu,  dan k secara fonemis adalah sama karena merupakan alofon atau sub-fonem dari .  : k  k Diagram alofon 4.12

m. Perubahan n Menjadi d dalam Perangkat Korespondensi -d-,-n-,-n-,-n-