Bahan yang Digunakan Uraian Proses

merupakan bagian yang sangat penting di dalam suatu perusahaan. Dimulai dari keinginan untuk dapat memproduksi suatu rancangan produk tertentu, proses produksi membantu perusahaan untuk menemukan teknik-teknik pengerjaan maupun pengolahan material yang efektif dan efisien untuk menghasilkan produk yang sesuai dengan standar mutu yang telah ditetapkan. Selanjutnya dari keinginan untuk mencari suatu teknik dalam membuat produk yang efektif dan efisien, kemudian sampai pada permasalahan tentang langkah-langkah perencanaan dan pengendalian semua langkah produksi tersebut yang lebih efisien. Tentunya hal ini juga dilakukan oleh Pabrik PT. SOCFINDO Kebun Tanah Gambus agar dapat menghasilkan produk yang berupa RBD Olein, RBD Stearin dan FFA yang mempunyai kualitas tinggi dan berani bersaing pada pasar terbuka. Setiap perusahaan mempunyai keinginan untuk meningkatkan produktivitasnya, sehingga diperlukan pemahaman terhadap proses produksi yang ada agar dapat mempermudah dalam menganalisis kerja perusahaan guna perbaikan sistem kerja.

2.5.1. Bahan yang Digunakan

Bahan baku yang digunakan dalam proses produksi pada pabrik FRF PT. SOCFINDO Kebun Tanah Gambus adalah CPO yang diperoleh dari pabrik milik PT. SOCFINDO Kebun Tanah Gambus dan dari pabrik tetangga. Universitas Sumatera Utara

2.5.2. Uraian Proses

Proses produksi yang terjadi pada prosedur pengolahan RBD Olein, RBD Stearin dan FFA di PT. SOCFINDO Tanah Gambus dibagi menjadi 3 tiga section, yaitu section 500600 Proses Pretreatment, section 800 Proses Refinery dan section 1000 Proses Fraksinasi. Berikut akan dijelaskan uraian masing-masing proses pada setiap stasiun kerja.

2.5.2.1. Section 500600-Pretreatment

CPO yang sudah dikirm ke tangki T501, dipanaskan dengan menggunakan steam melalui heating coil sampai temperature dicapai 50-60 C. CPO yang sudah cukup panas ini dipompakan menggunakan pompa P501 ke Heat Exchanger HE621 melalui strainer 524 untuk dipanaskan menggunakan menggunakan steam sebesar ±3kgcm 2 , kemudian CPO masuk ke HE521A dipanaskan oleh BPO yang suhunya 90-100 C sampai suhu CPO menjadi 80 C, selanjutnya masuk ke HE 521B dengan flow rate 7000 kgjam untuk dipanaskan sampai suhu 95 C oleh pemanasan steam 145 C dengan tekanan ±3kgcm 2 , BPO yang digunakan adalah berasal dari T682B hasil proses filter di T616 yang akan dikirim ke T801, namun dilewatkan dulu ke HE521. Proses pertukaran panas di Heat Exchanger ini terjadi karena persentuhan plate by plate secara cross flow yang ada di dalam HE. Selanjutnya CPO dilewatkan ke tangki T534 untuk diinjeksikan ke Phosporic Acid H 3 PO 4 oleh dosing pump P534 dengan kadar 0,04. CPO yang sudah diinjeksikan phosphoric kemudian masuk ke tangki T503 untuk menghomogenkan CPO dengan phoporic menggunakan pompa agitator P504. Universitas Sumatera Utara Proses yang ada di section 500600 ini bekerja dalam system vacuum. CPO yang sudah dihomogenkan dengan phosphoric, selanjutnya dipompakan ke tangki T635 oil-eart mixing tank oleh pompa P503. Disini CPO dicampur dengan bahan pemucat warna Bleaching Earth sebanyak 0,8 terhadap CPO. Bleaching Earth dipompakan ke tangki T606 kemudian dilewatkan melalui valve V606. Pemberian Bleaching Earth dilakukan dengan menggunakan system dosing melalui valve yang terbuka dan menutup sesuai setting yang diharapkan. Berat Bleaching Earth yang masuk ke sight glass tiap siklusnya ada sebanyak ± 6 ons. Proses pencampuran ini dibantu dengan pompa agitator P635A untuk mensirkulasikan CPO agar homogeny. Tekanan vacuum yang ada di dalam tangki ini adalah -600 sd -700mmHg. Tekanan vacuum ini harus dijaga konstan supaya proses penghisapan kotoran dapat berlangsung sempurna. Dalam hal ini, diharapkan tidak terjadi kebocoran di sistem yang dapat mempengaruhi tekanan kerja vacuum.Selanjutnya CPO yang sudah dicampur dengan Bleaching Earth dipompakan ke tangki T622 oleh pompa P635B. Di tangki ini terjadi penyempurnaan pencampuran dengan menginjeksikan steam secara langsung. Tangki ini dilengkapi dengan system vacuum T641AB yang berfungsi untuk menghisap uap air dari sparging steam dan kandungan air di CPO sendiri. Tekanan dari uap ini berkisar 10,5-10,8 kgcm 2 . Uap air ini dikontakkan dengan air 35-37 C yang dipompakan dari cooling tower air kotor oleh pompa P5632A, sehingga uap air yang terhisap tadi akan mengembun dan terikut bersama dengan air kotor. Akibatnya suhu air akan naik menjadi ±40 C, dan dialirkan ke water basin air kotor untuk selanjutnya didinginkan ke cooling Universitas Sumatera Utara tower air kotor dibantu Liang Chi Cooling Tower. Dari tangki T622, CPO yang sudah bercampur dengan Bleaching Earth dan phosphoric acid dipompakan ke tangki T616 AB untuk memisahkan CPO dari bleaching earth yang mengandung gum, logam beratdan karoten. Minyak yang sudah disaring ini dinamakan BPO Bleached Palm Oil . Dalam penyaringan awal BPO ini agak terlihat keruh, sehingga harus disirkulasikan dulu ke tangki T622. Jika sudah terlihat jernih maka BPO dialirkan ke tangki T682B BPO Balance Tank. Dari tangki T682B BPO dipompakan ke 4 unit Pocket filter dengan ukuran 10 micron, kemudian overflow ke 2 unit Catridge filter dengan ukuran 1 micron. Fungsi kedua filter ini adalah untuk menyaring spent earth yang terlewat di Niagara filter. BPO sudah disaring, selanjutnya dilewatkan ke HE521A untuk memanaskan CPO yang datang dari tangki T501, kemudian masuk ke tangki T801 AB dengan kapasitas masing- masing 150140 ton sebagai tempat penyimpanan BPO.

2.5.2.2. Section 800-Refinery

Proses rafinasideodorisasi adalah proses yang bertujuan untuk memisahkan Free Fatty Acid dan menghilangkan bau dari Bleached Palm Oil BPO. Proses berlangsung pada tangki tertutup dengan tekanan vacuum - 760mmHg dan temperature yang cukup tinggi sampai dengan 260 C. Pada awal pengoperasiaan terlebih dahulu dijalankan fatty acid precircuit yang berfungsi untuk mengkondensasikan uap fatty acid hasil deodorasi. Fatty acid yang berada di tangki T81423 harus dicairkan dengan pemberian steam melalui koil pemanas dimana fatty acid berfungsi sebagai umpan untuk Universitas Sumatera Utara mengkondensasikan uap fatty acid,agar setelah bekerjanya vacuum uap fatty acid tidak terbawa ke cooling tower yang dapat menyebabkan air menjadi berbusa. Setelah fatty acid mencair maka vacuum equipment device dan 881 AG dapat di start. Dengan menggunakan P5632 A, dirty water dialirkan ke vacuum device dengan tekanan 2-2,5kgcm 2 dan temperature 34-36 C yaitu sebagai pendingin kondensor yang nantinya secara sirkulasi akan kembali ke cooling tower. Kevakumman juga dibantu dengan steam jet bertekanan 9,5-9,8 kgcm 2 yang akan berhubungan dengan T822, T814823 dan T821. Selanjutnya 890HP Boiler dihidupkan untuk pemanasan. Pada T890 ini air dipanaskan burner dengan bahan bakar solar sehingga diperoleh tekanan 58 bar temperatur 265 C. High Pressure Steam inilah nantinya dipakai sebagai pemanas pada T821, dimana prosesnya terjadi pada siklus tertutup. Artinya steam yang telah terkondensasi kembali lagi dipanaskan menjadi uap di HP Boiler. Uap kering dari boiler babcock no.1 yang bertekanan 15-16kgcm 2 kemudian dialirkan ke steam accumulator untuk dijadikan saturated steam. Dri accumulator ini steam sebagian dialirkan ke 824 super heater untuk digunakan di tangki T821, T822, T880 dengan temperatur 180 C untuk digunakan sebagai sparging steam. Fungsi dari sparging steam ini adalah sebagai agitator minyak sehingga proses penghisapan fatty acid dapat berlangsung baik. Selanjutnya minyak hasi proses di section 500600, BPO yang disimpan di tangki T801 AB selanjutnya dipompakan oleh pompa P801 masuk ke HE 881S. Di sini BPO yang bersuhu 70 C dipanaskan menjadi 120 C oleh RBD yang keluar dari HE 881A yang bersuhu 150 C, kemudian BPO masuk ke HE 881A untuk dipanaskan oleh Universitas Sumatera Utara RBD yang lansung dipompakan P822 dari tangki T822. Di sini BPO dipanaskan sampai suhu 210 C. BPO yang keluar dari HE 881A selanjutnya masuk ke tangki T821. Di sini BPO dipanaskan sampai suhu 265 C dengan pemanasan steam coil dari HP boiler, bersamaan dengan terjadinya proses penghisapan fatty acid dengan system vacuum oleh vacuum device T841. Pemanasan oleh HP boiler dibantu dengan proses sparging oleh uap dari super heater T849. Di tangki flasher ini diharapkan terjadi proses pengurangan fatty acid yang besar. Fatty acid yang dihisap vacuum dikondensasikan lagi di tangki T81423 dengan system spray fatty acid, maksudnya fatty acid cair yang bersuhu 56-58 C di tangki T81423 disemprotkan melalui nozzle di beberapa titik di pipa ducting antara T821 dan T81423. Fatty acid ini disebut dengan FAD Fatty Acid Destilated. Jika fatty acid di tangki T81423 sudah high level, maka pompa P808AG dihidupkan untuk mentransfer Fatty acid ke tangki storage. P808AG juga berfungsi sebagai pompa sirkulasi fatty acid. Fatty acid yang kan disirkulasikan terlebih dahulu didinginkan dengan air di HE881AG yang dipompakan dari water tower air bersih oleh pompa P850. BPO yang sudah dipanasi di flasher tank selanjutnya masuk ke tangki T822 untuk proses lanjut penguapan free fatty acid FFA, menghilangkan bau dan menguapkan air disertai sparging steam temperature 180-190 C dari T849. BPO keluaran dari tangki T822 disebut dengan RBD-PO. Selanjutnya RBD dipompakan oleh pompa P822 masuk ke HE881AS untuk mendinginkan BPO seperti proses diatas. RBD keluaran HE 881S, masuk ke tangki T880 untuk proses pengurangan FFA oleh vacuum sekaligus injeksi Citric acid yang berguna Universitas Sumatera Utara untuk mengawetkan minyak dan mengurangi bau tengik minyak di kemudian hari di tangki simpan. Proses ini dibantu dengan steam kering suhu 180-190 dari 849 dilanjutkan dengan pendinginan RBD oleh air sampai suhu RBD menjadi berkisar 105-115 Dari T880 RBD kemudian didinginkan kembali dengan air di HE881 sampai suhu 70 C. Namun sebelum masuk ke HE881, RBD dilewatkan dulu ke strainer untuk menyaring kotoran-kotoran yang mungkin terikut dari T880. RBD yang sudah didinginkan kembali disaring di catridge filter ukuran 1 micron. Selanjutnya RBD dipompakan ke tangki T1001A1A2 Homogeniser Tank sebagai tangki stok RBD.

2.5.2.3. Section 1000-Fractination

Setelah melalui proses deodorasi di section 800, maka RBD-PO selanjutnya akan diproses di section 1000 untuk di fraksinasi. Produksi RBD-PO mengandung 2 sifat fisik dan kimia yang berbeda, yaitu asam lemak jenuh dan asam lemak tidak jenuh. Asam lemak jenuh setalah dipisahkan dari RBD-PO akan menghasilkan RBD Stearin, sementara asam lemak tidak jenuh akan menghasilkan RBD Olein. Kedua jenis RBD hasil fraksinasi ini didapat setelah mengalami 2 tahapan proses yaitu tahap kristalisasi dan tahap filtrasi. Universitas Sumatera Utara

BAB III LANDASAN TEORI

3.1. Perencanaan Produksi 3.1.1. Perancangan dan Pengendalian Produksi 2 Perencanaan Eksekusi • Management • Material • Money • Method • Market • Men • Machine Pengendalian Input Hasil Perencanaan dan pengendalian adalah dua fungsi manajemen yang tidak dapat dipisahkan dalam setiap bidang kegiatan termasuk kegiatan produksi. Perencanaan adalah langkah pertama dalam proses manajemen yang meliputi penetapan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai dan keputusan tentang bagaimana cara untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut. Perencanaan dan pengendalian dihubungkan oleh proses eksekusi yaitu proses implementasi rencana yang telah disusun. Proses implementasi dikendalikan yaitu dimonitor, diawasi, dievaluasi dan terhadap deviasi yang terjadi dilakukan tindakan perbaikan dapat dilihat pada Gambar 2.1. Gambar 3.1. Hubungan Perencanaan dan Pengendalian dalam Sistem Produksi 1. Prof. DR. IR. Sukaria Sinulingga, Perencanaan Pengendalian Produksi, Cetakan Pertama, Graha Ilmu, 2009, p. 81 Universitas Sumatera Utara