Fungsi dan Tujuan Perencanaan Produksi

Kapasitas harus dihubungkan dengan suatu peralatan yang digunakan. Sebagai contoh, biar saja ditetapkan sebagai kebijakan untuk bekerja hanya 5 hari seminggu, satu shift dalam sehari, dan produksinya 1000 satuan per minggu. Dengan dasar ini kita dapat mengatakan bahwa kapasitas normal adalah 1000 satuan output per minggu, tetapi batas ini dapat ditingkatkan dengan kerja lembur menjadi 1150 satuan. Dengan menambah shift kedua, kapasitas dapat ditingkatkan lebih lanjut menjadi 1800 satuan per minggu.

3.1.6. Fungsi dan Tujuan Perencanaan Produksi

4 1. Menjamin rencana penjualan dan rencana produksi konsisten terhadap rencana strategis perusahaan. The American Production and Inventory Control Society mendefinisikan perencanaan produksi sebagai suatu kegiatan yang berkenaan dengan penentuan apa yang harus diproduksi, berapa banyak diproduksi, kapan diproduksi, dan apa sumber daya yang dibutuhkan untuk produk yang telah ditetapkan. Perencanaan produksi ini merupakan alat komunikasi anatara manajemen teratas Top management dan manajemen produksi. Beberapa fungsi perencanaan produksi, yaitu: 2. Sebagai alat ukur performansi proses perencanaan produksi. 3. Menjamin kemampuan produksi konsisten terhadap rencana produksi. 4. Memonitor hasil produksi aktual terhadap rencana produksi dan membuat penyesuaian. 4 Ginting, Rosnani, Sistem Produksi. Op, cit, h. 69 – 70. Universitas Sumatera Utara 5. Mengatur persediaan produk jadi untuk mencapai target produksi dan rencana strategis 6. Menyerahkan penyusunan dan pelaksanaan Jadwal Induk Produksi. Sementara tujuan perencanaan produksi, yaitu: 1. sebagai langkah awal untuk menentukan aktivitas produksi yaitu sebagai referensi perencanaan lebih rinci dari rencana agregat menjadi item dalam jadwal induk produksi. 2. Sebagai masukan sumber daya sehingga perncanaan sumber daya dapat dikembangkan untuk mendukung perencanaan produksi. 3. Meredam stabilisasi produksi dan tenaga kerja terhadap fluktuasi permintaan. Perencanaan produksi akan mudah dibuat bila tingkat permintaan bersifat konstan atau bila waktu produksi tidak menjadi kendala, tetapi kedua kondisi tersebut jarang terjadi dalam keadaan sebenarnya, dimana secara nyata tingkat permintaan akan berfluktuasi dan perusahaan selalu dibatasi ol;eh tanggal waktu penyerahan. Perencanaan yang tidak tepat dapat mengakibatkan tinggirendahnya tingkat persediaan, sehingga mengakibatkan penigkatan ongkos simpanongkos kehabisan persediaan. Dan yang lebih fatal,hal tersebut dapat mengurangi pelayanan kepada konsumen karena keterlambatan penyerahan produk. Universitas Sumatera Utara

3.2. Dynamic Programming