Sistem Pengendalian Internal Sistem Pengendalian Internal Kas Pada Smp Negeri 1 Sei Rampah

Dari defenisi pengendalian internal di atas terdapat beberapa konsep dasar berikut: 1. Pengendalian internal merupakan suatu proses. Pengendalian internal merupakan suatu rangkaian tindakan yang menjadi bagian tidak terpisahkan, bukan hanya sebagai tambahan dari infrastruktur perusahaan. 2. Pengendalian dijalankan oleh orang. Pengendalian internal bukan bukan hanya terdiri dari pedoman kebijakan dan formulir, namun dijalankan oleh orang dari setiap jenjang organisasi yang mencakup dewan komisaris, manajemen dan personel lain. 3. Pengendalian internal dapat diharapkan mampu memberikan keyakinan memadai, bukan keyakinan mutlak bagi manajemen dan dewan komisaris perusahaan. Keterbatasan yang melekat dalam semua sistem pengendalian internal dan pertimbangan manfaat dan pengorbanan dalam pencapaian tujuan pngendalian menyebabkan pengendalian internal tidak dapat memberikan keyakinan mutlak. 4. Pengendalian internal ditujukan untuk mencapai tujuan yang saling berkaitan antara pelaporan keuangan, kepatuhan dan operasi. Setiap perusahaan atau instansi memerlukan kas dalam menjalankan aktivitas operasional usahanya. Defenisi tentang kas adalah “harta yang paling lancar yang dimiliki perusahaan, kas dapat langsung digunakan sebagai alat tukaran untuk memperoleh harta lainnya. Kas dapat langsung digunakan untuk membayar kewajiban lancar dan kas harus bebas dari setiap ikatan kontrak yang membatasi penggunaannya.” Nurzaimah dan Rambe, 2010 : 19 Menurut Syahyunan 2013, 59 “kas adalah seluruh uang tunai yang ada di tangan cash on hand dan dana yang yang disimpan dibank dalam berbagai bentuk, sepert deposito dan rekening koran.” Selain itu “kas adalah aset perusahaan yang paling liquid dan berfungsi sebagai alat pertukaran dan pembayaran.” Yuda, et all, 2011 : 84 Banyak transaksi perusahaan yang menyangkut penerimaan dan pengeluaran kas. Oleh karena itu, untuk memperkecil kemungkinan terjadinya kecurangan atau penyelewengan yang menyangkut uang kas perusahaan, diperlukan adanya pengendalian internal internal control yang baik atas kas dan bank. Sistem pengendalian kas adalah prosedur yang dianut untuk menjaga dana kas perusahaan. Sistem ini membentuk pengendalian internal yang memadai terhadap kas. Menurut Sugiri 2010, 17 prinsip – prinsip pengendalian intern yang diterapkan untuk kas antara lain adalah : a. Pemisahan Tugas Tugas mencatat penerimaan dan pengeluaran kas harus dipisahkan dari tugas menyimpan dan menyetujui pengeluaran kas. b. Penyetoran Ke Bank Semua penerimaan kas harus segera disetor ke bank dalam rekening giro. c. Pemeriksaan Mendadak Pemeriksaan terhadap catatan dan fisik kas harus dilakukan secara mendadak dan tidak dalam interval waktu tertentu. d. Menggunakan Cek Sejalan dengan prinsip nomor 2, semua pengeluaran kas kecuali kas kecil harus dilakukan dengan menggunakan cek. Pengendalian Internal Kas yaitu : 1. Pengendalian internal kas untuk penerimaan kas a. Semua penerimaan kas harus segera dicatat b. Hendaknya semua penerimaan kas pada hari itu juga harus disetor ke bank c. Adanya pemisahan fungsi antara petugas yang menangani penerimaan kas dilakukan dengan mesin cash register. d. Pengendalian internal untuk pengeluaran kas e. Semua pengeluaran kas harus dilakukan dengan menggunakan cek, kecuali pengeluaran yang jumlahnya kecil yang tidak efisien jika dilakukan menggunakan cek dapat dilakukan dengan menggunakan dana kas kecil f. Cek harus ditanda tangani minimal 2 orang pejabat g. Cek yang batal digunakansalah tulis harus diasir dengan rapi h. Hendaknya diberikan cap lunas untuk bukti dan cek yang sudah dikeluarkan

C. Sistem Pengendalian Internal Kas

Alasan perusahaan untuk menerapkan sistem pengendalian internal kas adalah untuk membantu perusahaan agar dapat mencapai tujuannya dengan cara yang lebih efisien Nainggolan, 2012 : 120. Adapun tujuan diterapkannya sistem pengendalian internal bagi perusahaan adalah : 1. Menjaga aset atau harta kekayaan perusahaan instansi 2. Mengecek dan meneliti keandalan data akuntansi 3. Mendorong efisiensi dalam operasional perusahaan instansi 4. Mendorong kepatuhan terhadap kebijakan yang ditetapkan oleh pengelolaan Pengelolaan keuangan perusahaan instansi terkait erat dengan tujuan pertama dan kedua yang kerap kali disebut sebagai pengendalian akuntansi sedangkan tujuan ketiga dan keempat disebut sebagai pengendalian administratif. Pengendalian internal bertujuan agar harta kekayaan perusahaan terjaga. Artinya, setiap kebijakan dan prosedur pelaksanaan yang diciptakan harus semaksimal mungkin menjaga kuantitas dan kualitas harta. Pembentukan pengendalian internal adalah agar setiap kebijakan dan prosedur benar – benar akan menghasilkan efisiensi yaitu suatu tujuan tercapai dengan cara yang menghabiskan sumber daya paling sedikit. Atau dengan kata lain, tujuan tercapai dengan cara yang paling murah. Selain itu, pengendalian internal bertujuan untuk memastikan bahwa implementasi dari segala kebijakan dan prosedur sesuai dengan apa yang ditetapkan. Beberapa cara dilakukan antara lain dengan secara konsisten memberikan hukuman penghargaan bagi mereka yang patuh melanggar. Nainggolan, 2012 : 122

D. Unsur – Unsur Pengendalian Internal

Untuk dapat mencapai tujuannya, maka pengendalian internal memerlukan beberapa kondisi atau unsur pokok yang harus tersedia. Unsur – unsur utama yang membentuk adalah sebagai berikut : 1. Lingkungan Pengendalian 2. Sistem akuntansi 3. Prosedur Pengendalian Lingkungan pengendalian yang baik akan menunjang praktek – praktek keuangan yang sehat, demikian juga sebaliknya. Bila lingkungan pengendalian tidak baik maka akan tercermin disikap dan tindakan pengelolaan sehari – hari terhadap pengendalian intern.

E. Ciri – Ciri Pengendalian Internal

Sistem akuntansi yang dibangun perlu dipastikan bekerja dengan efektif. Bila ini terjadi, maka sistem akan dapat memberikan jaminan yang cukup bahwa semua transaksi – transaksi yang terjadi dalam lembaga akan memenuhi beberapa ciri – ciri transaksi yang aman. Ciri – ciri tersebut merupakan karakter dari transaksi yaitu : 1. Yang dicatat adalah sah 2. Yang dicatat telah diotorisasi oleh yang berwenang