20
2.1.3 Hubungan Pemelihara dan Binatang Peliharaan
Manusia merupakan makhluk sosial, dimana bersosialisasi merupakan sesuatu yang mutlak dalam kehidupannya karena manusia hidup saling
membutuhkan. Berteman termasuk dalam bersosialisasi. Manusia membutuhkan teman dan seringkali menjadikan binatang peliharaannya sebagai salah satu teman
dalam kehidupannya. Di samping menjadikan binatang peliharaanya sebagai salah satu temannya manusia juga memiliki motivasi-motivasi lain dalam memelihara
binatang tersebut, seperti anjing sebagai penjaga, burung dan ikan untuk keindahan dipandang, burung untuk keindahan didengar, kuda untuk dikendarai,
anjing dan kucing untuk dilombakan. Binatang peliharaan merupakan binatang yang dijinakan dan diurus oleh
pemiliknya, serta memiliki ikatan emosional di antara keduanya. Ikatan emosional akan membentuk sebuah hubungan antara manusia dengan binatang. Seperti yang
telah dijelaskan sebelumnya bahwa hubungan tersebut memberikan manfaat positif untuk pemiliknya baik itu dalam hal fisik, psikologis, dan kesejahteraan
sosial, di mana membuat binatang peliharaan akan menjadi suatu kebutuhan yang semakin penting dalam rumah tangga modern.
Hubungan antara pemilik dengan binatang peliharaannya dipengaruhi oleh persepsi pemilik dan karakteristik binatang peliharaannya. Dengan melihat peran
binatang peliharaan dalam hubungannya dengan temuan pada anthrozoologists, diketahui terdapat 3 dimensi dari hubungan pemilik dengan binatang
peliharaannya, yaitu: attachment, interaksi, dan peran binatang peliharaan sebagai human substitute Chen et al., 2012.
21
1. Attachment
Johnson et al. 1992 menyatakan bahwa attachment adalah tingkat kasih sayang yang terdapat di antara seseorang dengan binatang sebagai
sahabat mereka. Attachment juga dapat berarti ikatan antara manusia pemilik dengan binatang peliharaannya human-animal bond. Ikatan
antara pemilik dengan binatang peliharaannya didefinisikan sebagai kesesuaian antara binatang dan pemilik pada fisik, perilaku, dan psikologis
Budger et al., 1998 dalam Douglas, 2005. Pemilik menganggap binatang peliharaannya sebagai sahabat atau sesuatu yang berharga sehingga
kebutuhan binatang peliharaan mereka akan benar-benar dipertimbangkan. Hubungan ini juga dapat mempengaruhi kesehatan dari pemilik. Sebagai
contoh, bagaimana keterikatan pada binatang peliharaan dapat mengurangi kesepian dan mengurangi stres pemiliknya, dan karena itu dikatakan dapat
meningkatkan kesehatan pemiliknya. Pengaruh dari attachment ini selanjutnya dapat diamati ketika pemilik
membeli jasa perawatan grooming atau mainan yang dirancang untuk binatang peliharaan. Menurut para ahli, semakin tinggi attachment, semakin
mungkin pemilik membeli produk yang mewah.
2. Interaksi
Dimensi kedua adalah interaksi, mengacu pada hubungan kemitraan dua arah di mana kedua belah pihak menyesuaikan perilaku mereka sesuai
dengan mitra mereka Turner, 2000 dalam Chen et al., 2012. Dalam studi yang dilakukan oleh Belk 1996, pemilik dengan binatang peliharaannya
22
telah terbukti akan menyesuaikan perilaku dan gaya hidup mereka ketika berinteraksi satu sama lain. Berdasarkan contoh tersebut, interaksi dapat
dianggap sebagai dimensi yang signifikan untuk menguji hubungan antara pemilik dengan binatang peliharaannya.
Hal ini didukung dengan bukti-bukti yang telah diteliti oleh beberapa penelitian sebelumnya Ellson, 2008; Greenebaum, 2004; dan Holbrook,
1996, di mana perilaku konsumsi beberapa pemilik binatang peliharaan dalam membeli produk dan jasa yang memungkinkan binatang
peliharaannya lebih bersosialisasi dengan pemiliknya dan orang lain. Seperti misalnya, pelatihan dan peralatan yang dirancang untuk melibatkan binatang
peliharaan dalam kegiatan indoor dan outdoor.
3. Human Substitute
Berdasarkan definisi tentang anthropomorphism, human substitute dalam penelitian ini mengacu pada kecenderungan memanusiakan sesuatu
yang bukan manusia Chen et al., 2012. Menurut definisi tentang anthropomorphism tersebut, lebih dari 70 dari pemilik menganggap
binatang peliharaannya sebagai pengganti dari anak, saudara, danatau teman. Pemilik memberi makan binatang peliharaan dengan makanan
manusia, memberi binatang peliharaan dengan nama-nama manusia, merayakan ulang tahun binatang peliharaan, membawa binatang peliharaan
ke dokter spesialis ketika sakit, pemilik berduka ketika binatang peliharaannya mati, dan menguburkan binatang peliharaannya di
pemakaman binatang peliharaan dengan semua ritual pemakaman manusia.
23
Sebagai contoh, ada beberapa pemilik yang akan bersedia membayar mahal perawatan medis untuk binatang peliharaannya karena pemilik menghargai
binatang peliharaan tersebut seolah-olah binatang peliharaan tersebut adalah anggota keluarga pemilik. Selain itu terdapat beberapa pemilik yang akan
mempersiapkan upacara keagamaan misalnya pemakaman untuk binatang peliharaannya, seperti yang mereka lakukan terhadap anggota keluarga
mereka sendiri. Dapat dilihat dalam dimensi ini menyiratkan bahwa pemilik akan
melakukan hal-hal yang bermanfaat untuk binatang peliharaannya, seperti membeli barang kualitas unggul.
2.1.4 Pandangan Orang Jepang Terhadap Binatang Peliharaan