Studi Kepustakaan ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL

24 pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta dan prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati, dan sistematis untuk mewujudkan kebenaran Mardalis 2006:24. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian kualitatifTaylor dan Bogdan 1984 yang mengatakan bahwa penelitian kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata- kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diperhatikan dari subjek itu sendiri. Jadi penelitian ini lebih menekankan kepada apa-apa yang ada di dalam persepsi dan pikiran para informannya. 6

1.6 Studi Kepustakaan

Untuk mendukung keseluruhan data yang disertakan penulis, maka penulis juga terlebih dahulu melakukan studi kepustakaan untuk mengumpulkan data-data yang mendukung tulisan. Koentjaraningrat 2009:35 menyatakan bahwa studi pustaka bersifat penting karena membantu penulis untuk menemukan gejala-gejala dalam objek penelitian. Dengan adanya studi pustaka, penulis sebagai peneliti pemula atau awam diperkaya dengan informasi-informasi pendukung awal dalam berbagai sumber buku yang berhubungan dengan penulisan skripsi ini. Ilmu Etnomusikologi mengajarkan bahwa ada dua sistem kerja dalam penelitian, yaitu desk work kerja laboratorium dan field work kerja lapangan. 6 Lihat Usaha Ginting. Katoneng-Katoneng Pada Upacara Cawir Metua Dalam Budaya Karo: Kajian Fungsi, Struktur Melodi, Dan Makna Tekstual Tesis S2 Penciptaan Dan Pengkajian Seni Universitas Sumatera Utara, 2014. Hal.55. 25 Studi kepustakaan tergolong ke dalam kerja laboratorium. Di mana sebelum penulis melakukan penelitian, penulis mengumpulkan data-data dan merangkum data-data yang telah didapat. Beberapa buku yang berbicara tentang budaya Pakpak secara umum antara lain adalah “Tinjauan Nilai Budaya Yang Terdapat Dalam cerita rakyat pada masyarakat Pakpak Dairi di Desa Kecupak.” FPIPS IKIP MEDAN tahun 1986 yang ditulis oleh Tandak Berutu. Dalam tulisan ini dikaji hal hal yang berkaitan dengan nilai nilai budaya yang terkandung di dalam cerita cerita rakyat pada masyarakat Pakpak Dairi. “ Songs of the Pakpak of North Sumatra.” Disertai for Degree of Doctorof Philosophy Departement of Music, Monash University,1985 yang ditulis oleh Lynette M, Moore. Di dalam disertasi ini dibahas secara umum nyanyian tradisional dan nyanyian rakyat Pakpak Dairi secara umum. Penulis akan menjadikan tulisan ini sebagai salah satu sumber referensi untuk mendukung skripsi ini. “Ende ende merkemenjen: nyanyian ratap penyadap kemenyan di hutan rimba Pakpak Dairi Sumatera Utara. Analisis Semiotik teks dan konteks tesis S2 Pengkajian Seni Pertunjukan dan Seni Rupa Universitas Gadjah Mada 2002. Walaupun secara khusus skripsi ini membahas nyanyian ratap penyadap kemenyan pada masyarakat Pakpak Dairi namun banyak informasi yang berkaitan dengan budaya musik Pakpak dapat dijadikan sebagai sumber informasi tambahan untuk skripsi ini. 26 “Nangan” dalam konteks penuturan sukut sukutenSitagandera. Skripsi S1 Etnomusikologi USU yang ditulis oleh Masta Hutagaol tahun 1986. Secara khusus di dalam tulisan ini diulas nyanyian yang terdapat di dalam cerita rakyat. Di dalam skripsi ini dikatakan bahwa Nangan adalah ucapan tokoh tokoh cerita yang terdapat dalam sukut sukuten cerita rakyat. Berbagai hal dari isi tulisan ini juga akan dijadikan bahan untuk memperkaya skripsi ini. Selanjutnya tulisan Wiliam P Malm Malm dalam terjemahan Takari 1995:15 juga akan dijadikan referensi untuk menganalisis struktur melodi Nangan Mendedah ini melalui teori Weigthed scale. Buku lainnya ialah tulisan Panuti Sudjiman dan Aart Van Zoest ed yang berjudul Serba serbi Semiotika dan tulisan Arthur Asa Berger yang berjudul Tanda tanda dalam Kebudayaan Kontemporer juga akan dijadikan pedoman untuk mengkaji aspek aspek semiotik yang terdapat dalam Nangan Mendedah. Serta buku buku lainnya yang relevan dengan topik skripsi ini.

1.7 Penelitian Lapangan