mengandung makna suatu hukum atau undang-undang yang berlaku untuk para pezina laki-laki dan perempuan.Oleh karena itu, makna kontekstual kata
ﻥﻳﺩ
dīnun adalah undang-undang dan hukum.
E. Kata yang Bermakna Ketetapan Agama
Surah At-Taubah ayat 36 :
inna ‘iddata asy- syuhūri ‘inda allāhi iṡnā ‘asyara syahran fī kitābi allāhi
yauma khalaqa as- samāwāti walarḍa minhā arba‘atun ḥurumun żālika ad-dīnu
al- qayyimu falā taẓlimū fīhinna anfusakum waqātilū al-musyrikīna kāffatan
kamā yuqātilūnakum kāffatan wa‘lamū anna allāha ma‘a al-muttaqina “Sesungguhnya jumlah bulan, sebagaimana dalam ketetapan Allah pada waktu
Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram. Itulah ketetapan agama yang lurus, maka janganlah kamu menzalimi dirimu dalam
bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya. Dan ketahuilah bahwa Allah beserta
orang-orang yang takwa.”
Makna kata
ﻦﻳﺩ
dīnun pada ayat ini secara kontekstual dapat dipahami ketetapan agama. Hal ini ditinjau dari konteks antarkalimat yang terletak
sebelumnya
ِﺕﺍَﻭﺎَﻤﱠﺴﻟﺍ َﻖَﻠَﺧ َﻡْﻮَﻳ ِﷲ ِﺏﺎَﺘِﻛ ْﻲِﻓ ﺍًﺮْﻬَﺷ ﺮَﺸَﻋ ﺎَﻨْﺛﺍ ِﷲ َﺪْﻨِﻋِﺭْﻮُﻬﱡﺸﻟﺍ َﺓﱠﺪِﻋ ﱠﻥِﺇ ٌﻡُﺮُﺣ ٌﺔَﻌَﺑْﺭَﺃ ﺎَﻬْﻨِﻣ ِﺽْﺭَﻷﺍِﻭ
inna ‘iddata asy- syuhūri ‘inda allāhi iṡnā ‘asyara
syahran fī kitābi allāhi yauma khalaqa as-samāwāti walarḍa minhā arba‘atun
37
ḥurumun ‘Sesungguhnya jumlah bulan, sebagaimana dalam ketetapan Allah pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan
haram’. Kalimat tersebut menjelaskan tentang aturan-aturan yang ditetapkan Allah swt di langit dan bumi.
3.2 Makna Kontekstual Kata
ﺔّﻠﻣ
millatun
Makna kontekstual kata
ﺔّﻠﻣ
millatun yang ditemukan dalam Al-Qur’an sebanyak tiga makna yaitu:
1. Agama para Nabiyang disyariatkan oleh Allah swt
2. Agama YahudiNasrani
3. Agama nenek moyang
Untuk lebih jelasnya dapat kita lihat uraian berikut ini:
A. Kata yang bermakna agama para Nabiyang disyariatkan oleh Allah swt