Pembahasan Karakteristik Psikometri Subtes Rechenaufgaben (RA) Versi Revisi pada Intelligenz Struktur Test (IST

76.46 kemampuan berhitung praktis dalam bilangan seseorang dengan usia 13 sampai dengan 23 tahun. Hasil analisa fungsi informasi tes dapat dilihat pada Lampiran 2.

3. Pembahasan

Secara umum, aitem-aitem subtes RA versi revisi memiliki karakteristik psikometri yang cukup baik. Empat puluh lima persen aitem subtes RA memiliki indeks kesukaran aitem yang dikategorikan baik dan 55 aitem masih memerlukan peninjauan ulang. Aitem-aitem tersebut juga perlu disusun ulang berdasarkan urutan tingkat kesukaran aitemnya. Hal ini sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa urutan aitem suatu tes inteligensi hendaknya dimulai dari aitem yang paling mudah hingga aitem yang paling sulit Murphy Davidshofer, 2003. Tabel 5 menunjukkan perbandingan indeks kesukaran aitem subtes RA versi asli dengan versi revisi. Analisa versi asli merupakan hasil penelitian yang dilakukan pada sampel dengan jumlah dan proporsi usia yang berbeda. Tabel 7. Perbandingan Indeks Kesukaran Aitem Subtes RA Versi Asli dan Revisi Aitem b Aitem B Aitem B asli revisi Asli revisi asli revisi 1 -2.95 -2.94 8 0,55 0,31 15 1,61 3,24 2 -0,85 -1,38 9 1,15 -0,76 16 1,63 2,59 3 0,38 0,49 10 1,90 2,82 17 2,37 5,19 4 0,90 1,03 11 0,88 0,40 18 2,13 5,19 5 -0,52 -0,92 12 1,19 2,97 19 2,13 3,78 6 0,62 -0,09 13 1,44 2,06 20 3,08 5,19 7 -0,10 -0,37 14 1,27 2,33 Tabel 5 menunjukkan bahwa terdapat 55 aitem subtes RA versi revisi memiliki indeks kesukaran yang lebih kecil dari -2 dan lebih besar dari 2. Sedangkan, Hambleton dkk 1991 mengungkapkan bahwa indeks kesukaran yang dianggap baik berada dari rentang -2 hingga +2. Aitem nomor 1 merupakan aitem yang terlalu mudah sedangkan aitem nomor 10, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, dan 20 merupakan aitem-aitem yang terlalu sulit. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat 11 aitem yang masih memerlukan peninjauan ulang. Aitem nomor 1 merupakan aitem yang terlalu mudah. Awalnya, proses revisi aitem nomor 1 didasari oleh indeks kesukaran aitem yang dianggap terlalu mudah. Kemudian, hasil revisi menunjukkan terjadinya peningkatan indeks kesukaran namun kecil. Hal ini dapat terjadi karena tidak adanya perbedaan yang signifikan antara versi asli dengan versi revisi dari segi perhitungan matematis yang dipersoalkan. Kedua versi menggunakan angka puluhan dalam perhitungannya. Hal ini menunjukkan bahwa perhitungan matematis dalam aitem nomor 1 merupakan perhitungan yang terlalu sederhana, sehingga sangat mudah untuk diselesaikan, khususnya pada sampel berusia 13-23 tahun. Aitem nomor 1 tersebut memang diharapkan menjadi aitem yang paling mudah sesuai dengan ketentuan tes inteligensi bahwa urutan aitem bergerak dari yang paling mudah hingga yang paling sulit Murphy Davidshofer, 2003. Namun, aitem tersebut berada pada tingkat kesukaran yang dianggap kurang baik. Sehingga, aitem nomor 1 masih memerlukan peninjauan ulang. Hasil analisa juga menunjukkan bahwa aitem nomor 10, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20 memiliki indeks kesukaran yang dianggap kurang baik. Kesepuluh aitem tersebut merupakan aitem yang terlalu sulit karena memiliki indeks kesukaran lebih besar dari +2. Hal ini dapat terjadi karena keterbatasan sampel penelitian yang tidak mencakup seluruh rentang usia populasi. Sehingga hasil analisa kurang komprehensif dalam menggambarkan karakteristik psikometrinya. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengembangan dengan melibatkan sampel yang lebih representatif. Aitem-aitem subtes RA versi revisi memberikan kontribusi informasi psikometri dari rentang 74.1 hingga 96.39. Sehingga, aitem-aitem subtes RA versi revisi dapat dikatakan cukup informatif dalam mengungkap kemampuan berhitung praktis mengenai bilangan individu dari usia 13 sampai dengan 23 tahun. Adapun subtes RA versi revisi ini dapat menjelaskan 76.46 kemampuan berhitung praktis mengenai bilangan individu berusia 13 hingga 23 tahun. Hal ini sesuai dengan Reeve Fayers 2005 yang mengungkapkan bahwa semakin tinggi nilai informasi yang diberikan maka semakin dapat dipercaya pula tes tersebut. Hasil analisa pada penelitian ini didasarkan pada sampel yang tidak mencakup seluruh rentang usia populasi. Sehingga, hasil penelitian ini hanya terbatas pada usia sampel saja, yaitu usia 13 sampai 23 tahun. Pengembangan selanjutnya diharapkan dapat melibatkan sampel yang mencakup seluruh rentang usia populasi guna mendapatkan analisa yang lebih komprehensif. Perlu diingat kembali bahwa permasalahan pada aitem-aitem subtes RA versi asli tidak hanya pada indeks kesukaran aitem. Mungkin saja masalah sesungguhnya, seperti daya diskriminasi aitem ataupun DIF aitem tersebut telah teratasi. Namun, seperti yang telah diungkapkan sebelumnya bahwa pembahasan dalam penelitian ini hanya terbatas pada indeks kesukaran aitemnya saja. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan