KERANGKA PEMIKIRAN Pengaruh tingkat suku bunga dan kurs terhadap inflasi di Indonesia Priode 1990-2009

29 juga berakibat melambungnya kewajiban hutang luar negeri perusahaan yang digunakan dalam pembiayaan barang-barang yang di pasarkan di dalam negeri. Perusahaan semakin sulit membayar hutangnya akibat nilai penjualan barang dalam valuta asing menjadi lebih kecil. Hal tersebut dapat membuat perusahaan pailit dan memutuskan hubungan kerja para karyawannya. Dengan adanya hal ini maka akan menambah tingkat pengangguran yang ada dalam suatu negara Simorangkir, 2003:34.

D. KERANGKA PEMIKIRAN

Kerangka pemikiran merupakan sintesa dari serangkaian teori yang tertuang dalam tinjauan pustaka, yang pada dasarnya merupakan gambaran dari kinerja teori dalam memberikan solusi atau alternatif solusi dari serangkaian masalah yang ditetapkan Hamid, 2009:26. Penelitian ini menganalisis pengaruh suku bunga dan kurs terhadap inflasi di Indonesia. Suku bunga sebagai variabel bebas IR Interest Rate dan kurs sebagai variabel bebas ER Exchange Rate berpengaruh terhadap inflasi sebagai variabel terikatnya yaitu INF Inflation. Suku bunga menyeimbangkan penawaran dan permintaan uang. Penawaran dan permintaan uang akan mempengaruhi jumlah uang beredar. Menurut teori kuantitas jumlah uang beredar adalah cermin dari terjadinya inflasi. Meningkatnya suku bunga SBI akan meningkatkan suku bunga tabungan. Dengan meningkatnya suku bunga tabungan maka banyak orang yang akan menyimpan uangnya di bank. Akibatnya jumlah uang yang beredar menjadi sedikit karena banyak uang yang 30 terserap ke bank dan inflasi akan menurun. Peningkatan suku bunga SBI juga akan meningkatkan suku bunga kredit. Dengan adanya hal tersebut, banyak orang enggan untuk meminjam uang pada bank akibat suku bunga kredit yang tinggi dan pada akhirnya berdampak pada melemahnya sektor perbankan akibat adanya kredit macet dan pelemahan sektor riil yaitu pelemahan produksi yang akan menaikkan harga akibat adanya sortage atau kelangkaan barang dan jasa. Di sisi lain, terjadinya perubahan nilai tukar juga berpengaruh terhadap inflasi. Depresiasi berpengaruh terhadap net ekspor dan produksi dalam negeri yang akhirnya berdampak pada inflasi. Dengan adanya depresiasi maka harga barang-barang dalam negeri menjadi lebih murah dalam mata uang asing dan sebaliknya harga barang impor menjadi lebih mahal sehingga menurunkan jumlah permintaan impor dan meningkatkan jumlah permintaan ekspor. Meningkatnya permintaan ekspor akan mendorong kenaikan harga ekspor, hal ini dikarenakan barang yang berbasis ekspor memiliki ketergantungan bahan baku dan barang modal impor yang tinggi. Akhirnya barang ekspor tidak dapat bersaing di pasaran internasional akibat biaya produksi yang tinggi dibebankan pada harga jual barang tersebut output yang berarti akan terjadi kenaikan harga barang atau inflasi. Dengan adanya inflasi ini, maka jumlah permintaan ekspor akan mengalami penurunan. Berdasarkan pemaparan di atas, maka untuk menguji signifikansi masing-masing variabel independen dapat dilakukan dengan uji t, dengan membandingkan probability value t-statistik dengan nilai α yang digunakan 31 yaitu α=5 persen, bila probability value t-statistik α=5 persen maka H o ditolak, Ha diterima dan juga sebaliknya. Untuk melihat signifikansi dari variabel independen secara keseluruhan terhadap variabel dependen dapat dilakukan dengan membandingkan probability value F- statistik dengan α yang digunakan yait u α=5 persen, bila probability value F-statistik α=5 persen maka H o ditolak, Ha diterima dan juga sebaliknya. Maka hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Suku bunga diduga berpengaruh signifikan terhadap inflasi. Kenaikan suku bunga akan meningkatkan inflasi di Indonesia. Ho: β 1 = 0 Artinya, suku bunga tidak berpengaruh signifikan terhadap inflasi di Indonesia. Ha: β 1 ≠ 0 Artinya, suku bunga berpengaruh signifikan terhadap inflasi di Indonesia. 2. Kurs diduga berpengaruh signifikan. Kenaikan dalam kurs akan meningkatkan inflasi di Indonesia. Ho: β 2 = 0 Artinya, kurs tidak berpengaruh signifikan terhadap inflasi di Indonesia. Ha: β 2 ≠ 0 Artinya, kurs berpengaruh signifikan terhadap inflasi di Indonesia. 3. Suku bunga dan kurs diduga berpengaruh signifikan terhadap inflasi. Kenaikan dalam suku bunga dan kurs akan menaikkan inflasi di Indonesia. Ho: β 1 , β 2 = 0 Artinya, suku bunga dan kurs tidak berpengaruh signifikan terhadap inflasi di Indonesia. 32 Ha: β 1 , β 2 ≠ 0 Artinya, suku bunga dan kurs berpengaruh signifikan terhadap inflasi di Indonesia. Secara umum kerangka pemikiran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Gambar 2.3 Kerangka Pemikiran SUKU BUNGA IR INFLASI INF KURS ER 33

BAB III METODOLOGI

A. Ruang Lingkup Penelitian