83
c. Pada saat menerima denda dari nasabah karena terlambat membayar, misalnya pada bulan ke-7, nasabah membayar tanggal 10:
Rekening Debit
Kredit KasRekening
Rp 12.954,15 Dana Sosial Ex Penalty
Rp 12.954,15 0,0162 x Rp 15.992.782 x 5 hari
3. Perbandingan Metode Anuitas dengan Metode Proporsional
Dalam mengakui keuntungan murabahah, Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan PSAK No. 102 tentang Akuntansi Murabahah
dalam paragraf 23 menyatakan bahwa keuntungan murabahah diakui proporsional dengan besaran kas yang berhasil ditagih dari piutang
murabahah. Pengakuan dengan metode proporsional dapat dilakukan dengan mengalikan persentase keuntungan terhadap jumlah piutang
yang berhasil ditagih. Persentase keuntungan dihitung dengan perbandingan antara marjin dan biaya perolehan aset murabahah.
Terkait dengan metode anuitas yang digunakan oleh PT Bank Syariah Mandiri, PT Bank Syariah Mandiri memiliki alasan terhadap
pemilihan metode anuitas untuk transaksi murabahah. Untuk memahami alasan pemilihan metode tersebut, peneliti membuat
simulasi skedul pembayaran angsuran nasabah yang keuntungannya diakui secara proporsional pada Tabel 4.5, sehingga dapat
dibandingkan jumlah angsuran dan marjin yang harus dibayar oleh nasabah antara metode proporsional dengan menggunakan metode
anuitas pada Tabel 4.3.
84
Simulasi Pembiayaan Murabahah
Untung Purnomo Pokok Pembiayaan: Rp 180.000.000
Tujuan pembiayaan : Pembelian satu unit Toyota Innova, Type G, Black dari dealer resmi Astra 2000
Toyota Harga mobil
: Rp 257.143.000 Plafon pembiayaan
: 30 dari nasabah dan 70 dari bank Marjin efektif per tahun : 12 atau ekivalen flat 6,62
Marjin per bulan : Rp 992.782
Jangka waktu : 12 bulan
Marjin per tahun : Rp 11.913.384
Pembayaran tangguh : Rp 191.913.384
Angsuran per bulan : Rp 15.992.782
Persentase marjin terhadap total piutang murabahah: 6,207687943
Tabel 4.5 Skedul Angsuran Pembiayaan Konsumer BSM
Pengakuan Pendapatan Marjin Murabahah Dilakukan
Menggunakan Metode Proporsional
Angsuran Ke
Porsi Pokok 93,79231206
Rp Porsi Marjin
6,207687943 Rp
Angsuran per bulan
100 Rp Outstanding
Pokok Rp
ER 180.000.000
1 15.000.000
992.782 15.992.782 165.000.000
6,62 2
15.000.000 992.782
15.992.782 150.000.000 7,22
3 15.000.000
992.782 15.992.782 135.000.000
7,94 4
15.000.000 992.782
15.992.782 120.000.000 8,82
5 15.000.000
992.782 15.992.782 105.000.000
9,93 6
15.000.000 992.782
15.992.782 90.000.000 11,35 Bersambung ke halaman selanjutnya
85
Lanjutan dari halaman sebelumnya Angsuran
Ke Porsi Pokok
93,79231206 Rp
Porsi Marjin 6,207687943
Rp Angsuran
per bulan 100 Rp
Outstanding Pokok
Rp ER
7 15.000.000
992.782 15.992.782 75.000.000 13,24
8 15.000.000
992.782 15.992.782 60.000.000 15,88
9 15.000.000
992.782 15.992.782 45.000.000 19,86
10 15.000.000
992.782 15.992.782 30.000.000 26,47
11 15.000.000
992.782 15.992.782 15.000.000 39,71
12 15.000.000
992.782 15.992.782
79,42 Jumlah
180.000.000 11.913.384
191.913.384 Sumber: Data diolah dari tabel simulasi angsuran pembiayaan konsumer BSM
Untuk menghitung angsuran pokok yang harus dibayar oleh nasabah setiap bulan pada Tabel 4.5 di atas, maka cara yang digunakan
adalah dengan mengalikan marjin sebesar 6,207687943 dengan total angsuran yang harus dibayar oleh nasabah setiap bulan, yaitu Rp
15.992.782. Sehingga mendapatkan marjin yang harus dibayar sebesar Rp 992.782 per bulan. Sedangkan untuk menghitung angsuran pokok
setiap bulan dapat dilakukan dengan menggunakan cara 100 - 6,207687943 x total angsuran yang harus dibayar oleh nasabah
setiap bulan, yaitu Rp 15.992.782. Sehingga mendapatkan angsuran pokok yang harus dibayar sebesar Rp 15.000.000 per bulan.
Berdasarkan simulasi pembiayaan murabahah pada Tabel 4.3 dan Tabel 4.5 di atas, dapat diketahui bahwa metode anuitas memiliki
kestabilan pada persentase Effective Rate ER setiap bulan Aminullah, 2013. Untuk mengetahui hal tersebut, peneliti
menganalisis ER atas simulasi pembiayaan murabahah pada Tabel 4.3 dan Tabel 4.5. Adapun rumus persentase ER dan perhitungannya dapat
dilihat pada Tabel 4.6.
86
ER = x 12
Tabel 4.6 Perbandingan Perhitungan
Effective Rate Menggunakan Metode Anuitas dan Metode Proporsional
Bulan Metode Anuitas
Metode Proporsional 1
x 100 x 12 = 12 x 100 x 12 = 6,62
2 x 100 x 12 = 12
x 100 x 12 = 7,22 3
x 100 x 12= 12 x 100 x 12 = 7,94
4 x 100 x 12 = 12
x 100 x 12 = 8,82 5
x 100 x 12 = 12 x 100 x 12 = 9,93
6 x 100 x 12 = 12
x 100 x 12 = 11,35 7
x 100 x 12 = 12 x 100 x 12 = 13,24
8 x 100 x 12 = 12
x 100 x 12 = 15,88 9
x 100 x 12 = 12 x 100 x 12 = 19,86
Bersambung ke halaman selanjutnya
87
Lanjutan halaman sebelumnya Bulan
Metode Anuitas Metode Proporsional
10 x 100 x 12 = 12
x 100 x 12 = 26,47 11
x 100 x 12 = 12 x 100 x 12 = 39,71
12 x 100 x 12 = 12
x 100 x 12 = 79,42
Berdasarkan perhitungan diatas, dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan metode anuitas, ER setiap bulan stabil, yaitu sebesar
12. Sehingga hal ini merupakan alasan PT Bank Syariah Mandiri memilih untuk menggunakan metode anuitas dalam transaksi
pembiayaan murabahah. Berdasarkan pada Tabel 4.3 dan Tabel 4.5, maka peneliti membuat
analisis terhadap perbandingan tabel tersebut, antara lain: a. Pada Tabel 4.3, yaitu dengan menggunakan metode anuitas, dapat
dilihat bahwa jumlah angsuran pokok yang harus dibayar oleh nasabah setiap bulan semakin besar, sedangkan jumlah marjin yang
harus dibayar oleh nasabah setiap bulan semakin kecil. b. Pada Tabel 4.3, yaitu dengan menggunakan metode anuitas, dapat
dilihat bahwa perhitungan marjin atau keuntungan bank diperhitungkan dari jumlah outstanding porsi pokok, tidak
diperhitungkan dari pokok pembiayaan murabahah.
88
c. Pada Tabel 4.5, yaitu dengan menggunakan metode proporsional, dapat dilihat bahwa jumlah angsuran pokok dan marjin yang harus
dibayar oleh nasabah setiap bulan adalah sama. d. Pada Tabel 4.5, yaitu dengan menggunakan metode proporsional,
dapat dilihat bahwa perhitungan marjin atau keuntungan bank diperhitungkan dari pokok pembiayaan murabahah, tidak
diperhitungkan dari outstanding porsi pokok.
Tabel 4.7 Hasil Perbandingan Metode Anuitas dengan
Metode Proporsional Perbedaan
Metode Anuitas Metode Proporsional
Jumlah angsuran pokok
Bertambah besar setiap bulan
Sama setiap bulan Jumlah marjin
Bertambah kecil setiap bulan
Sama setiap bulan Cara perhitungan
marjin Dihitung dari outstanding
angsuran pokok Dihitung dari pokok
pembiayaan murabahah
4. Standar Akuntansi