Zeihan El Aqsar : Hubungan Ketinggian Dan Kelerengan Dengan Tingkat Kerapatan Vegetasi Menggunakan Sistem Informasi Geografis Di Taman Nasional Gunung Leuser, 2009.
Metodologi 1.
Pengumpulan data
Pengumpulan data dari Balai Pemantapan Kawasan Hutan BPKH Medan dan Balai Besar Taman Nasional Gunung Leuser BBTNGL Medan dilakukan
sebagai persiapan awal penelitian. Data sekunder yang dikumpulkan adalah data spasial berupa peta dasar Taman Nasional Gunung Leuser, peta administrasi, peta
penutupan lahan, dan peta rupa bumi Indonesia sumber Bakosurtanal. Data primer dikumpulkan dengan cara melakukan pengecekan ke lokasi
penelitian. Pengecekan lapangan dilakukan dengan menggunakan GPS Global Positioning System. Titik koordinat kemudian dimasukkan ke dalam Microsoft
Office Excel, diblok dan disimpan dalam bentuk file DBF 4. Pada Arcview, dibuka dengan menggunakan fitur Tables ditampilkan dengan menggunakan
menu View dan Add Event Theme. Data disimpan dalam bentuk shapefile.
2. Analisis Data
2.1. Pembuatan Data Spasial Data spasial yang digunakan adalah peta Taman Nasional Gunung Leuser
yang didigitasi menggunakan perangkat lunak dengan teknik digitasi on screen. Peta hasil digitasi dipakai sebagai batasan kawasan yang diteliti. Peta kawasan
penelitian yang didigitasi adalah kawasan Tangkahan, Cinta Raja, Sei Lepan dan Kawasan Ekosistem Leuser.
Zeihan El Aqsar : Hubungan Ketinggian Dan Kelerengan Dengan Tingkat Kerapatan Vegetasi Menggunakan Sistem Informasi Geografis Di Taman Nasional Gunung Leuser, 2009.
2.2. Analisis Citra Analisis Citra Landsat TM 5 tahun 2006 dilakukan dalam enam tahap, yaitu:
1. Mosaik Image Mosaik image adalah menggabungkan dua citra yaitu citra landsat pathrow
12957 dan pathrow 12958 sehingga gambaran pada kedua citra tersebut bertampalan.
1. Subset Image Subset image adalah memotong citra untuk menentukan daerah kawasan yang
diteliti. 2. Koreksi Citra
Koreksi yang dilakukan meliputi koreksi radiometri dan koreksi geometri. a. Koreksi Radiometri
Digunakan untuk memperbaiki nilai dari individu-individu piksel pada citra. b. Koreksi Geometri
Digunakan untuk membetulkan geometri citra satelit agar sesuai dengan keadaan sesungguhnya di lapangan. Melakukan rektifikasi pembetulan citra
dengan menggunakan sistem koordinat tertentu dengan bantuan titik kontrol di lapangan. Titik kontrol merupakan titik ikat dimana yang digunakan sebagai
pengikat adalah obyek yang sama antara obyek di dalam citra dengan obyek di lapangan. Titik kontrol dapat diperoleh dari survey GPS maupun dari peta-
peta yang sudah ada. 3. Penyusunan Citra Komposit Warna
Komposit dilakukan dengan menggunakan 3 band dari citra satelit untuk menghasilkan citra baru. Hal ini dilakukan karena masing-masing band akan
Zeihan El Aqsar : Hubungan Ketinggian Dan Kelerengan Dengan Tingkat Kerapatan Vegetasi Menggunakan Sistem Informasi Geografis Di Taman Nasional Gunung Leuser, 2009.
mempunyai interaksi yang berbeda dengan objek sehingga dengan mengkombinasikan band tertentu diharapkan akan dapat memperjelas objek
yang akan diinterpretasi. 4. Penajaman Citra
Meningkatkan penampakan visual citra sehingga lebih mudah dianalisa. Analisis digital data satelit untuk identifikasi kelas-kelas hutan didasarkan
pada pengamatan pantulan spektral objek di muka bumi berdasarkan kecerahan objeknya.
3. Proses Pembuatan Peta Normalized Difference Vegetation Indeks NDVI