95
responden,  untuk  responden  yang  berkerja  sebagai  karyawan  atau pegawai  sebanyak  22.8  atau  21  responden,  selanjutnya  adalah
responden  yang  berkerja  sebagai  petani  sebanyak  15.2  atau  14 responden,  sedangkan  sisanya  6.5  atau  6  responden  bekerja  pilihan
yang disediakan dalam kuesioner penelitian
167
. Dapat  ditarik  kesimpulan  dalam  hasil  penelitian  ini  bahwa
responden  yang  bekerja  di  bidang  home  industry  lebih  banyak menggunakan  pembiayaan  murabahah  di  bank  Muamalat  cabang
Pekanbaru.  Ini  dikarenakan  pembiayaan  yang  mereka  gunakan  sebagian besar  adalah  jenis  pembiayaan  yang  produktif  yang  akan  mereka  putar
lagi menjadi  pendapat yang maksimal
168
. Walaupun  banyak  juga  responden  yang  bekerja  sebagai  pegawai
tapi mereka mempunyai penghasilan yang besar di pekerjaan sampingan mereka, ada yang mempunyai pekerjaan sampingan di perkebunan kelapa
sawit  yang  menyebabkan  penghasilan  mereka  lebih  besar  dari  pada bekerja  sebagai  pegawai.  Ini  adalah  salah  satu  alasan  Bank  Muamalat
Indonesia  cabang  Pekanbaru  mau  memberikan  pembiayaan  murabahah kepada mereka walaupun gaji sebagai pegawai kecil.
Banyak  ayat  Al- Qur‟an  dan  hadits  Rasulullah  saw.  Yang
memerintahkan  manusia  agar  bekerja.  Manusia  dapat  bekerja  apa  saja, yang  penting  tidak  melanggar  garis-garis  yang  telah  ditentukan-Nya.  Ia
bisa melakukan aktivitas produksi, dan ia juga dapat melakukan aktivitas distribusi ini semua untuk memenuhi kebutuhan mereka
169
. B.
Persepsi Masyarakat terhadap Pembiayaan Murabahah
Untuk  melihat  seberapa  besar  persepsi  masyarakat  terhadap pembiayaan  murabahah  dapat  dilihat  dari  tabel-tabel  yang  telah
dilampirkan.  Untuk  lebih  jelasnya  akan  dijelaskan  terlebih  dahulu  hasil dari  validitas  dan  realibilitas  selanjutnya  baru  modus,  median  dan  mean
dan yang terakhir dengan melihat hasil dari analisis faktornya.
1. Uji Validitas dan Reabilitas
Uji  validitas  dan  reabilitas  digunakan  untuk  mengetahui  apakah pertanyaan  yang  diajukan  valid  dan  realibel  sehingga  pertanyaan  yang
167
Lihat, tabel pada lampiran Identitas Responden, 149.
168
Hasil wawancara dengan staff pemasaran Bank Muamalat Indonesia cabang Pekanbaru, pada tanggal 6 maret 2011.
169
Lihat, Muhyiddin Attiyah, al-Kas}af al-Iqtisadi li Ayati Al-Q ur‟an al-Karim
Washington: International Institute of Islam Thought, 1991.
96
diajukan  nanti  konsisten  dan  stabil  dari  waktu  ke  waktu.  Hal  ini dilakukan  agar  tidak  terdapat  pertanyaan  yang  sama  ataupun  kurang
dipahami  oleh  responden  dari  seluruh  item  pertanyaan  yang  diajukan. Sehingga butir-butir pertanyaan tersebut benar-benar bisa digunakan apa
yang diukur dan menunjukkan keandalan suatu alat ukur.
Suatu  angket  dikatakan  valid  sah  jika  pertanyaan  pada  suatu angket  mampu  mengungkapkan  sesuatu  yang  diukur  oleh  angket
tersebut.  Jika  korelasi  antara  masing-masing  indikator  variabel  terhadap total skor konstruk atau variabel menunjukkan hasil yang signifikan, dari
tabel validitas menyatakan indikator adalah valid
170
. Ini  dibuktikan  dengan  perhitungan  r  tabel  pada  penelitian  ini
terdapat n = 92-2 =90, dengan tingkat signifikan 5, maka akan didapat hasilnya 0,205
171
. Nilai r nilai cored item-total coralation untuk setiap item  pertanyaan  adalah  positif  dan  mempunyai  nilai  lebih  besar  dari  r
tabel  0.205
172
,  maka  semua  butir  item  pertanyaan  tersebut  valid  untuk mengukur  validitas  faktor-faktor  yang  mempengaruhi  persepsi  dalam
penelitian ini. Sedangkan  untuk  mengukur  reliabilitasnya  menunjukkan  Alpha
yang  bertanda  positif  sebesar  0,848
173
,  dan  lebih  besar  dari  r  tabel 0,205,  maka  semua  item  pertanyaan  tersebut  reliable  untuk  mengukur
faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi dalam penelitian ini. 2.
Analisis Mean, Median , Modus Mode
Hasil jawaban respon untuk median semuanya menunjukkan nilai 4  yang  berarti  setuju  atau  tidak  setuju  untuk  pertanyaan  terbalik.  Untuk
modusnya  sendiri  nilai  4  ada  16  faktor  yang  berarti  setuju  atau  tidak setuju  untuk  pertanyaan  terbalik,  sedangkan  sisanya  nilai  3  sebanyak  4
faktor  yang berarti netra atau ragu-ragu Sedangkan untuk nilai meannya ada 15 faktor yang mempunyai nilai rata-rata antara 3,5 sampai 4. Untuk
nilai  rata-rata  4  sampai  4,5  ada  5  faktor
174
.  Hal  ini  mengindikasi  bahwa mayoritas faktor- faktor yang disebutkan dalam penelitian ini mempunyai
pengaruh penting terhadap pembiayaan murabahah.
170
Lihat, tabel pada lampiran uji Validitas dan Reabilitas Faktor Persepsi, 150.
171
Lihat, r tabel untuk melihat perbadingan pada uji validitas dan realibilitas pada lampiran, 152.
172
Lihat, tabel pada lampiran Item-Total Statistics, 151.
173
Lihat , tabel pada lampiran Reliability Statistics, 150.
174
Lihat,  tabel  pada  lampiran  Mean,  Median,  Mode  modus  faktor  Persepsi, 153.
97
Pertanyaan  pertama  untuk  variabel  persepsi  adalah  Pembiayaan Murabahah  di  Bank  Muamalat  adalah  pembiayaan  yang  bersifat
Universal  tidak  terbatas  pada  orang  islam  saja  untuk  nilai  yang  sering muncul  dalam  jawaban  responden  adalah  angka  4  yang  berarti
“setuju”
175
. Hal ini berarti responden mayoritas setuju dalam pertanyaan pertama  ini.  Hal  ini  dapat  dibuktikan  dalam  identitas  responden  bahwa
yang menggunakan pembiayaan murabahah tidak hanya orang islam saja. Melainkan ada juga orang non islam yang menggunakannya.
Pertanyaan  kedua  untuk  variabel  persepsi  adalah  Pembiayaan Murabahah  di  Bank  Muamalat  bebas  dari  praktek  riba.  Yang  mendapat
kode  4  atau  setuju  dalam  mayoritas  jawaban  responden
176
.  Dalam menyalurkan pembiayaan murabahah, Bank Muamalat lebih menekankan
pada keharusan kehalalanya, bukan hanya pada profit semata. Yang lebih penting  lagi,  uang  hanya  dijadikan  sebagai  instrumen  bukan
komoditas
177
. Pertanyaan  ketiga  untuk  variabel  persepsi  adalah  Pembiayaan
Murabahah  di  Bank  Muamalat  menekankan  pada  pola  kemitraan. Mayoritas  responden  menjawab  dengan  kode  4  atau  setuju
178
.  Dalam memberikan pembiayaan murabahah  Bank Muamalat cabang Pekanbaru
juga  memberikan  kesan  bahwa  nasabah  pembiayaan  adalah  mitra  bisnis bukan  hanya  sekedar  sebagai  seorang  peminjam  di  Bank  Muamalat
cabang Pekanbaru.
Pertanyaan  keempat  untuk  variabel  persepsi  adalah  Pembiayaan Murabahah  di  Bank  Muamalat  adalah  yang  berlandaskan  moral  dan
saling  percaya.  Responden  dalam  menjawab  pertanyaan  ini  mayoritas setuju  dalam  pernyataan  ini  dengan  kode  4
179
.  Adanya  saling kepercayaan  dari  pihak  bank  dan  nasabah  adalah  awal  mulainya  terjadi
akad pembiayaan murabahah. Pertanyaan  kelima  untuk  variabel  persepsi  adalah  Pembiayaan
Murabahah  di  Bank  Muamalat  lebih  stabil,  berpeluang  dan menjanjika.dalam  hal  ini  responden  juga  menjawab  dengan  kode  4  atau
175
Lihat,  tabel  pada  lampiran  Mean,  Median,  Mode  modus  faktor  Persepsi, 153.
176
Lihat, tabel pada lampiran Mean, Median, Mode modus faktor Persepsi, 153.
177
Lihat,    Ahmad  Ruhiat,  “Peran  Perbankan  Syariah  dalam  Memulihkan Ekonomi Nasional
”, Republika, 3 oktober 2005.
178
Lihat,  tabel  pada  lampiran  Mean,  Median,  Mode  modus  faktor  Persepsi, 153.
179
Lihat,  tabel  pada  lampiran  Mean,  Median,  Mode  modus  faktor  Persepsi, 153.
98
setuju  atas  pernyataan  tersebut
180
.  Adanya  pertanyaan  ini  responden sangat  cepat  menjawab  karena  telah  membuktikannya  sendiri  dengan
menggunakan  pembiayaan  murabahah  tersebut.  Secara  tidak  langsung terjadinya krisis moneter pada tahun 1997 yang menyebabkan banyaknya
bank konvensional yang  bangkrut tapi Bank Muamalat tidak berdampak yang  begitu  berarti.  Mungkin  ini  juga  yang  menyebabkan  reponden
mayoritas menjawab setuju atas pernyataan tersebut yang berkode 4.
Pertanyaan keenam untuk variabel persepsi adalah Inovasi dalam pemberian pembiayaan murabahah sejalan dengan kebutuhan masyarakat
yang  terus  berkembang.  Banyaknya  responden  yang  menjawab  dengan kode  4  atau  setuju
181
,  ini  membuktikan  bahwa  setiap  inovasi  atau perubahan  itu  diperbolehkan  dalam  muamalah  kecuali  ada  dalil  yang
melarangnya.  Ini  berarti  ketika  suatu  transaksi  baru  muncul  dimana belum  dikenal  sebelumnya  dalam  hukum  islam,  maka  transaksi  tersebut
dapat diterima kecuali terdapat implikasi dari Al- Qur‟an dan Hadist yang
melarangnya secara eksplisit ataupun implisit
182
. Pertanyaan  ketujuh  untuk  variabel  persepsi  adalah  Pembiayaan
Murabahah  di  Bank  Muamalat  adalah  pembiayaan  yang  adil  dalam melakukan transaksinya. Dalam pernyataan ini pun responden mayoritas
menjawab  dengan  kode  4  atau  jawaban  setujunya
183
.  Keadilan  dalam pembiayaan murabahah  di  Bank Muamalat  Indonesia cabang Pekanbaru
dapat dilihat dalam surat penyataan akad dimana pihak bank dan nasabah pembiayaan  telah  sepakat  dalam  transaksi  ataupun  pembagian
keuntungan yang didapat.
Pertanyaan kedelapan
untuk variabel
persepsi adalah
Aksetabilitas  untuk  mendapatkan  Pembiayaan  Murabahah  di  Bank Muamalat cepat dan mudah. Untuk nilai yang sering muncul adalah kode
4  atau  setuju
184
.  Jadi  responden  setuju  dengan  pernyataan  nomor  tujuh. Bank  Muamalat  cabang  Pekanbaru  selalu  mengutamakan  kemudahan
pengaksesan melalui media manapun baik itu bekerja sama dengan bank konvensional  ataupun pihak-pihak terkait.  Ini  yang menjadikan semakin
180
Lihat,  tabel  pada  lampiran  Mean,  Median,  Mode  modus  faktor  Persepsi, 153.
181
Lihat, tabel pada lampiran Mean, Median, Mode modus faktor Persepsi, 153.
182
Lihat, Pusat Komunikasi Ekonomi Syariah PKES, “Perbankan Syariah”, PKES publishing, Jakarta, 2008.
183
Lihat,  tabel  pada  lampiran  Mean,  Median,  Mode  modus  faktor  Persepsi, 153.
184
Lihat,  tabel  pada  lampiran  Mean,  Median,  Mode  modus  faktor  Persepsi, 153.
99
lama  semakin  mudah  mendapatkan  pembiayaan  murabahah  di  Bank Muamalat Indonesia cabang Pekanbaru.
Pertanyaan kesembilan
untuk variabel
persepsi adalah
Pembiayaan  Murabahah  di  Bank  Muamalat  popular  dimasyarakat. Responden  mayoritas  menjawab  dengan  kode  4  atau  jawaban  setuju
185
untuk pernyataan tersebut. Ini terbukti  bahwa pada laporan  awal  tahun 2009 dominasi jenis pembiayaan murabahah pada bank syariah mencapai
58,73  yang  menunjukkan  bahwa  masyarakat  lebih  nyaman  terhadap jenis pembiayaan ini dibandingkan dengan jenis pembiayaan lain seperti
mudharabah atau musyarakah
186
. Pertanyaan  kesepuluh  untuk  variabel  persepsi  adalah  Pelayanan
di  Bank  Muamalat  untuk  pembiayaan  Murabahah  cepat  dan  tanggap. Responden  mayoritas  menjawab  dengan  kode  4  atau  setuju  dalam
pertanyaan  ini
187
.  Pelayanan  adalah  purna  jual  yang  sangat  menentukan bagi seorang produsen yang menyebabkan dengan pelayanan yang cepat
dan  tanggap  konsumen  tidak  akan  merasa  kecewa  dan  pastinya  akan mengunakan produk yang ditawarkan dengan senang hati.
Pertanyaan  kesebelas  untuk  variabel  persepsi  adalah  Karyawan Bank  Muamalat  untuk  pembiayaan  murabahah  sangat  professional  dan
dapat  dipercaya.  Responden  menjawab  mayoritas  dengan  kode  4  atau responden  setuju  dengan  pertanyaan  tersebut
188
.  Profesionalitas  adalah salah  satu  modal  utama  dari  Bank  Muamalat  Indonesia  cabang
Pekanbaru, dengan keprofesionalan karyawan terhadap apa yang mereka kerjakan akan berdampak positif bagi bank .
Pertanyaan  keduabelas  untuk  variabel  persepsi  adalah  Biaya administrasi  Pembiayaan  Murabahah  di  Bank  Muamalat  murah.
Mayoritas jawaban responden untuk pertanyaan ini adalah dengan kode 4 atau  jawaban  setuju
189
.  Walaupun  banyak  juga  responden  yang mengeluhkan bahwa tidak ada bedanya dengan biaya sistem kredit bank
konvensional. Tapi dengan faktor lain mereka tetap memilih pembiayaan murabahah di Bank Muamalat Indonesia cabang Pekanbaru.
185
Lihat,  tabel  pada  lampiran  Mean,  Median,  Mode  modus  faktor  Persepsi, 153.
186
Lihat,  Biro  Perbankan  Syariah  Tim  Pengembangan  Syariah  IBI  2009, “Annual  Report  2008:  PT.  Bank  Muamalat  Indonesia,  bandingkan  dengna  laporan
Bank Indonesia statistic perbankan syariah tahun 2008. ” Laporan tahun 2009.
187
Lihat,  tabel  pada  lampiran  Mean,  Median,  Mode  modus  faktor  Persepsi, 153.
188
Lihat,  tabel  pada  lampiran  Mean,  Median,  Mode  modus  faktor  Persepsi, 153.
189
Lihat,  tabel  pada  lampiran  Mean,  Median,  Mode  modus  faktor  Persepsi, 153.
100
Pertanyaan  ke  tigabelas  untuk  variabel  persepsi  adalah  Sikap karyawanti  Bank  Muamalat  ramah,  simpati  dan  murah  senyum.
Responden  mayoritas  menjawab  dengan  kode  4  atau  setuju
190
.  Ini mengindikasikan  bahwa  hanya  dengan  senyum  yang  tulus  semua  hal
yang  berat  dan  sangat  mendesak  akan  menjadi  ringan  kembali, sebagaimana   salah   satu   hadist   Rasullah   yang   menyatakan  bahwa
senyum ialah ibadah.
Pertanyaan  ke  empatbelas  untuk  variabel  persepsi  adalah Penampilan  dan  busana  karyawanti  Bank  Muamalat  rapi  dan  sopan.
Respon  dalam  menjawab  pertanyaan  sangat  banyak  memberi  nilai dengan  kode  4  atau  setuju
191
.  Ini  dikarenakan  di  Bank  Muamalat Indonesia  diharuskanya  seorang  karyawannya  berpenampilan  rapi  dan
sopan agar Bank Muamalat Indonesia dapat mencerminkan salah satunya berbusana secara syariah.
Pertanyaan  ke  limabelas  untuk  variabel  persepsi  adalah Sosialisasi  dan  promosi  pembiayaan  murabahah  sudah  menyentuh
seluruh  lapisan  masyarakat.  Responden  dalam  menjawab  pertanyaan  ini mayoritas  menjawab  dengan  kode  3  atau  ragu-ragu
192
.  Promosi  sangat penting  demi  dalam  perkembangan  Bank  Muamalat  Indonesia  cabang
Pekanbaru,  apalagi  kota  Pekanbaru  adalah  pusat  kota  budaya  melayu, dimana  melayu  di  identikkan  dengan  Islam.  Sikap  gencar  Bank
Muamalat  Indonesia  cabang  Pekanbaru  dalam  mempromosikan  produk pembiayaan  murabahah  disambut  positif  warga  kota  Pekanbaru.  Hal  ini
juga  akan  berdampak  positif  dengan  kelangsungan  Bank  Muamalat Indonesia di Pekanbaru. Promosi dan sosialisasi pembiayaan murabahah
di  Bank  Muamalat  Indonesia  cabang  Pekanbaru  lebih  banyak  melalui media cetak lokal.
Pertanyaan ke enambelas untuk variabel persepsi adalah Promosi pembiayaan murabahah diketahui lewat hubungan personal  dan kerabat.
Sama  halnya  dengan  pertanyaan  sebelum-sebelumnya  responden menjawab  yang  terbanyak  dengan  kode  4  yaitu  setuju
193
bahwa  mereka mendengar  atau  mengetahui  mengenai  pembiayaan  murabahah  di  Bank
190
Lihat,  tabel  pada  lampiran  Mean,  Median,  Mode  modus  faktor  Persepsi, 153.
191
Lihat,  tabel  pada  lampiran  Mean,  Median,  Mode  modus  faktor  Persepsi, 153.
192
Lihat,  tabel  pada  lampiran  Mean,  Median,  Mode  modus  faktor  Persepsi, 153.
193
Lihat,  tabel  pada  lampiran  Mean,  Median,  Mode  modus  faktor  Persepsi, 153.
101
Muamalat Indonesia cabang Pekanbaru melalui omangan orang ke orang. Promosi  dengan  cara  ini  sangatlah  efektif  karena  calon  nasabah
mengetahui  dengan  baik  orang  yang  memberi  tahunya  tentang keberadaan pembiayaan murabahah di Bank Muamalat Indonesia cabang
pekanbaru.
Pertanyaan ke tujuhbelas untuk  variabel  persepsi  adalah Prospek perkembangan pembiayaan murabahah diwilayah pekanbaru sangat baik
karena  telah  dilakukan  sosialisasi  dengan  baik  pula.  Responden mayoritas menjawab dengan kode 3 atau netral atau ragu-ragu
194
. Dengan jawaban  seperti  itu  yang  diberikan  oleh  responden  maka  dapat
disimpulkan  bahwa  sosialisasi  Bank  Muamalat  Indonesia  sangat  minim. Minimnya gerakan sosialisasi tersebut terlihat dari upaya yang dilakukan
oleh Bank Indonesia. Menurut laporan akhir tahun Bank Indonesia 2008, kegiatan sosialisasi oleh Bank Indonesia sepanjang tahun 2008 hanyalah
51  kali.  Sebuah  upaya  yang  sangat  minim  mengingat  besarnya  jumlah penduduk  Indonesia.  Idealnya  dalam  setahun  bisa  dilakukan  minimal  5
juta  kali  sosialisasi  dalam  setahun,  bukan  51  kali.    Bentuk  sosilisasi perbankan syariah sangat beragam dan luas, seperti melalui media massa
cetak  atau  elektronik,  buletin,  majalah,  buku,  lembaga  pendidikan,  dan sebagainya. Dalam tulisan ini,  lingkup sosialisasi yang dibahas hanyalah
sosialisasi dalam bentuk edukasi masyarakat melalui dialog dan ceramah secara langsung kepada umat
195
. Sosialisasi  atau  pemasaran  di  Bank  Muamalat  adalah  sebuah
awal  dari  diterimanya  produk  pembiayaan  murabahah  oleh  masyarkat. Sehingga aspek ini patut diperhatikan dan diberikan solusi yang optimal.
Jika  berpijak  pada  tujuan  untuk  meningkatkan  nasabah  layanan  bank syariah  yang  beberapa  pihak  mengatakan  masih  kurang  optimal.  Maka
aspek  pemasaran  tidak  bisa  diabaikan  bagitu  saja.  Tentu  saja  dengan asumsi  bahwa  pengelolaan  atau  manajemen  internal  Bank  Muamalat
khususnya berkaitan dengan produk  yang berbasis syariah telah matang. Pentingnya  edukasi  mengenai  produk  pembiayaan  murabahah  dalam
kaitannya dengan aspek pemasaran diperlukan karena melihat kenyataan bahwa  sudah  banyak  bank  di  Indonesia  yang  mempunyai  layanan
194
Lihat, tabel pada lampiranMean, Median, Mode modus faktor Persepsi , 153.
195
Lihat,  Agustianto,  Menyoroti  Minimnya  Sosialisasi  Perbankan  Syariah, 2010,
http:www.pesantrenvirtual.comindex.php?option=com_contentview=articleid=11 91:menyoroti-minimnya-sosialisasi-perbankan-syariahcatid=8:kajian-
ekonomiItemid=60
102
berbasiskan syariah. bahkan pengelolaan bank syariah telah terpisah dari layanan bank konvensional
196
. Pertanyaan  ke  delapanbelas  untuk  variabel  persepsi  adalah
Informasi  Pembiayaan  Murabahah  di  Bank  Muamalat  diketahui  lewat media cetak dan televisi. Kebanyakan responden menjawab dengan kode
3  atau  netral  atau  ragu-ragu
197
.  Promosi  merupakan  salah  satu  faktor penentu keberhasilan suatu program pemasaran. Dalam persaingan  yang
begitu  ketat,  Bank  Muamalah  Indonesia  cabang  Pekanbaru  tidak  hanya dapat  mengandalkan  peningkatan  mutu  dan  pengembangan  produk  jasa
semata,  walaupun  berkualitasnya  pembiayaan  murabahah,  bila  calon nasabah belum pernah mengetahuinya dan tidak yakin kalau pembiayaan
murabahah  itu  akan  berguna  bagi  mereka,  maka  mereka  tidak  akan pernah menggunakannya. Oleh sebab itu Bank Muamalat Indonesia perlu
melakukan  prosmosi,  yang  terdiri  dari  periklanan  media  cetak  ataupun elektronik,  promosi  penjualan,  penjualan  pribadi,  hubungan  masyarakat
dan pemasaran langsung
198
. Pertanyaan  ke  Sembilan  belas  untuk  variabel  persepsi  adalah
Informasi Pembiayaan Murabahah di Bank Muamalat diketahui langsung dari pihak bank. Kebanyakan responden menjawab pernyataan ini dengan
kode 3 atau netral atau ragu-ragu
199
. Minimnya
sosialisasi perbankan
syariah di
lingkungan masyarakat  Islam  sendiri  khusunya  Indonesia,  yang  notabene
berpenduduk  mayoritas  muslim  ini  ternyata  belum  benar-benar  paham tentang  sistematika  ekonomi  syariah  serta  banyak  sekali  istilah-istilah
yang unfamiliar di telinga umat Islam sendiri
200
. Hal  ini  membuktikan  walaupun  Bank  Muamalat  Indonesia
berusaha  mensosialisasikannya  dengan  cara  menerjunkan  langsung karyawan bank untuk lebih mengenalkan bank syariah dimasyarakat, tapi
196
Lihat,  Mustaq  Ahmad,  Etika  Bisnis  dalam  Islam  Jakarta:  Pustaka  Al- Kausar, 2003, 35.
197
Lihat,  tabel  pada  lampiran  Mean,  Median,  Mode  modus  faktor  Persepsi, 153.
198
Lihat,  Husma  Fadillah  Nasution,  “Analisis  Pengaruh  Promosi  dan Komunikasi  Terhadap  Keputusan  Nasabah  untuk  Menabung  di  Bank  Syariah  Mandiri
cabang Tebing Tinggi “ Tesis, Universitas Sumatera Utara Medan, 2008, 22.
199
Lihat,  tabel  pada  lampiranMean,  Median,  Mode  modus  faktor  Persepsi  , 153.
200
Li hat,  Edy  Ramdan,  “Pengaruh  Minimnya  Sosialisasi  Perbankan  Syariah
terhadap  Minat  Masyarkat  Memilih  Bank  Syariah”  Tesis,  UIN  Sunan  Gunung  Jati Bandung, 2009, 5.
103
tetap saa kurang optimal. Karena tidak didukung  oleh SDM atau aspek- aspek  lainnya  yang  menyebabkan  masyarakatpun  begitu  kurang
pengetahuannya terhadap Bank Muamalat.
Pertanyaan  terakhir  untuk  variabel  persepsi  adalah  Bank Muamalat  mempunyai  banyak  kendala  dalam  mensosialisasikan
pembiayaan murabahah. Responden kebanyakan menjawab dengan kode 4 atau setuju
201
. Untuk memuluskan proses sosialisasi  perbankan syariah di tanah
air  perlu  kiranya  melakukan  berbagai  pendekatan  yang  bersifat  sosio- kultural,  sosio-politik  dan  akademis.  Terhadap  para  kiyai  atau  ulama
yang  masih  meragukan  hukum  haramnya  bunga  bank  perlu  dilakukan pendekatan  konstruktif  untuk  mencari  titik  temu  kesamaan  pandangan
dan  status  hukum.  Pendekatan  yang  ditempuh  tersebut  tidak menghasilkan  kesamaan  pandangan,  dan  hal  ini  mungkin  sekali  terjadi,
maka agenda sosialisasi perbankan syariah tetap jalan dan jangan sampai pihak  yang  tidak  sepakat  lantas  merendahkan  upaya  luhur  ini  dengan
su‟uddhon bahwa mereka ini tidak mengenal spirit islam  atau mengecap mereka sebagai islam simbolis, Islam tekstualis atau Islam skriptualis dan
lain sebagainya
202
.
3. Analisis  Faktor  Utama  yang  Mempengaruhi  Persepsi