Uji Validitas dan Reabilitas

95 responden, untuk responden yang berkerja sebagai karyawan atau pegawai sebanyak 22.8 atau 21 responden, selanjutnya adalah responden yang berkerja sebagai petani sebanyak 15.2 atau 14 responden, sedangkan sisanya 6.5 atau 6 responden bekerja pilihan yang disediakan dalam kuesioner penelitian 167 . Dapat ditarik kesimpulan dalam hasil penelitian ini bahwa responden yang bekerja di bidang home industry lebih banyak menggunakan pembiayaan murabahah di bank Muamalat cabang Pekanbaru. Ini dikarenakan pembiayaan yang mereka gunakan sebagian besar adalah jenis pembiayaan yang produktif yang akan mereka putar lagi menjadi pendapat yang maksimal 168 . Walaupun banyak juga responden yang bekerja sebagai pegawai tapi mereka mempunyai penghasilan yang besar di pekerjaan sampingan mereka, ada yang mempunyai pekerjaan sampingan di perkebunan kelapa sawit yang menyebabkan penghasilan mereka lebih besar dari pada bekerja sebagai pegawai. Ini adalah salah satu alasan Bank Muamalat Indonesia cabang Pekanbaru mau memberikan pembiayaan murabahah kepada mereka walaupun gaji sebagai pegawai kecil. Banyak ayat Al- Qur‟an dan hadits Rasulullah saw. Yang memerintahkan manusia agar bekerja. Manusia dapat bekerja apa saja, yang penting tidak melanggar garis-garis yang telah ditentukan-Nya. Ia bisa melakukan aktivitas produksi, dan ia juga dapat melakukan aktivitas distribusi ini semua untuk memenuhi kebutuhan mereka 169 . B. Persepsi Masyarakat terhadap Pembiayaan Murabahah Untuk melihat seberapa besar persepsi masyarakat terhadap pembiayaan murabahah dapat dilihat dari tabel-tabel yang telah dilampirkan. Untuk lebih jelasnya akan dijelaskan terlebih dahulu hasil dari validitas dan realibilitas selanjutnya baru modus, median dan mean dan yang terakhir dengan melihat hasil dari analisis faktornya.

1. Uji Validitas dan Reabilitas

Uji validitas dan reabilitas digunakan untuk mengetahui apakah pertanyaan yang diajukan valid dan realibel sehingga pertanyaan yang 167 Lihat, tabel pada lampiran Identitas Responden, 149. 168 Hasil wawancara dengan staff pemasaran Bank Muamalat Indonesia cabang Pekanbaru, pada tanggal 6 maret 2011. 169 Lihat, Muhyiddin Attiyah, al-Kas}af al-Iqtisadi li Ayati Al-Q ur‟an al-Karim Washington: International Institute of Islam Thought, 1991. 96 diajukan nanti konsisten dan stabil dari waktu ke waktu. Hal ini dilakukan agar tidak terdapat pertanyaan yang sama ataupun kurang dipahami oleh responden dari seluruh item pertanyaan yang diajukan. Sehingga butir-butir pertanyaan tersebut benar-benar bisa digunakan apa yang diukur dan menunjukkan keandalan suatu alat ukur. Suatu angket dikatakan valid sah jika pertanyaan pada suatu angket mampu mengungkapkan sesuatu yang diukur oleh angket tersebut. Jika korelasi antara masing-masing indikator variabel terhadap total skor konstruk atau variabel menunjukkan hasil yang signifikan, dari tabel validitas menyatakan indikator adalah valid 170 . Ini dibuktikan dengan perhitungan r tabel pada penelitian ini terdapat n = 92-2 =90, dengan tingkat signifikan 5, maka akan didapat hasilnya 0,205 171 . Nilai r nilai cored item-total coralation untuk setiap item pertanyaan adalah positif dan mempunyai nilai lebih besar dari r tabel 0.205 172 , maka semua butir item pertanyaan tersebut valid untuk mengukur validitas faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi dalam penelitian ini. Sedangkan untuk mengukur reliabilitasnya menunjukkan Alpha yang bertanda positif sebesar 0,848 173 , dan lebih besar dari r tabel 0,205, maka semua item pertanyaan tersebut reliable untuk mengukur faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi dalam penelitian ini. 2. Analisis Mean, Median , Modus Mode Hasil jawaban respon untuk median semuanya menunjukkan nilai 4 yang berarti setuju atau tidak setuju untuk pertanyaan terbalik. Untuk modusnya sendiri nilai 4 ada 16 faktor yang berarti setuju atau tidak setuju untuk pertanyaan terbalik, sedangkan sisanya nilai 3 sebanyak 4 faktor yang berarti netra atau ragu-ragu Sedangkan untuk nilai meannya ada 15 faktor yang mempunyai nilai rata-rata antara 3,5 sampai 4. Untuk nilai rata-rata 4 sampai 4,5 ada 5 faktor 174 . Hal ini mengindikasi bahwa mayoritas faktor- faktor yang disebutkan dalam penelitian ini mempunyai pengaruh penting terhadap pembiayaan murabahah. 170 Lihat, tabel pada lampiran uji Validitas dan Reabilitas Faktor Persepsi, 150. 171 Lihat, r tabel untuk melihat perbadingan pada uji validitas dan realibilitas pada lampiran, 152. 172 Lihat, tabel pada lampiran Item-Total Statistics, 151. 173 Lihat , tabel pada lampiran Reliability Statistics, 150. 174 Lihat, tabel pada lampiran Mean, Median, Mode modus faktor Persepsi, 153. 97 Pertanyaan pertama untuk variabel persepsi adalah Pembiayaan Murabahah di Bank Muamalat adalah pembiayaan yang bersifat Universal tidak terbatas pada orang islam saja untuk nilai yang sering muncul dalam jawaban responden adalah angka 4 yang berarti “setuju” 175 . Hal ini berarti responden mayoritas setuju dalam pertanyaan pertama ini. Hal ini dapat dibuktikan dalam identitas responden bahwa yang menggunakan pembiayaan murabahah tidak hanya orang islam saja. Melainkan ada juga orang non islam yang menggunakannya. Pertanyaan kedua untuk variabel persepsi adalah Pembiayaan Murabahah di Bank Muamalat bebas dari praktek riba. Yang mendapat kode 4 atau setuju dalam mayoritas jawaban responden 176 . Dalam menyalurkan pembiayaan murabahah, Bank Muamalat lebih menekankan pada keharusan kehalalanya, bukan hanya pada profit semata. Yang lebih penting lagi, uang hanya dijadikan sebagai instrumen bukan komoditas 177 . Pertanyaan ketiga untuk variabel persepsi adalah Pembiayaan Murabahah di Bank Muamalat menekankan pada pola kemitraan. Mayoritas responden menjawab dengan kode 4 atau setuju 178 . Dalam memberikan pembiayaan murabahah Bank Muamalat cabang Pekanbaru juga memberikan kesan bahwa nasabah pembiayaan adalah mitra bisnis bukan hanya sekedar sebagai seorang peminjam di Bank Muamalat cabang Pekanbaru. Pertanyaan keempat untuk variabel persepsi adalah Pembiayaan Murabahah di Bank Muamalat adalah yang berlandaskan moral dan saling percaya. Responden dalam menjawab pertanyaan ini mayoritas setuju dalam pernyataan ini dengan kode 4 179 . Adanya saling kepercayaan dari pihak bank dan nasabah adalah awal mulainya terjadi akad pembiayaan murabahah. Pertanyaan kelima untuk variabel persepsi adalah Pembiayaan Murabahah di Bank Muamalat lebih stabil, berpeluang dan menjanjika.dalam hal ini responden juga menjawab dengan kode 4 atau 175 Lihat, tabel pada lampiran Mean, Median, Mode modus faktor Persepsi, 153. 176 Lihat, tabel pada lampiran Mean, Median, Mode modus faktor Persepsi, 153. 177 Lihat, Ahmad Ruhiat, “Peran Perbankan Syariah dalam Memulihkan Ekonomi Nasional ”, Republika, 3 oktober 2005. 178 Lihat, tabel pada lampiran Mean, Median, Mode modus faktor Persepsi, 153. 179 Lihat, tabel pada lampiran Mean, Median, Mode modus faktor Persepsi, 153. 98 setuju atas pernyataan tersebut 180 . Adanya pertanyaan ini responden sangat cepat menjawab karena telah membuktikannya sendiri dengan menggunakan pembiayaan murabahah tersebut. Secara tidak langsung terjadinya krisis moneter pada tahun 1997 yang menyebabkan banyaknya bank konvensional yang bangkrut tapi Bank Muamalat tidak berdampak yang begitu berarti. Mungkin ini juga yang menyebabkan reponden mayoritas menjawab setuju atas pernyataan tersebut yang berkode 4. Pertanyaan keenam untuk variabel persepsi adalah Inovasi dalam pemberian pembiayaan murabahah sejalan dengan kebutuhan masyarakat yang terus berkembang. Banyaknya responden yang menjawab dengan kode 4 atau setuju 181 , ini membuktikan bahwa setiap inovasi atau perubahan itu diperbolehkan dalam muamalah kecuali ada dalil yang melarangnya. Ini berarti ketika suatu transaksi baru muncul dimana belum dikenal sebelumnya dalam hukum islam, maka transaksi tersebut dapat diterima kecuali terdapat implikasi dari Al- Qur‟an dan Hadist yang melarangnya secara eksplisit ataupun implisit 182 . Pertanyaan ketujuh untuk variabel persepsi adalah Pembiayaan Murabahah di Bank Muamalat adalah pembiayaan yang adil dalam melakukan transaksinya. Dalam pernyataan ini pun responden mayoritas menjawab dengan kode 4 atau jawaban setujunya 183 . Keadilan dalam pembiayaan murabahah di Bank Muamalat Indonesia cabang Pekanbaru dapat dilihat dalam surat penyataan akad dimana pihak bank dan nasabah pembiayaan telah sepakat dalam transaksi ataupun pembagian keuntungan yang didapat. Pertanyaan kedelapan untuk variabel persepsi adalah Aksetabilitas untuk mendapatkan Pembiayaan Murabahah di Bank Muamalat cepat dan mudah. Untuk nilai yang sering muncul adalah kode 4 atau setuju 184 . Jadi responden setuju dengan pernyataan nomor tujuh. Bank Muamalat cabang Pekanbaru selalu mengutamakan kemudahan pengaksesan melalui media manapun baik itu bekerja sama dengan bank konvensional ataupun pihak-pihak terkait. Ini yang menjadikan semakin 180 Lihat, tabel pada lampiran Mean, Median, Mode modus faktor Persepsi, 153. 181 Lihat, tabel pada lampiran Mean, Median, Mode modus faktor Persepsi, 153. 182 Lihat, Pusat Komunikasi Ekonomi Syariah PKES, “Perbankan Syariah”, PKES publishing, Jakarta, 2008. 183 Lihat, tabel pada lampiran Mean, Median, Mode modus faktor Persepsi, 153. 184 Lihat, tabel pada lampiran Mean, Median, Mode modus faktor Persepsi, 153. 99 lama semakin mudah mendapatkan pembiayaan murabahah di Bank Muamalat Indonesia cabang Pekanbaru. Pertanyaan kesembilan untuk variabel persepsi adalah Pembiayaan Murabahah di Bank Muamalat popular dimasyarakat. Responden mayoritas menjawab dengan kode 4 atau jawaban setuju 185 untuk pernyataan tersebut. Ini terbukti bahwa pada laporan awal tahun 2009 dominasi jenis pembiayaan murabahah pada bank syariah mencapai 58,73 yang menunjukkan bahwa masyarakat lebih nyaman terhadap jenis pembiayaan ini dibandingkan dengan jenis pembiayaan lain seperti mudharabah atau musyarakah 186 . Pertanyaan kesepuluh untuk variabel persepsi adalah Pelayanan di Bank Muamalat untuk pembiayaan Murabahah cepat dan tanggap. Responden mayoritas menjawab dengan kode 4 atau setuju dalam pertanyaan ini 187 . Pelayanan adalah purna jual yang sangat menentukan bagi seorang produsen yang menyebabkan dengan pelayanan yang cepat dan tanggap konsumen tidak akan merasa kecewa dan pastinya akan mengunakan produk yang ditawarkan dengan senang hati. Pertanyaan kesebelas untuk variabel persepsi adalah Karyawan Bank Muamalat untuk pembiayaan murabahah sangat professional dan dapat dipercaya. Responden menjawab mayoritas dengan kode 4 atau responden setuju dengan pertanyaan tersebut 188 . Profesionalitas adalah salah satu modal utama dari Bank Muamalat Indonesia cabang Pekanbaru, dengan keprofesionalan karyawan terhadap apa yang mereka kerjakan akan berdampak positif bagi bank . Pertanyaan keduabelas untuk variabel persepsi adalah Biaya administrasi Pembiayaan Murabahah di Bank Muamalat murah. Mayoritas jawaban responden untuk pertanyaan ini adalah dengan kode 4 atau jawaban setuju 189 . Walaupun banyak juga responden yang mengeluhkan bahwa tidak ada bedanya dengan biaya sistem kredit bank konvensional. Tapi dengan faktor lain mereka tetap memilih pembiayaan murabahah di Bank Muamalat Indonesia cabang Pekanbaru. 185 Lihat, tabel pada lampiran Mean, Median, Mode modus faktor Persepsi, 153. 186 Lihat, Biro Perbankan Syariah Tim Pengembangan Syariah IBI 2009, “Annual Report 2008: PT. Bank Muamalat Indonesia, bandingkan dengna laporan Bank Indonesia statistic perbankan syariah tahun 2008. ” Laporan tahun 2009. 187 Lihat, tabel pada lampiran Mean, Median, Mode modus faktor Persepsi, 153. 188 Lihat, tabel pada lampiran Mean, Median, Mode modus faktor Persepsi, 153. 189 Lihat, tabel pada lampiran Mean, Median, Mode modus faktor Persepsi, 153. 100 Pertanyaan ke tigabelas untuk variabel persepsi adalah Sikap karyawanti Bank Muamalat ramah, simpati dan murah senyum. Responden mayoritas menjawab dengan kode 4 atau setuju 190 . Ini mengindikasikan bahwa hanya dengan senyum yang tulus semua hal yang berat dan sangat mendesak akan menjadi ringan kembali, sebagaimana salah satu hadist Rasullah yang menyatakan bahwa senyum ialah ibadah. Pertanyaan ke empatbelas untuk variabel persepsi adalah Penampilan dan busana karyawanti Bank Muamalat rapi dan sopan. Respon dalam menjawab pertanyaan sangat banyak memberi nilai dengan kode 4 atau setuju 191 . Ini dikarenakan di Bank Muamalat Indonesia diharuskanya seorang karyawannya berpenampilan rapi dan sopan agar Bank Muamalat Indonesia dapat mencerminkan salah satunya berbusana secara syariah. Pertanyaan ke limabelas untuk variabel persepsi adalah Sosialisasi dan promosi pembiayaan murabahah sudah menyentuh seluruh lapisan masyarakat. Responden dalam menjawab pertanyaan ini mayoritas menjawab dengan kode 3 atau ragu-ragu 192 . Promosi sangat penting demi dalam perkembangan Bank Muamalat Indonesia cabang Pekanbaru, apalagi kota Pekanbaru adalah pusat kota budaya melayu, dimana melayu di identikkan dengan Islam. Sikap gencar Bank Muamalat Indonesia cabang Pekanbaru dalam mempromosikan produk pembiayaan murabahah disambut positif warga kota Pekanbaru. Hal ini juga akan berdampak positif dengan kelangsungan Bank Muamalat Indonesia di Pekanbaru. Promosi dan sosialisasi pembiayaan murabahah di Bank Muamalat Indonesia cabang Pekanbaru lebih banyak melalui media cetak lokal. Pertanyaan ke enambelas untuk variabel persepsi adalah Promosi pembiayaan murabahah diketahui lewat hubungan personal dan kerabat. Sama halnya dengan pertanyaan sebelum-sebelumnya responden menjawab yang terbanyak dengan kode 4 yaitu setuju 193 bahwa mereka mendengar atau mengetahui mengenai pembiayaan murabahah di Bank 190 Lihat, tabel pada lampiran Mean, Median, Mode modus faktor Persepsi, 153. 191 Lihat, tabel pada lampiran Mean, Median, Mode modus faktor Persepsi, 153. 192 Lihat, tabel pada lampiran Mean, Median, Mode modus faktor Persepsi, 153. 193 Lihat, tabel pada lampiran Mean, Median, Mode modus faktor Persepsi, 153. 101 Muamalat Indonesia cabang Pekanbaru melalui omangan orang ke orang. Promosi dengan cara ini sangatlah efektif karena calon nasabah mengetahui dengan baik orang yang memberi tahunya tentang keberadaan pembiayaan murabahah di Bank Muamalat Indonesia cabang pekanbaru. Pertanyaan ke tujuhbelas untuk variabel persepsi adalah Prospek perkembangan pembiayaan murabahah diwilayah pekanbaru sangat baik karena telah dilakukan sosialisasi dengan baik pula. Responden mayoritas menjawab dengan kode 3 atau netral atau ragu-ragu 194 . Dengan jawaban seperti itu yang diberikan oleh responden maka dapat disimpulkan bahwa sosialisasi Bank Muamalat Indonesia sangat minim. Minimnya gerakan sosialisasi tersebut terlihat dari upaya yang dilakukan oleh Bank Indonesia. Menurut laporan akhir tahun Bank Indonesia 2008, kegiatan sosialisasi oleh Bank Indonesia sepanjang tahun 2008 hanyalah 51 kali. Sebuah upaya yang sangat minim mengingat besarnya jumlah penduduk Indonesia. Idealnya dalam setahun bisa dilakukan minimal 5 juta kali sosialisasi dalam setahun, bukan 51 kali. Bentuk sosilisasi perbankan syariah sangat beragam dan luas, seperti melalui media massa cetak atau elektronik, buletin, majalah, buku, lembaga pendidikan, dan sebagainya. Dalam tulisan ini, lingkup sosialisasi yang dibahas hanyalah sosialisasi dalam bentuk edukasi masyarakat melalui dialog dan ceramah secara langsung kepada umat 195 . Sosialisasi atau pemasaran di Bank Muamalat adalah sebuah awal dari diterimanya produk pembiayaan murabahah oleh masyarkat. Sehingga aspek ini patut diperhatikan dan diberikan solusi yang optimal. Jika berpijak pada tujuan untuk meningkatkan nasabah layanan bank syariah yang beberapa pihak mengatakan masih kurang optimal. Maka aspek pemasaran tidak bisa diabaikan bagitu saja. Tentu saja dengan asumsi bahwa pengelolaan atau manajemen internal Bank Muamalat khususnya berkaitan dengan produk yang berbasis syariah telah matang. Pentingnya edukasi mengenai produk pembiayaan murabahah dalam kaitannya dengan aspek pemasaran diperlukan karena melihat kenyataan bahwa sudah banyak bank di Indonesia yang mempunyai layanan 194 Lihat, tabel pada lampiranMean, Median, Mode modus faktor Persepsi , 153. 195 Lihat, Agustianto, Menyoroti Minimnya Sosialisasi Perbankan Syariah, 2010, http:www.pesantrenvirtual.comindex.php?option=com_contentview=articleid=11 91:menyoroti-minimnya-sosialisasi-perbankan-syariahcatid=8:kajian- ekonomiItemid=60 102 berbasiskan syariah. bahkan pengelolaan bank syariah telah terpisah dari layanan bank konvensional 196 . Pertanyaan ke delapanbelas untuk variabel persepsi adalah Informasi Pembiayaan Murabahah di Bank Muamalat diketahui lewat media cetak dan televisi. Kebanyakan responden menjawab dengan kode 3 atau netral atau ragu-ragu 197 . Promosi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu program pemasaran. Dalam persaingan yang begitu ketat, Bank Muamalah Indonesia cabang Pekanbaru tidak hanya dapat mengandalkan peningkatan mutu dan pengembangan produk jasa semata, walaupun berkualitasnya pembiayaan murabahah, bila calon nasabah belum pernah mengetahuinya dan tidak yakin kalau pembiayaan murabahah itu akan berguna bagi mereka, maka mereka tidak akan pernah menggunakannya. Oleh sebab itu Bank Muamalat Indonesia perlu melakukan prosmosi, yang terdiri dari periklanan media cetak ataupun elektronik, promosi penjualan, penjualan pribadi, hubungan masyarakat dan pemasaran langsung 198 . Pertanyaan ke Sembilan belas untuk variabel persepsi adalah Informasi Pembiayaan Murabahah di Bank Muamalat diketahui langsung dari pihak bank. Kebanyakan responden menjawab pernyataan ini dengan kode 3 atau netral atau ragu-ragu 199 . Minimnya sosialisasi perbankan syariah di lingkungan masyarakat Islam sendiri khusunya Indonesia, yang notabene berpenduduk mayoritas muslim ini ternyata belum benar-benar paham tentang sistematika ekonomi syariah serta banyak sekali istilah-istilah yang unfamiliar di telinga umat Islam sendiri 200 . Hal ini membuktikan walaupun Bank Muamalat Indonesia berusaha mensosialisasikannya dengan cara menerjunkan langsung karyawan bank untuk lebih mengenalkan bank syariah dimasyarakat, tapi 196 Lihat, Mustaq Ahmad, Etika Bisnis dalam Islam Jakarta: Pustaka Al- Kausar, 2003, 35. 197 Lihat, tabel pada lampiran Mean, Median, Mode modus faktor Persepsi, 153. 198 Lihat, Husma Fadillah Nasution, “Analisis Pengaruh Promosi dan Komunikasi Terhadap Keputusan Nasabah untuk Menabung di Bank Syariah Mandiri cabang Tebing Tinggi “ Tesis, Universitas Sumatera Utara Medan, 2008, 22. 199 Lihat, tabel pada lampiranMean, Median, Mode modus faktor Persepsi , 153. 200 Li hat, Edy Ramdan, “Pengaruh Minimnya Sosialisasi Perbankan Syariah terhadap Minat Masyarkat Memilih Bank Syariah” Tesis, UIN Sunan Gunung Jati Bandung, 2009, 5. 103 tetap saa kurang optimal. Karena tidak didukung oleh SDM atau aspek- aspek lainnya yang menyebabkan masyarakatpun begitu kurang pengetahuannya terhadap Bank Muamalat. Pertanyaan terakhir untuk variabel persepsi adalah Bank Muamalat mempunyai banyak kendala dalam mensosialisasikan pembiayaan murabahah. Responden kebanyakan menjawab dengan kode 4 atau setuju 201 . Untuk memuluskan proses sosialisasi perbankan syariah di tanah air perlu kiranya melakukan berbagai pendekatan yang bersifat sosio- kultural, sosio-politik dan akademis. Terhadap para kiyai atau ulama yang masih meragukan hukum haramnya bunga bank perlu dilakukan pendekatan konstruktif untuk mencari titik temu kesamaan pandangan dan status hukum. Pendekatan yang ditempuh tersebut tidak menghasilkan kesamaan pandangan, dan hal ini mungkin sekali terjadi, maka agenda sosialisasi perbankan syariah tetap jalan dan jangan sampai pihak yang tidak sepakat lantas merendahkan upaya luhur ini dengan su‟uddhon bahwa mereka ini tidak mengenal spirit islam atau mengecap mereka sebagai islam simbolis, Islam tekstualis atau Islam skriptualis dan lain sebagainya 202 .

3. Analisis Faktor Utama yang Mempengaruhi Persepsi