103
tetap saa kurang optimal. Karena tidak didukung  oleh SDM atau aspek- aspek  lainnya  yang  menyebabkan  masyarakatpun  begitu  kurang
pengetahuannya terhadap Bank Muamalat.
Pertanyaan  terakhir  untuk  variabel  persepsi  adalah  Bank Muamalat  mempunyai  banyak  kendala  dalam  mensosialisasikan
pembiayaan murabahah. Responden kebanyakan menjawab dengan kode 4 atau setuju
201
. Untuk memuluskan proses sosialisasi  perbankan syariah di tanah
air  perlu  kiranya  melakukan  berbagai  pendekatan  yang  bersifat  sosio- kultural,  sosio-politik  dan  akademis.  Terhadap  para  kiyai  atau  ulama
yang  masih  meragukan  hukum  haramnya  bunga  bank  perlu  dilakukan pendekatan  konstruktif  untuk  mencari  titik  temu  kesamaan  pandangan
dan  status  hukum.  Pendekatan  yang  ditempuh  tersebut  tidak menghasilkan  kesamaan  pandangan,  dan  hal  ini  mungkin  sekali  terjadi,
maka agenda sosialisasi perbankan syariah tetap jalan dan jangan sampai pihak  yang  tidak  sepakat  lantas  merendahkan  upaya  luhur  ini  dengan
su‟uddhon bahwa mereka ini tidak mengenal spirit islam  atau mengecap mereka sebagai islam simbolis, Islam tekstualis atau Islam skriptualis dan
lain sebagainya
202
.
3. Analisis  Faktor  Utama  yang  Mempengaruhi  Persepsi
Masyarakat terhadap Pembiyaan Murabahah
Untuk  mendapatkan  hasil  yang  lebih  akurat  tentang  faktor  apa saja  yang  dominan  mempengaruhi  persepsi  masyarakat  maka  akan
digunakan  analisis  faktor.  Tujuannya  adalah  untuk  mencari  cara menyingkat  informasi  yang  terdapat  dalam  beberapa  variabel  asal
menjadi  serangkaian  variabel  yang  lebih  kecil  faktor  dengan meminimalkan kehilangan informasi
203
. Dengan menggunakan analisis faktor ini maka tabel yang pertama
muncul  adalah  KMO and  Barlett‟s  Test
204
pada  tabel  tersebut,  terlihat
201
Lihat, tabel pada lampiranMean, Median, Mode modus faktor Persepsi , 153.
202
Lihat,  Ikhwan  Abidin    Basri,  Kendala  Sosialisasi  Perbankan  Syariah  di Indonesia,
2007. http:shariahlife.wordpress.com20070115kendala-sosialisasi-
perbankan-syariah-di-indonesia
203
Lihat,  Sofyan Yamin, Heri Kurniawan, SPSS Compelete: Tek\nik Analisasi Statistik Terlengkap dengan Software SPSS, 179. Lihat juga, Hair, J.F, R.E. Anderson,
R.L. Tatham., dan W.C. Black., Multivariate Data Analysis With Readings, 4
th
Edition. Englewood Cliffs, NJ:Prentice Hall,1995.
204
Lihat, lampiran pada tabel KMO and Bartletts Test, 154.
104
angka KMOMeasure  of Sampling Adequency MSA adalah 0.662. Oleh karena  angka  MSA  di  atas  0.5  maka  kumpulan  variabel  faktor-faktor
tersebut  dapat  diproses  lebih  lanjut.  Kesimpulan  yang  sama  juga  dapat dilihat pada angka
Barlett‟s Test of Spbericity yang ditampakkan dengan angka Chi Square sebesar 1244,200 dengan signifikansi 0,000.
Nilai  Measure  of  Sampling  Adequary  MSA  masing-masing faktor pada tabel tersebut, tidak ada faktor yang memperoleh nilai MSA
dibawah  0,5
205
.  Oleh  karena  seluruh  variabel  faktor-faktor  tidak  ada yang memperoleh nilai 0,5, maka seluruh variabel layak untuk dianalisis
ke  tahapan  selanjutnya.  Ketentuan  tersebut  didasarkan  pada  kriteria sebagai beriku:
a.
Jika  probabilitas  sig  0,05  maka  variabel  dapat  dianalisis  lebih lanjut
b. Jika  probabilitas  sig  0,05  maka  variabel  tidak  dapat  dianalisis
lebih lanjut. Ada  20  variabel  yang  dimasukkan  dalam  analisis  faktor-faktor
yang  mempengaruhi  persepsi  dalam  penelitian  ini.  Dengan  total  varians masing-masing,  maka  total  varians  adalah  20x1=20.  Varians  faktor  1
tersebut  adalah  9.95320  x  100  =  49.763,  faktor  2  adalah  5.0262  x 100  =  25.128,  faktor  3  adalah  1.24020  x  100  =  6.198,  faktor  4
adalah  109220  x  100  =  5.458  dan  selanjutnya  sebagaimana  bisa dilihat  pada  kolom    of  variance.
206
Total  jumlah  keseluruhan  varians dari 4 faktor sebesar 86.547 yang mengandung arti bahwa dari seluruh
faktor  yang  nanti  terbentuk,  memberi  penjelasan  bahwa  sebesar 86.547.  nilai  eigen  value  menunjukkan  kepentingan  relative  masing-
masing  faktor  dalam  menghitung  varians  ke  empat  variabel  yang dianalisis
207
. Susunan  eagen  values  selalu  diurutkan  dari  yang  paling  besar
sampai  yang  paling  kecil,  dengan  kriteria  bahwa  angka  eigen  values dibawah  angka  1  tidak  digunakan  dalam  menghitung  faktor  yang
terbentuk, yang mempunyai nilai eigen values di atas angka 1, sedangkan untuk  faktor  ke  5  angka  eigen  values  sudah  dibawah  angka  1.  Setelah
diketahui bahwa 4 faktor adalah jumlah yang paling optimal, maka tabel rotated  component  matrix  menunjukkan  distribusi  ke  20  faktor  variabel
tersebut  pada  4  faktor  yang  terbentuk.  Angka  yang  ada  pada  tabel
205
Lihat, lampiran pada tabel KMO and Bartletts Test, 154.
206
Lihat,lampiran pada tabel total Varience Explained,155.
207
Lihat, lampiran pada tabel total Varience Explained, 155.
105
tersebut  adalah  factor  loading,  atau  besar  korelasi  antara  suatu  variabel dengan keempat faktor sebagaimana berikut:
Variabel  faktor  pembiayaan  murabahah  berlandaskan  moral  dan saling  percaya,  aksestabilitas  pembiayaan  murabahah  cepat  dan  mudah,
pembiayaan  murabahah  popular  di  masyarakat,  karyawannya  sangat professional  dan  dapat  dipercaya,  biaya  administrasinya  murah,  sikap
karywan  ramah,  simpati,  dan  murah  senyum,  sosialisasi  dan  promosi pembiayaan  murabahah  telah  mencapai  seluruh  lapisan  masyarakat,
promosi pembiayaan murabahah diketahui lewat  hubungan personal dan kerabat,  prospek  perkembangan  pembiayaan  murabahah  sangat  baik,
informasi  pembiayaan  murabahah  diketahui  lewat  media  cetak  dan televisi,  karena  ke  sepuluh  variabel  tersebut  mempunyai  korelasi  yang
kuat  pada  komponen  faktor  1.  Variabel  pertama  merupakan  faktor pribadi,  variabel  ke  dua  merupakan  faktor  lingkungan,  variabel  ke  tiga
sampai  kesepuluh  merupakan  faktor  obyek.  Dengan  demikian  dapat disimpulkan bahwa faktor  yang paling dominan mempengaruhi persepsi
masyarakat terhadap pembiayaan murabahah adalah sebagai berikut:
Pertama, faktor  pembiayaan murabahah berlandaskan moral dan saling  percaya  menepati  urutan  pertama,  meskipun  bukan  merupakan
faktor  paling  dominan  pada  komponen  faktor  pertama  ini.  jika peningkatan pelayanan tidak dilakukan secara terus menerus, maka  bank
tersebut  lambat  laun akan
ditinggalkan oleh nasabahnya, Salah satu cara yang  dilakukan  bank  untuk  menarik  untuk  menjaga  dan  meningkatkan
kepercayaan masyarakat
adalah dengan
menyediakan dan
mengembangkan  pelayanan  keuangan  yang  inovatif,  berkualitas  dan melebihi  harapan  masyarakat  yang  dinamik  dengan  hasil  terbaik.
Kemudian  membina  jejaring  kerjasama  saling  menguntungkan  yang dilandasi  rasa  saling  percaya.  Serta  kepercayaan  masyarakat  sangat
bergantung dari kinerja karyawannya yang sangat ramah dalam melayani. Cepat  tanggap  dalam  merespon  yang  memberikan  kesan  moral  para
karyawan kepada nasabah sangat baik.
Kedua,  faktor  aksestabilitas  pembiayaan  murabahah  cepat  dan mudah,  kemudahan  masyarakat  dalam  mengakses  pembiayaan
murabahah  di  bank  syariah  adalah  salah  satu  faktor  penting  yang menjadikan  nasabah  memilih  bank  syariah.  faktor  loading  yang
menunjukkan  aksestabilitas  masyarakat  kebank  syariah    menunjukkan sangat besar dan berpengaruh besar pula terhadap persepsi masyarakat
208
.
208
Lihat, lampiran pada tabel factor Component 1, 158.
106
Akses ke Bank Muamalat Indonesia cabang Pekanbaru tergolong mudah dan cepat. Tidak hanya penempatan cabang-cabangnya di daerah-
daerah strategis, tapi juga transaksi keuangannya juga mempunyai akses yang  mudah.  Dimana  kerjasama  yang  telah  dilakukan  oleh  Bank
Muamalat Indonesia dengan bank-bank lainnya, ataupun instansi lainnya membuat  transaksi  keuangan  sangat  fleksibel  seperti  contohnya  ATM
bersama.
Ketiga,  faktor  pembiayaan  murabahah  popular  di  masyarakat, kepopuleran  pembiayaan  murabahah  dapat  dilihat  dari  transaksi  yang
sering  dilakukan  oleh  masyarakat  di  Bank  Muamalat  Indonesia  cabang Pekanbaru  yang  menyatakan  bahwa  akad  yang  paling  sering  digunakan
pada  transaksi  pembiayaan.  Hal  ini  dapat  dilihat  pada  data  yang dikeluarkan  oleh    pihak    bank    yang    menyatakan    bahwa    persentase
akad  mudharabah
209
dalam  pembiayaan  hanya  sebesar    19,9      dan akad  musyarakah
210
dalam  pembiayaan  sebesar  11,4,  berbeda  dengan akad  murabahah
211
yang  persentasenya  mencapai  61,7,  data  ini mengindikasi  bahwa  separuh  lebih  transaksi  pembiayaan  di  Bank
Muamalat Indonesia menggunakan akad murabahah. Kepopuleran  pembiayaan  murabahah  di  mata  masyarakat.
Dikarenakan  pembiayaan  murabahah  sangat  mirip  dengan  pembiayaan sistem  bunga  di  bank  konvensional,  yang  menjadikan  masyarakat
mempunyai  pilihan  selain  ke  bank  konvensional.  Mereka  dapat melakukan  transaksi  pembiayaan  di  Bank  Muamalat  apabila  dengan
tingkat  religiusitas  nasabah  yang  mengerti  bahwa  bunga  bank  adalah haram.
Keempat,  faktor  karyawannya  sangat  profesional  dan  dapat dipercaya,  Yang  menjadikan  persepsi  masyarakat  terhadap  bank  syariah
209
Mudharabah adalah akad kerja sama antara dua pihk utnuk suatu usaha, di mana  pihak  pertama  Shahibul  mal  menyediakan  seluruh  modal,  sedangkan  pihak
kedua  mudharib  bertindak  sebgai  pengelola,  dan  keuntungan  usahah  di  bgai  antara mereka sesuai dengan kesepakatan diantara mereka  yang bertransaksi, lihat, az-Zuhaily
Wahab, al-fiqh al-Islami Wa Adillatuhu Damaskus: Darul Fikr, 1997, 3924.
210
Musyarakah adalah akad kerja sama antara dua pihak atau lebih untuk suatu usaha  tertentu,  di  mana  masing-masing  pihak  memebrikan  kontribusi  dana  dengan
ketentuan  bahwa  keuntungan  dan  resiko  akan  ditanggung  bersama  sesuai  dengan kesepakatan.  Lihat,  az-Zuhaily  Wahab,  al-fiqh  al-Islami  Wa  Adillatuhu  Damaskus:
Darul Fikr, 1997, 3876.
211
Murabahah  adalah  akad  jual  beli  barang  dengan  menciptakan  suatu  harga berdasarkan harga beli ditambah dengan keuntungan profit margin sesuai kesepakatan
antara  kedua  belah  pihak  yang  bertransaksi.  Lihat,  az-Zuhaily  Wahab,  al-fiqh  al- Islami Wa Adillatuhu Damaskus: Darul Fikr, 1997, 3765.
107
adalah  bank  yang  sangat  dapat  dipercaya,  berbeda  dengan  bank konvensional. Banyak dari internalnya sendiri membuat kecurangan yang
banyak  merugikan  masyarakat.  Hal  ini  mengindikasikan  bahwa kurangnya  pengawasan  dari  BI  sendiri  sebagai  badan  pengawas
perbankan  nasional.  Sangat  berbeda  dengan  bank  syariah  yang mempunyai badan sendiri yang ditunjuk langsung oleh BI yaitu DPS
212
. Ketidak percayaan masyarakat terhadap bank konvensional salah
satunya  karena  terjadinya  krisis  moneter  dan  perbankan  yang menghantam  Indonesia  pada  tahun  1998,  yang  ditandai  dengan
dilikuidasinya  16  bank  yang  mengakibatkan  menurunnya  tingkat kepercayaan  masyarakat  pada  sistem  perbankan  konvensional.  Untuk
mengatasi  krisis  yang  terjadi,  pemerintah  mengeluarkan  jaminan  atas seluruh  kewajiban  pemabayaran bank
213
. Serta menciptakan lingkungan kerja  yang  meningkatkan  profesionalisme  dan  mendorong  pembaharuan
organisasional  dengan  semangat  kekeluargaan.  Dan  yang  terpenting adalah  membangun  kepercayaan  publik  melalui  perilaku  etikal,  peduli
dan hati-hati
Kelima,  biaya  administrasinya  murah,  salah  satu  yang mempengaruhi  persepsi  masyarakat  terhadap  bank  syariah  adalah  biaya
administrasi  yang  murah.  Ini  disebabkan  bank  syariah  tidak  memungut biaya-biaya  lain  yang  berkenaan  dengan  transaksi  pembiayaan
murabahah
214
. Persepsi masyarakat terhadap biaya administrasinya murah adalah
sebagai  daya  tarik  dari  pihak  Bank  Muamalat  Indonesia  untuk  bersaing mendapatkan  nasabah  pembiayaan  dengan  bank  konvensional.  Hal  ini
juga  dimaksudkan  oleh  Bank  Muamalat  Indonesia  untuk  menjadikan citra  positif  pada  masyarakat,  bahwa  Bank  Muamalat  Indonesia  tidak
menjadikan nasabah sebagai ladang pendapatan tapi sebagai mitra usaha yang sama-sama menguntungkan.
212
DPS  Dewan  Pengawas  Syariah  adalah  badan  yang  ada  di  lembaga keuangan  syariah  dan  bertugas  mengawasi  pelaksanaan  keputusan  DSN  di  lembaga
keuangan syariah tersebut.
213
Lihat,  Keputusan    Presiden  Nomor  26  tahun  1998  tentang  “Jaminan Terhadap Kewajiban Pembayaran  Bank Umum” dan keputusan  Presiden Nomor 193
tahun  1998  tentang  “Jaminan  Terhadap  Kewajiban    Pembayaran  Bank  Perkreditan Rakyat”.
214
Lihat, Abd.  Adhim,  “Studi Komparatif  Akad Mudlarabah dan Murabahah Bank Islam dengan Pembiayaan Sistem Bunga Bank Konvensional dalam Perspektif ke-
Adil- an” Distertasi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,2008, 240.
108
Keenam,  sikap  karyawan  ramah,  simpati  dan  murah  senyum, sikap  ramah,  simpatik  dan  murah  senyum  ini  sudah  menjadi  pedoman
yang universal bagi seluruh staff dan karyawan bank syariah dimanapun. Etika  seorang  karyawan    bank  sebagai  perusahaan  jasa,  apalagi  Bank
Muamalat  Indonesia  yang  berlandaskan  syariah  Islam  sudah  semestinya mencerminkan  sikap  yang  ramah,  simpati  dan  murah  senyum.  Ini  juga
sejalan  dengan  hadis  yang  diriwayatkan  oleh  at-Turmizi,  Rasululllah saw.
pernah bersabda, “senyum itu adalah sedekah”. Ketujuh,  sosialisasi  dan  promosi  pembiayaan  murabahah  telah
mencapai  seluruh  lapisan masyarakat, promosi
215
adalah  aktivitas  yang dilakukan  bank  syariah  untuk    mendapatkan    konsumen,    bukan    hanya
untuk  sekali  datang,  tetapi  juga  konsumen  yang  akan  melakukan transaksi  yang  berulang-ulang.  Tujuan  promosi  adalah  meningkatkan
awareness
216
. Promosi  adalah  ujung  tombak  penjualan  produk  pembiayaan
murabahah  di  Bank  Muamalat  Indonesia.  Dengan  promsi  yang  gencar dan  dengan  cara-cara  penyampaian  yang  inovatif  untuk  menarik
pelanggan.  Hal  ini  akan  menjadikan  orang  yang  sebelumnya  sangat antipati terhadap hal-hal baru dapat terbujuk dengan mudah dan menjadi
pelanggan yang setia.
Kedelapan,  promosi  pembiyaan  murabahah  diketahui  lewat hubungan  personal  dan  kerabat.  Penyampaian  sesuatu  dengan  cara
personal  atau  disampaikan  langsung  oleh  orang  terdekat  akan  membuat seseorang akan lebih cepat percaya akan hal yang akan disampaikan oleh
kerabat  tersebut  karena  adanya  hubungan  emosional  yang  kuat.  Dengan andanya  hubungan  emosional  yang  kuat,  membuat  orang  yang  akan
diajak  untuk  memilih  pembiayaan  murabahah  lebih  cepat  mempercayai omongan mereka. Karena orang yang mengajak adalah orang yang telah
215
Promosi merupakan bentuk komunikasi yang dipergunakan oleh perusahan untuk  memeberitahukan  sesuatu  dan  memberitahukan  tingkah  laku  membeli  dari
pelanggan  yang  sudah  ada  dan  pelanggan  potensial.  Komunikasi  pemasaran  harus dirancang  untuk  memberitahukan  pelanggan  mengenai  manfaat  dan  nilai  dari  produk
atau  jasa  yang  ditawarkan.  Bentuk  dasar  dari  komunikasi  pemasaran,  artinya  unsure- unsur dari bauran promosi adalah periklanan, penjualan pribadi, publisitas, dan promosi
penjualan,  lihat,  Warren  J.  Keegan,  Manajemen  Pemasaran  Global  Jakarta: Prenhallindo, 1996, 139.
216
Awareness adalah pengetahuan yang dimiliki konsumen tentang keberadaan produk,  biasanya  dinyatakan  dengan  pertanyaan-pertanyaan  seperti:  saya  pernah
mendengar,  saya pernah  melihatnya, atau  saya pernah  mencobanya, dan  saya tahu apa gunanya.  Lihat,  Rhenald  Kasali,  Membidik  pasar  Indonesia,  Jakarta:  PT.  Gramedia
Pustaka Utama, 1998, 378.
109
dikenal  baik  dan  mereka  langsung  melihat  dampaknya  dengan  cepat dalam penyampaian berita tersebut.
Kesembilan,  prospek  perkembangan  pembiayaan  murabahah sangat  baik,  perkembangan  pembiayaan  murabahah  dari  tahun  ketahun
terus  meningkat  ini  dibuktikan  dengan  laporan  dari  Bank  Muamalat Indonesia  cabang  Pekanbaru  yang  menyatakan  adanya  peningkatan
nasabahah  menggunakan  pembiayaan  ini  setiap  tahunnya.  Pada  tahun 2006  di  Bank  Muamalat  Indonesia  cabang  Pekanbaru  mempunyai
nasabah  pembiayaan  sebanyak  1050  orang  dengan  saldo  keseluruhan berjumlah  Rp.  162.318.405.224,  tahun  2007  nasabah  pembiayaan
sebanyak
1.619 dengan
saldo keseluruhan
berjumlah Rp.
283.903.103.290,  tahun  2008  nasabah  pembiayaan  sebanyak  1.203 dengan  saldo  keseluruhan  berjumlah  Rp.  167.912.075.402,  tahun  2009
nasabah  pembiayaan  sebanyak  1.015  dengan  saldo  keseluruhan berjumlah   Rp.   124.235.847.815,   dan   untuk    tahun   2010   nasabah
pembiayaan  sebanyak  1.154  dengan  saldo  keseluruhan  berjumlah  Rp. 133.873.181.750
217
. Perkembangan  pembiayaan  murabahah  di  Bank  Muamalat
Indonesia sudah tidak diragukan, apalagi  dengan melihat data-data  yang telah  disajikan  diatas.  Perkembangan  ini  tidak  lain  adalah  usaha  pihak
bank  yang  ingin  mengalihkan  pandangan  masyarakat,  yang  sebelumnya hanya  tertuju  pada  pembiayaan  sistem  bunga  di  bank  konvensional,
kepada  pembiayaan  murabahah  yang  bebas  dari  bunga  bank.  Prospek untuk  lebih  maju  lagi  masih  terbuka  lebar,  apalagi  didukung  oleh
peraturan yang telah menjadi hukum positif di Indonesia, yang selama ini sangat  membantu  dalam  mengembangkan  produk  pembiayaan  Bank
Muamalat  Indonesia.  Tidak  hanya  peraturan  dari  pemerintah  yang mendukung,  tapi  peraturan-peraturan  yang  telah  ditetapkan  oleh  syariah
Islam  lebih  menjamin  lagi  karena  prinsip  bermuamalah  itu  hukumnya diperbolehkan dan tidak diharamkan segala sesuatunya kecuali ada nash-
nash yang melarangnya.
Kesepuluh,  informasi  pembiayaan  murabahah  diketahui  lewat media cetak dan televisi, pada umumnya memanfaatkan media elektronik
sangat intensif untuk memperkenalkan produknya dan menarik perhatian dan membujuk masyarakat
218
.
217
Data  nasabah  pembiayaan  dalam  lima  tahun  terakhir  di    PT.  Bank Muamalat Indonesia Tbk. cabang Pekanbaru.
218
Iklan  merupakan  aspek  pemasaran  yang  penting,  sebab  iklan  menentukan hubungan  antara  produsen  dan  konsumen.  Secara  kongkret,  iklan  menentukan  pola
hubungan  penawaran  dan  permintaan  antara  produsen  dan  konsumen,  yang  pada
110
Pembiayaan murabahah di Bank Muamalat Indonesia promosinya sangat  gencar.  Ini  terbukti  banyaknya  iklan-iklan  yang  dipasang  oleh
pihak  bank  di  media  cetak  untuk  menarik  perhatian  masyarakat. Banyaknya  respon  positif  yang  diberikan  masyarakat  terhadap  iklan-
iklan yang dilakukan pihak bank, membuat masyarakat banyak beralih ke pembiayaan  murabahah  di  Bank  Muamalat  Indonesia  dari  pada  ke
pembiayaan kredit sistem bunga di bank konvensional.
Untuk  komponen  faktor  yang  ke  dua,  ada  lima  variabel  faktor yang  dominan  yaitu  pembiayaan  murabahah  bersifat  universal,
pembiayaan murabahah adil dalam melakukan transaksi, pelayanan cepat dan mudah, penampilan karyawan rapi dan sopan, informasi pembiayaan
murabahah  diketahui  langsung  dari  pihak  bank.  Dengan  demikian  ke lima  variabel  faktor  memiliki  pengaruh  signifikan,  terlihat  dari  nilai
faktor loading yang ada
219
. Pertama,  pembiayaan murabahah bersifat universal, yang berarti
dalam persepsi masyarakat,  bank  syariah  itu   tidak  hanya khusus bagi orang  Islam  saja,  karena  ditinjau  dalam  agama  manapun  bank  syariah
lebih baik dari pada bank konvensional yang menggunakan sistem bunga. Dalam  pandangan  agama  baik  itu  Yahudi,  Nasrani  apalagi  Islam
menyatakan bahwa bunga bank tidaklah membawa faedah yang baik bagi seseorang, dan pandangan beberapa tokoh filsuf Yunani yang terkenal di
dunia juga menyatakan bunga bank itu tidak baik
220
.
gilirannya ikut pula menentukan harga barang yang dijual di dalam pasar. Ada pendapat yang  mengatakan  bahwa  produksilah  yang  menciptakan  permintaan,  yang  kemudian
dispuaskan.  Dengan kata lain, bukan permintaan yang melahirkan produksi, malainkan sebaliknya,  produksi  yang  melahirkan  permintaan.  Salah  satu  tokoh  yang  menyatakan
pendapat  seperti  ini  adalah  John  K.  Galbraith  dalam  bukunya  The  Afflueant  Society. Dengan  begitu,  apa  yang  dianggap  sebagai  permintaan  masyarakat  sesungguhnya
disebabkan,  ditimbulkan,  dan  diciptakan  oleh  adanya  produksi.  Permintaan  muncul karena  adanya  produksi  barang  tertentu  yang  ditawarkan  didalam  pasar.  Demi
menciptakan dan membangkitkan permintaan inilah iklan memainkan peran yang sangat penting dan strategis. persoalan moral dan etis yang timbul adalah dengan scenario ini
kebebasan  individu  dalam  menentukan  kebutuhannya  dalam  masyarakt  modern sekarang  ini  hampir  tidak  ada  sama  sekali.  Permintaan,  atau  bahkan  permintaan  yang
sudah  dianggap  sebagai  kebutuhan,  tidak  timbul  secara  bebas,  melainkan  dipengaruhi dan  dirangsang  dari  luar  oleh  pasar,  oleh  iklan.  Dalam  mekanisme  semacam  ini,  iklan
tidak sejalan dengan konsep mengenai kebutuhan atau keinginan yang ditentukan bebas oleh konsumen sendiri, karena fungsi iklan disini adalah  menciptakan permintaan atau
kebutuhan,  termasuk  kebutuhan  yang  sebelumnya  tidak  dirasakan.  Lihat,  A.  Sony Keraf, Etika Bisnis Tuntutan dan Relevansinya, Yogyakarta: Kanisius, 1998, 215.
219
Lihat, lampiran pada tabel Factor Component 2, 158.
220
Lihat, Mohamad Hidayat, The Sharia Economic, 66-69.
111
Keuniversalan  pembiayaan  murabahah  di  Bank  Muamalat Indonesia dapat dilihat oleh masyarakat dalam bentuk pemilihan nasabah
pembiayaan yang sesuai oleh pihak bank. Kesesuaian yang dimaksudkan tidak  hanya  berupa  kesamaan  prinsip  ataupun  beragama  tapi  juga
kesesuaian dalam bertransaksi pembiayaan murabahah.
Kedua,  pembiayaan  murabahah  adil  dalam  melakukan  transaksi, keadilan  bank  syariah  diimplementasikan  dalam  bentuk  berbagai
keuntungan  dan  kerugian  profit  and  loss  sharing.  Bentuk  inilah  yang perlu  diperkenalkan  dan  disosialisasikan  kepada  masyarakat,  sehingga
mereka  dapat  memahami  bahwa  bentuk  dan  sistem  demikian  lebih  baik dan lebih sesuai dengan salah satu bentuk jual beli.
Lawan  dari  keadilan  adalah  berlaku  curang.  Dalam  agama manapun,    perilaku   tersebut   tidak   dibenarkan,  tidak  hanya dalam
berbisnis  tapi  juga  dalam  setiap  interaksi  masyarakat  pada umumnya.sebagaimana dalam Al-
Qur‟an surat al-Muthaffifin ayat 1-3
221
. Ketiga,  pelayanan  cepat  dan  mudah.  Persepsi  yang  tertanam
dibenak  para  masyarakat  terhadap  pembiayaan  murabahah  memiliki keunggulan dalam hal pelayanan dan nilai tambah. Menurut Muhammad
Syafi‟I Antonio
222
, dalam
konteks marketing
syariah, pelayanan
223
merupakan  salah  satu  faktor  penting.  Baginya,  servis  harus dilakukan  dengan  penuh  ketulusan  dan  keikhlasan.    Dalam    Islam,
tidaklah  seorang  merupakan  salah  satu  faktor  penting.  Baginya,  servis harus  dilakukan  dengan  penuh  ketulusan  dan  keikhlasan.  Dalam  Islam,
tidaklah  seorang  melakukan  pelayanan  kepada  saudaranya  pelanggan kecuali  akan  mendapatkan  dua  keuntungan,  keuntungan  komersial  di
dunia dan keuntungan pahala di akhirat nanti. Karena, tidaklah seseorang mampu memenuhi  kebutuhan orang lain atau meringankan kesulitannya
221
“Celakalah  bagi  orang-orang  yang  curang  dalam  menakar  dan menimbang  yaitu  orang-orang  yang  apabila  menerima  takaran  dari  orang  lain
mereka minta dicukupkan. Dan apabila mereka menakar atau menimbang untuk orang lain, mereka mengurangi” Q,S al-Muthaffifin:1-3
222
Muhammad Syafi‟I Antonio, tulisan pengantar dalam, Hermawan Kertajaya dan Muhammad Syakir Sula, Syariah Marketing Bandung: PT. Mizan Pustaka, 2006,
xix.
223
Dalam  setiap  usaha,  variabel  pelayanan  Service  penting  karena  pada dasarnya manusia selalu ingin diperhatikan dan dilayani, karena sudah merupakan sifat
alamiah  nature  dari  manusia  sejak  kecil  diperhatikan  dan  dilayani  oleh  keluarga. Begitu dewasa, terjun  ke dalam lingkungan  masyarkat  yang lebih luas, rasa  haus akan
kekeluargaanpun muncul sehingga mereka berusaha mencari tempat dimasyarakat yang memungkinkan  mereka  mengaktualisasikan  diri  mereka  dengan  nyaman  dan  damai.
Lihat,  Hermawan  Kertajaya  dan  Muhammad  Syakir  Sula,  Syariah  Marketing, Bandung: PT. Mizan Pustaka, 2006, 183.
112
kecuali  dicatat  sebagai  ibadah.  Untuk  mencapai  sasaran,  servis  harus dilakukan  melalui  suatu  proses  value  enabler  yang  terus  menerus.
Rasulullah  saw  mengatakan,  khair  al-umuri  dawamuha  wain  qalla Sebaik-baik hal adalah kontinuitasnya sekalipun sedikit. Hanya dengan
kontinuitas atau keistiqamahanlah seseorang mampu mengukuhkan brand value indicator yang merupakan citra produk suatu usaha di pasar.
Keempat,  penampilan  karyawan  rapi  dan  sopan,  pelayanan  yang simpatik,  pakaian  serta  gaya  bicara  yang  sopan  dan  perhatian  terhadap
kebutuhan  masyarakat  akan  informasi  terhadap  pembiayaan  murabahah sangatlah  menjadi  ujung  tombak  dalam  meningkatkan  pelayanan  yang
memuaskan. Dengan bekal tersebut, menjadi salah satu daya tarik untuk memuaskan,  mengembangkan  pembiayaan  murabahah  kedepannya  dan
bank syariah pada umumnya.
Sudah dijelaskan diatas tadi bahwa seorang karyawan bank harus mempunyai  etika  yang  baik,  apa  lagi  seorang  karyawan  bank  syariah
harus  mempu  mencerminkan  syariah  Islam.  Dalam  berpakaianpun seorang  karyawan  harus  mencerminkan    kesopanannya  tidak  hanya  dari
pelayanan  yang  harus  sopan.  Pakaiannya  pun  sudah  semestinya  sesuai dengan syariah Islam.
Dan  variabel  faktor  yang  terakhir  adalah  informasi  pembiayaan murabahah  diketahui  langsung  dari  pihak  bank.  Pendekatan  untuk
menarik  minat  nasabah  lewat  penjualan  pribadi
224
personal  Selling, sangatlah  jitu,  karena  salah  satu  cara  menciptakan  kepercayaan  adalah
dengan  promosi  yang  bersifat  hubungan  emosional.  Program  seperti  ini pada   dunia    perbankan   dilakukan   oleh   semua  lapisan yang terlibat
didalamnya,  baik    sebagai    karyawan  sampai  kepada  pejabat  bank, bahkan menjadikan  masyarakat  nantinya   mempunyai  tanggung  jawab
secara  moril  untuk  mengkampanyekan  produk  dan  jasa  perbankan syariah kepada orang lain.
Personal  selling  adalah  salah  satu  usaha  Bank  Muamalat Indonesia  dalam  meningkatkan  jumlah  nasabah.  Jika  mengharapkan
pihak  Bank  Indonesia  dalam  membantu  mensosialisasikan  pembiayaann murabahah  sangat  tidak  mungkin.  Karena  sedikitnya  anggaran  yang
dikeluarkan  oleh  pihak  Bank  Indonesia  dalam  mensosialisasikan perbankan  syariah,  apalagi  harus  memsosialisasikan  salah  satu  produk
yang  menjadi  unggulan  bank  syariah  tersebut.  Banyaknya  masyarakat
224
Personal  selling  adalah  suatu  kegiatan  yang  ditujukan  untuk  mencari pembeli,  mempengaruhi  dan  memberi  petunjuk  agar  pembeli  dapat  menyesuaikan
kebutuhannya drngan produksi yang ditawarkan serta mengadakan perjanjian mengenai harga yang menguntungkan bagi kedua belah pihak.
113
yang  mengetahui  langsung  tentang  pembiayaan  murabahah  dari  bank syariah  memberi  dampak  positif  terhadap  persepsi  masyarakat  pada
pembiayaann  murabahah.  Masyarakat  dapat  menanyakan  langsung  atau menyampaikan  masalah-masalah  terkait.  yang  ada  dalam  pembiayaan
murabahah
Faktor  pembiayaan  murabahah  bebas  dari  praktek  riba,  inovasi dalam  pembiayaan  murabahah  sejalan  dengan  kebutuhan  masyarakat
225
. Dua  variabel  faktor  ini  adalah  yang  paling  dominan  pada  komponen
faktor yang ke tiga. Pertama,  variabel  faktor  pembiayaan  murabahah  bebas  dari
praktek  riba.  Ini  bisa  dibuktikan  dengan  hadits-hadits  Rasulullah  saw yang menyatakan bahwa jual beli itu halal dan para ulama mazhab telah
sepakat  bahwa  membolehkan  pembebanan  biaya  langsung  yang  harus dibayarkan  kepada  pihak  ketiga.  Keempat  mazhab  sepakat  tidak
membolehkan  pembebanan  biaya  langsung  yang  berkaitan  dengan pekerjaan  yang  memang  semestinya  dilakukan  penjual  maupun  biaya
langsung yang barkaitan dengan hal-hal yang berguna
226
. Dalam  perhitungan  pembiayaan  murabahah  di  Bank  Muamalat
Indonesia  sangat  menekankan  pada  transparansi  akad  yang  menjadikan pembiayaan  murabahah  jauh  dari  praktek  riba.  Sangat  berbeda  sekali
dengan kredit sistem bunga di bank konvensional yang tidak transparan.
Variabel  faktor  yang  terakhir  adalah  inovasi  dalam  pembiayaan murabahah  sejalan  dengan  kebutuhan  masyarakat.  Inovasi  dalam
pembiayaan     murabahah      dapat    dilihat   dari   ada beberapa cabang pembiayaan  murabahah  di  bank  syariah.  baik  itu  murni  murabahah
ataupun yang berupa akad murabahah yang dilebarkan kearah akad yang lebih  baik  lagi,  agar  masyarakat  dengan  leluasa  menggunakan
pembiayaan murabahah dalam transaksi yang lainnya.
Inovasi  pembiayaan  murabahah  ini  sudah  sangat  lazim  dikenal kan  di  negara-negara  lain.  Salah  satunyanya  adalah  murabahah
commodity,  di  Indonesia  sendiri  inovasi  terhadap  pembiayaan murabahah  masih  bisa  dikontrol  oleh  pihak  DPS  jadi,  asalkan  akad  itu
tidak melanggar hukum yang telah ditetapkan maka inovasi pembiayaan murabahah itu diperbolehkan pada Bank Muamalat Indonesia.
Faktor  komponen  yang  ke  empat  ada  tiga  yaitu  pembiayaan murabahah  menekankan  pola  kemitraan,  pembiayaan  murabahah  lebih
stabil berpeluang dan menjanjikan, karyawannya sangat professional dan
225
Lihat, lampiran pada tabel Factor Component 3, 159.
226
Lihat,  Adiwarman  A.  Karim,    Bank  Islam:  Analisis  Fiqih  dan  Keuangan, 114.
114
dapat  dipercaya.  Dengan  tiga  variabel  faktor  yang  paling  dominan  dan berpengaruh signifikan terhadap faktor komponen yang ke empat.
Pertama,  variabel  faktor  pembiayaan  murabahah  menekankan pola kemitraan. Bank syariah disini memposisikan dirinya  sebagai mitra
kerja  atau  usaha  karena  bank  syariah  mempunyai  landasan  moral  yang lebih  baik  dari  bank  konvensional  dalam  memberikan  pembiayaan  pada
nasabah.  Di  bank  syariah,  ketika  ada  masalah  yang  terjadi  pada pembayaran  pembiayaan,  mereka  pertama  sekali  akan  berpikiran  positif
dahulu dan akan menawarkan win - win  solution.  Sebagaimana Muslim
meriwayatkan  dari  Abu  Qatadah,  Rasulullah  swa  bersabda,  “Barang siapa yang   senang   untuk  dibebaskan   dari   kesulitan  kelak pada hari
kiamat.  Hendaklah  bersikap  toleran  kepada  orang  yang  berutang kepadanya atau membebaskannya dari hutang
nya”
227
. Kedua,  pembiayaan  murabahah  lebih  stabil  berpeluang  dan
menjanjikan.  kalau  dilihat  dari  pengambilan  keuntungan  pembiayaan murabahah  di  bandingkan  kredit  sistem  bunga,  pembiayaan  murabahah
lebih  stabil  karena  persentase  pengambilan  keuntungannya  berdasarkan keuntungan  yang  didapat  oleh  nasabah  sendangkan  pada  kredit  sistem
bunga  persentase  pengambilan  keuntungan  bungannya  berdasarkan besarnya pinjaman nasabah.
Stabilnya  pembiayaan  murabahah  di  Bank  Muamalat  Indonesia dapat  dilihat  dari  pengambilan  keuntungan  pihak  bank  dalam
bertransaksi  ini,  stabilnya  pembiayaan  murabahah  sangat  dirasakan masyarakat,   karena    mayoritas    yang     menggunakan     pembiayaan
murabahah  adalah  dengan  jenis  pembiayaan  produktif.  Hal  ini  sangat mendukung masyarakat dalam menentukan pengelolaan usaha mereka.
Ketiga, Bank
Muamalat mempunyai
banyak kendala
mensosialisasikan  pembiayaan  murabahah,  kendala-kendala  yang dirasakan oleh pihak bank dalam mensosialisasikan pembiayaan murabah
adalah sosialisasi sistem syariah. karena banyak masyarakat  yang belum paham  benar  dengan  sistem  syariah.  mereka  masih  beranggapan  bahwa
sistem  syariah  sama  saja  dengan  sistem  konvensional  seperti  disertasi yang  telah  dijadikan  buku  karangan  Abdullah  Saeed  yang  berjudul
“Islamic  Banking  and  Interest  “  dimana  kesimpulan  penelitiannya menyatakan  bahwa  yang  membedakan  Bank  syariah  dan  Bank
Konvensional hanya pada label-label produknya saja.
227
Lihat, Imam Nawawi, Ringkasan Riyadhush Shalihin,Bandung: Irsyad Baitus Salam, 2006, 429.
115
Sumber  daya  manusia  juga  merupakan  kendala  yang  patut diperhitungkan  bagi  pihak  bank  syariah  karena  selama  ini  belum
banyaknya  SDM  yang  berkualitas  atau  paham  betul  dengan  sistem syariah.  Walaupun  banyak  sarjana-sarjana  ekonomi  Islam  yang  telah
diciptakan di Universitas terkemuka tapi mereka belum mempunyai skill yang tepat dalam mensosialisasikan sistem syariah ini.
Sarana  dan  prasarana  yang  menunjang  juga  menjadi  kendala dalam mensosialisasikan pembiayaan murabahah, karena Bank Indonesia
sangat  minim sekali memberikan bantuan dana  untuk  menunjang sarana dan prasarana yang di butuhkan oleh bank syariah.
C.
Perilaku Masyarakat terhadap Pembiayaan Murabahah
Dalam  variabel  perilaku  akan  dihitung  seberapa  besar  perilaku masyarakat  terhadap  pembiayaan  murabahah.  Pertama  sekali  akan
dilakukan pengujian mean, median dan modus,  setelah itu dilakukan uji validitas dan reliabilitas dan  yang terakhir menggunakan analisis faktor,
agar  diketahui  faktor-faktor  mana  saja  yang  paling  berpengaruh  pada perilaku masyarakat terhadap pembiayaan murabahah di Bank Muamalat
Indonesia cabang Pekanbaru. 1.
Uji Validitas dan Reabilitas
Uji  validitas  dan  reabilitas  digunakan  untuk  mengetahui  apakah pertanyaan  yang  diajukan  valid  dan  realibel  sehingga  pertanyaan  yang
diajukan  nanti  konsisten  dan  stabil  dari  waktu  ke  waktu.  Hal  ini dilakukan  agar  tidak  terdapat  pertanyaan  yang  sama  ataupun  kurang
dipahami  oleh  responden  dari  seluruh  item  pertanyaan  yang  diajukan. Sehingga butir-butir pertanyaan tersebut benar-benar bisa digunakan apa
yang diukur dan menunjukkan keandalan suatu alat ukur.
Suatu  angket  dikatakan  valid  sah  jika  pertanyaan  pada  suatu angket  mampu  mengungkapkan  sesuatu  yang  diukur  oleh  angket
tersebut.  Jika  korelasi  antara  masing-masing  indikator  variabel  terhadap total skor konstruk atau variabel menunjukkan hasil yang signifikan, dari
tabel  validitas  menyatakan  indikator  adalah  valid
228
.  Ini  dibuktikan dengan perhitungan r tabel pada  penelitian  ini   terdapat  n = 92-2 =90,
dengan tingkat signifikan 5, maka akan didapat hasilnya 0,205
229
. Nilai r nilai  cored item-total coralation untuk  setiap item  pertanyaan adalah
positif dan mempunyai nilai lebih besar dari r tabel 0.205, maka semua
228
Lihat, tabel pada lampiran Item-Total Statistics, 161.
229
Lihat,  r  tabel  untuk  melihat  perbadingan  pada  uji  validitas  dan  realibilitas pada lampiran, 152.
116
butir  item  pertanyaan  tersebut  valid  untuk  mengukur  validitas  faktor- faktor yang mempengaruhi perilaku dalam penelitian ini.
Sedangkan  untuk  mengukur  reliabilitasnya  menunjukkan  Alpha yang  bertanda  positif  sebesar  0,857
230
,  dan  lebih  besar  dari  r  tabel 0,205,     maka   semua    item   pertanyaan   tersebut   reliable untuk
mengukur  faktor-faktor  yang  mempengaruhi  perilaku  dalam  penelitian ini.
2.
Analisis Mean, Median, Modus Mode
Hasil jawaban respon menunjukkan semua median menunjukkan kode  4  yang  berarti  setuju  atau  tidak  setuju  untuk  pertanyaan  terbalik.
Modus sendiri terdiri dari 16 yang mempunyai kode 4 yang berarti setuju dan 4 sisanya yang mempunyai kode 3 yang berarti netral atau ragu-ragu
ataupun  tidak  tahu.  Sedangkan  untuk  nilai  meannya  ada  15  faktor  yang mempunyai  nilai  rata-rata  antara  3,5  sampai  4.  Untuk  nilai  rata-rata  4
sampai 4,5 ada 5 faktor
231
. Hal ini mengindikasi bahwa mayoritas faktor- faktor  yang  disebutkan  dalam  penelitian  ini    mempunyai  pengaruh
penting terhadap pembiayaan murabahah. Pertanyaan  pertama  pada  variabel  perilaku  adalah  Memilih
Pembiayaan Murabahah di Bank Muamalat karena agama melarang riba. Ada  kode  4  untuk  modus  dalam  pertanyaan  ini.  Yang  berarti  bahwa
responden setuju akan pernyataan tersebut.
Bank Muamalat Indonesia adalah bank syariah yang berlandaskan akan ajaran Islam yang berakar pada Al-
Qur‟an dan Hadist nabi. Seperti firman Allah swt  dalam surah Al-Baqarah ayat  275  yang
menyatakan bahwa orang yang mengambil riba sama dengan orang yang kerasukan syetan
232
.
230
Lihat , lampiran tabel pada Reliability Statistics, 160.
231
Lihat, lampiran pada tabel Mean, Median, Mode modus faktor Perilaku, 162.
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 Artinya:  Orang-orang  yang  makan  mengambil  riba  tidak  dapat  berdiri
melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran tekanan penyakit gila.  keadaan  mereka  yang  demikian  itu,  adalah  disebabkan  mereka  Berkata
117
Pertanyaan  kedua  pada  variabel  perilaku  adalah  memilih pembiayaan  murabahah  di  Bank  Muamalat  dikarenakan  kredibilitas,
kepercayaan  dan  keamanan.  Dalam  pertanyaan  ini  responden menjawab  dengan  modus  kode  3,  berarti    jawaban  responden  netral
atau ragu-ragu atas pertanyaan tersebut
233
. Kunci  kesuksesan  suatu  bank  syariah  sangat  ditentukan  oleh
tingkat  kepercayaan  publik  terhadap  kekuatan  finansial  bank  yang bersangkutan, dan kepercayaan terhadap kesesuaian operasional bank
dengan  sistem  syariah  Islam.  Kepercayaan  ini  terutama  kepercayaan yang  diberikan  oleh  para  depositor  dan  investor,  dimana  keduanya
termasuk stakeholder utama sistem perbankan di dunia ini. Salah satu sumber  utama  untuk  meraih  kepercayaan  publik  adalah  tingkat
kualitas informasi yang diberikan kepada publik, dimana bank syariah harus mampu meyakinkan publik bahwa ia memiliki kemampuan dan
kapasitas  di  dalam mencapai  tujuan-tujuan finansial maupun tujuan- tujuan yang sesuai dengan syariat Islam
234
. Pertanyaan  ketiga  pada  variabel  perilaku  adalah  bandingkan
dengan  kredit  sistem  bunga  di  bank  konvensional,  apakah  pembiayaan murabahah  di  Bank  Muamalat  lebih  sesuai  untuk  anda.  Dalam
pertanyaan  ini  responden  menjawab  dengan  modus  kode  3,  berarti jawaban responden netral atau ragu-ragu atas pertanyaan tersebut
235
. Dengan  banyaknya  responden  yang  menjawab  dengan  angka  3
yaitu  ragu-ragu  atau  netral.  Maka  dapat  disimpulkan  bahwa  kesesuaian dalam  memilih  pembiayaan  murabahah  atau  kredit  sistem  bunga  adalah
tergantung  dari  nasabahnya  sendiri,  kebutuhannya  dalam  faktor-faktor lain yang mendukung.
berpendapat,  Sesungguhnya  jual  beli  itu  sama  dengan  riba,  padahal  Allah  Telah menghalalkan  jual  beli  dan  mengharamkan  riba.  orang-orang  yang  Telah  sampai
kepadanya  larangan  dari  Tuhannya,  lalu  terus  berhenti  dari  mengambil  riba,  Maka baginya  apa  yang  Telah  diambilnya  dahulu  sebelum  datang  larangan;  dan  urusannya
terserah kepada Allah. orang  yang  kembali mengambil riba, Maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.
233
Lihat, lampiran pada tabel Mean, Median, Mode modus faktor Perilaku, 162.
234
Lihat,  Abdul  Fossei,  Urgensi  Standarisasi  Akuntansi  Perbankan Syariah.2010.
http:www.facebook.comtopic.php?uid=104828002887494topic=146
235
Lihat,  lampiran  pada  tabel  Mean,  Median,  Mode  modus  faktor  Perilaku, 162.
118
Pertanyaan  empat,  pada  variabel  perilaku  adalah  Memilih pembiayaan  murabahah  karena  halal  dan  berbeda  secara  prinsip
dengankredit sistem bunga di bank konvensional. Responden kebanyakan menjawab dengan kode 4 atau setuju
236
. Bagaimana  hukum  praktek  akad  murabahah  dalam  persepektif
hukum Islam. Hasil kajian ini Murabah}ah adalah akad jual beli antara bank dan nasabah di mana bank membeli barang   yang  diperlukan  oleh
nasabah  dan  kemudian  menjualnya  kepada  nasabah  yang  bersangkutan sebesar harga perolehan ditambah dengan margin yang disepekati antara
bank  dan  nasabah.  Para  Ulama  berbeda  pendapat  tentang  hukum  akad seperti   ini.  Pendapat   yang   tidak   membolehkan  yaitu al-Malikiyah.
Pendapat  yang  membolehkan  adalah  pendapat  al-
Shafi„iyah,  al- Hanafiyah, dan al-Hanabilah, dengan syarat jika fase perjanjian itu tidak
mengikat  secara  hukum,  tetapi  jika  perjanjian  itu  mengikat  secara hukum, hukumnya haram.
Pendapat  yang  ketiga  adalah  pendapat  dari  Dewan  Syariah Nasional    dan    pendapat    hasil    Mutamar    al-Mas}raf    al-Islami    di
Dubai yaitu hukumnya boleh dan perjanjiannya mengikat secara hukum. Pendapat ini memang berdasar bahwa murabahah adalah akad yang baru
dan harus dicarikan jalan keluar hukumya secara ijtihad baru mengingat akad ini telah digunakan dan telah dibutuhkan oleh masyarakat dan demi
memenuhi  kebutuhan  fatwa  dalam  masalah  ini,  dan  dengan
menggunakan kaedah bahwa setiap mu„amalah pada dasarnya hukumnya adalah boleh, hingga ada nas} dari Shari„ yang melarangnya
237
. Pertanyaan  kelima  pada  variabel  perilaku  adalah  memilih
pembiayaan  murabahah  di  Bank  Muamalat  karena  ini  mencari  variasi lain  dari  pembiayaan  yang  telah  digunakan  sebelumnya.  Mayoritas
responden menjawab dengan kode 4 yang berarti setuju
238
. Dari  tipe  proses  pembelian  konsumen  terdapat  proses  limited
decision  makin  yaitu  konsumen  kadang-kadang  mengambil  keputusan walaupun  mereka  tidak  memiliki  keterlibatan  kepentingan  yang  tinggi,
mereka  hanya  memiliki  sedikit  pengalaman  masa  lalu  dari  produk
236
Lihat, lampiran pada tabel Mean, Median, Mode modus faktor Perilaku, 162.
237
Lihat, Sirajul Arifin,”Praktek Akad Murabahah Perbankan Syariah dalam Perspektif Hukum Islam” Tesis, IAIN Sunan Ampel, 2009 67.
238
Lihat,  lampiran  pada  tabel  Mean,  Median,  Mode  modus  faktor  Perilaku, 162.
119
tersebut. Konsumen
membeli barang
mencoba-coba untuk
membandingkan terhadap yang lainnya. Pencarian informasi dan evaluasi terhadap pilihan merek lebih terbatas dibanding pada proses pengambilan
keputusan  yang  komplek.  Pengambilan  keputusan  terbatas  juga  terjadi ketika  konsumen  mencari  variasi.  Keputusan  itu  tidak  direncanakan,
biasanya  dilakukan  seketika  berada  dalam  bank.  Keterlibatan kepentingan     yang  rendah,  konsumen  cenderung  akan berganti merek
apabila sudah mosan mencari variasi lain sebgai perilaku pencari variasi akan melakukan apabila resikonya minimal
239
. Pertanyaan  keenam  pada  variabel  perilaku  adalah  memilih
pembiayaan   murabahah   di Bank  Muamalat lebih menguntungkan dari pada  kredit  sistem  bunga  di  bank  konvensional.  Responden  dalam
menjawab  pertanyaan  ini  mayoritas  menjawab  dengan  kode  4  atau setuju
240
. Untuk  melihat  keuntungan  dalam  pembiayaan  murabahah  dapat
dilihat  dari  perbedaan  pembiayaan  murabahah  dan  kredit  sistem  bunga. Yaitu  di  pembiayaan  murabahah  penentuan  bagi  hasil  dibuat  sewaktu
perjanjian  berdasarkan  laba  rugi  objek  yang  dibiayai,  dihitung berdasarakan  jumlah  keuntungan  yang  diperoleh,  bila  terjadi  kerugian
akan  ditanggung  bersama  sesuai  dengan  porsi  modal,  jumlah  bagi  hasil meningkat  seiring  peningkatan  keuntungan  yang  diperoleh.  Sedangkan
pada  kredit  sistem  bunga  penentuan  bunga  dibuat  sewaktu  perjanjian tanpa  berdasarkan  orientasi  hasil  objek  yang  dibiayai,  dihitung
berdasakan  nilai  kredit  yang  diberikan,  pembayaran  bunga  tanpa mempertimbangkan  apakah  proyek  yang  dilaksanakan  untung  atau  rugi,
perolehan  bunga  yang  diterima  bank  bersifat  tetap,  meski  keuntungan berlipat ganda, sebagian besar agama mengharamkan sistem bunga
241
. Pertanyaan  ketujuh  pada  variabel  perilaku  adalah  pembiayaan
murabahah  di  Bank  Muamalat  sebagai  pesaing  baru  yang  berkembang dengan capat dari kredit sistem bunga di bank konvensional. Responden
mayoritas menjawab dengan kode 3 atau netral atau ragu-ragu
242
.
239
Lihat,  Philip  Kotler,  Marketing  Management:  Analysis,  Planning, Implementation, and Control 11
th
edition,  129.
240
Lihat, lampiran pada tabel Mean, Median, Mode modus faktor Perilaku, 162.
241
Hasil wawancara dengan staff pemasaran Bank Muamalat Indonesia cabang Pekanbaru
242
Lihat, lampiran pada tabel Mean, Median, Mode modus faktor Perilaku, 162.
120
Persaingan usaha antar bank yang semakin tajam dewasa ini telah mendorong  munculnya  berbagai  jenis  produk  dan  sistem  usaha  dalam
berbagai  keunggulan  yang  kompetitif.  Dalam  situasi  seperti  ini  bank konvensional  akan  menghadapi  persaingan  baru  dengan  pertumbuhan
lembaga keuangan dengan sistem syariah
243
. Sementara, yang berpendapat ragu-ragu cukup menempati jumlah
suara yang banyak pula. memandang prospek bank syari„ah yang kurang jelas. Alasan mereka bisa jadi karena dipengaruhi oleh, perjalanan    dan
pengalaman    yang    masih    tergolong    hijau.    Di  sisi  lain  bahwa keberadaan  bank  konvensional  telah  mengakar  di  tengah-tengah
masyarakat pada umumnya.
Pertanyaan  kedelapan  pada  variabel  perilaku  adalah  salah  satu motivasi  menggunakan  pembiayaan  murabahah  di  Bank  Muamalat
cabang  Pekanbaru  karena  tidak  menggunakan  sistem  bunga.  Mayoritas responden menjawab dengan kode 4 yang berarti setuju
244
. Perbedaan  pendapat  terhadap  bunga  bank  masih  terus  berlanjut
baik  dikalangan  ulama  maupun  masyarakat  Islam  di  Indonesia. Perdebatan  masih  terjadi  di  kalangan  ulama  dan  ahli  agama.  Sebagian
ulama  berkeyakinan  bahwa  bunga  bank  termasuk  dalam  kategori  riba sehingga  haram  hukumnya.  Sebagaian  lagi  berpendapat  bahwa  dalam
kondisi  terpaksa  dimana  belum  ada  lembaga  keuangan  alternatif  masih diperbolehkan,  namun  ada  juga  yang  berpendapat  selama  tidak
memberatkan,  dan  pada  sisi  lain  nilai  riil  uang  juga  mengalami penurunan  akibat  inflasi,  masih  diperbolehkan.  Jika  pada  tingkat  ulama
memiliki  perbedaam  pendapat,  maka  dikalangan  masyarakat  dapat dipastikan    juga  lebih  banyak  pendapat  terhadap  bunga  bank,
implementasinya  dalam  sistem  perbankan  konvensional  dan  juga pendapat  terhadap  sistem  perbankan  syariah  yang  menerapkan  sistem
bagi hasil
245
. Pertanyaan  kesembilan  pada  variabel  perilaku  adalah  memilih
pembiayaan   murabahah    di  Bank  Muamalat  ada  kejelasan akad atau transaksinya.  Kebanyakan  responden  menjawab  dengan  kode  4  yaitu
setuju akan pernyatanyaan tersebut
246
.
243
Lihat,  Chairuddin  Syah  Nasution,  Manajemen  Kredit  Syariah  Bank Muamalat,2003,  http:www.docstoc.comdocs17726639MANAJEMEN-KREDIT-
SYARIAH
244
Lihat, lampiran pada tabel Mean, Median, Mode modus faktor Perilaku, 162.
245
Lihat,  Kerjasama  Direktorat  Perbankan  Syariah-Bank  Indonesia  dengan Institut Pertanian Bogor, Potensi,Prefensi, dan Perilaku Masyarakat Terhadap Bank
Syariah,2000 http:www.bi.go.idNRrdonlyres0DF09BE2-9FDE-49F0-88AC-
248B7B0856DD13436ringaksan-eks-sumatrautara-pdf
121
Berbicara  mengenai  masalah  mu‟amalah,  Islam  sangat menekankan  pentingnya  peranan  akad  dalam  menentukan  sah  tidaknya
suatu  perjanjian  bisnis.  Yang  membedakan  ada  tidaknya  unsur  riba  dan gharar penipuan dalam sebuah transaksi adalah terletak pada akadnya.
Sebagai contoh adalah akad murabahah dan pinjaman bunga dalam bank konvensional.  Secara  hitungan  matematis,  boleh  jadi  keduanya  sama.
Misalnya,  seseorang  membutuhkan  sebuah  barang  dengan  harga  pokok Rp  1000.  Jika  ia  pergi  ke  bank  syariah  dan  setuju  untuk  mendapatkan
pembiayaan  dengan  pola  murabahah,  dengan  margin  profit  yang disepakatinya  10  ,  maka  secara  matematis,  kewajiban  orang  tersebut
adalah  sebesar  Rp  1100.  Jika  ia  memilih  bank  konvensional,  yang menawarkan  pinjaman  dengan  bunga  sebesar  10  ,  maka  kewajiban
yang harus ia penuhi  juga sebesar Rp 1100. Namun  demikian, transaksi yang  pertama  murabahah  adalah  halal,  sedangkan  yang  kedua  adalah
haram. Perbedaannya adalah terletak pada faktor akad
247
. Pertanyaan  kesepuluh  pada  variabel  perilaku  adalah  memilih
pembiayaan  murabahah  karena  aksestabilitas  mudah  dijangkau. Responden  menjawab  kebanyakan  setuju  yaitu  dengan  memilih  kode
4.
248
Aksestabilitas masyarakat Pekanbaru untuk mendapatkan pelayanan Bank Muamalat sangatlah mudah, karena Bank Muamalat yang berada di
Pekanbaru  sudah  mempunyai  4  cabang  pembantu  dan  akses  untuk  ke bankpun sangat mudah karena cabang-cabang tersebut berada di tengah-
tengah kota yang mempunyai akses untuk kendaraan umum dan pribadi. Sedangkan  untuk  akses  ATM  nya  Bank  Muamalat  sudah  bekerja  sama
dengan beberapa bank yang tergabung dalam pengelolaan ATM bersama. Jadi   nasbah  Bank Muamalat dapat dengan mudah memakai
ATM  dari  Bank  mana  saja,  asalkan  bank  tersebut  ada  berlogo  ATM bersama
249
. Pertanyaan  kesebelas  pada  variabel  perilaku  adalah  memilih
pembiayaan murabahah di  Bank  Muamalat  karena  keinginan  sendiri.
246
Lihat, lampiran pada tabel Mean, Median, Mode modus faktor Perilaku, 162.
247
Lihat, Adiwarman A.Karim, Bank Islam: Analisis fiqh dan Keuangan, 34
248
Lihat, lampiran pada tabel Mean, Median, Mode modus faktor Perilaku, 162.
249
Hasil wawancara dengan staff pemasaran Bank Muamalat Indonesia cabang Pekanbaru, pada tanggal 6 maret 2011.
122
Dalam pernyataan ini pun responden mayoritas menjawab dengan kode 4 atau jawaban setujunya
250
. Motivasi  dari  diri  sendiri  adalah  karakteristik  psikologis  yang
berada  dari  setiap  orang  yang  memandang  responnya  terhadap lingkungan  yang relative konsisten. Kepribadian  dapat  merupakan suatu
variabel  yang  sangat  berguna  dalam  menganalisa  perilaku  konsumen. Bila jenis- jenis kepribadian dapat diklasifikasikan dan memiliki korelas
yang kuat antara jenis-jenis kepribadian tersebut dengan berbagai pilihan produk atau merek
251
. Pertanyaan  kedua  belas  pada  variabel  perilaku  adalah  memilih
pembiayaan  murabahah  di  Bank  Muamalat  karena  dukungan  keluarga dan kerabat. Responden dalam menjawab pertanyaan ini mayoritas setuju
dalam pernyataan ini dengan kode 4
252
. Keluarga  merupakan  kelompok  rujukan  yang  utama  untuk
berbagai  sikap  dan  perilaku.  Gaya  pengambilan  keputusan  keluarga sering  dipatuhi  oleh  gaya  hidup,  peran,  dan  faktor-faktor  budayanya.
Keluarga  memiliki  struktur  sendiri,  seperti  juga  yang  terjadi  pada masyarakat,  di  mana  setiap  anggota  memainkan  perannya  masing-
masing.  Bagi  pemasar  adalah  penting  untuk  membedakan  peran  setiap anggota  keluarga  dalam  tujuan  untuk  mengoptimalkan  strategi
pemasaran
253
. Pertanyaan  ketiga  belas    pada  veriabel  perilaku  adalah  memilih
pembiayaan  murabahah  di  Bank  Muamalat  karena  di  dukung  oleh lingkungan kerja dan masyarakat. untuk nilai  yang sering muncul dalam
jawaban responden adalah angka 4 yang berarti “setuju”
254
.
250
Lihat,  lampiran  pada  tabel  Mean,  Median,  Mode  modus  faktor  Perilaku, 162.
251
Lihat,  Ikrama  Nailul  Sari,  “Faktor-Faktor  yang  Mempengaruhi  Nasabah Memilih  Bank  Muamalat  Cabang  Batam  Tahun  2009-
2010”,  Skripsi,  UII Yogakarta,2010, 20.
252
Lihat,  lampiran  pada  tabel  Mean,  Median,  Mode  modus  faktor  Perilaku, 162.
253
Lihat,  Ikrama  Nailul  Sari,  “Faktor-Faktor  yang  Mempengaruhi  Nasabah Memilih  Bank  Muamalat  Cabang  Batam  Tahun  2009-
2010”,  Skripsi,  UII Yogakarta,2010, 18.
254
Lihat,  lampiran  pada  tabel  Mean,  Median,  Mode  modus  faktor  Perilaku, 162.
123
Faktor  lingkungan  adalah  faktor  yang  paling  mempengaruhi seseorang   dalam  mengambil  keputusan.  Hal ini berkaitan erat dengan
apa  yang  akan  mereka  lakukan  selanjutnya.  Lingkungan  kerja  ataupun masyarakat  adalah  faktor  utama  seseorang  dalam  mengambil  keputusan
karena  di  masyarakat  seseorang  lebih  lama  berinteraksi  dalam  satu  hari dari pada dengan keluarganya sendiri.
Pertanyaan ke empat belas pada variabel perilaku adalah memilih margin  yang  tinggi  dan  hadiah  yang  menarik  menjadi  sugesti untuk
memilih  pembiayaan di  bank. Yang mendapat  kode 4 atau setuju dalam mayoritas jawaban responden
255
. Salah  satu  cara  yang  efektif  dan  sangat  mungkin  untuk
dilaksanakan  untuk  memasarkan  perbankan  syariah  adalah  dengan  cara viral marketing yang merupakan teknik pemasaran dengan menggunakan
jaringan  sosial  untuk  mencapai  suatu  tujuan  pemasaran  tertentu  yang dilakukan
melalui proses
komunikasi yang
secara berantai
memperbanyak  diri.  Dengan  cara  ini  perbankan  syaraih  tidak  akan mengeluarkan  biaya  yang  begitu  besar  untuk  mendapatkan  konsumen,
justru  konsumen  itu  sendiri  yang  akan  menjadi  tenaga  pemasar  bagi industri. Karena, mereka yang merasa terpuaskan oleh pelayanan, hadiah
yang  diberikan  oleh  perbankan  akan  mensugesti  orang  lain  agar merasakan  hal  yang  sama  dengan  mereka.  Viral  marketing  juga  sangat
dikatakan sebagai pemasaran dari mulut kemulut
256
. Pertanyaan  kelima  belas  pada  variabel  perilaku  adalah  memilih
pembiayaan  murabahah  di  Bank  Muamalat  dan  terus  tetap  sebagai nasabahnya  karena  faktor  kebiasaan  menggunakan  pembiayan  ini.
Responden dalam menjawab pertanyaan ini mayoritas menjawab dengan kode 4 atau setuju
257
. Faktor  kebiasaan  seseorang  dapat  menjadikan  seseorang  dalam
tahap  loyalitas  pada  sesuatu  dan  tentunya  menimbulkan  kepercayaan pada  sesuatu  tersebut,  yang  akan  membuat  orang  tersebut  hanya  akan
255
Lihat,  lampiran  pada  tabel  Mean,  Median,  Mode  modus  faktor  Perilaku, 162.
256
Lihat,  Haritsman  Hamman,  Viral  Marketing  Bank  Syariah  Jakarta,  PT. Raja Grafindo Persada, 2007, 58.
257
Lihat, lampiran pada tabel Mean, Median, Mode modus faktor Perilaku, 162.
124
memilih  dan  tidak  akan  tergoyahkan  pilihannya  pada  yang  lainnya walaupun dengan jenis yang sama
258
. Pertanyaan  keenam  belas  pada  variabel  perilaku  adalah  senang
merekomendasikan  hal  baru  pada  keluarga  dan  teman.  untuk  nilai  yang sering  muncul  dalam  jawaban  responden  adalah  angka  4  yang  berarti
“setuju”
259
. Seperti  telah  disebutkan  diatas  bahwa  viral  marketing  sangat
berpengaruh  pada  pemasaran  produk  di  suatu  perusahaan  karena memasarkannya   melalui  mulut  kemulut.  Hal  ini menjadi lebih efektif
karena  seseorang  yang  melakukan  viral  marketing  pada  keluarga  dan temannya  akan  dapat  secara  optimal  menggambarkan  apa  maksud  dari
perusahaan yang bersangkutan
260
. Pertanyaan  ke  tujuh  belas  pada  variabel  perilaku  adalah  merasa
tenang  untuk  menjadi  nasabah  pembiayaan  murabahah  jika  orang  lain telah  memberi  tahu  bahwa  pembiayaan  murabahah  terbukti  baik.
Kebanyakan  responden  menjawab  dengan  kode  3  atau  netral  atau  ragu- ragu
261
. Pengambilan  keputusan  karena  telah  menunjukkan  bukti  yang
real,  akan  membuat  seseorang  lebih  percaya  diri  untuk  menentukan pilihannya  .  ini  berkaitan  langsung  terhadap  perilaku  seseorang  dalam
bersikap  dan  mencerminkan  bagaimana  seseorang  dalam  menanggapi suatu masalah dalam kehidupannya
262
. Pertanyaan  kedelapan  belas  pada  variabel  perilaku  adalah  tetap
bersedia  menjadi  nasabah  pembiayaan  murabahah  dan  tidak  akan memilih pembiayaan lainnya. Ada kode 4 untuk modus dalam pertanyaan
ini. Yang berarti bahwa responden setuju akan pernyataan tersebut
263
. Loyalitas  dapat  dijelaskan  melalui  loyalitas  afektif  dan  konatif.
Kepuasan merupakan konsep kompleks dengan komponen afektif. Salah satu  manifestasi  yang  diharapkan  adalah  emosi  kepuasan,  komponen
yang  berdasarkan  perasaan  akan  mempunyai  pengaruh  kuat  terhadap hasil-hasil  yang  emosional  berdasarkan  perasaan.  Hubungan  antara
258
Lihat,  Stephen  P.  Robbins,  Organizational  Behavior,  9th  Edition,  New Jersey: Prentice-Hall International, 2001,287.
259
Lihat,  lampiran  pada  tabel  Mean,  Median,  Mode  modus  faktor  Perilaku, 162.
260
Lihat, Haritsman Hamman, Viral Marketing Bank Syariah, 59.
261
Lihat,  lampiran  pada  tabel  Mean,  Median,  Mode  modus  faktor  Perilaku, 162.
262
Lihat, Stephen P. Robbins, Organizational Behavior, 9th Edition,  123.
263
Lihat, lampiran pada tabel Mean, Median, Mode modus faktor Perilaku, 162.
125
nasabah  dan  pelayanan  yang  baik,  kepercayaan  ,  komitmen  agama  dan atribut   produk   yang  sifatnya  Islami membentuk hubungan emosional
dan ikatan-ikatan yang kuat. Semakin puas nasabah maka semakin loyal nasabah pada Bank Muamalat
264
. Pertanyaan  kesembilan  belas  pada  variabel  perilaku  adalah
memilih  pembiayaan  murabahah  karena  prosesnya  tidak  berbelit-belit. Dalam pernyataan ini pun responden mayoritas menjawab dengan kode 3
atau jawaban ragu-ragu ataupun netral
265
. Prinsipnya,  dalam  jual  beli,  pedagang  akan  mengambil  manfaat
berupa  margin  atau  keuntungan  yang  didapatkan  dari  selisih  harga  jual dan harga beli barang. Harga jual pasti diusahakan lebih tinggi dari harga
beli  agar  pedagang  dapat  hidup  dari  kegiatan  jual  beli.  Sebagaimana pedagang, Bank Syariah dalam kegiatan pembiayaan jual beli murabahah
juga menentukan margin yang wajar dari kegiatan jual beli, apalagi Bank Syariah  memberikan  kemudahan  kepada  nasabah  berupa  pelunasan
barang  secara  cicilan.  Bank  Syariah  bukanlah  lembaga  non  profit sehingga  tetap  membutuhkan  keuntungan  dari  usaha  jual  beli  yang
dilakukannya  untuk  membiayai  operasional  usaha.  Pertanyaannya  yang muncul  adalah  berapa  margin  yang  dianggap  wajar  oleh  kedua  pihak
bank  syariah  dan  nasabah  Apakah  mengacu  pada  suku  bunga pembiayaan bank konvensional.
Pembahasan  mengenai  hal  ini  akan  cukup  panjang  dan  menurut saya  lebih  bijaksana  jika  dibahas  secara  terpisah.  Skim  jual  beli
murabahah  ini  memiliki  perbedaan  signifikan  dengan  skim  kredit pembelian  barang  bank  konvensional.  Perbedaan  terbesar  adalah  pada
prinsip kepastian harga jual barang oleh bank harga perolehan nasabah. Harga perolehan nasabah tidak akan berubah selama proses pembiayaan
sehingga cicilan nasabah tidak akan terpengaruh oleh naik turunnya suku bunga  bank.  Kondisi  ini  sangat  terasa  menguntungkan  nasabah  bank
syariah terutama ketika masa krisis moneter di tahun 1997. Saat itu suku bunga  pada  bank  konvensional  melonjak  tinggi  karena  bank  umum
berusaha  menghindari  negative  spread  selisih  suku  bunga  pinjaman dengan suku bunga dana yang negatif akibat tingginya cost of fund dana
pada masa-masa minimnya likuiditas bank. Cicilan nasabah bank syariah
264
Lihat,  Veithzal  Rivai,  Arviyan  Arifin,  Islamic  Banking:  Sistem  Ekonomi Islam  Bukan  Hanya  Solusi  Menghadapi  Krisis  Namun  Solusi  dalam  Menghadapi
Berbagai Persoalan Perbankan dan Ekonomi global,  675.
265
Lihat,  lampiran  pada  tabel  Mean,  Median,  Mode  modus  faktor  Perilaku, 162.
126
tidak  terpengaruh  oleh    kondisi    ini,    kebalikannya    nasabah  bank konvensional  babak  belur  dengan  cicilan  yang  tiba-tiba  melonjak
tinggi
266
. Pertanyaan  kedua  puluh  pada  variabel  perilaku  adalah  adanya
rasa  puas  setelah  menggunakan  pembiayaan  murabahah  di  Bank Muamalat. Yang mendapat kode 4 atau setuju dalam mayoritas jawaban
responden
267
.  kepuasan  adalah  perasaan  senang  atau  kecewa  seseorang yang muncul setelah membandingkan antara kinerja hasil produk yang
dipikirkan  terhadap  kinerja  atau  hasil  yang  diharapkan.  Jika  kinerja berada  di  bawah  harapan,  pelanggan  tidak  puas.  Jika  kinerja  memenuhi
harapan,  pelanggan  merasa  puas.  Jika  kinerja  melebihi  harapan,  maka pelanggan  amat  puas  atau  amat  senang.  Dengan  memahami  tingkat
kepuasan  pelanggan  terhadap  pelayanan  yang  diberikan,  maka perusahaan  dapat  mengetahui  kesenjangan  antara  yang  dilakukan
perusahaan  dan  yang  pelanggan  butuhkan,  sehingga  perusahaan  dapat menentukan  langkah  yang  tepat  untuk  melakukan  perbaikan  di  masa
mendatang
268
.
3. Analisis Faktor Utama yang Mempengaruhi Perilaku Masyarakat terhadap Pembiyaan Murabahah