103
tetap saa kurang optimal. Karena tidak didukung oleh SDM atau aspek- aspek lainnya yang menyebabkan masyarakatpun begitu kurang
pengetahuannya terhadap Bank Muamalat.
Pertanyaan terakhir untuk variabel persepsi adalah Bank Muamalat mempunyai banyak kendala dalam mensosialisasikan
pembiayaan murabahah. Responden kebanyakan menjawab dengan kode 4 atau setuju
201
. Untuk memuluskan proses sosialisasi perbankan syariah di tanah
air perlu kiranya melakukan berbagai pendekatan yang bersifat sosio- kultural, sosio-politik dan akademis. Terhadap para kiyai atau ulama
yang masih meragukan hukum haramnya bunga bank perlu dilakukan pendekatan konstruktif untuk mencari titik temu kesamaan pandangan
dan status hukum. Pendekatan yang ditempuh tersebut tidak menghasilkan kesamaan pandangan, dan hal ini mungkin sekali terjadi,
maka agenda sosialisasi perbankan syariah tetap jalan dan jangan sampai pihak yang tidak sepakat lantas merendahkan upaya luhur ini dengan
su‟uddhon bahwa mereka ini tidak mengenal spirit islam atau mengecap mereka sebagai islam simbolis, Islam tekstualis atau Islam skriptualis dan
lain sebagainya
202
.
3. Analisis Faktor Utama yang Mempengaruhi Persepsi
Masyarakat terhadap Pembiyaan Murabahah
Untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat tentang faktor apa saja yang dominan mempengaruhi persepsi masyarakat maka akan
digunakan analisis faktor. Tujuannya adalah untuk mencari cara menyingkat informasi yang terdapat dalam beberapa variabel asal
menjadi serangkaian variabel yang lebih kecil faktor dengan meminimalkan kehilangan informasi
203
. Dengan menggunakan analisis faktor ini maka tabel yang pertama
muncul adalah KMO and Barlett‟s Test
204
pada tabel tersebut, terlihat
201
Lihat, tabel pada lampiranMean, Median, Mode modus faktor Persepsi , 153.
202
Lihat, Ikhwan Abidin Basri, Kendala Sosialisasi Perbankan Syariah di Indonesia,
2007. http:shariahlife.wordpress.com20070115kendala-sosialisasi-
perbankan-syariah-di-indonesia
203
Lihat, Sofyan Yamin, Heri Kurniawan, SPSS Compelete: Tek\nik Analisasi Statistik Terlengkap dengan Software SPSS, 179. Lihat juga, Hair, J.F, R.E. Anderson,
R.L. Tatham., dan W.C. Black., Multivariate Data Analysis With Readings, 4
th
Edition. Englewood Cliffs, NJ:Prentice Hall,1995.
204
Lihat, lampiran pada tabel KMO and Bartletts Test, 154.
104
angka KMOMeasure of Sampling Adequency MSA adalah 0.662. Oleh karena angka MSA di atas 0.5 maka kumpulan variabel faktor-faktor
tersebut dapat diproses lebih lanjut. Kesimpulan yang sama juga dapat dilihat pada angka
Barlett‟s Test of Spbericity yang ditampakkan dengan angka Chi Square sebesar 1244,200 dengan signifikansi 0,000.
Nilai Measure of Sampling Adequary MSA masing-masing faktor pada tabel tersebut, tidak ada faktor yang memperoleh nilai MSA
dibawah 0,5
205
. Oleh karena seluruh variabel faktor-faktor tidak ada yang memperoleh nilai 0,5, maka seluruh variabel layak untuk dianalisis
ke tahapan selanjutnya. Ketentuan tersebut didasarkan pada kriteria sebagai beriku:
a.
Jika probabilitas sig 0,05 maka variabel dapat dianalisis lebih lanjut
b. Jika probabilitas sig 0,05 maka variabel tidak dapat dianalisis
lebih lanjut. Ada 20 variabel yang dimasukkan dalam analisis faktor-faktor
yang mempengaruhi persepsi dalam penelitian ini. Dengan total varians masing-masing, maka total varians adalah 20x1=20. Varians faktor 1
tersebut adalah 9.95320 x 100 = 49.763, faktor 2 adalah 5.0262 x 100 = 25.128, faktor 3 adalah 1.24020 x 100 = 6.198, faktor 4
adalah 109220 x 100 = 5.458 dan selanjutnya sebagaimana bisa dilihat pada kolom of variance.
206
Total jumlah keseluruhan varians dari 4 faktor sebesar 86.547 yang mengandung arti bahwa dari seluruh
faktor yang nanti terbentuk, memberi penjelasan bahwa sebesar 86.547. nilai eigen value menunjukkan kepentingan relative masing-
masing faktor dalam menghitung varians ke empat variabel yang dianalisis
207
. Susunan eagen values selalu diurutkan dari yang paling besar
sampai yang paling kecil, dengan kriteria bahwa angka eigen values dibawah angka 1 tidak digunakan dalam menghitung faktor yang
terbentuk, yang mempunyai nilai eigen values di atas angka 1, sedangkan untuk faktor ke 5 angka eigen values sudah dibawah angka 1. Setelah
diketahui bahwa 4 faktor adalah jumlah yang paling optimal, maka tabel rotated component matrix menunjukkan distribusi ke 20 faktor variabel
tersebut pada 4 faktor yang terbentuk. Angka yang ada pada tabel
205
Lihat, lampiran pada tabel KMO and Bartletts Test, 154.
206
Lihat,lampiran pada tabel total Varience Explained,155.
207
Lihat, lampiran pada tabel total Varience Explained, 155.
105
tersebut adalah factor loading, atau besar korelasi antara suatu variabel dengan keempat faktor sebagaimana berikut:
Variabel faktor pembiayaan murabahah berlandaskan moral dan saling percaya, aksestabilitas pembiayaan murabahah cepat dan mudah,
pembiayaan murabahah popular di masyarakat, karyawannya sangat professional dan dapat dipercaya, biaya administrasinya murah, sikap
karywan ramah, simpati, dan murah senyum, sosialisasi dan promosi pembiayaan murabahah telah mencapai seluruh lapisan masyarakat,
promosi pembiayaan murabahah diketahui lewat hubungan personal dan kerabat, prospek perkembangan pembiayaan murabahah sangat baik,
informasi pembiayaan murabahah diketahui lewat media cetak dan televisi, karena ke sepuluh variabel tersebut mempunyai korelasi yang
kuat pada komponen faktor 1. Variabel pertama merupakan faktor pribadi, variabel ke dua merupakan faktor lingkungan, variabel ke tiga
sampai kesepuluh merupakan faktor obyek. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa faktor yang paling dominan mempengaruhi persepsi
masyarakat terhadap pembiayaan murabahah adalah sebagai berikut:
Pertama, faktor pembiayaan murabahah berlandaskan moral dan saling percaya menepati urutan pertama, meskipun bukan merupakan
faktor paling dominan pada komponen faktor pertama ini. jika peningkatan pelayanan tidak dilakukan secara terus menerus, maka bank
tersebut lambat laun akan
ditinggalkan oleh nasabahnya, Salah satu cara yang dilakukan bank untuk menarik untuk menjaga dan meningkatkan
kepercayaan masyarakat
adalah dengan
menyediakan dan
mengembangkan pelayanan keuangan yang inovatif, berkualitas dan melebihi harapan masyarakat yang dinamik dengan hasil terbaik.
Kemudian membina jejaring kerjasama saling menguntungkan yang dilandasi rasa saling percaya. Serta kepercayaan masyarakat sangat
bergantung dari kinerja karyawannya yang sangat ramah dalam melayani. Cepat tanggap dalam merespon yang memberikan kesan moral para
karyawan kepada nasabah sangat baik.
Kedua, faktor aksestabilitas pembiayaan murabahah cepat dan mudah, kemudahan masyarakat dalam mengakses pembiayaan
murabahah di bank syariah adalah salah satu faktor penting yang menjadikan nasabah memilih bank syariah. faktor loading yang
menunjukkan aksestabilitas masyarakat kebank syariah menunjukkan sangat besar dan berpengaruh besar pula terhadap persepsi masyarakat
208
.
208
Lihat, lampiran pada tabel factor Component 1, 158.
106
Akses ke Bank Muamalat Indonesia cabang Pekanbaru tergolong mudah dan cepat. Tidak hanya penempatan cabang-cabangnya di daerah-
daerah strategis, tapi juga transaksi keuangannya juga mempunyai akses yang mudah. Dimana kerjasama yang telah dilakukan oleh Bank
Muamalat Indonesia dengan bank-bank lainnya, ataupun instansi lainnya membuat transaksi keuangan sangat fleksibel seperti contohnya ATM
bersama.
Ketiga, faktor pembiayaan murabahah popular di masyarakat, kepopuleran pembiayaan murabahah dapat dilihat dari transaksi yang
sering dilakukan oleh masyarakat di Bank Muamalat Indonesia cabang Pekanbaru yang menyatakan bahwa akad yang paling sering digunakan
pada transaksi pembiayaan. Hal ini dapat dilihat pada data yang dikeluarkan oleh pihak bank yang menyatakan bahwa persentase
akad mudharabah
209
dalam pembiayaan hanya sebesar 19,9 dan akad musyarakah
210
dalam pembiayaan sebesar 11,4, berbeda dengan akad murabahah
211
yang persentasenya mencapai 61,7, data ini mengindikasi bahwa separuh lebih transaksi pembiayaan di Bank
Muamalat Indonesia menggunakan akad murabahah. Kepopuleran pembiayaan murabahah di mata masyarakat.
Dikarenakan pembiayaan murabahah sangat mirip dengan pembiayaan sistem bunga di bank konvensional, yang menjadikan masyarakat
mempunyai pilihan selain ke bank konvensional. Mereka dapat melakukan transaksi pembiayaan di Bank Muamalat apabila dengan
tingkat religiusitas nasabah yang mengerti bahwa bunga bank adalah haram.
Keempat, faktor karyawannya sangat profesional dan dapat dipercaya, Yang menjadikan persepsi masyarakat terhadap bank syariah
209
Mudharabah adalah akad kerja sama antara dua pihk utnuk suatu usaha, di mana pihak pertama Shahibul mal menyediakan seluruh modal, sedangkan pihak
kedua mudharib bertindak sebgai pengelola, dan keuntungan usahah di bgai antara mereka sesuai dengan kesepakatan diantara mereka yang bertransaksi, lihat, az-Zuhaily
Wahab, al-fiqh al-Islami Wa Adillatuhu Damaskus: Darul Fikr, 1997, 3924.
210
Musyarakah adalah akad kerja sama antara dua pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu, di mana masing-masing pihak memebrikan kontribusi dana dengan
ketentuan bahwa keuntungan dan resiko akan ditanggung bersama sesuai dengan kesepakatan. Lihat, az-Zuhaily Wahab, al-fiqh al-Islami Wa Adillatuhu Damaskus:
Darul Fikr, 1997, 3876.
211
Murabahah adalah akad jual beli barang dengan menciptakan suatu harga berdasarkan harga beli ditambah dengan keuntungan profit margin sesuai kesepakatan
antara kedua belah pihak yang bertransaksi. Lihat, az-Zuhaily Wahab, al-fiqh al- Islami Wa Adillatuhu Damaskus: Darul Fikr, 1997, 3765.
107
adalah bank yang sangat dapat dipercaya, berbeda dengan bank konvensional. Banyak dari internalnya sendiri membuat kecurangan yang
banyak merugikan masyarakat. Hal ini mengindikasikan bahwa kurangnya pengawasan dari BI sendiri sebagai badan pengawas
perbankan nasional. Sangat berbeda dengan bank syariah yang mempunyai badan sendiri yang ditunjuk langsung oleh BI yaitu DPS
212
. Ketidak percayaan masyarakat terhadap bank konvensional salah
satunya karena terjadinya krisis moneter dan perbankan yang menghantam Indonesia pada tahun 1998, yang ditandai dengan
dilikuidasinya 16 bank yang mengakibatkan menurunnya tingkat kepercayaan masyarakat pada sistem perbankan konvensional. Untuk
mengatasi krisis yang terjadi, pemerintah mengeluarkan jaminan atas seluruh kewajiban pemabayaran bank
213
. Serta menciptakan lingkungan kerja yang meningkatkan profesionalisme dan mendorong pembaharuan
organisasional dengan semangat kekeluargaan. Dan yang terpenting adalah membangun kepercayaan publik melalui perilaku etikal, peduli
dan hati-hati
Kelima, biaya administrasinya murah, salah satu yang mempengaruhi persepsi masyarakat terhadap bank syariah adalah biaya
administrasi yang murah. Ini disebabkan bank syariah tidak memungut biaya-biaya lain yang berkenaan dengan transaksi pembiayaan
murabahah
214
. Persepsi masyarakat terhadap biaya administrasinya murah adalah
sebagai daya tarik dari pihak Bank Muamalat Indonesia untuk bersaing mendapatkan nasabah pembiayaan dengan bank konvensional. Hal ini
juga dimaksudkan oleh Bank Muamalat Indonesia untuk menjadikan citra positif pada masyarakat, bahwa Bank Muamalat Indonesia tidak
menjadikan nasabah sebagai ladang pendapatan tapi sebagai mitra usaha yang sama-sama menguntungkan.
212
DPS Dewan Pengawas Syariah adalah badan yang ada di lembaga keuangan syariah dan bertugas mengawasi pelaksanaan keputusan DSN di lembaga
keuangan syariah tersebut.
213
Lihat, Keputusan Presiden Nomor 26 tahun 1998 tentang “Jaminan Terhadap Kewajiban Pembayaran Bank Umum” dan keputusan Presiden Nomor 193
tahun 1998 tentang “Jaminan Terhadap Kewajiban Pembayaran Bank Perkreditan Rakyat”.
214
Lihat, Abd. Adhim, “Studi Komparatif Akad Mudlarabah dan Murabahah Bank Islam dengan Pembiayaan Sistem Bunga Bank Konvensional dalam Perspektif ke-
Adil- an” Distertasi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,2008, 240.
108
Keenam, sikap karyawan ramah, simpati dan murah senyum, sikap ramah, simpatik dan murah senyum ini sudah menjadi pedoman
yang universal bagi seluruh staff dan karyawan bank syariah dimanapun. Etika seorang karyawan bank sebagai perusahaan jasa, apalagi Bank
Muamalat Indonesia yang berlandaskan syariah Islam sudah semestinya mencerminkan sikap yang ramah, simpati dan murah senyum. Ini juga
sejalan dengan hadis yang diriwayatkan oleh at-Turmizi, Rasululllah saw.
pernah bersabda, “senyum itu adalah sedekah”. Ketujuh, sosialisasi dan promosi pembiayaan murabahah telah
mencapai seluruh lapisan masyarakat, promosi
215
adalah aktivitas yang dilakukan bank syariah untuk mendapatkan konsumen, bukan hanya
untuk sekali datang, tetapi juga konsumen yang akan melakukan transaksi yang berulang-ulang. Tujuan promosi adalah meningkatkan
awareness
216
. Promosi adalah ujung tombak penjualan produk pembiayaan
murabahah di Bank Muamalat Indonesia. Dengan promsi yang gencar dan dengan cara-cara penyampaian yang inovatif untuk menarik
pelanggan. Hal ini akan menjadikan orang yang sebelumnya sangat antipati terhadap hal-hal baru dapat terbujuk dengan mudah dan menjadi
pelanggan yang setia.
Kedelapan, promosi pembiyaan murabahah diketahui lewat hubungan personal dan kerabat. Penyampaian sesuatu dengan cara
personal atau disampaikan langsung oleh orang terdekat akan membuat seseorang akan lebih cepat percaya akan hal yang akan disampaikan oleh
kerabat tersebut karena adanya hubungan emosional yang kuat. Dengan andanya hubungan emosional yang kuat, membuat orang yang akan
diajak untuk memilih pembiayaan murabahah lebih cepat mempercayai omongan mereka. Karena orang yang mengajak adalah orang yang telah
215
Promosi merupakan bentuk komunikasi yang dipergunakan oleh perusahan untuk memeberitahukan sesuatu dan memberitahukan tingkah laku membeli dari
pelanggan yang sudah ada dan pelanggan potensial. Komunikasi pemasaran harus dirancang untuk memberitahukan pelanggan mengenai manfaat dan nilai dari produk
atau jasa yang ditawarkan. Bentuk dasar dari komunikasi pemasaran, artinya unsure- unsur dari bauran promosi adalah periklanan, penjualan pribadi, publisitas, dan promosi
penjualan, lihat, Warren J. Keegan, Manajemen Pemasaran Global Jakarta: Prenhallindo, 1996, 139.
216
Awareness adalah pengetahuan yang dimiliki konsumen tentang keberadaan produk, biasanya dinyatakan dengan pertanyaan-pertanyaan seperti: saya pernah
mendengar, saya pernah melihatnya, atau saya pernah mencobanya, dan saya tahu apa gunanya. Lihat, Rhenald Kasali, Membidik pasar Indonesia, Jakarta: PT. Gramedia
Pustaka Utama, 1998, 378.
109
dikenal baik dan mereka langsung melihat dampaknya dengan cepat dalam penyampaian berita tersebut.
Kesembilan, prospek perkembangan pembiayaan murabahah sangat baik, perkembangan pembiayaan murabahah dari tahun ketahun
terus meningkat ini dibuktikan dengan laporan dari Bank Muamalat Indonesia cabang Pekanbaru yang menyatakan adanya peningkatan
nasabahah menggunakan pembiayaan ini setiap tahunnya. Pada tahun 2006 di Bank Muamalat Indonesia cabang Pekanbaru mempunyai
nasabah pembiayaan sebanyak 1050 orang dengan saldo keseluruhan berjumlah Rp. 162.318.405.224, tahun 2007 nasabah pembiayaan
sebanyak
1.619 dengan
saldo keseluruhan
berjumlah Rp.
283.903.103.290, tahun 2008 nasabah pembiayaan sebanyak 1.203 dengan saldo keseluruhan berjumlah Rp. 167.912.075.402, tahun 2009
nasabah pembiayaan sebanyak 1.015 dengan saldo keseluruhan berjumlah Rp. 124.235.847.815, dan untuk tahun 2010 nasabah
pembiayaan sebanyak 1.154 dengan saldo keseluruhan berjumlah Rp. 133.873.181.750
217
. Perkembangan pembiayaan murabahah di Bank Muamalat
Indonesia sudah tidak diragukan, apalagi dengan melihat data-data yang telah disajikan diatas. Perkembangan ini tidak lain adalah usaha pihak
bank yang ingin mengalihkan pandangan masyarakat, yang sebelumnya hanya tertuju pada pembiayaan sistem bunga di bank konvensional,
kepada pembiayaan murabahah yang bebas dari bunga bank. Prospek untuk lebih maju lagi masih terbuka lebar, apalagi didukung oleh
peraturan yang telah menjadi hukum positif di Indonesia, yang selama ini sangat membantu dalam mengembangkan produk pembiayaan Bank
Muamalat Indonesia. Tidak hanya peraturan dari pemerintah yang mendukung, tapi peraturan-peraturan yang telah ditetapkan oleh syariah
Islam lebih menjamin lagi karena prinsip bermuamalah itu hukumnya diperbolehkan dan tidak diharamkan segala sesuatunya kecuali ada nash-
nash yang melarangnya.
Kesepuluh, informasi pembiayaan murabahah diketahui lewat media cetak dan televisi, pada umumnya memanfaatkan media elektronik
sangat intensif untuk memperkenalkan produknya dan menarik perhatian dan membujuk masyarakat
218
.
217
Data nasabah pembiayaan dalam lima tahun terakhir di PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk. cabang Pekanbaru.
218
Iklan merupakan aspek pemasaran yang penting, sebab iklan menentukan hubungan antara produsen dan konsumen. Secara kongkret, iklan menentukan pola
hubungan penawaran dan permintaan antara produsen dan konsumen, yang pada
110
Pembiayaan murabahah di Bank Muamalat Indonesia promosinya sangat gencar. Ini terbukti banyaknya iklan-iklan yang dipasang oleh
pihak bank di media cetak untuk menarik perhatian masyarakat. Banyaknya respon positif yang diberikan masyarakat terhadap iklan-
iklan yang dilakukan pihak bank, membuat masyarakat banyak beralih ke pembiayaan murabahah di Bank Muamalat Indonesia dari pada ke
pembiayaan kredit sistem bunga di bank konvensional.
Untuk komponen faktor yang ke dua, ada lima variabel faktor yang dominan yaitu pembiayaan murabahah bersifat universal,
pembiayaan murabahah adil dalam melakukan transaksi, pelayanan cepat dan mudah, penampilan karyawan rapi dan sopan, informasi pembiayaan
murabahah diketahui langsung dari pihak bank. Dengan demikian ke lima variabel faktor memiliki pengaruh signifikan, terlihat dari nilai
faktor loading yang ada
219
. Pertama, pembiayaan murabahah bersifat universal, yang berarti
dalam persepsi masyarakat, bank syariah itu tidak hanya khusus bagi orang Islam saja, karena ditinjau dalam agama manapun bank syariah
lebih baik dari pada bank konvensional yang menggunakan sistem bunga. Dalam pandangan agama baik itu Yahudi, Nasrani apalagi Islam
menyatakan bahwa bunga bank tidaklah membawa faedah yang baik bagi seseorang, dan pandangan beberapa tokoh filsuf Yunani yang terkenal di
dunia juga menyatakan bunga bank itu tidak baik
220
.
gilirannya ikut pula menentukan harga barang yang dijual di dalam pasar. Ada pendapat yang mengatakan bahwa produksilah yang menciptakan permintaan, yang kemudian
dispuaskan. Dengan kata lain, bukan permintaan yang melahirkan produksi, malainkan sebaliknya, produksi yang melahirkan permintaan. Salah satu tokoh yang menyatakan
pendapat seperti ini adalah John K. Galbraith dalam bukunya The Afflueant Society. Dengan begitu, apa yang dianggap sebagai permintaan masyarakat sesungguhnya
disebabkan, ditimbulkan, dan diciptakan oleh adanya produksi. Permintaan muncul karena adanya produksi barang tertentu yang ditawarkan didalam pasar. Demi
menciptakan dan membangkitkan permintaan inilah iklan memainkan peran yang sangat penting dan strategis. persoalan moral dan etis yang timbul adalah dengan scenario ini
kebebasan individu dalam menentukan kebutuhannya dalam masyarakt modern sekarang ini hampir tidak ada sama sekali. Permintaan, atau bahkan permintaan yang
sudah dianggap sebagai kebutuhan, tidak timbul secara bebas, melainkan dipengaruhi dan dirangsang dari luar oleh pasar, oleh iklan. Dalam mekanisme semacam ini, iklan
tidak sejalan dengan konsep mengenai kebutuhan atau keinginan yang ditentukan bebas oleh konsumen sendiri, karena fungsi iklan disini adalah menciptakan permintaan atau
kebutuhan, termasuk kebutuhan yang sebelumnya tidak dirasakan. Lihat, A. Sony Keraf, Etika Bisnis Tuntutan dan Relevansinya, Yogyakarta: Kanisius, 1998, 215.
219
Lihat, lampiran pada tabel Factor Component 2, 158.
220
Lihat, Mohamad Hidayat, The Sharia Economic, 66-69.
111
Keuniversalan pembiayaan murabahah di Bank Muamalat Indonesia dapat dilihat oleh masyarakat dalam bentuk pemilihan nasabah
pembiayaan yang sesuai oleh pihak bank. Kesesuaian yang dimaksudkan tidak hanya berupa kesamaan prinsip ataupun beragama tapi juga
kesesuaian dalam bertransaksi pembiayaan murabahah.
Kedua, pembiayaan murabahah adil dalam melakukan transaksi, keadilan bank syariah diimplementasikan dalam bentuk berbagai
keuntungan dan kerugian profit and loss sharing. Bentuk inilah yang perlu diperkenalkan dan disosialisasikan kepada masyarakat, sehingga
mereka dapat memahami bahwa bentuk dan sistem demikian lebih baik dan lebih sesuai dengan salah satu bentuk jual beli.
Lawan dari keadilan adalah berlaku curang. Dalam agama manapun, perilaku tersebut tidak dibenarkan, tidak hanya dalam
berbisnis tapi juga dalam setiap interaksi masyarakat pada umumnya.sebagaimana dalam Al-
Qur‟an surat al-Muthaffifin ayat 1-3
221
. Ketiga, pelayanan cepat dan mudah. Persepsi yang tertanam
dibenak para masyarakat terhadap pembiayaan murabahah memiliki keunggulan dalam hal pelayanan dan nilai tambah. Menurut Muhammad
Syafi‟I Antonio
222
, dalam
konteks marketing
syariah, pelayanan
223
merupakan salah satu faktor penting. Baginya, servis harus dilakukan dengan penuh ketulusan dan keikhlasan. Dalam Islam,
tidaklah seorang merupakan salah satu faktor penting. Baginya, servis harus dilakukan dengan penuh ketulusan dan keikhlasan. Dalam Islam,
tidaklah seorang melakukan pelayanan kepada saudaranya pelanggan kecuali akan mendapatkan dua keuntungan, keuntungan komersial di
dunia dan keuntungan pahala di akhirat nanti. Karena, tidaklah seseorang mampu memenuhi kebutuhan orang lain atau meringankan kesulitannya
221
“Celakalah bagi orang-orang yang curang dalam menakar dan menimbang yaitu orang-orang yang apabila menerima takaran dari orang lain
mereka minta dicukupkan. Dan apabila mereka menakar atau menimbang untuk orang lain, mereka mengurangi” Q,S al-Muthaffifin:1-3
222
Muhammad Syafi‟I Antonio, tulisan pengantar dalam, Hermawan Kertajaya dan Muhammad Syakir Sula, Syariah Marketing Bandung: PT. Mizan Pustaka, 2006,
xix.
223
Dalam setiap usaha, variabel pelayanan Service penting karena pada dasarnya manusia selalu ingin diperhatikan dan dilayani, karena sudah merupakan sifat
alamiah nature dari manusia sejak kecil diperhatikan dan dilayani oleh keluarga. Begitu dewasa, terjun ke dalam lingkungan masyarkat yang lebih luas, rasa haus akan
kekeluargaanpun muncul sehingga mereka berusaha mencari tempat dimasyarakat yang memungkinkan mereka mengaktualisasikan diri mereka dengan nyaman dan damai.
Lihat, Hermawan Kertajaya dan Muhammad Syakir Sula, Syariah Marketing, Bandung: PT. Mizan Pustaka, 2006, 183.
112
kecuali dicatat sebagai ibadah. Untuk mencapai sasaran, servis harus dilakukan melalui suatu proses value enabler yang terus menerus.
Rasulullah saw mengatakan, khair al-umuri dawamuha wain qalla Sebaik-baik hal adalah kontinuitasnya sekalipun sedikit. Hanya dengan
kontinuitas atau keistiqamahanlah seseorang mampu mengukuhkan brand value indicator yang merupakan citra produk suatu usaha di pasar.
Keempat, penampilan karyawan rapi dan sopan, pelayanan yang simpatik, pakaian serta gaya bicara yang sopan dan perhatian terhadap
kebutuhan masyarakat akan informasi terhadap pembiayaan murabahah sangatlah menjadi ujung tombak dalam meningkatkan pelayanan yang
memuaskan. Dengan bekal tersebut, menjadi salah satu daya tarik untuk memuaskan, mengembangkan pembiayaan murabahah kedepannya dan
bank syariah pada umumnya.
Sudah dijelaskan diatas tadi bahwa seorang karyawan bank harus mempunyai etika yang baik, apa lagi seorang karyawan bank syariah
harus mempu mencerminkan syariah Islam. Dalam berpakaianpun seorang karyawan harus mencerminkan kesopanannya tidak hanya dari
pelayanan yang harus sopan. Pakaiannya pun sudah semestinya sesuai dengan syariah Islam.
Dan variabel faktor yang terakhir adalah informasi pembiayaan murabahah diketahui langsung dari pihak bank. Pendekatan untuk
menarik minat nasabah lewat penjualan pribadi
224
personal Selling, sangatlah jitu, karena salah satu cara menciptakan kepercayaan adalah
dengan promosi yang bersifat hubungan emosional. Program seperti ini pada dunia perbankan dilakukan oleh semua lapisan yang terlibat
didalamnya, baik sebagai karyawan sampai kepada pejabat bank, bahkan menjadikan masyarakat nantinya mempunyai tanggung jawab
secara moril untuk mengkampanyekan produk dan jasa perbankan syariah kepada orang lain.
Personal selling adalah salah satu usaha Bank Muamalat Indonesia dalam meningkatkan jumlah nasabah. Jika mengharapkan
pihak Bank Indonesia dalam membantu mensosialisasikan pembiayaann murabahah sangat tidak mungkin. Karena sedikitnya anggaran yang
dikeluarkan oleh pihak Bank Indonesia dalam mensosialisasikan perbankan syariah, apalagi harus memsosialisasikan salah satu produk
yang menjadi unggulan bank syariah tersebut. Banyaknya masyarakat
224
Personal selling adalah suatu kegiatan yang ditujukan untuk mencari pembeli, mempengaruhi dan memberi petunjuk agar pembeli dapat menyesuaikan
kebutuhannya drngan produksi yang ditawarkan serta mengadakan perjanjian mengenai harga yang menguntungkan bagi kedua belah pihak.
113
yang mengetahui langsung tentang pembiayaan murabahah dari bank syariah memberi dampak positif terhadap persepsi masyarakat pada
pembiayaann murabahah. Masyarakat dapat menanyakan langsung atau menyampaikan masalah-masalah terkait. yang ada dalam pembiayaan
murabahah
Faktor pembiayaan murabahah bebas dari praktek riba, inovasi dalam pembiayaan murabahah sejalan dengan kebutuhan masyarakat
225
. Dua variabel faktor ini adalah yang paling dominan pada komponen
faktor yang ke tiga. Pertama, variabel faktor pembiayaan murabahah bebas dari
praktek riba. Ini bisa dibuktikan dengan hadits-hadits Rasulullah saw yang menyatakan bahwa jual beli itu halal dan para ulama mazhab telah
sepakat bahwa membolehkan pembebanan biaya langsung yang harus dibayarkan kepada pihak ketiga. Keempat mazhab sepakat tidak
membolehkan pembebanan biaya langsung yang berkaitan dengan pekerjaan yang memang semestinya dilakukan penjual maupun biaya
langsung yang barkaitan dengan hal-hal yang berguna
226
. Dalam perhitungan pembiayaan murabahah di Bank Muamalat
Indonesia sangat menekankan pada transparansi akad yang menjadikan pembiayaan murabahah jauh dari praktek riba. Sangat berbeda sekali
dengan kredit sistem bunga di bank konvensional yang tidak transparan.
Variabel faktor yang terakhir adalah inovasi dalam pembiayaan murabahah sejalan dengan kebutuhan masyarakat. Inovasi dalam
pembiayaan murabahah dapat dilihat dari ada beberapa cabang pembiayaan murabahah di bank syariah. baik itu murni murabahah
ataupun yang berupa akad murabahah yang dilebarkan kearah akad yang lebih baik lagi, agar masyarakat dengan leluasa menggunakan
pembiayaan murabahah dalam transaksi yang lainnya.
Inovasi pembiayaan murabahah ini sudah sangat lazim dikenal kan di negara-negara lain. Salah satunyanya adalah murabahah
commodity, di Indonesia sendiri inovasi terhadap pembiayaan murabahah masih bisa dikontrol oleh pihak DPS jadi, asalkan akad itu
tidak melanggar hukum yang telah ditetapkan maka inovasi pembiayaan murabahah itu diperbolehkan pada Bank Muamalat Indonesia.
Faktor komponen yang ke empat ada tiga yaitu pembiayaan murabahah menekankan pola kemitraan, pembiayaan murabahah lebih
stabil berpeluang dan menjanjikan, karyawannya sangat professional dan
225
Lihat, lampiran pada tabel Factor Component 3, 159.
226
Lihat, Adiwarman A. Karim, Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan, 114.
114
dapat dipercaya. Dengan tiga variabel faktor yang paling dominan dan berpengaruh signifikan terhadap faktor komponen yang ke empat.
Pertama, variabel faktor pembiayaan murabahah menekankan pola kemitraan. Bank syariah disini memposisikan dirinya sebagai mitra
kerja atau usaha karena bank syariah mempunyai landasan moral yang lebih baik dari bank konvensional dalam memberikan pembiayaan pada
nasabah. Di bank syariah, ketika ada masalah yang terjadi pada pembayaran pembiayaan, mereka pertama sekali akan berpikiran positif
dahulu dan akan menawarkan win - win solution. Sebagaimana Muslim
meriwayatkan dari Abu Qatadah, Rasulullah swa bersabda, “Barang siapa yang senang untuk dibebaskan dari kesulitan kelak pada hari
kiamat. Hendaklah bersikap toleran kepada orang yang berutang kepadanya atau membebaskannya dari hutang
nya”
227
. Kedua, pembiayaan murabahah lebih stabil berpeluang dan
menjanjikan. kalau dilihat dari pengambilan keuntungan pembiayaan murabahah di bandingkan kredit sistem bunga, pembiayaan murabahah
lebih stabil karena persentase pengambilan keuntungannya berdasarkan keuntungan yang didapat oleh nasabah sendangkan pada kredit sistem
bunga persentase pengambilan keuntungan bungannya berdasarkan besarnya pinjaman nasabah.
Stabilnya pembiayaan murabahah di Bank Muamalat Indonesia dapat dilihat dari pengambilan keuntungan pihak bank dalam
bertransaksi ini, stabilnya pembiayaan murabahah sangat dirasakan masyarakat, karena mayoritas yang menggunakan pembiayaan
murabahah adalah dengan jenis pembiayaan produktif. Hal ini sangat mendukung masyarakat dalam menentukan pengelolaan usaha mereka.
Ketiga, Bank
Muamalat mempunyai
banyak kendala
mensosialisasikan pembiayaan murabahah, kendala-kendala yang dirasakan oleh pihak bank dalam mensosialisasikan pembiayaan murabah
adalah sosialisasi sistem syariah. karena banyak masyarakat yang belum paham benar dengan sistem syariah. mereka masih beranggapan bahwa
sistem syariah sama saja dengan sistem konvensional seperti disertasi yang telah dijadikan buku karangan Abdullah Saeed yang berjudul
“Islamic Banking and Interest “ dimana kesimpulan penelitiannya menyatakan bahwa yang membedakan Bank syariah dan Bank
Konvensional hanya pada label-label produknya saja.
227
Lihat, Imam Nawawi, Ringkasan Riyadhush Shalihin,Bandung: Irsyad Baitus Salam, 2006, 429.
115
Sumber daya manusia juga merupakan kendala yang patut diperhitungkan bagi pihak bank syariah karena selama ini belum
banyaknya SDM yang berkualitas atau paham betul dengan sistem syariah. Walaupun banyak sarjana-sarjana ekonomi Islam yang telah
diciptakan di Universitas terkemuka tapi mereka belum mempunyai skill yang tepat dalam mensosialisasikan sistem syariah ini.
Sarana dan prasarana yang menunjang juga menjadi kendala dalam mensosialisasikan pembiayaan murabahah, karena Bank Indonesia
sangat minim sekali memberikan bantuan dana untuk menunjang sarana dan prasarana yang di butuhkan oleh bank syariah.
C.
Perilaku Masyarakat terhadap Pembiayaan Murabahah
Dalam variabel perilaku akan dihitung seberapa besar perilaku masyarakat terhadap pembiayaan murabahah. Pertama sekali akan
dilakukan pengujian mean, median dan modus, setelah itu dilakukan uji validitas dan reliabilitas dan yang terakhir menggunakan analisis faktor,
agar diketahui faktor-faktor mana saja yang paling berpengaruh pada perilaku masyarakat terhadap pembiayaan murabahah di Bank Muamalat
Indonesia cabang Pekanbaru. 1.
Uji Validitas dan Reabilitas
Uji validitas dan reabilitas digunakan untuk mengetahui apakah pertanyaan yang diajukan valid dan realibel sehingga pertanyaan yang
diajukan nanti konsisten dan stabil dari waktu ke waktu. Hal ini dilakukan agar tidak terdapat pertanyaan yang sama ataupun kurang
dipahami oleh responden dari seluruh item pertanyaan yang diajukan. Sehingga butir-butir pertanyaan tersebut benar-benar bisa digunakan apa
yang diukur dan menunjukkan keandalan suatu alat ukur.
Suatu angket dikatakan valid sah jika pertanyaan pada suatu angket mampu mengungkapkan sesuatu yang diukur oleh angket
tersebut. Jika korelasi antara masing-masing indikator variabel terhadap total skor konstruk atau variabel menunjukkan hasil yang signifikan, dari
tabel validitas menyatakan indikator adalah valid
228
. Ini dibuktikan dengan perhitungan r tabel pada penelitian ini terdapat n = 92-2 =90,
dengan tingkat signifikan 5, maka akan didapat hasilnya 0,205
229
. Nilai r nilai cored item-total coralation untuk setiap item pertanyaan adalah
positif dan mempunyai nilai lebih besar dari r tabel 0.205, maka semua
228
Lihat, tabel pada lampiran Item-Total Statistics, 161.
229
Lihat, r tabel untuk melihat perbadingan pada uji validitas dan realibilitas pada lampiran, 152.
116
butir item pertanyaan tersebut valid untuk mengukur validitas faktor- faktor yang mempengaruhi perilaku dalam penelitian ini.
Sedangkan untuk mengukur reliabilitasnya menunjukkan Alpha yang bertanda positif sebesar 0,857
230
, dan lebih besar dari r tabel 0,205, maka semua item pertanyaan tersebut reliable untuk
mengukur faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku dalam penelitian ini.
2.
Analisis Mean, Median, Modus Mode
Hasil jawaban respon menunjukkan semua median menunjukkan kode 4 yang berarti setuju atau tidak setuju untuk pertanyaan terbalik.
Modus sendiri terdiri dari 16 yang mempunyai kode 4 yang berarti setuju dan 4 sisanya yang mempunyai kode 3 yang berarti netral atau ragu-ragu
ataupun tidak tahu. Sedangkan untuk nilai meannya ada 15 faktor yang mempunyai nilai rata-rata antara 3,5 sampai 4. Untuk nilai rata-rata 4
sampai 4,5 ada 5 faktor
231
. Hal ini mengindikasi bahwa mayoritas faktor- faktor yang disebutkan dalam penelitian ini mempunyai pengaruh
penting terhadap pembiayaan murabahah. Pertanyaan pertama pada variabel perilaku adalah Memilih
Pembiayaan Murabahah di Bank Muamalat karena agama melarang riba. Ada kode 4 untuk modus dalam pertanyaan ini. Yang berarti bahwa
responden setuju akan pernyataan tersebut.
Bank Muamalat Indonesia adalah bank syariah yang berlandaskan akan ajaran Islam yang berakar pada Al-
Qur‟an dan Hadist nabi. Seperti firman Allah swt dalam surah Al-Baqarah ayat 275 yang
menyatakan bahwa orang yang mengambil riba sama dengan orang yang kerasukan syetan
232
.
230
Lihat , lampiran tabel pada Reliability Statistics, 160.
231
Lihat, lampiran pada tabel Mean, Median, Mode modus faktor Perilaku, 162.
Artinya: Orang-orang yang makan mengambil riba tidak dapat berdiri
melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran tekanan penyakit gila. keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka Berkata
117
Pertanyaan kedua pada variabel perilaku adalah memilih pembiayaan murabahah di Bank Muamalat dikarenakan kredibilitas,
kepercayaan dan keamanan. Dalam pertanyaan ini responden menjawab dengan modus kode 3, berarti jawaban responden netral
atau ragu-ragu atas pertanyaan tersebut
233
. Kunci kesuksesan suatu bank syariah sangat ditentukan oleh
tingkat kepercayaan publik terhadap kekuatan finansial bank yang bersangkutan, dan kepercayaan terhadap kesesuaian operasional bank
dengan sistem syariah Islam. Kepercayaan ini terutama kepercayaan yang diberikan oleh para depositor dan investor, dimana keduanya
termasuk stakeholder utama sistem perbankan di dunia ini. Salah satu sumber utama untuk meraih kepercayaan publik adalah tingkat
kualitas informasi yang diberikan kepada publik, dimana bank syariah harus mampu meyakinkan publik bahwa ia memiliki kemampuan dan
kapasitas di dalam mencapai tujuan-tujuan finansial maupun tujuan- tujuan yang sesuai dengan syariat Islam
234
. Pertanyaan ketiga pada variabel perilaku adalah bandingkan
dengan kredit sistem bunga di bank konvensional, apakah pembiayaan murabahah di Bank Muamalat lebih sesuai untuk anda. Dalam
pertanyaan ini responden menjawab dengan modus kode 3, berarti jawaban responden netral atau ragu-ragu atas pertanyaan tersebut
235
. Dengan banyaknya responden yang menjawab dengan angka 3
yaitu ragu-ragu atau netral. Maka dapat disimpulkan bahwa kesesuaian dalam memilih pembiayaan murabahah atau kredit sistem bunga adalah
tergantung dari nasabahnya sendiri, kebutuhannya dalam faktor-faktor lain yang mendukung.
berpendapat, Sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah Telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. orang-orang yang Telah sampai
kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti dari mengambil riba, Maka baginya apa yang Telah diambilnya dahulu sebelum datang larangan; dan urusannya
terserah kepada Allah. orang yang kembali mengambil riba, Maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.
233
Lihat, lampiran pada tabel Mean, Median, Mode modus faktor Perilaku, 162.
234
Lihat, Abdul Fossei, Urgensi Standarisasi Akuntansi Perbankan Syariah.2010.
http:www.facebook.comtopic.php?uid=104828002887494topic=146
235
Lihat, lampiran pada tabel Mean, Median, Mode modus faktor Perilaku, 162.
118
Pertanyaan empat, pada variabel perilaku adalah Memilih pembiayaan murabahah karena halal dan berbeda secara prinsip
dengankredit sistem bunga di bank konvensional. Responden kebanyakan menjawab dengan kode 4 atau setuju
236
. Bagaimana hukum praktek akad murabahah dalam persepektif
hukum Islam. Hasil kajian ini Murabah}ah adalah akad jual beli antara bank dan nasabah di mana bank membeli barang yang diperlukan oleh
nasabah dan kemudian menjualnya kepada nasabah yang bersangkutan sebesar harga perolehan ditambah dengan margin yang disepekati antara
bank dan nasabah. Para Ulama berbeda pendapat tentang hukum akad seperti ini. Pendapat yang tidak membolehkan yaitu al-Malikiyah.
Pendapat yang membolehkan adalah pendapat al-
Shafi„iyah, al- Hanafiyah, dan al-Hanabilah, dengan syarat jika fase perjanjian itu tidak
mengikat secara hukum, tetapi jika perjanjian itu mengikat secara hukum, hukumnya haram.
Pendapat yang ketiga adalah pendapat dari Dewan Syariah Nasional dan pendapat hasil Mutamar al-Mas}raf al-Islami di
Dubai yaitu hukumnya boleh dan perjanjiannya mengikat secara hukum. Pendapat ini memang berdasar bahwa murabahah adalah akad yang baru
dan harus dicarikan jalan keluar hukumya secara ijtihad baru mengingat akad ini telah digunakan dan telah dibutuhkan oleh masyarakat dan demi
memenuhi kebutuhan fatwa dalam masalah ini, dan dengan
menggunakan kaedah bahwa setiap mu„amalah pada dasarnya hukumnya adalah boleh, hingga ada nas} dari Shari„ yang melarangnya
237
. Pertanyaan kelima pada variabel perilaku adalah memilih
pembiayaan murabahah di Bank Muamalat karena ini mencari variasi lain dari pembiayaan yang telah digunakan sebelumnya. Mayoritas
responden menjawab dengan kode 4 yang berarti setuju
238
. Dari tipe proses pembelian konsumen terdapat proses limited
decision makin yaitu konsumen kadang-kadang mengambil keputusan walaupun mereka tidak memiliki keterlibatan kepentingan yang tinggi,
mereka hanya memiliki sedikit pengalaman masa lalu dari produk
236
Lihat, lampiran pada tabel Mean, Median, Mode modus faktor Perilaku, 162.
237
Lihat, Sirajul Arifin,”Praktek Akad Murabahah Perbankan Syariah dalam Perspektif Hukum Islam” Tesis, IAIN Sunan Ampel, 2009 67.
238
Lihat, lampiran pada tabel Mean, Median, Mode modus faktor Perilaku, 162.
119
tersebut. Konsumen
membeli barang
mencoba-coba untuk
membandingkan terhadap yang lainnya. Pencarian informasi dan evaluasi terhadap pilihan merek lebih terbatas dibanding pada proses pengambilan
keputusan yang komplek. Pengambilan keputusan terbatas juga terjadi ketika konsumen mencari variasi. Keputusan itu tidak direncanakan,
biasanya dilakukan seketika berada dalam bank. Keterlibatan kepentingan yang rendah, konsumen cenderung akan berganti merek
apabila sudah mosan mencari variasi lain sebgai perilaku pencari variasi akan melakukan apabila resikonya minimal
239
. Pertanyaan keenam pada variabel perilaku adalah memilih
pembiayaan murabahah di Bank Muamalat lebih menguntungkan dari pada kredit sistem bunga di bank konvensional. Responden dalam
menjawab pertanyaan ini mayoritas menjawab dengan kode 4 atau setuju
240
. Untuk melihat keuntungan dalam pembiayaan murabahah dapat
dilihat dari perbedaan pembiayaan murabahah dan kredit sistem bunga. Yaitu di pembiayaan murabahah penentuan bagi hasil dibuat sewaktu
perjanjian berdasarkan laba rugi objek yang dibiayai, dihitung berdasarakan jumlah keuntungan yang diperoleh, bila terjadi kerugian
akan ditanggung bersama sesuai dengan porsi modal, jumlah bagi hasil meningkat seiring peningkatan keuntungan yang diperoleh. Sedangkan
pada kredit sistem bunga penentuan bunga dibuat sewaktu perjanjian tanpa berdasarkan orientasi hasil objek yang dibiayai, dihitung
berdasakan nilai kredit yang diberikan, pembayaran bunga tanpa mempertimbangkan apakah proyek yang dilaksanakan untung atau rugi,
perolehan bunga yang diterima bank bersifat tetap, meski keuntungan berlipat ganda, sebagian besar agama mengharamkan sistem bunga
241
. Pertanyaan ketujuh pada variabel perilaku adalah pembiayaan
murabahah di Bank Muamalat sebagai pesaing baru yang berkembang dengan capat dari kredit sistem bunga di bank konvensional. Responden
mayoritas menjawab dengan kode 3 atau netral atau ragu-ragu
242
.
239
Lihat, Philip Kotler, Marketing Management: Analysis, Planning, Implementation, and Control 11
th
edition, 129.
240
Lihat, lampiran pada tabel Mean, Median, Mode modus faktor Perilaku, 162.
241
Hasil wawancara dengan staff pemasaran Bank Muamalat Indonesia cabang Pekanbaru
242
Lihat, lampiran pada tabel Mean, Median, Mode modus faktor Perilaku, 162.
120
Persaingan usaha antar bank yang semakin tajam dewasa ini telah mendorong munculnya berbagai jenis produk dan sistem usaha dalam
berbagai keunggulan yang kompetitif. Dalam situasi seperti ini bank konvensional akan menghadapi persaingan baru dengan pertumbuhan
lembaga keuangan dengan sistem syariah
243
. Sementara, yang berpendapat ragu-ragu cukup menempati jumlah
suara yang banyak pula. memandang prospek bank syari„ah yang kurang jelas. Alasan mereka bisa jadi karena dipengaruhi oleh, perjalanan dan
pengalaman yang masih tergolong hijau. Di sisi lain bahwa keberadaan bank konvensional telah mengakar di tengah-tengah
masyarakat pada umumnya.
Pertanyaan kedelapan pada variabel perilaku adalah salah satu motivasi menggunakan pembiayaan murabahah di Bank Muamalat
cabang Pekanbaru karena tidak menggunakan sistem bunga. Mayoritas responden menjawab dengan kode 4 yang berarti setuju
244
. Perbedaan pendapat terhadap bunga bank masih terus berlanjut
baik dikalangan ulama maupun masyarakat Islam di Indonesia. Perdebatan masih terjadi di kalangan ulama dan ahli agama. Sebagian
ulama berkeyakinan bahwa bunga bank termasuk dalam kategori riba sehingga haram hukumnya. Sebagaian lagi berpendapat bahwa dalam
kondisi terpaksa dimana belum ada lembaga keuangan alternatif masih diperbolehkan, namun ada juga yang berpendapat selama tidak
memberatkan, dan pada sisi lain nilai riil uang juga mengalami penurunan akibat inflasi, masih diperbolehkan. Jika pada tingkat ulama
memiliki perbedaam pendapat, maka dikalangan masyarakat dapat dipastikan juga lebih banyak pendapat terhadap bunga bank,
implementasinya dalam sistem perbankan konvensional dan juga pendapat terhadap sistem perbankan syariah yang menerapkan sistem
bagi hasil
245
. Pertanyaan kesembilan pada variabel perilaku adalah memilih
pembiayaan murabahah di Bank Muamalat ada kejelasan akad atau transaksinya. Kebanyakan responden menjawab dengan kode 4 yaitu
setuju akan pernyatanyaan tersebut
246
.
243
Lihat, Chairuddin Syah Nasution, Manajemen Kredit Syariah Bank Muamalat,2003, http:www.docstoc.comdocs17726639MANAJEMEN-KREDIT-
SYARIAH
244
Lihat, lampiran pada tabel Mean, Median, Mode modus faktor Perilaku, 162.
245
Lihat, Kerjasama Direktorat Perbankan Syariah-Bank Indonesia dengan Institut Pertanian Bogor, Potensi,Prefensi, dan Perilaku Masyarakat Terhadap Bank
Syariah,2000 http:www.bi.go.idNRrdonlyres0DF09BE2-9FDE-49F0-88AC-
248B7B0856DD13436ringaksan-eks-sumatrautara-pdf
121
Berbicara mengenai masalah mu‟amalah, Islam sangat menekankan pentingnya peranan akad dalam menentukan sah tidaknya
suatu perjanjian bisnis. Yang membedakan ada tidaknya unsur riba dan gharar penipuan dalam sebuah transaksi adalah terletak pada akadnya.
Sebagai contoh adalah akad murabahah dan pinjaman bunga dalam bank konvensional. Secara hitungan matematis, boleh jadi keduanya sama.
Misalnya, seseorang membutuhkan sebuah barang dengan harga pokok Rp 1000. Jika ia pergi ke bank syariah dan setuju untuk mendapatkan
pembiayaan dengan pola murabahah, dengan margin profit yang disepakatinya 10 , maka secara matematis, kewajiban orang tersebut
adalah sebesar Rp 1100. Jika ia memilih bank konvensional, yang menawarkan pinjaman dengan bunga sebesar 10 , maka kewajiban
yang harus ia penuhi juga sebesar Rp 1100. Namun demikian, transaksi yang pertama murabahah adalah halal, sedangkan yang kedua adalah
haram. Perbedaannya adalah terletak pada faktor akad
247
. Pertanyaan kesepuluh pada variabel perilaku adalah memilih
pembiayaan murabahah karena aksestabilitas mudah dijangkau. Responden menjawab kebanyakan setuju yaitu dengan memilih kode
4.
248
Aksestabilitas masyarakat Pekanbaru untuk mendapatkan pelayanan Bank Muamalat sangatlah mudah, karena Bank Muamalat yang berada di
Pekanbaru sudah mempunyai 4 cabang pembantu dan akses untuk ke bankpun sangat mudah karena cabang-cabang tersebut berada di tengah-
tengah kota yang mempunyai akses untuk kendaraan umum dan pribadi. Sedangkan untuk akses ATM nya Bank Muamalat sudah bekerja sama
dengan beberapa bank yang tergabung dalam pengelolaan ATM bersama. Jadi nasbah Bank Muamalat dapat dengan mudah memakai
ATM dari Bank mana saja, asalkan bank tersebut ada berlogo ATM bersama
249
. Pertanyaan kesebelas pada variabel perilaku adalah memilih
pembiayaan murabahah di Bank Muamalat karena keinginan sendiri.
246
Lihat, lampiran pada tabel Mean, Median, Mode modus faktor Perilaku, 162.
247
Lihat, Adiwarman A.Karim, Bank Islam: Analisis fiqh dan Keuangan, 34
248
Lihat, lampiran pada tabel Mean, Median, Mode modus faktor Perilaku, 162.
249
Hasil wawancara dengan staff pemasaran Bank Muamalat Indonesia cabang Pekanbaru, pada tanggal 6 maret 2011.
122
Dalam pernyataan ini pun responden mayoritas menjawab dengan kode 4 atau jawaban setujunya
250
. Motivasi dari diri sendiri adalah karakteristik psikologis yang
berada dari setiap orang yang memandang responnya terhadap lingkungan yang relative konsisten. Kepribadian dapat merupakan suatu
variabel yang sangat berguna dalam menganalisa perilaku konsumen. Bila jenis- jenis kepribadian dapat diklasifikasikan dan memiliki korelas
yang kuat antara jenis-jenis kepribadian tersebut dengan berbagai pilihan produk atau merek
251
. Pertanyaan kedua belas pada variabel perilaku adalah memilih
pembiayaan murabahah di Bank Muamalat karena dukungan keluarga dan kerabat. Responden dalam menjawab pertanyaan ini mayoritas setuju
dalam pernyataan ini dengan kode 4
252
. Keluarga merupakan kelompok rujukan yang utama untuk
berbagai sikap dan perilaku. Gaya pengambilan keputusan keluarga sering dipatuhi oleh gaya hidup, peran, dan faktor-faktor budayanya.
Keluarga memiliki struktur sendiri, seperti juga yang terjadi pada masyarakat, di mana setiap anggota memainkan perannya masing-
masing. Bagi pemasar adalah penting untuk membedakan peran setiap anggota keluarga dalam tujuan untuk mengoptimalkan strategi
pemasaran
253
. Pertanyaan ketiga belas pada veriabel perilaku adalah memilih
pembiayaan murabahah di Bank Muamalat karena di dukung oleh lingkungan kerja dan masyarakat. untuk nilai yang sering muncul dalam
jawaban responden adalah angka 4 yang berarti “setuju”
254
.
250
Lihat, lampiran pada tabel Mean, Median, Mode modus faktor Perilaku, 162.
251
Lihat, Ikrama Nailul Sari, “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Nasabah Memilih Bank Muamalat Cabang Batam Tahun 2009-
2010”, Skripsi, UII Yogakarta,2010, 20.
252
Lihat, lampiran pada tabel Mean, Median, Mode modus faktor Perilaku, 162.
253
Lihat, Ikrama Nailul Sari, “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Nasabah Memilih Bank Muamalat Cabang Batam Tahun 2009-
2010”, Skripsi, UII Yogakarta,2010, 18.
254
Lihat, lampiran pada tabel Mean, Median, Mode modus faktor Perilaku, 162.
123
Faktor lingkungan adalah faktor yang paling mempengaruhi seseorang dalam mengambil keputusan. Hal ini berkaitan erat dengan
apa yang akan mereka lakukan selanjutnya. Lingkungan kerja ataupun masyarakat adalah faktor utama seseorang dalam mengambil keputusan
karena di masyarakat seseorang lebih lama berinteraksi dalam satu hari dari pada dengan keluarganya sendiri.
Pertanyaan ke empat belas pada variabel perilaku adalah memilih margin yang tinggi dan hadiah yang menarik menjadi sugesti untuk
memilih pembiayaan di bank. Yang mendapat kode 4 atau setuju dalam mayoritas jawaban responden
255
. Salah satu cara yang efektif dan sangat mungkin untuk
dilaksanakan untuk memasarkan perbankan syariah adalah dengan cara viral marketing yang merupakan teknik pemasaran dengan menggunakan
jaringan sosial untuk mencapai suatu tujuan pemasaran tertentu yang dilakukan
melalui proses
komunikasi yang
secara berantai
memperbanyak diri. Dengan cara ini perbankan syaraih tidak akan mengeluarkan biaya yang begitu besar untuk mendapatkan konsumen,
justru konsumen itu sendiri yang akan menjadi tenaga pemasar bagi industri. Karena, mereka yang merasa terpuaskan oleh pelayanan, hadiah
yang diberikan oleh perbankan akan mensugesti orang lain agar merasakan hal yang sama dengan mereka. Viral marketing juga sangat
dikatakan sebagai pemasaran dari mulut kemulut
256
. Pertanyaan kelima belas pada variabel perilaku adalah memilih
pembiayaan murabahah di Bank Muamalat dan terus tetap sebagai nasabahnya karena faktor kebiasaan menggunakan pembiayan ini.
Responden dalam menjawab pertanyaan ini mayoritas menjawab dengan kode 4 atau setuju
257
. Faktor kebiasaan seseorang dapat menjadikan seseorang dalam
tahap loyalitas pada sesuatu dan tentunya menimbulkan kepercayaan pada sesuatu tersebut, yang akan membuat orang tersebut hanya akan
255
Lihat, lampiran pada tabel Mean, Median, Mode modus faktor Perilaku, 162.
256
Lihat, Haritsman Hamman, Viral Marketing Bank Syariah Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada, 2007, 58.
257
Lihat, lampiran pada tabel Mean, Median, Mode modus faktor Perilaku, 162.
124
memilih dan tidak akan tergoyahkan pilihannya pada yang lainnya walaupun dengan jenis yang sama
258
. Pertanyaan keenam belas pada variabel perilaku adalah senang
merekomendasikan hal baru pada keluarga dan teman. untuk nilai yang sering muncul dalam jawaban responden adalah angka 4 yang berarti
“setuju”
259
. Seperti telah disebutkan diatas bahwa viral marketing sangat
berpengaruh pada pemasaran produk di suatu perusahaan karena memasarkannya melalui mulut kemulut. Hal ini menjadi lebih efektif
karena seseorang yang melakukan viral marketing pada keluarga dan temannya akan dapat secara optimal menggambarkan apa maksud dari
perusahaan yang bersangkutan
260
. Pertanyaan ke tujuh belas pada variabel perilaku adalah merasa
tenang untuk menjadi nasabah pembiayaan murabahah jika orang lain telah memberi tahu bahwa pembiayaan murabahah terbukti baik.
Kebanyakan responden menjawab dengan kode 3 atau netral atau ragu- ragu
261
. Pengambilan keputusan karena telah menunjukkan bukti yang
real, akan membuat seseorang lebih percaya diri untuk menentukan pilihannya . ini berkaitan langsung terhadap perilaku seseorang dalam
bersikap dan mencerminkan bagaimana seseorang dalam menanggapi suatu masalah dalam kehidupannya
262
. Pertanyaan kedelapan belas pada variabel perilaku adalah tetap
bersedia menjadi nasabah pembiayaan murabahah dan tidak akan memilih pembiayaan lainnya. Ada kode 4 untuk modus dalam pertanyaan
ini. Yang berarti bahwa responden setuju akan pernyataan tersebut
263
. Loyalitas dapat dijelaskan melalui loyalitas afektif dan konatif.
Kepuasan merupakan konsep kompleks dengan komponen afektif. Salah satu manifestasi yang diharapkan adalah emosi kepuasan, komponen
yang berdasarkan perasaan akan mempunyai pengaruh kuat terhadap hasil-hasil yang emosional berdasarkan perasaan. Hubungan antara
258
Lihat, Stephen P. Robbins, Organizational Behavior, 9th Edition, New Jersey: Prentice-Hall International, 2001,287.
259
Lihat, lampiran pada tabel Mean, Median, Mode modus faktor Perilaku, 162.
260
Lihat, Haritsman Hamman, Viral Marketing Bank Syariah, 59.
261
Lihat, lampiran pada tabel Mean, Median, Mode modus faktor Perilaku, 162.
262
Lihat, Stephen P. Robbins, Organizational Behavior, 9th Edition, 123.
263
Lihat, lampiran pada tabel Mean, Median, Mode modus faktor Perilaku, 162.
125
nasabah dan pelayanan yang baik, kepercayaan , komitmen agama dan atribut produk yang sifatnya Islami membentuk hubungan emosional
dan ikatan-ikatan yang kuat. Semakin puas nasabah maka semakin loyal nasabah pada Bank Muamalat
264
. Pertanyaan kesembilan belas pada variabel perilaku adalah
memilih pembiayaan murabahah karena prosesnya tidak berbelit-belit. Dalam pernyataan ini pun responden mayoritas menjawab dengan kode 3
atau jawaban ragu-ragu ataupun netral
265
. Prinsipnya, dalam jual beli, pedagang akan mengambil manfaat
berupa margin atau keuntungan yang didapatkan dari selisih harga jual dan harga beli barang. Harga jual pasti diusahakan lebih tinggi dari harga
beli agar pedagang dapat hidup dari kegiatan jual beli. Sebagaimana pedagang, Bank Syariah dalam kegiatan pembiayaan jual beli murabahah
juga menentukan margin yang wajar dari kegiatan jual beli, apalagi Bank Syariah memberikan kemudahan kepada nasabah berupa pelunasan
barang secara cicilan. Bank Syariah bukanlah lembaga non profit sehingga tetap membutuhkan keuntungan dari usaha jual beli yang
dilakukannya untuk membiayai operasional usaha. Pertanyaannya yang muncul adalah berapa margin yang dianggap wajar oleh kedua pihak
bank syariah dan nasabah Apakah mengacu pada suku bunga pembiayaan bank konvensional.
Pembahasan mengenai hal ini akan cukup panjang dan menurut saya lebih bijaksana jika dibahas secara terpisah. Skim jual beli
murabahah ini memiliki perbedaan signifikan dengan skim kredit pembelian barang bank konvensional. Perbedaan terbesar adalah pada
prinsip kepastian harga jual barang oleh bank harga perolehan nasabah. Harga perolehan nasabah tidak akan berubah selama proses pembiayaan
sehingga cicilan nasabah tidak akan terpengaruh oleh naik turunnya suku bunga bank. Kondisi ini sangat terasa menguntungkan nasabah bank
syariah terutama ketika masa krisis moneter di tahun 1997. Saat itu suku bunga pada bank konvensional melonjak tinggi karena bank umum
berusaha menghindari negative spread selisih suku bunga pinjaman dengan suku bunga dana yang negatif akibat tingginya cost of fund dana
pada masa-masa minimnya likuiditas bank. Cicilan nasabah bank syariah
264
Lihat, Veithzal Rivai, Arviyan Arifin, Islamic Banking: Sistem Ekonomi Islam Bukan Hanya Solusi Menghadapi Krisis Namun Solusi dalam Menghadapi
Berbagai Persoalan Perbankan dan Ekonomi global, 675.
265
Lihat, lampiran pada tabel Mean, Median, Mode modus faktor Perilaku, 162.
126
tidak terpengaruh oleh kondisi ini, kebalikannya nasabah bank konvensional babak belur dengan cicilan yang tiba-tiba melonjak
tinggi
266
. Pertanyaan kedua puluh pada variabel perilaku adalah adanya
rasa puas setelah menggunakan pembiayaan murabahah di Bank Muamalat. Yang mendapat kode 4 atau setuju dalam mayoritas jawaban
responden
267
. kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan antara kinerja hasil produk yang
dipikirkan terhadap kinerja atau hasil yang diharapkan. Jika kinerja berada di bawah harapan, pelanggan tidak puas. Jika kinerja memenuhi
harapan, pelanggan merasa puas. Jika kinerja melebihi harapan, maka pelanggan amat puas atau amat senang. Dengan memahami tingkat
kepuasan pelanggan terhadap pelayanan yang diberikan, maka perusahaan dapat mengetahui kesenjangan antara yang dilakukan
perusahaan dan yang pelanggan butuhkan, sehingga perusahaan dapat menentukan langkah yang tepat untuk melakukan perbaikan di masa
mendatang
268
.
3. Analisis Faktor Utama yang Mempengaruhi Perilaku Masyarakat terhadap Pembiyaan Murabahah