Kekurangan dapat berakibat larinya pelanggan, sedangkan kelebihan persediaan dapat berakibat pemborosan atau tidak efisien. Oleh karena itu
manajemen persediaan berusaha agar jumlah persediaan yang ada dapat menjamin kelancaran proses produksi. Para pedagang yang berhasil akan membeli dengan
hati-hati untuk tetap menjaga perputaran barang yang diusahakannya tetap dalam tempo yang cepat.
8. Rasio Perputaran Persediaan
Rasio ini dapat dihitung dengan menggunakan rumus :
Semakin tinggi perputaran persediaan maka semakin pendek waktu terikatnya modal dalam persediaan sehingga untuk memenuhi penjualan
dibutuhkan jumlah modal yang lebih kecil.
9. Rentabilitas dan Rentabilitas Ekonomis
Rentabilitas merupakan kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba secara teratur. Rentabilitas sering digunakan untuk mengukur efisiensi modal
dalam suatu perusahaan dengan membandingkan antara laba dengan modal yang digunakan dalam operasi, oleh karena itu keuntungan yang besar tidak menjamin
atau bukan ukuran bahwa perusahaan tersebut rentabel, dengan demikian yang harus diperhatikan oleh manajemen atau pihak-pihak lain, ialah tidak hanya
Universitas Sumatera Utara
bagaimana usaha untuk memperbesar laba tetapi yang lebih penting ialah usaha untuk mempertinggi rentabilitasnya.
Untuk mendapatkan laba yang baik maka perusahaan harus meningkatkan efisiensi atas penggunaan modal yang dimiliki perusahaan, seperti yang
dikemukakan oleh Riyanto 2008: 29, yaitu : “Rentabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan laba
selama periode waktu tertentu dan umumnya dirumuskan dengan L M x 100 , dimana L adalah jumlah laba yang diperoleh selama periode tertentu dan M
adalah modal atau aktiva yang dihasilkan untuk menghasilkan laba tersebut .” Rentabilitas suatu perusahaan diukur dari kemajuan perusahaan dan
kemampuannya dalam menggunakan aktivanya secara produktif. Dengan demikian rentabilitas suatu perusahaan dapat diketahui dengan
memperbandingkan antara laba yang diperoleh dalam suatu periode dengan jumlah aktiva atau jumlah modal perusahaan tersebut.
Modal yang dimiliki oleh perusahaan terdiri atas modal sendiri dan modal
asing, sehubungan dengan adanya dua modal tersebut maka rentabilitas suatu
perusahaan dapat dihitung dengan dua cara, yaitu : a.
Rentabilitas ekonomis menunjukkan persentase perbandingan antara laba operasi dengan modal sendiri dan modal asing yang digunakan. Yang
dirumuskan sebagi berikut : Laba operasi
RE = x 100
Modal asing + modal sendiri
Universitas Sumatera Utara
b. Rentabilitas modal sendiri return on equity menunjukkan persentase
perbandingan antara jumlah laba yang tersedia bagi pemilik laba setelah pajak dengan modal sendiri. Yang dirumuskan sebagi berikut:
Laba bersih RMS = x 100
Modal sendiri
Kedua rentabilitas tersebut mempunyai hubungan yang erat, sehingga dapat dipakai untuk mengambil keputusan yaitu :
a. Apabila rentabilitas ekonomis lebih kecil dari tingkat bunga modal asing, maka
lebih baik menggunakan modal sendiri, sebab rentabilitas modal sendiri akan lebih besar dibandingkan apabila menggunakan modal asing.
b. Apabila rentabilitas ekonomis lebih besar dibandingkan dengan tingkat bunga
modal asing, maka lebih baik menggunakan modal asing. Karena rentabilitas modal asing akan lebih besar dibandingkan apabila menggunakan modal
sendiri. Rentabilitas ekonomis adalah perbandingan antara laba usaha dengan modal
sendiri dan modal asing yang dipergunakan untuk menghasilkan laba tersebut yang dinyatakan dalam persentase. Pengertian rentabilitas sering digunakan untuk
mengukur efisiensi suatu perusahaan maka rentabilitas ekonomis dimaksudkan sebagai kemampuan suatu perusahaan dengan seluruh modalnya yang ada untuk
menghasilkan laba. Modal yang diperhitungkan untuk menghitung rentabilitas ekonomis hanyalah
modal yang bekerja di dalam perusahaan operating capital asset. Demikian pula dengan laba yang diperhitungkan untuk menghitung rentabilitas ekonomis
Universitas Sumatera Utara
hanyalah laba yang berasal dari operasi perusahaan, yaitu yang disebut laba usaha net operating income. Dengan demikian maka laba yang diperoleh dari usaha di
luar perusahaan atau dari efek misalnya deviden, kupon, dan lain-lain tidak diperhitungkan dalam menghitung rentabilitas ekonomi.
Pendapat yang sejalan juga dikemukakan oleh Wild,et al 2005:65, yaitu : “Pengembalian suatu perusahaan dapat dinilai dari perspektif dasar
pendanaan keseluruhan, yaitu kewajiban ditambah ekuitas atau total aktiva. Pengembalian atas total aktiva merupakan ukuran efisiensi yang relevan.
Nilai ini mencerminkan pengembalian perusahaan dari seluruh aktiva pendanaan yang diberikan pada perusahaan.”
Rentabilitas ekonomis dipengaruhi oleh beberapa faktor. Menurut Riyanto
2008:35, faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya rentabilitas ekonomis:
a. Profit margin, yaitu perbandingan antara net operating income laba
opearsi dengan net sales penjualan bersihyang dinyatakan dalam persentase. Dimana semakin tinggi profit margin maka semakin tinggi
rentabilitas ekonomis.
b. Turn Over of Operating Asset Tingkat perputaran aktiva usaha, yaitu
kecepatan berputarnya operating asset aktiva usaha dalam suatu periode tertentu, yang diperoleh dengan membandingkan penjualan
dengan total aktiva. Dimana semakin tinggi perputaran aktiva maka semakin tinggi rentabilitas ekonomis.
Berdasarkan faktor yang mempengaruhi rentabilitas ekonomis, maka dapat diketahui perkalian antara suatu rasio keuangan dengan rasio keuangan lainnya
yang membentuk rasio rentabilitas ekonomis, yaitu: RE
= Profit Margin x Turn Over of Operating asset Net Operating Income
Net sales = x
Net Sales Operating Asset
Net Operating Income =
Operating Asset
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan pendapat para ahli yang telah diuraikan maka rentabilitas ekonomis dapat diformulasikan sebagai berikut :
Laba sebelum bunga dan pajak RE =
x 100 Total Aktiva
B. Tinjauan Penelitian Terdahulu Tabel 2.1