Pengaruh Perputaran Persediaan Terhadap Rentabilitas Ekonomis Pada Perusahaan Dagang Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI)

(1)

Josephine H.S : Pengaruh Perputaran Persediaan Terhadap Rentabilitas Ekonomis Pada Perusahaan Dagang Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI), 2009.

USU Repository © 2009

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

MEDAN

SKRIPSI

PENGARUH PERPUTARAN PERSEDIAAN TERHADAP

RENTABILITAS EKONOMIS PADA PERUSAHAAN DAGANG YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

OLEH :

NAMA : JOSEPHINE H.S

NIM : 050503233

DEPARTEMEN : AKUNTANSI

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

MEDAN 2009


(2)

Josephine H.S : Pengaruh Perputaran Persediaan Terhadap Rentabilitas Ekonomis Pada Perusahaan Dagang Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI), 2009.

USU Repository © 2009

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul

“Pengaruh Perputaran Persediaan Terhadap Rentabilitas Ekonomis Pada Perusahaan Dagang Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia”

Adalah benar hasil karya saya sendiri dan judul ini belum pernah dimuat, dipublikasikan, atau diteliti oleh mahasiswa lain dalam konteks penulisan skripsi untuk program S1 Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Semua sumber data dan informasi yang diperoleh telah dinyatakan dengan jelas, benar, apa adanya dan apabila dikemudian hari pernyataan ini tidak benar, saya bersedia menerima sanksi yang ditetapkan oleh Universitas Sumatera Utara.

Medan, 23 Maret 2009 Yang Membuat Pernyataan,

Nama : Josephine Hanesia U. S


(3)

Josephine H.S : Pengaruh Perputaran Persediaan Terhadap Rentabilitas Ekonomis Pada Perusahaan Dagang Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI), 2009.

USU Repository © 2009

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur dan hormat kepada Tuhan yang Maha Kuasa karena atas berkat dan kuasaNya saya mampu menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan baik.

Skripsi ini berjudu l Pengaruh Perputaran Persediaan terhadap

Rentabilitas Ekonomis pada Perusahaan Dagang yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk

memperoleh gelar kesarjanaan pada Fakultas Ekonomi Departemen Akuntansi Universitas Sumatera Utara.

Selama proses penyusunan skripsi ini, saya banyak memperoleh bimbingan, dorongan semangat, nasehat, dan bantuan lain baik secara moril maupun materiil dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini saya ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Drs. Arifin Akhmad, M.Si., Ak. selaku Ketua Departemen Akuntansi Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Dra. Mutia Ismail, MM, Ak selaku Dosen Pembimbing atas bimbingan dan arahan Ibu dalam proses penyelesaian skripsi ini.


(4)

Josephine H.S : Pengaruh Perputaran Persediaan Terhadap Rentabilitas Ekonomis Pada Perusahaan Dagang Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI), 2009.

USU Repository © 2009

4. Bapak Drs. Hotmal Jafar, MM selaku Dosen Penguji I dan Ibu Risanty, SE, M.Si, Ak selaku Dosen Penguji II atas segala masukan dan saran yang telah diberikan.

5. Kedua orang tua saya, Johannes Silalahi dan Ida Basaria Tumanggor. Terima kasih banyak untuk kasih sayang, didikan, dan dukungan berupa nasehat, doa dan materi yang diberikan kepada saya. Serta kakak saya, Jemmima Vinisea Pinarsinta Silalahi dan adik saya, Jasmine bestri Silalahi atas doa, dukungan dan kasih sayang yang diberikan.

Akhir kata, saya menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, saya mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Saya berharap skripsi ini bisa bermanfaat bagi semua pihak. Semoga Tuhan senantiasa melimpahkan berkat dan karunia-Nya. Amin.

Medan, 23 Maret 2009 Penulis

Josephine Hanesia U. Silalahi NIM 050503233


(5)

Josephine H.S : Pengaruh Perputaran Persediaan Terhadap Rentabilitas Ekonomis Pada Perusahaan Dagang Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI), 2009.

USU Repository © 2009

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh perputaran persediaan secara empiris terhadap rentabilitas ekonomis. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kausal dan bersifat replikasi terhadap penelitian sebelumnya dengan populasi penelitian adalah perusahaan dagang yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2005-2007. Pemilihan sampel dilakukan dengan metode

purposive sampling dan dari 23 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

diperoleh 13 perusahaan sampel. Data yang digunakan adalah data sekunder. Penelitian ini menganalisis hubungan antara perputaran persediaan dan rentabilitas ekonomis. Metode statistik yang digunakan adalah regresi linear sederhana dengan melakukan uji asumsi klasik terlebih dahulu. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel perputaran persediaan tidak berpengaruh signifikan terhadap rentabilitas ekonomis pada perusahaan dagang yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia..


(6)

Josephine H.S : Pengaruh Perputaran Persediaan Terhadap Rentabilitas Ekonomis Pada Perusahaan Dagang Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI), 2009.

USU Repository © 2009

ABSTRACT

The purpose of this research is to empirically study the effect of Inventory Turn Over (ITO) on Economic Rentability. This research is classified as causal research and replication of former researches. Population of this research are trade firms which go public during the period of 2005 to 2007. The samples are obtained by using purposive sampling method. As the result, from 23 go public trade firms, 13 are used as the samples of this study. The statistic method being used is simple linear regression with the model being tested previously in classic assumptions. The result indicates that inventory turn over variable has no significantly influenced the economic rentability of go public trade firms.


(7)

Josephine H.S : Pengaruh Perputaran Persediaan Terhadap Rentabilitas Ekonomis Pada Perusahaan Dagang Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI), 2009.

USU Repository © 2009

DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... i

KATA PENGANTAR ... ii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Perumusan Masalah ... 5

C. Batasan Penelitian ... 5

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis ... 7

1. Perputaran Persediaan ... 7

2. Rentabilitas Ekonomis ... 12

3. Hubungan antar Variabel ... 18

B. Tinjauan Penelitian Terdahulu ... 21


(8)

Josephine H.S : Pengaruh Perputaran Persediaan Terhadap Rentabilitas Ekonomis Pada Perusahaan Dagang Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI), 2009.

USU Repository © 2009

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian ... 24

B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 24

C. Jenis Data ... 26

D. Teknik Pengumpulan Data ... 27

E. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ... 27

F. Metode Analisis Data ... 28

G. Jadwal Penelitian ... 32

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN A. Data Penelitian ... 33

B. Statistik Deskriptif ... 38

C. Pengujian Asumsi Klasik ... 39

D. Analisis Regresi ... 46

E. Pembahasan Hasil Penelitian ... 51

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 53

B. Keterbatasan Penelitian ... 54

C. Saran ... 55

DAFTAR PUSTAKA ... 56 LAMPIRAN


(9)

Josephine H.S : Pengaruh Perputaran Persediaan Terhadap Rentabilitas Ekonomis Pada Perusahaan Dagang Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI), 2009.

USU Repository © 2009

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

Gambar 2.1. Kerangka Konseptual ... 22

Gambar 4.1. Histogram ... 41

Gambar 4.2. Grafik Normal P-Plot ... 42


(10)

Josephine H.S : Pengaruh Perputaran Persediaan Terhadap Rentabilitas Ekonomis Pada Perusahaan Dagang Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI), 2009.

USU Repository © 2009

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

Tabel 3.1. Daftar Perusahaan Dagang yang Memenuhi Kriteria Sampel...25

Tabel 4.1. Daftar Sampel Perusahaan Dagang ... 33

Tabel 4.2. Data Variabel Penelitian Tahun 2005 ... 34

Tabel 4.3. Data Variabel Penelitian Tahun 2006 ... 35

Tabel 4.4. Data Variabel Penelitian Tahun 2007 ... 37

Tabel 4.5. Descriptive Statistics ... 38

Tabel 4.6. Hasil Uji Normalitas ... 40

Tabel 4.7. Kriteria Pengambilan Keputusan Uji Durbin-Watson ... 44

Tabel 4.8. Hasil Uji Autokorelasi ... 45

Tabel 4.9. Analisis Hasil Regresi ... 47

Tabel 4.10. Hasil Analisis Koefisien Korelasi dan Koefisien Determinasi 49 Tabel 4.11. Hasil Uji t ... 50


(11)

Josephine H.S : Pengaruh Perputaran Persediaan Terhadap Rentabilitas Ekonomis Pada Perusahaan Dagang Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI), 2009.

USU Repository © 2009

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dewasa ini banyak sekali perusahaan-perusahaan baru yang didirikan, perusahaan-perusahaan tersebut bergerak menurut kegiatannya masing-masing, yaitu perusahaan jasa, perusahaan manufaktur, serta perusahaan dagang. Dari semua jenis kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan, semuanya memiliki tujuan yang sama yaitu memperoleh laba dengan menciptakan barang atau jasa maupun dengan menyediakan barang-barang kebutuhan masyarakat.

Setiap perusahaan senantiasa menginginkan usahanya berkembang. Perkembangan tersebut akan terjadi apabila didukung oleh adanya kemampuan manajemen dalam menetapkan kebijaksanaan dalam merencanakan, mendapatkan, dan memanfaatkan dana-dana untuk memaksimumkan nilai-nilai perusahaan. Masalah yang dihadapi perusahaan adalah bagaimana perusahaan mendapatkan dana dan menggunakan dana tersebut dengan seefektif mungkin. Dana yang dimiliki perusahaan dapat digunakan untuk investasi, dan salah satunya investasi dalam aktiva. Dengan menginvestasikan dana ke dalam aktiva maka perusahaan akan memperoleh manfaat dari investasi tersebut, karena aktiva merupakan sumber daya yang memiliki manfaat masa depan. Dengan demikian penggunaan dan pengelolaan aktiva yang baik akan mempengaruhi kelangsungan hidup perusahaan.


(12)

Josephine H.S : Pengaruh Perputaran Persediaan Terhadap Rentabilitas Ekonomis Pada Perusahaan Dagang Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI), 2009.

USU Repository © 2009

Dalam perusahaan dagang, investasi ke dalam aktiva dapat dilakukan pada persediaan. Persediaan merupakan aktiva yang paling aktif dalam operasi untuk usaha dagang besar maupun kecil. Persediaan merupakan investasi yang dibuat untuk tujuan memperoleh pengembalian melalui penjualan kepada pelanggan, oleh karena itu pengalokasian dana pada persediaan haruslah sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Kesalahan dalam penetapan persediaan akan berpengaruh langsung terhadap keuntungan perusahaan. Jika persediaan tidak cukup maka volume penjualan akan turun dibawah tingkat yang seharusnya dapat tercapai. Sebaliknya persediaan yang terlalu banyak menghadapkan perusahaan pada biaya penyimpanan, asuransi, pajak, keusangan dan kerusakan fisik. Persediaan yang terlalu besar juga menggunakan dana yang mungkin dapat digunakan secara lebih menguntungkan ditempat lain.

Untuk mengatasi masalah tersebut, perusahaan perlu mengetahui tingkat perputaran persediaan. Perputaran persediaan menunjukkan ukuran kecukupan persediaan dan seberapa efisien persediaan itu dikelola. Perusahaan dapat menggunakan rasio perputaran persediaan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam mengelola persediaan. Laju perputaran persediaan yang tinggi menunjukkan rendahnya jumlah persediaan yang ada di perusahaan, tetapi hal ini berarti kemungkinan besar perusahaan akan sering kehabisan persediaan. Perputaran yang tinggi dan jumlah persediaan yang rendah menyebabkan perlu dilakukan pemesanan ulang dalam jumlah-jumlah kecil yang tidak ekonomis.


(13)

Josephine H.S : Pengaruh Perputaran Persediaan Terhadap Rentabilitas Ekonomis Pada Perusahaan Dagang Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI), 2009.

USU Repository © 2009

Setiap perusahaan dalam kondisi apapun harus menjalankan usahanya secara ekonomis untuk memperoleh laba yang baik dengan modal yang berasal dari pemilik maupun modal yang berasal dari pihak lain (modal asing). Kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba dapat dilihat dari tingkat rentabilitasnya. Rentabilitas dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya volume penjualan. Penjualan yang dilakukan oleh perusahaan baik secara tunai maupun kredit harus dikelola dengan baik. Perusahaan harus memperhatikan strategi promosi yang disesuaikan dengan tingkat persaingan yang ada dalam dunia usaha terutama yang datang dari usaha sejenis.

Dengan volume penjualan yang tinggi maka persediaan yang dimiliki perusahaan akan cepat diganti karena sudah terjual, hal itu akan mengakibatkan perputaran persediaan yang dimiliki perusahaan semakin cepat. Dengan volume penjualan yang baik perusahaan mampu memperoleh laba yang maksimal, namun laba yang maksimal belum tentu mencerminkan tingkat rentabilitas yang tinggi karena rentabilitas juga dipengaruhi oleh modal sendiri dan modal asing yang digunakan untuk memperoleh laba tersebut.

Bagi perusahaan pada umumnya masalah rentabilitas lebih penting daripada laba karena efisiensi baru dapat diketahui dengan membandingkan laba yang diperoleh dengan modal sendiri dan modal asing yang digunakan untuk menghasilkan laba tersebut. Dengan demikian tingkat rentabilitas memegang peranan yang penting. Perputaran persediaan yang cepat diharapkan dapat meningkatakan rentabilitas perusahaan.


(14)

Josephine H.S : Pengaruh Perputaran Persediaan Terhadap Rentabilitas Ekonomis Pada Perusahaan Dagang Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI), 2009.

USU Repository © 2009

Beberapa penelitian mengenai pengaruh perputaran persediaan terhadap rentabilitas juga telah dilakukan, tetapi terdapat perbedaan pada hasil penelitian tersebut. Pratiwi (2007) menemukan bahwa perputaran persediaan tidak mempunyai pengaruh terhadap rentabilitas ekonomis pada perusahaan barang konsumsi di BEI, sedangkan Kania (2006) menemukan bahwa tingkat perputaran persediaan mempunyai pengaruh positif terhdap tingkat rentabilitas. Belu (2007) juga menemukan bahwa persediaan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap laba kotor dan komponennya. Karena perbedaan hasil penelitian tersebut, penulis ingin melakukan penelitian secara lebih mendalam dan lebih lanjut tentang pengaruh perputaran persediaan terhadap rentabilitas ekonomis.

Adapun perubahan yang dilakukan terhadap penelitian ini adalah tahun penelitian menjadi 2005 sampai dengan tahun 2007. Selain itu, peneliti juga mengganti objek penelitian menjadi perusahaan perdagangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Alasan pemilihan objek penelitian ini adalah karena penelitian sebelumnya telah melakukan penelitian terhadap perusahaan manufaktur.

Berdasarkan hal-hal yang telah diuraikan sebelumnya, maka penulis tertarik untuk menuangkannya dalam skripsi dengan judul “Pengaruh

Perputaran Persediaan terhadap Rentabilitas Ekonomis pada Perusahaan Dagang di Bursa Efek Indonesia.”


(15)

Josephine H.S : Pengaruh Perputaran Persediaan Terhadap Rentabilitas Ekonomis Pada Perusahaan Dagang Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI), 2009.

USU Repository © 2009

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas, maka perumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut:

”Apakah perputaran persediaan berpengaruh secara signifikan terhadap rentabilitas ekonomis pada perusahaan dagang di Bursa Efek Indonesia?”

C. Batasan Penelitian

Agar tujuan peneitian dapat tercapai maka peneliti membuat batasan penelitian. Adapun yang menjadi batasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Objek Penelitian ini adalah industri perdagangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2005-2007 dan melaporkan laporan keuangan selama periode tersebut.

2. Periode penelitian yang diamati adalah tahun 2005 sampai dengan tahun 2007.

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah yang ada, maka tujuan penelitian ini adalah untuk meneliti pengaruh perputaran persediaan terhadap rentabilitas ekonomis pada perusahaan dagang yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.


(16)

Josephine H.S : Pengaruh Perputaran Persediaan Terhadap Rentabilitas Ekonomis Pada Perusahaan Dagang Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI), 2009.

USU Repository © 2009

2. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain sebagai berikut:

1. Bagi penulis, untuk menambah dan mengembangkan wawasa

pengetahuan penulis khususnya mengenai pengaruh perputaran persediaan terhadap rentabilitas ekonomis.

2. Bagi pihak yang berkepentingan, diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan, khususnya hubungan perputaran persediaan terhadap rentabilitas ekonomis.

3. Bagi pihak lain, sebagai bahan referensi untuk melakukan penelitian selanjutnya, khususnya penelitian yang berhubungan dengan pengaruh perputaran persediaan terhadap rentabilitas ekonomis sehingga hasilnya lebih baik dan dapat diterapkan secara operasional di lapangan.


(17)

Josephine H.S : Pengaruh Perputaran Persediaan Terhadap Rentabilitas Ekonomis Pada Perusahaan Dagang Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI), 2009.

USU Repository © 2009

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teoritis

1. Perputaran Persediaan

Setiap perusahaan yang bergerak dalam bidang industri dan perdagangan tentunya memiliki persediaan. Persediaan merupakan komponen terpenting dalam perusahaan. Sebelum mengetahui definisi perputaran persediaan, maka sebelumnya perlu diketahui terlebih dahulu segala sesuatu yang berhubungan dengan persediaan.

Persediaan mewakili barang yang diproduksi atau ditempatkan untuk produksi dalam perusahaan manufaktur, sedangkan dalam perusahaan dagang, persediaan mewakili barang-barang yang tersedia untuk dijual. Definisi barang yang diklasifikasikan sebagai persediaan berbeda sesuai dengan lingkup aktivitas dalam operasi perusahaan yang secara berkesinambungan dibutuhkan, diganti atau dijual kembali. Persediaan secara umum dapat ditujukan untuk barang-barang yang dimiliki oleh perusahaan dagang baik usaha grosir maupun retail. Persediaan didefinisikan secara berbeda oleh beberapa ahli, oleh karena itu, perlu kiranya memperhatikan beberapa definisi yang dikemukakan oleh para ahli sehingga memberikan definisi yang jelas tentang persediaan. Berikut ini adalah definisi persediaan yang dikemukakan oleh beberapa ahli :


(18)

Josephine H.S : Pengaruh Perputaran Persediaan Terhadap Rentabilitas Ekonomis Pada Perusahaan Dagang Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI), 2009.

USU Repository © 2009

Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2004:14.2) : “ Persediaan adalah aktiva:

a. Tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha normal

b. Dalam proses produksi dan atau dalam perjalanan

c. Dalam bentuk bahan atau perlengkapan (supplies) untuk digunakan dalam proses produksi atau pemberian jasa .”

Skousen dan Stice (2004:654) mengatakan bahwa :

“ Persediaan (atau persediaan barang dagangan) secara umum ditujukan untuk barang-barang yang dimiliki oleh perusahaan dagang , baik berupa usaha grosir maupun retail, ketika barang-barang tersebut telah dibeli dan ada kondisi siap untuk dijual. Kata Bahan Baku (raw material), Barang Dalam Proses (Work In Process), dan Barang Jadi (Finished Good) untuk dijual ditujukan untuk persediaan di perusahaan manufaktur .”

Sedangkan, Mardiasmo (2000:31) dalam bukunya Akuntansi Keuangan Dasar mengemukakan bahwa :

“ Persediaan adalah barang-barang berwujud yang dimiliki oleh perusahaan dengan maksud untuk:

- Dijual (Barang dagangan dan barang jadi)

- Masih dalam proses pengolahan untuk diselesaikan kemudian dijual (Barang Dalam Proses)

- Akan dipakai untuk memproduksi barang jadi yang akan dijual (Bahan Baku dan Bahan Pembantu) .”

Berdasarkan pendapat di atas, maka dapat dinyatakan bahwa persediaan itu meliputi persediaan bahan baku, barang dalam proses, barang jadi maupun barang dagang. Dalam perusahaan industri persediaan berupa persediaan bahan baku, barang dalam proses, dan barang jadi sedangkan dalam perusahaan dagang persediaan hanya berupa barang dagang.


(19)

Josephine H.S : Pengaruh Perputaran Persediaan Terhadap Rentabilitas Ekonomis Pada Perusahaan Dagang Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI), 2009.

USU Repository © 2009

Menurut Soemarso (2002: 384) bahwa : “ Persediaan barang dagang

(Merchadise Inventory) adalah barang-barang yang dimiliki perusahaan untuk

dijual kembali .”

Persediaan diperlukan untuk menjaga kelancaran operasi perusahaan dalam memenuhi permintaan konsumen setiap waktu. Karena persediaan merupakan unsur terbesar dalam aktiva dan berkaitan langsung dengan kegiatan utama perusahaan, terutama dalam perusahaan industri jika tidak tersedia salah satu jenis persediaan maka proses produksi akan terganggu. Bagi perusahaan dagang persediaan harus cepat terjual, karena jika tidak cepat terjual akan mengurangi laba baik karena persediaan yang terlalu tinggi juga ada kemungkinan barang menjadi rusak, oleh karena itu, perusahaan harus memperhatikan perputaran persediaannya untuk mendapatkan laba yang maksimal.

Untuk mengetahui lebih jelasnya mengenai perputaran persediaan, beberapa ahli telah mengemukakan pendapatnya tentang perputaran persediaan, diantaranya : Menurut Munawir (2002: 77) “ Turn over persediaan adalah merupakan ratio antara jumlah harga pokok barang yang dijual dengan nilai rata-rata persediaan yang dimiliki perusahaan .”

Menurut Sundjaja (2002:112) “ Perputaran persediaan mengukur aktivitas atau likuiditas dari persediaan perusahaan .”

Menurut Horngren, et. al (2000: 250) “ Perputaran persediaan adalah rasio antara harga pokok penjualan terhadap persediaan rata-rata yang menunjukkan seberapa cepat persediaan tersebut dapat dijual .”


(20)

Josephine H.S : Pengaruh Perputaran Persediaan Terhadap Rentabilitas Ekonomis Pada Perusahaan Dagang Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI), 2009.

USU Repository © 2009

Assauri (2004:203) mendefinisikan bahwa : “Perputaran persediaan

(inventory turn over) merupakan angka yang menunjukkan kecepatan

penggantian persediaan dalam suatu periode tertentu, biasanya satu tahun.” Berdasarkan definisi diatas maka rasio perputaran persediaan dapat digunakan untuk mengukur efisiensi operasional yang memperlihatkan seberapa baiknya manajemen yang mengontrol modal yang ada dalam persediaan.

Pendapat yang berbeda dikemukakan Husnan (2002: 76) bahwa : “Rasio perputaran persediaan mengukur berapa lama rata-rata barang berada digudang. Pemikirannya adalah bahwa kenaikan persediaan disebabkan oleh peningkatan aktivitas atau karena perubahan kebijakan persediaan.”

Menurut Sugiyarso dan Winarni (2006: 39) : “Rasio perputaran persediaan mengukur berapa kali persediaan perusahaan telah dijual selama periode tertentu.”

Jika tidak diketahui data harga pokok penjualan maka perputaran persediaan dapat dihitung dari penjualan bersih. Dalam hal ini bila perhitungan dilakukan dengan harga pokok penjualan maka persediaan rata-rata barang dagang juga dihitung berdasarkan harga pokok. Sedangkan bila cara yang digunakan dengan harga jual maka rata-rata persediaan barang dagang dihitung berdasarkan harga jual.

Dari beberapa definisi yang telah diuraikan oleh para ahli, maka perputaran persediaan dapat dirumuskan sebagai berikut:


(21)

Josephine H.S : Pengaruh Perputaran Persediaan Terhadap Rentabilitas Ekonomis Pada Perusahaan Dagang Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI), 2009.

USU Repository © 2009

Persediaan awal + Persediaan akhir Rata-rata persediaan =

2

Harga pokok penjualan Perputaran persediaan =

Rata-rata persediaan

Munawir (1995 : 79)

Berdasarkan teori-teori yang telah diuraikan dapat disimpulkan bahwa tingkat perputaran persediaan mengukur kemampuan perusahaan dalam memutarkan barang dagangannya dan menunjukkan hubungan antara barang yang diperlukan untuk menunjang atau mengimbangi tingkat penjualan yang telah ditentukan, serta efisiensi persediaan dapat dilihat dari tingkat perputaran persediaan. Perputaran persediaan merupakan salah satu ukuran efisiensi perusahaan dalam penggunaan aktiva terutama aktiva lancar. Semakin cepat perputaran persediaan maka akan semakin efisien penggunaan persediaan dalam suatu persediaan.


(22)

Josephine H.S : Pengaruh Perputaran Persediaan Terhadap Rentabilitas Ekonomis Pada Perusahaan Dagang Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI), 2009.

USU Repository © 2009

2. Rentabilitas Ekonomis

Untuk mengetahui kemajuan suatu perusahaan dapat dilakukan dengan menganalisa laporan keuangan perusahaan tersebut. Adanya perubahan yang terjadi dalam laporan keuangan tersebut dapat membantu pihak-pihak yang berkepentingan dalam melakukan penilaian atau analisa terhadap perusahaan yang bersangkutan. Dalam menilai dan menganalisa posisi keuangan dan potensi ataupun kemajuan perusahaan, rentabilitas merupakan salah satu faktor yang dapat diketahui dan perlu untuk dipertimbangkan oleh pihak-pihak yang berkepentingan dalam mengambil suatu keputusan.

Rentabilitas merupakan kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba secara teratur. Rentabilitas sering digunakan untuk mengukur efisiensi modal dalam suatu perusahaan dengan membandingkan antara laba dengan modal yang digunakan dalam operasi, oleh karena itu keuntungan yang besar tidak menjamin atau bukan ukuran bahwa perusahaan tersebut rentabel, dengan demikian yang harus diperhatikan oleh manajemen atau pihak-pihak lain, ialah tidak hanya bagaimana usaha untuk memperbesar laba tetapi yang lebih penting ialah usaha untuk mempertinggi rentabilitasnya.

Untuk mendapatkan laba yang baik maka perusahaan harus meningkatkan efisiensi atas penggunaan modal yang dimiliki perusahaan, seperti yang dikemukakan oleh Riyanto (2001: 29), yaitu :

“ Rentabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode waktu tertentu dan umumnya dirumuskan dengan L / M x 100% , dimana L adalah jumlah laba yang diperoleh selama periode tertentu dan M adalah modal atau aktiva yang dihasilkan untuk menghasilkan laba tersebut .”


(23)

Josephine H.S : Pengaruh Perputaran Persediaan Terhadap Rentabilitas Ekonomis Pada Perusahaan Dagang Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI), 2009.

USU Repository © 2009

Sedangkan Rahardjo (2005: 122) mengatakan bahwa :

“Rentabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan dengan menggunakan modal yang tertanam didalamnya. Rentabilitas sering dikelompokkan dengan profitabilitas atau kemampuan perusahaan menghasilkan laba dari penjualan barang dan jasa yang dihasilkan.”

Rentabilitas suatu perusahaan diukur dari kemajuan perusahaan dan kemampuannya dalam menggunakan aktivanya secara produktif. Dengan demikian rentabilitas suatu perusahaan dapat diketahui dengan memperbandingkan antara laba yang diperoleh dalam suatu periode dengan jumlah aktiva atau jumlah modal perusahaan tersebut.

Modal yang dimiliki oleh perusahaan terdiri atas modal sendiri dan modal asing, sehubungan dengan adanya dua modal tersebut menurut maka rentabilitas suatu perusahaan dapat dihitung dengan dua cara, yaitu :

1. Rentabilitas ekonomis menunjukkan persentase perbandingan antara laba operasi dengan modal sendiri dan modal asing yang digunakan. Yang dirumuskan sebagi berikut :

Laba operasi

RE = x 100% Modal asing + modal sendiri


(24)

Josephine H.S : Pengaruh Perputaran Persediaan Terhadap Rentabilitas Ekonomis Pada Perusahaan Dagang Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI), 2009.

USU Repository © 2009

2. Rentabilitas modal sendiri (return on equity) menunjukkan persentase perbandingan antara jumlah laba yang tersedia bagi pemilik (laba setelah pajak) dengan modal sendiri. Yang dirumuskan sebagi berikut:

Laba bersih

RMS = x 100%

Modal sendiri

Kedua rentabilitas tersebut mempunyai hubungan yang erat, sehingga dapat dipakai untuk mengambil keputusan yaitu :

1. Apabila rentabilitas ekonomis lebih kecil dari tingkat bunga modal asing, maka lebih baik menggunakan modal sendiri, sebab rentabilitas modal sendiri akan lebih besar dibandingkan apabila menggunakan modal asing.

2. Apabila rentabilitas ekonomis lebih besar dibandingkan dengan tingkat bunga modal asing, maka lebih baik menggunakan modal asing. Karena rentabilitas modal asing akan lebih besar dibandingkan apabila menggunakan modal sendiri.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan variabel rentabilitas ekonomis, maka perlu diketahui beberapa definisi rentabilitas ekonomis yang dikemukakan oleh para ahli, diantaranya :


(25)

Josephine H.S : Pengaruh Perputaran Persediaan Terhadap Rentabilitas Ekonomis Pada Perusahaan Dagang Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI), 2009.

USU Repository © 2009

Menurut Sugiyarso dan Winarni (2006:118) : “ Rentabilitas ekonomis menunjukkan persentase perbandingan antara laba operasi (=EBIT) dengan modal sendiri dan modal asing yang digunakan (=total Aktiva) .”

Sementara itu, Munawir (2002: 33) mengatakan bahwa : “Perbandingan antara laba usaha dengan seluruh modal yang digunakan

(modal sendiri dan modal asing) disebut dengan rentabilitas ekonomis .” Sejalan dengan pendapat sebelumnya, Harahap (2006:305) mengatakan bahwa : “ Rasio Basic Earning Power menunjukkan kemampuan perusahaan memperoleh laba diukur dari jumlah laba sebelum dikurangi bunga dan pajak dibandingkan dengan total aktiva. Semakin besar rasio semakin baik .”

Modal yang diperhitungkan untuk menghitung rentabilitas ekonomis hanyalah modal yang bekerja di dalam perusahaan (operating capital / asset). Demikian pula dengan laba yang diperhitungkan untuk menghitung rentabilitas ekonomis hanyalah laba yang berasal dari operasi perusahaan, yaitu yang disebut laba usaha (net operating income). Dengan demikian maka laba yang diperoleh dari usaha di luar perusahaan atau dari efek (misalnya deviden, kupon, dan lain-lain) tidak diperhitungkan dalam menghitung rentabilitas ekonomi.

Hal ini sesuai dengan pendapat Munawir (2000: 87) yang mengatakan bahwa : “ Operating asset adalah semua aktiva kecuali investasi jangka panjang dan aktiva lain-lain yang tidak digunakan dalam kegiatan atau usaha untuk memperoleh penghasilan yang rutin atau usaha pokok perusahaan.”


(26)

Josephine H.S : Pengaruh Perputaran Persediaan Terhadap Rentabilitas Ekonomis Pada Perusahaan Dagang Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI), 2009.

USU Repository © 2009

Pendapat yang sejalan juga dikemukakan oleh Wild (2001:65), yaitu : “Pengembalian suatu perusahaan dapat dinilai dari perspektif dasar pendanaan keseluruhan, yaitu kewajiban ditambah ekuitas atau total aktiva. Pengembalian atas total aktiva merupakan ukuran efisiensi yang relevan. Nilai ini mencerminkan pengembalian perusahaan dari seluruh aktiva (pendanaan) yang diberikan pada perusahaan .”

Rentabilitas ekonomis dipengaruhi oleh beberapa faktor. Berikut ini adalah faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya rentabilitas ekonomis:

1. Profit margin, yaitu perbandingan antara net operating income (laba

opearsi) dengan net sales (penjualan bersih)yang dinyatakan dalam persentase. Dimana semakin tinggi profit margin maka semakin tinggi rentabilitas ekonomis.

2. Turn Over of Operating Asset (Tingkat perputaran aktiva usaha), yaitu

kecepatan berputarnya operating asset (aktiva usaha) dalam suatu periode tertentu, yang diperoleh dengan membandingkan penjualan dengan total aktiva. Dimana semakin tinggi perputaran aktiva maka semakin tinggi rentabilitas ekonomis. (Riyanto, 2001).

Berdasarkan faktor yang mempengaruhi rentabilitas ekonomis, maka dapat diketahui perkalian antara suatu ratio keuangan dengan ratio keuangan lainnya yang membentuk rasio rentabilitas ekonomis, yaitu:

RE = Profit Margin x Turn Over of Operating asset

Net Operating Income Net sales

= x

Net Sales Operating Asset


(27)

Josephine H.S : Pengaruh Perputaran Persediaan Terhadap Rentabilitas Ekonomis Pada Perusahaan Dagang Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI), 2009.

USU Repository © 2009

=

Operating Asset

Berdasarkan pendapat para ahli yang telah diuraikan maka rentabilitas ekonomis dapat diformulasikan sebagai berikut :

Laba sebelum bunga dan pajak

RE = x 100%

Total Aktiva

Dari berbagai uraian di atas dapat disimpulkan bahwa dalam menilai dan menganalisa posisi keuangan dan potensi ataupun kemajuan perusahaan, rentabilitas merupakan salah satu faktor yang perlu diketahui dan dipertimbangkan oleh pihak-pihak yang berkepentingan dalam mengambil suatu keputusan.

Rentabilitas ekonomis merupakan kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba atas seluruh modal (modal asing dan modal sendiri) yang digunakan dalam kegiatan operasional perusahaan, sehingga laba yang digunakan dalam perhitungan adalah laba usaha dan modal yang digunakan adalah modal sendiri dan modal asing atau sama dengan total aktiva.


(28)

Josephine H.S : Pengaruh Perputaran Persediaan Terhadap Rentabilitas Ekonomis Pada Perusahaan Dagang Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI), 2009.

USU Repository © 2009

Berdasarkan landasan teori yang telah diuraikan, maka dapat diketahui bahwa persediaan itu meliputi persediaan bahan baku, barang dalam proses, barang jadi maupun barang dagang. Dalam perusahaan industri persediaan berupa persediaan bahan baku, barang dalam proses dan barang jadi. Dalam perusahaan dagang, persediaan hanya berupa persediaan barang dagang.

Kesalahan dalam penetapan persediaan akan berpengaruh langsung terhadap keuntungan perusahaan. Jika persediaan tidak cukup maka volume penjualan akan turun dibawah tingkat yang seharusnya dapat tercapai dan juga membuat perusahaan harus membeli persediaan dalam jumlah-jumlah kecil yang tidak efisien.

Di sisi lain, persediaan yang terlalu banyak menghadapkan perusahaan pada biaya penyimpanan, asuransi, pajak, keusangan dan kerusakan fisik. Persediaan yang terlalu besar juga menggunakan dana yang mungkin dapat digunakan secara lebih menguntungkan ditempat lain, oleh karena itu, perusahaan perlu mengetahui tingkat perputaran persediaan untuk mengatasi masalah tersebut

Perputaran persediaan menunjukkan kecepatan penggantian persediaan dalam suatu periode tertentu. Perputaran persediaan merupakan salah satu ukuran efisiensi perusahaan dalam penggunaan aktiva terutama aktiva lancar. Perputaran persediaan diperoleh dengan membagi harga pokok penjualan dengan rata-rata persediaan.

Perputaran persediaan biasanya dihitung untuk satu tahun periode dan nilai harga pokok yang relevan adalah jumlah pada tahun tersebut. Rata-rata


(29)

Josephine H.S : Pengaruh Perputaran Persediaan Terhadap Rentabilitas Ekonomis Pada Perusahaan Dagang Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI), 2009.

USU Repository © 2009

persediaan dihitung dari persediaan awal dan persediaan akhir. Tingkat perputaran persediaan yang tinggi lebih disukai daripada perputaran persediaan yang rendah. Suatu peningkatan dalam tingkat perputaran biasanya menunjukkan laba yang lebih tinggi.

Pada umumnya tujuan operasional perusahaan adalah untuk mendapatkan laba yang maksimal. Dengan volume penjualan yang baik perusahaan memperoleh perputaran persediaan yang tinggi dan perusahaan akan memperoleh laba. Namun laba ternyata bukanlah hal yang harus selalu dipertanyakan bagaimana untuk meningkatkannya tetapi yang lebih penting adalah bagaimana untuk meningkatkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba.

Untuk mencapai tujuan tersebut maka diperlukan efisiensi dan efektivitas dalam penggunaan aktiva usaha perusahaan. Oleh karena itu dengan tingkat perputaran persediaan yang tinggi (efisien) diharapkan dapat menambah kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba. Kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba selama periode tertentu disebut dengan rentabilitas.

Rentabilitas terdiri dari dua macam, yakni rentabilitas modal sendiri dan rentabilitas ekonomis. Rentabilitas modal sendiri diperoleh dengan membandingkan antara laba dengan modal sendiri yang ditanam dalam perusahaan, sedangkan rentabilitas ekonomis diperoleh dengan membandingkan laba dengan seluruh modal (modal sendiri + modal asing) yang digunakan dalam memperoleh laba tersebut.


(30)

Josephine H.S : Pengaruh Perputaran Persediaan Terhadap Rentabilitas Ekonomis Pada Perusahaan Dagang Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI), 2009.

USU Repository © 2009

Tinggi rendahnya rentabilitas ekonomis dipengaruhi oleh profit margin dan perputaran aktiva usaha. Profit margin merupakan perbandingan antara laba operasi dengan penjualan yang dinyatakan dalam persentase, sedangkan tingkat perputaran aktiva usaha merupakan perbandingan antara penjualan dengan total aktiva dalam suatu periode tertentu. Persediaan merupakan bagian dari aktiva yaitu aktiva lancar. Perputaran persediaan diharapkan memberi kontribusi terhadap rentabilitas ekonomis pada suatu perusahaan.

Pengaruh dari perubahan perputaran persediaan terhadap rentabilitas ekonomis secara teoritis dapat dikatakan bahwa makin tinggi atau cepat tingkat perputaran persediaan maka makin tinggi rentabilitas ekonomis dengan asumsi adanya peningkatan penjualan dan menghasilkan peningkatan laba yang teratur dan normal.

B. Tinjauan Penelitian Terdahulu

1. Hasil penelitian terdahulu yang berkaitan dengan hubungan perputaran persediaan dengan rentabilitas ekonomis telah dilakukan oleh Dian Hesti Pratiwi (2007) dengan judul “Pengaruh Perputaran Persediaan terhadap Rentabilitas Ekonomis pada Perusahaan Barang Konsumsi yang Terdaftar di BEI”, dengan data penelitian berupa data sekunder yang berasal dari laporan keuangan dari tahun 2004 sampai dengan tahun 2005. Sampel yang digunakan ada 14 perusahaan. Hasilnya menunjukkan bahwa


(31)

Josephine H.S : Pengaruh Perputaran Persediaan Terhadap Rentabilitas Ekonomis Pada Perusahaan Dagang Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI), 2009.

USU Repository © 2009

perputaran persediaan tidak mempunyai pengaruh terhadap rentabilitas ekonomis.

2. Penelitian terdahulu juga dilakukan oleh Siti Kania (2006) dengan judul “Pengaruh Tingkat Perputaran Persediaan Barang Jadi terhadap Tingkat Rentabilitas pada PT Pindad (Persero) Bandung” , dengan data penelitian yang diambil dari laporan keuangan perusahaan dari tahun 1997 sampai tahun 2004. hasilnya menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif dari tingkat perputaran persediaan barang jadi terhadap tingkat rentabilitas. 3. Penelitian yang berkaitan dilakukan juga oleh Belu (2007) dengan judul

“Pengaruh Perputaran Persediaan Bahan Baku terhadap laba Kotor Perusahaan Otomotif dan Komponennya (Studi Empiris pada Perusahaan yang Go Public di BEI). Peneliti menggunakan 42 sampel. Hasilnya menunjukkan antara perputaran persediaan bahan baku dan laba kotor memiliki pengaruh yang signifikan.


(32)

Josephine H.S : Pengaruh Perputaran Persediaan Terhadap Rentabilitas Ekonomis Pada Perusahaan Dagang Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI), 2009.

USU Repository © 2009

1. Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual penelitian ini dapat dilihat pada gambar berikut ini :

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual

Sumber: Penulis, 2009

Keterangan:

X : Variabel bebas, yaitu perputaran persediaan Y : Variabel terikat, yaitu rentabilitas ekonomis

: arah hubungan

Tingkat perputaran persediaan mengukur kemampuan perusahaan dalam memutarkan barang dagangannya. Perputaran persediaan ini dapat dihitung dari rasio antara harga pokok penjualan terhadap persediaan rata-rata. Perputaran persediaan merupakan salah satu ukuran efisiensi perusahaan dalam penggunaan aktiva terutama aktiva lancar. Semakin

PERPUTARAN PERSEDIAAN

(X)

RENTABILITAS EKONOMIS


(33)

Josephine H.S : Pengaruh Perputaran Persediaan Terhadap Rentabilitas Ekonomis Pada Perusahaan Dagang Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI), 2009.

USU Repository © 2009

cepat perputaran persediaan maka akan semakin efisien penggunaan persediaan dalam suatu perusahaan.

Rentabilitas merupakan kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba secara teratur. Rentabilitas suatu perusahaan diukur dari kemajuan perusahaan dalam menggunakan aktivanya secara produktif. Rentabilitas ekonomis menunjukkan persentase perbandingan antara laba operasi (EBIT) dengan modal sendiri dan modal asing yang digunakan (Total Aktiva). Hubungan antara perputaran persediaan terhadap rentabilitas ekonomis secara teoritis dapat dikatakan bahwa makin tinggi atau makin cepat tingkat perputaran persediaan maka makin tinggi rentabilitas ekonomis.

2. Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara yang harus diuji kebenarannya atas suatu penelitian yang dilakukan agar dapat mempermudah dalam menganalisis. Hipotesis dalam penelitian ini adalah Ha, yaitu ada pengaruh yang signifikan antara perputaran persediaan terhadap rentabilitas ekonomis.


(34)

Josephine H.S : Pengaruh Perputaran Persediaan Terhadap Rentabilitas Ekonomis Pada Perusahaan Dagang Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI), 2009.

USU Repository © 2009

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan desain kausal atau hubungan sebab akibat. Desain penelitian kausal berguna untuk menganalisis hubungan antara satu variabel lainnya atau bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lainnya (Umar,2003:30).

B. Populasi dan Sampel Penelitian

Menurut Sugiyono (2006:72) ”Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.” Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan dagang yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) sejak tahun 2005 sampai dengan tahun 2007. berdasarkan data yang diperoleh dari Indonesian


(35)

Josephine H.S : Pengaruh Perputaran Persediaan Terhadap Rentabilitas Ekonomis Pada Perusahaan Dagang Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI), 2009.

USU Repository © 2009

Capital Market Dorectory (ICMD), jumlah perusahaan yang terdaftar di BEI pada tahun 2005-2007 adalah 23 perusahaan.

Menurut Sugiyono (2005: 56) : “ Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut ”. Jadi sampel merupakan sebagian dari populasi untuk mewakili karakteristik populasi yang diambil untuk keperluan penelitian.

Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sample (sampel bertujuan) yang termasuk dalam non probability sampling. Menurut Sugiyono (2005 : 78) : “ Sampling purposive adalah teknik penentuan sample dengan pertimbangan tertentu ”. Jadi sampel yang diambil bukan berdasarkan random, melainkan dengan tujuan tertentu.

Adapun kriteria sampel yang digunakan, antara lain :

a. Perusahaan-perusahaan tersebut adalah perusahaan yang bergerak pada bidang perdagangan dan terdaftar di BEI pada tahun 2005-2007.

b. Perusahaan-perusahaan tersebut memiliki laba usaha positif pada tahun 2005-2007.

c. Perusahaan-perusahaan tersebut memiliki laporan keuangan yang telah diaudit pada tahun 2005-2007.

Berdasarkan kriteria tersebut, maka perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian ini berjumlah 13 perusahaan. Adapun daftar sampel penelitian ini adalah sebagai berikut :


(36)

Josephine H.S : Pengaruh Perputaran Persediaan Terhadap Rentabilitas Ekonomis Pada Perusahaan Dagang Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI), 2009.

USU Repository © 2009

Daftar Perusahaan Dagang Yang Memenuhi Kriteria sampel

No Kode Nama Perusahaan

1. EPMT Enseval Putra Megatrading Tbk

2. FISH FKS Multi Agro Tbk

3. MICE Multi Indocitra Tbk

4. SDPC Millenium Pharmacon Tbk

5. TGKA Tigaraksa Satria Tbk

6. ACES Ace Hardware Indonesia Tbk

7. MPPA Matahari Putra Prima Tbk.

8. TRIL Triwira Insan Lestari Tbk

9. RALS Ramayana Lestari Sentosa Tbk

10. CSAP Catur Sentosa Adiprana Tbk

11. HERO Hero Supermarket Tbk

12. KOIN Kokoh Inti Arebama Tbk

13. MAPI Mitra Adiperkasa Tbk

Sumber: penulis, 2008

C. Jenis Data

Data dalam penelitian ini merupakan data sekunder. Menurut Umar (2003 : 60) “Data sekunder merupakan data primer yang telah diolah lebih lanjut, misalnya dalam bentuk tabel, grafik, diagram, gambar dan sebagainya sehingga lebih informatif jika digunakan oleh pihak lain.” Data tersebut diperoleh dari Indonesia Capital Market Directory (ICMD).


(37)

Data-Josephine H.S : Pengaruh Perputaran Persediaan Terhadap Rentabilitas Ekonomis Pada Perusahaan Dagang Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI), 2009.

USU Repository © 2009

data sekunder yang dibutuhkan pada penelitian ini adalah informasi keuangan yang berhubungan dengan variabel penelitian, yaitu :

3. Informasi mengenai laba bersih sebelum pajak, 4. Informasi mengenai total aktiva perusahaan,

5. Informasi mengenai harga pokok penjualan perusahaan, 6. Informasi mengenai rata-rata persediaan.

D. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan studi dokumentasi yaitu dengan mempelajari, mengklasifikasikan, dan menganalisis data sekunder berupa catatan-catatn, laporan keuangan, maupun informasi lainnya yang terkait dengan lingkup penelitian ini. Data penelitian ini diperoleh dari Indonesian Capital Market Directory (ICMD).

E. Defenisi Operasional dan Pengukuran Variabel 1. Perputaran Persediaan (Variabel X)

Perputaran persediaan merupakan rasio antara harga pokok penjualan terhadap rata-rata persediaan. Perputaran persediaan merupakan rasio antara jumlah harga pokok barang yang dijual dengan nilai rata-rata persediaan yang dimiliki oleh perusahaan. Pengukuran terhadap variabel perputaran persediaan dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:


(38)

Josephine H.S : Pengaruh Perputaran Persediaan Terhadap Rentabilitas Ekonomis Pada Perusahaan Dagang Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI), 2009.

USU Repository © 2009

Perputaran persediaan =

Rata-rata Persediaan

Rata-rata persediaan dihitung dengan cara menjumlahkan persediaan awal dan persediaan akhir kemudian dibagi dua.

2. Rentabilitas Ekonomis (Variabel Y)

Rentabilitas ekonomis menunjukkan persentase perbandingan antara jumlah laba operasi (= EBIT) dengan modal sendiri dan modal asing yang digunakan (=Total Aktiva). Pengukuran terhadap variabel rentabilitas ekonomi dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:

Laba sebelum bunga dan pajak

RE = x 100%

Total Aktiva

F. Metode Analisis Data

Keseluruhan data yang telah terkumpul selanjutnya dianalisis untuk dapat memberikan jawaban dari masalah yang dibahas dalam penelitian ini. Dalam menganalisis data, peneliti menggunakan program SPSS. Adapun metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:


(39)

Josephine H.S : Pengaruh Perputaran Persediaan Terhadap Rentabilitas Ekonomis Pada Perusahaan Dagang Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI), 2009.

USU Repository © 2009

Untuk menghasilkan suatu model yang baik, maka analisis regresi memerlukan pengujian asumsi klasik sebelum melakukan pengujian hipotesis. Pengujian asumsi klasik tersebut meliputi :

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal (Ghozalli, 2005:1100.

Pengujian normalitas dilakukan dengan uji non-parametrik Kolmogorov-Smirnov, dimana data yang berdisribusi normal akan memiliki nilai yang lebih besar dari 0,05, selain itu, uji normalitas dapat juga dilihat melalui grafik histofram dan grafik normal plot.

b. Uji Heterokedastisitas

Menurut Ghozalli (2005:111) uji heterokedastisitas bertujuan untuk melihat apakah di dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variabel pengganggu dari satu pengamatan dengan pengamatan yang lain. Suatu model regresi yang baik adalah homokedastisitas atau tidak terjadi heterokedastisitas.


(40)

Josephine H.S : Pengaruh Perputaran Persediaan Terhadap Rentabilitas Ekonomis Pada Perusahaan Dagang Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI), 2009.

USU Repository © 2009

Dasar analisis yang dapat digunakan untuk menentukan heterokedastisitas, antara lain:

1) Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi heterokedastisitas.

2) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas.

c. Uji Autokorelasi

Pada data time series sering ditemukan adanya masalh autokorelasi. Menurut Ghozali (2005:95) uji autokorelasi menguji apakah dalam model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya).

2. Analisis Regresi

Analisis regresi digunakan untuk memperkirakan atau meramalkan hubungan antara dua variabel dengan membuat sebuah asumsi ke dalam suatu bentuk fungsi tertentu (fungsi linier). Dimana varibel dependen dapat diprediksikan melalui variabel independen secara individual,


(41)

Josephine H.S : Pengaruh Perputaran Persediaan Terhadap Rentabilitas Ekonomis Pada Perusahaan Dagang Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI), 2009.

USU Repository © 2009

sehingga dapat digunakan untuk memutuskan apakah naik atau turunnya variabel dipenden dapat dilakukan dengan menaikkan atau menurunkan variabel independen.

Dalam penelitian ini hanya terdapat satu varibel independen, yaitu perputaran persediaan dan satu variabel dependen, yaitu rentabilitas ekonomis, maka yang digunakan dalam penelitian ini analisis regresi sederhana. Persamaan umum regresi sederhana adalah sebagai berikut :

Y = a + bX + e

Dimana :

Y = perputaran persediaan X = rentabilitas ekonomis

a = intercept/konstanta

b = angka arah (koefisien regresi) e = error

3. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis akan dilakukan dengan uji signifikansi regresi linear. Langkah-langkah yang dilakukan dalam uji signifikansi regresi linear adalah sebagai berikut :

a. menentukan H0 dan Ha,


(42)

Josephine H.S : Pengaruh Perputaran Persediaan Terhadap Rentabilitas Ekonomis Pada Perusahaan Dagang Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI), 2009.

USU Repository © 2009

c. membandingkan nilai t hitung dengan nilai t tabel, dimana ditetapkan taraf kesalahan sebesar 5% untuk uji dua pihak,

d. menarik kesimpulan atas hasil uji regresi dengan kriteria sebagai berikut:

H0 diterima, Ha ditolak jika –t(α/2;n-2)< thitung< t(α/2;n-2)

H0 ditolak, Ha diterima jika thitung<-t(α/2;n-2) atau thitung>t(α/2;n-2)

4. Jadwal Penelitian

Tahapan Penelitian Nov Des Jan Feb Mar

Pengajuan judul √

Penyelesaian propopsal √ √

Seminar proposal √

Pengumpulan data √

Penulisan Laporan √ √


(43)

Josephine H.S : Pengaruh Perputaran Persediaan Terhadap Rentabilitas Ekonomis Pada Perusahaan Dagang Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI), 2009.

USU Repository © 2009

BAB IV

ANALISIS HASIL PENELITIAN

A. Data Penelitian

Objek penelitian ini adalah perusahaan dagang dan perusahaan dagang eceran baik perusahaan dagang besar yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Pada tanggal 30 November 2007 Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan Bursa Efek Surabaya (BES) resmi berganti nama menjadi Bursa Efek Indonesia (BEI). Pada tahun 2005-2007 perusahaan-perusahaan yang dijadikan sampel masih terdaftar di BEJ, tetapi karena data penelitian diambil pada tahun 2008, maka peneliti menggunakan nama BEI. Setelah dilakukan pemilihan sampel dengan teknik purposive sampling diperoleh 13 perusahaan. Berikut tabel nama dan kode perusahaan dagang yang menjadi sampel dari penelitian ini:


(44)

Josephine H.S : Pengaruh Perputaran Persediaan Terhadap Rentabilitas Ekonomis Pada Perusahaan Dagang Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI), 2009.

USU Repository © 2009

Tabel 4.1

Daftar Sampel Perusahaan Dagang

No Kode Nama Perusahaan

1. EPMT Enseval Putra Megatrading Tbk

2. FISH FKS Multi Agro Tbk

3. MICE Multi Indocitra Tbk

4. SDPC Millenium Pharmacon Tbk

5. TGKA Tigaraksa Satria Tbk

6. ACES Ace Hardware Indonesia Tbk

7. MPPA Matahari Putra Prima Tbk.

8. TRIL Triwira Insan Lestari Tbk 9. RALS Ramayana Lestari Sentosa Tbk

10. CSAP Catur Sentosa Adiprana Tbk

11. HERO Hero Supermarket Tbk 12. KOIN Kokoh Inti Arebama Tbk

13. MAPI Mitra Adiperkasa Tbk Sumber: Penulis, 2009

Periode penelitian dimulai dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2007 sehingga data penelitian secara keseluruhan berjumlah 39 sampel. Berikut ini akan dijelaskan mengenai data variabel penelitian yang dianalisis dalam penelitian ini :

Tabel 4.2

Data Variabel Penelitian Tahun 2005


(45)

Josephine H.S : Pengaruh Perputaran Persediaan Terhadap Rentabilitas Ekonomis Pada Perusahaan Dagang Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI), 2009.

USU Repository © 2009

n Kode

Emiten

Perputaran Persediaan (kali)

Rentabilitas Ekonomis (%)

1 EPMT 7,31 15,28

2 FISH 11,9 3,93

3 MICE 2,95 10,07

4 SDPC 7,18 8,51

5 TGKA 10 3,14

6 ACES 5,3 19,07

7 MPPA 7,25 6,74

8 TRIL 0,32 8,79

9 RALS 8,73 13,68

10 CSAP 4,97 6,97

11 HERO 8,5 2,46

12 KOIN 5,876 0,99

13 MAPI 3,24 10,07

Sumber: Data yang diolah penulis, 2009

Tabel 4.2 menunjukkan bahwa pada tahun 2005 perusahaan yang mempunyai perputaran persediaan tertinggi adalah PT FKS Multi Agro Tbk yaitu sebanyak 11,9 kali dan yang terendah adalah PT Triwira Insan Lestari Tbk yaitu sebanyak 0,32 kali. Untuk rentabilitas ekonomis, perusahaan yang mempunyai rasio tertinggi adalah PT Enseval putra Megatrading Tbk yaitu 15,28% dan yang terendah adalah PT Kokoh Inti Arebama Tbk yaitu 0,99%.

Tabel 4.3

Data Variabel Penelitian Tahun 2006


(46)

Josephine H.S : Pengaruh Perputaran Persediaan Terhadap Rentabilitas Ekonomis Pada Perusahaan Dagang Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI), 2009.

USU Repository © 2009

n Kode

Emiten

Perputaran Persediaan (kali)

Rentabilitas Ekonomis (%)

1 EPMT 7,27 14,95

2 FISH 9.0 4,65

3 MICE 2.58 24,68

4 SDPC 8,05 10,2

5 TGKA 7,0 4,0

6 ACES 4,16 22,28

7 MPPA 7,81 6,64

8 TRIL 0,49 9,77

9 RALS 9,2 14,13

10 CSAP 5,27 5,147

11 HERO 8,85 4,95

12 KOIN 4,46 1,31

13 MAPI 3,2 8,65

Sumber: Data yang diolah penulis, 2009

Tabel 4.3 menunjukkan bahwa pada tahun 2006 perusahaan yang mempunyai perputaran persediaan tertinggi adalah PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk yaitu sebanyak 9,2 kali dan yang terendah adalah PT Triwira Insan Lestari Tbk yaitu sebanyak 0,49 kali. Untuk rentabilitas ekonomis, perusahaan yang mempunyai rasio tertinggi adalah PT Multi Indocitra Tbk yaitu 24,68% dan yang terendah adalah PT Kokoh Inti Arebama Tbk yaitu 1,31%. Perusahaan yang mempunyai tingkat perputaran persediaan dan rentabilitas ekonomis tertinggi berbeda dengan tahun 2005 tetapi perusahaan yang mepunyai tingkat perputaran persediaan dan rentabilitas ekonomis terendah tetap sama dengan tahun 2004, yaitu PT Triwira Insan Lestari Tbk


(47)

Josephine H.S : Pengaruh Perputaran Persediaan Terhadap Rentabilitas Ekonomis Pada Perusahaan Dagang Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI), 2009.

USU Repository © 2009

untuk tingkat perputaran persediaan terendah dan PT Kokoh Inti Arebama Tbk untuk rentabilitas ekonomis terendah.

Tabel 4.4

Data Variabel Penelitian Tahun 2007

n Kode

Emiten

Perputaran Persediaan (kali)

Rentabilitas Ekonomis (%)

1 EPMT 6,71 14,67

2 FISH 4,716 6,71

3 MICE 2,38 18,2

4 SDPC 7,75 8,6

5 TGKA 0,66 6,08

6 ACES 6,1 13,75

7 MPPA 7,93 4,85

8 TRIL 1,29 21,35

9 RALS 7,16 12,6

10 CSAP 5,2 6,45

11 HERO 8,15 4,53

12 KOIN 3,65 3,15

13 MAPI 3,28 8,7


(48)

Josephine H.S : Pengaruh Perputaran Persediaan Terhadap Rentabilitas Ekonomis Pada Perusahaan Dagang Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI), 2009.

USU Repository © 2009

Tabel 4.4 menunjukkan bahwa pada tahun 2007 perusahaan yang mempunyai perputaran persediaan tertinggi adalah PT Hero Supermarket Tbk yaitu sebanyak 8,15 kali dan yang terendah adalah PT Tigaraksa Satria Tbk yaitu sebanyak 0,66 kali. Untuk rentabilitas ekonomis, perusahaan yang mempunyai rasio tertinggi adalah PT Triwira Insan Lestari Tbk yaitu 21,35% dan yang terendah adalah PT Kokoh Inti Arebama Tbk yaitu 3,15%. Perusahaan yang mempunyai tingkat perputaran persediaan dan rentabilitas ekonomis tertinggi berbeda dengan tahun 2005 dan 2006. Perusahaan yang mepunyai tingkat perputaran persediaan terendah berbeda dengan tahun 2004 dan 2005, yaitu PT Tigaraksa Satria Tbk (untuk tahun 2007) untuk tingkat perputaran persediaan terendah. Perusahaan yang mempunyai tingkat rentabilitas ekonomis terendah sama dengan tahun 2005 dan 2006 yaitu PT Kokoh Inti Arebama Tbk.

B. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif memberikan penjelasan mengenai nilai minimum, nilai maksimum, nilai rata-rata (mean), nilai standar deviasi dari variabel-variabel independen dan variabel-variabel dependen.

Tabel 4.5 Descriptive Statistics


(49)

Josephine H.S : Pengaruh Perputaran Persediaan Terhadap Rentabilitas Ekonomis Pada Perusahaan Dagang Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI), 2009.

USU Repository © 2009

ITO 39 .32 11.90 5.7908 2.82913

RE 39 .99 24.68 9.5051 5.96995

Valid N (listwise) 39

Tabel 4.5 menunjukkan bahwa baik variabel perputaran persediaan dan rentabilitas ekonomis memiliki nilai minimum, nilai maksimum dan nilai rata-rata yang positif karena baik perputaran persediaan dan rentabilitas ekonomis nilainya adalah positif. Berikut ini adalah perincian data deskriptif yang telah diolah:

1. Variabel perputaran persediaan memiliki nilai minimum sebesar 0.32, nilai maksimum sebesar 11.90, nilai rata-rata sebesar 5.7908, dan standar deviasi sebesar 2.82913 dengan jumlah sampel sebanyak 39.

2. Variabel rentabilitas ekonomis memiliki nilai minimum sebesar 0.99, nilai maksimum sebesar 24,68, nilai rata-rata sebesar 9.5051, dan standar deviasi sebesar 5.96995 dengan jumlah sampel sebanyak 39.

C. Pengujian Asumsi Klasik

Untuk menghasilkan suatu model regresi yang baik, analisis regresi memerlukan pengujian asumsi klasik sebelum melakukan pengujian hipotesis. Apabila terjadi penyimpangan dalam pengujian asumsi klasik perlu dilakukan perbaikan terlebih dahulu. Pengujian asumsi klasik yang telah dilakukan adalah sebagai berikut :


(50)

Josephine H.S : Pengaruh Perputaran Persediaan Terhadap Rentabilitas Ekonomis Pada Perusahaan Dagang Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI), 2009.

USU Repository © 2009

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah variabel residual berdistribusi normal. Uji statistik yang dapat digunakan untuk menguji apakah residual berdistribusi normal adalah uji statistik non parametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S) dengan membuat hipotesis:

H0 : Data residua l berdistribusi normal H1 : Data residual tidak berdistribusi normal

Apabila nilai signifikansi lebih besar dari 0.05, maka H0 diterima dan sebalikny jika nilai signifikansi lebih kecil dari 0.05, maka H0 ditolak atau H1 diterima.

Tabel 4.6

Hasil Uji Normalitas Sebelum Transformasi Data

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 39

Normal Parametersa Mean .0000000

Std. Deviation 5.68161272

Most Extreme Differences Absolute .191

Positive .191

Negative -.101

Kolmogorov-Smirnov Z 1.195


(51)

Josephine H.S : Pengaruh Perputaran Persediaan Terhadap Rentabilitas Ekonomis Pada Perusahaan Dagang Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI), 2009.

USU Repository © 2009

Sumber: Data yang diolah penulis,2009

Dari tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa data dalam model regresi telah terdistribusi secara normal karena data residual lebih besar dari 0.05 yang berarti H0 diterima. Setelah data terdistribusi secara normal, maka dilanjutkanlah uji asumsi klasik lainnya. Untuk lebih jelas berikut ini dilampirkan grafik hitogram dan grafik plot data yang telah berdistribusi normal:


(52)

Josephine H.S : Pengaruh Perputaran Persediaan Terhadap Rentabilitas Ekonomis Pada Perusahaan Dagang Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI), 2009.

USU Repository © 2009

Gambar 4.1 Histogram

Sumber: Data yang diolah penulis, 2009

Gambar 4.2 Grafik Normal P-Plot


(53)

Josephine H.S : Pengaruh Perputaran Persediaan Terhadap Rentabilitas Ekonomis Pada Perusahaan Dagang Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI), 2009.

USU Repository © 2009

2. Uji Heterokedastisitas

Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah terjadi ketidaksamaan variable dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain dalam model regresi. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heterokedastisitas atau terjadi homoskedastisitas. Dalam model regresi dinyatakan telah terjadi heterokedastisitas apabila titik-titik yang ada tidak membentuk pola yang teratur. Dalam model regresi tidak terjadi heterokedastisitas apabila titik-titik yang ada tidak membentuk pola yang tertentu dan teratur dan titik-titik menyebar di atas dan di bawah angkanol pada sumbu Y.

Berikut ini dilampirkan grafik scatterplot untuk menganalisis apakah terjadi heterokedastisitas dengan mengamati penyebaran titik-titik pada gambar:


(54)

Josephine H.S : Pengaruh Perputaran Persediaan Terhadap Rentabilitas Ekonomis Pada Perusahaan Dagang Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI), 2009.

USU Repository © 2009

Gambar 4.3

Hasil Uji Heterokedastisitas

Sumber: Data yang diolah penulis, 2009

Dari grafik scatterplots terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heterokedastisitas pada model regresi sehingga layak dipakai untuk memprediksi rentabilitas ekonomis pada perusahaan dagang dengan variable independen perputaran persediaan.


(55)

Josephine H.S : Pengaruh Perputaran Persediaan Terhadap Rentabilitas Ekonomis Pada Perusahaan Dagang Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI), 2009.

USU Repository © 2009

Pengujian aotukorelasi bertujuan untuk menguji apakah terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu pada suatu periode dengan kesalahan pengganggu periode sebelumnya dengan model regresi. Autokorelasi menunjukkan adanya korelasi antara kesalahan pengganggu pada data yang tersusun, baik berupa data cross sectional atau time series. Jika terjadi autokorelasi dalam model regresi berarti koefisien korelasi yang diperoleh menjadi tidak akurat, sehingga model regresi yang baik adalah model regresi yang bebas dari autokorelasi.

Cara yang dapat dilakukan untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi adalah dengan melakukan pengujian Durbin Watson (DW). Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi menurut Ghozali (2005: 96) dapat dilihat dalam tabel di bawah ini.

Tabel 4.7

Kriteria Pengambilan Keputusan Uji Durbin Watson

Hipotesis Nol Keputusan Jika

Tidak ada autokorelasi positif

Tolak 0 < d < dl


(56)

Josephine H.S : Pengaruh Perputaran Persediaan Terhadap Rentabilitas Ekonomis Pada Perusahaan Dagang Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI), 2009.

USU Repository © 2009

positif

Tidak ada korelasi negatif Tolak 4 − dl < d < 4

Tidak ada korelasi negatif No decision 4 − du ≤ d ≤ 4 − dl

Tidak ada korelasi, positif atau negatif

Tidak ditolak du < d < 4 − du

Berikut ini hasil uji Durbin Watson dengan menggunakan program SPSS versi 16:

Tabel 4.8

Hasil Uji Autokorelasi

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .307a .094 .070 5.75788 2.259

a. Predictors: (Constant), ITO

b. Dependent Variable: RE

Hasil uji autokorelasi di atas menunjukkan nilai statistic Durbin Watson (Dw) sebesar 2.259, nilai ini akan kita bandingkan dengan nilai tabel dengan menggunakan signifikansi 5%, jumlah sample (n) = 39, dan jumlah variable independen (k) = 1, maka berdasarkan tabel Durbin Watson didapat nilai batas atas (du) sebesar 1.540 dan nilai batas bawah (dl) sebesar 1.433. Oleh karena itu, nilai (Dw) lebih besar dari 1.540 dan lebih kecil dari


(57)

Josephine H.S : Pengaruh Perputaran Persediaan Terhadap Rentabilitas Ekonomis Pada Perusahaan Dagang Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI), 2009.

USU Repository © 2009

4-1.540 (du < d < 4 – du). Dengan demikian, dapat disimpulkan tidak terdapat autokorelasi baik positf maupun negatif.

D. Analisis Regresi

Dari hasil pengujian asumsi klasik disimpulkan bahwa model regresi yang dipakai dalam penelitian ini telah memenuhi model estimasi yang Best Linear Unbiased Estimator (BLUE) dan layak dilakukan analisis regresi.

1. Persamaan Regresi

Dalam pengolahan data dengan menggunakan regresi linear, dilakukan bebeapa tahapan untuk mencari hubungan antara variabel independen dan variabel dependen, melalui pengaruh perputaran persediaan(X1

1) terhadap

rentabilitas ekonomis (Y). Hasil regresi dapat dilihat pada tabel 4.9 berikut ini:

Tabel 4.9 Analisis Hasil Regresi

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics


(58)

Josephine H.S : Pengaruh Perputaran Persediaan Terhadap Rentabilitas Ekonomis Pada Perusahaan Dagang Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI), 2009.

USU Repository © 2009

1 (Constant) 13.257 2.123 6.246 .000

ITO -.648 .330 -.307 -1.962 .057 1.000 1.000

a. Dependent Variable: RE

Model regresi berdasarkan hasil analisis di atas adalah sebagai berikut:

Y = 0 + 1X + e

Rentabilitas Ekonomis = 0 + 1 ITO + e

Dengan :

0 (konstanta) = 13.257

1 (koefisien regresi) = - 0.648

Maka diperoleh persamaan:

Rentabilitas Ekonomis = 13.257 – 0.648 ITO + e

Interpretasi dari persamaan di atas adalah sebagai berikut: a. 0 = 13.257

Nilai konstanta ini menunjukkan bahwa apabila tidak ada variabel ITO (X=0), maka rentabilitas ekonomis yang terbentuk adalah 13.257


(59)

Josephine H.S : Pengaruh Perputaran Persediaan Terhadap Rentabilitas Ekonomis Pada Perusahaan Dagang Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI), 2009.

USU Repository © 2009

Koefisien regresi 1 ini menunjukkan bahwa setiap variabel ITO meningkat sebesar satu satuan, maka rentabilitas ekonomi menurun sebesar 0.648 satuan atau 64,8%.

2. Analisis Koefisien Korelasi dan Koefisien Determinasi

Nilai koefisien korelasi (R) menunjukkan seberapa besar korelasi atau hubungan antara variabel-variabel independen dengan variabel dependen. Koefisien korelasi dikatakan kuat apabila nilai R berada di atas 0.5 dan mendekati 1.

Koefisien determinasi (R square) menunjukkan seberapa besar variabel independen menjelaskan variabel dependennya. Nilai R square adalah nol sampai dengan satu. Apabila nilai R square semakin mendekati satu, maka variabel-variabel independen memberikan semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Sebaliknya, semakin kecil nilai R square, maka kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen semakin terbatas. Nilai R square

memiliki kelemahan yaitu nilai R square akan meningkat setiap ada penambahan satu variabel independen meskipun variabel independen tersebut tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.

Tabel 4.10


(60)

Josephine H.S : Pengaruh Perputaran Persediaan Terhadap Rentabilitas Ekonomis Pada Perusahaan Dagang Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI), 2009.

USU Repository © 2009

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

1 .307a .094 .070 5.75788

a. Predictors: (Constant), ITO

Sumber: Data yang diolah penulis, 2009

Tabel 4.11 menunjukkan bahwa nilai koefisien korelasi (R) sebesar 0.307 yang berarti bahwa korelasi atau hubungan antara variabel rentabilitas ekonomis dengan variabel independennya (ITO) adalah lemah dengan didasarkan pada nilai R yang berada di bawah 0.5.

Angka koefisien determinasi (Adjusted R square) adalah 0.070. Hal ini berarti 7% variasi dari perubahan rentabilitas ekonomis dipengaruhi oleh variasi variabel independen (ITO), sedangkan sisanya 93% lagi dijelaskan oleh variasi atau faktor lainnya.

3. Pengujian Hipotesis

Untuk mengetahui apakah variabel independen dalam model regresi berpengaruh terhadap variabel dependen, maka dilakukan pengujian dengan menggunakan uji t (t test). Adapun hipotesis untuk uji t adalah sebagai berikut:

Ha : Perputaran Persediaan (ITO) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap rentabilitas ekonomis.

Uji t ini dilakukan dengan membandingkan signifikansi thitung dengan ketentuan:


(61)

Josephine H.S : Pengaruh Perputaran Persediaan Terhadap Rentabilitas Ekonomis Pada Perusahaan Dagang Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI), 2009.

USU Repository © 2009

− Jika thitung < ttabelpada 0.05, maka Ha ditolak. − Jika thitung > ttabelpada 0.05, maka Ha diterima.

Tabel 4.11 Hasil Uji t

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 13.257 2.123 6.246 .000

ITO -.648 .330 -.307 -1.962 .057

a. Dependent Variable: RE

Sumber: Data yang diolah penulis, 2009

Dari uji t yang telah dilakukan, maka diperoleh nilai signifikansi untuk variabel independen yaitu perputaran persediaan (ITO) adalah 0.057 yang berarti bahwa Ha ditolak. Selain itu, dari uji t di atas, diperoleh nilai t hitung untuk ITO adalah -1.962. Sementara itu, t tabel yang dihitung dengan ketentuan = 5% dan derajat kebebasan (n - 2) = 37 menghasilkan tα/2 (n – 2) = t0, 025 (37) = 2.026192447. Nilai t hitung (-1.962) ini lebih kecil daripada t tabel (2.026192447). Dengan demikian dapat disimpulkann bahwa Ha


(62)

Josephine H.S : Pengaruh Perputaran Persediaan Terhadap Rentabilitas Ekonomis Pada Perusahaan Dagang Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI), 2009.

USU Repository © 2009

ditolak atau perputaran persediaan tidak berpengaruh signifikan terhadap rentabilitas ekonomis.

E. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan secara statistik dengan menggunakan program SPSS ver 16.0 maka dapat dilihat bahwa perputaran persediaan (Inventory Turn Over/ITO) tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap rentabilitas ekonomis, hal ini didasarkan pada hasil analisis koefisien korelasi antara perputaran persediaan dan rentabilitas ekonomis dengan Standardized Coefficients sebesar -0.307 yang berarti bahwa korelasi atau hubungan antar variabel rentabilitas ekonomis (RE) dengan varibel independennya (ITO) adalah hubungan yang negatif atau berbanding terbalik dengan tingkat hubungan yang lemah, hal tersebut menunjukkan apabila nilai perputaran persediaan mengalami peningkatan maka nilai rentabilitas ekonomis akan mengalami sedikit penurunan. Begitu juga sebaliknya, jika perputaran persediaan mengalami penurunan maka nilai rentabilitas ekonomis akan mengalami sedikit peningkatan.

Sementara hasil analisis koefisien determinasi (Adjusted R square) dengan nilai 0.070 yang berarti 7% variasi dari rentabilitas ekonomis dijelaskan oleh variasi dari variabel independen yaiu perputaran persediaan, sedangkan sisanya 93% dijelaskan oleh variasi atau faktor lainnya. Maka dalam hal ini dapat dikatakan bahwa perputaran persediaan hanya memberi pengaruh yang kecil terhadap rentabilitas ekonomis.


(63)

Josephine H.S : Pengaruh Perputaran Persediaan Terhadap Rentabilitas Ekonomis Pada Perusahaan Dagang Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI), 2009.

USU Repository © 2009

Berdasarkan hasil analisis regresi maka diketahui bahwa koefisien regresi ( 1 ) sebesar -0,648 dan konstanta ( 0) sebesar 13.257. Dengan demikian persamaan regresi yang mencerminkan bentuk hubungan kedua variabel tersebut adalah Y = 13.257 – 0.648 X + e. Koefisien Regresi sebesar -0,648 berarti penurunan setiap satu kali pada variabel X (perputaran persediaan) akan menyebabkan kenaikan pada variabel Y (rentabilitas ekonomis) sebesar 64,8% begitu juga sebaliknya. Sedangkan nilai 0 sebesar 13.257 mencerminkan konstanta yang berarti jika nilai perputaran persediaan (variabel X) ada pada nilai nol (X=0) maka nilai rentabilitas ekonomis (variabel Y) adalah sebesar 13,257%.

Selanjutnya, hasil penelitian ini diperkuat lagi dengan hasil pengujian hipotesis dengan uji t dimana variabel perputaran persediaan (ITO) mempunyai nilai signifikansi 0.057, nilai ini lebih besar dari nilai probabilitas sebesar 0.05 dan nilai t hitung yang lebih kecil daripada t tabel yang berarti bahwa Ha (hipotesis bahwa perputaran persediaan berpengaruh signfikan terhadap rentabilitas ekonomis) ditolak.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN


(64)

Josephine H.S : Pengaruh Perputaran Persediaan Terhadap Rentabilitas Ekonomis Pada Perusahaan Dagang Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI), 2009.

USU Repository © 2009

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dikemukakan dalam bab empat, maka kesimpulan yang dapat diambil adalah bahwa hasil penelitian ini menunjukkan variabel independen yaitu perputaran persediaan (ITO) tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen yaitu rentabilitas ekonomis (RE) pada perusahaan dagang yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian terdahulu yaitu penelitian Kania (2006) yang menghasilkan kesimpulan bahwa perputaran persediaan berpengaruh positif terhadap rentabilitas ekonomis pada PT Pindad (Persero) Bandung. Hasil penelitian tersebut sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa semakin tinggi perputaran persediaan maka semakin tinggi pula kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba atau rentabilitas ekonomis.

Namun, di sisi lain, hasil penelitian ini sama dengan penelitian terdahulu yaitu penelitian Pratiwi (2007) yang menghasilkan kesimpulan bahwa perputaran persediaan tidak berpengaruh signifikan terhadap rentabilitas ekonomis. Hasil ini tidak sejalan dengan landasan teori pada bab sebelumnya. Hal ini mungkin disebabkan karena pada beberapa perusahaan dagang telah melakukan pembelian barang dagang dalam jumlah-jumlah kecil.

Pembelian dalam jumlah kecil tersebut menyebabkan biaya yang dikeluarkan terlalu banyak dan laba yang diperoleh kecil, sehingga walaupun perputaran persediaan cepat namun rentabilitasnya rendah. Jadi berdasarkan penelitian ini, maka diketahui bahwa perputaran persediaan tidak berpengaruh signifikan terhadap rentabilitas ekonomis.


(65)

Josephine H.S : Pengaruh Perputaran Persediaan Terhadap Rentabilitas Ekonomis Pada Perusahaan Dagang Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI), 2009.

USU Repository © 2009

B. Keterbatasan Penelitian

Dalam penelitian ini penulis memiliki keterbatasan yang mungkin dapat diperbaiki oleh peneliti berikutnya. Keterbatasan yang dimiliki penulis diantaranya :

1. Rentabilitas ekonomis dipengaruhi oleh beberapa faktor, dalam penelitian ini penulis hanya menghitung pengaruh perputaran persediaan terhadap rentabilitas ekonomis. Penulis tidak melakukan penelitian pada faktor-faktor lain yang mempengaruhi rentabilitas ekonomis. Sehingga masih perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui faktor mana yang paling besar mempengaruhi tingkat rentabilitas ekonomis.

2. Keterbatasan penulis juga terdapat pada sampel yang diambil yaitu hanya 25 perusahaan yang bergerak pada bidang perdagangan sedangkan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta begitu banyak dan bergerak pada bidang yang berbeda-beda sehingga hasil penelitian ini tidak dapat digeneralisasikan.

B. Saran

Adapun saran-saran yang dapat diberikan penulis adalah sebagai berikut: 1. Bagi para peneliti lanjutan, sebaiknya perlu dilakukan penelitian

terhadap faktor-faktor lain yang memberikan pengaruh lebih besar terhadap rentabilitas ekonomis sehingga dapat diketahui faktor mana


(66)

Josephine H.S : Pengaruh Perputaran Persediaan Terhadap Rentabilitas Ekonomis Pada Perusahaan Dagang Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI), 2009.

USU Repository © 2009

yang paling berpengaruh dalam upaya peningkatan rentabilitas ekonomis.

2. Sebaiknya perlu dilakukan penelitian menggunakan sampel yang lebih banyak dengan karakteristik yang lebih bergam dari berbagai sektor industri. sehingga diketahui pengaruh perputaran persediaan terhadap rentabilitas ekonomis apabila diterapkan pada perusahaan yang berbeda. 3. Selain perluasan sampel penelitian, kepada para peneliti lanjutan juga

diharapkan dapat melakukan penelitian selanjutnya dengan menggunakan data time series yang up to date/terbaru sehingga hasilnya akan semakin akurat dan dapat diketahui pengaruh perputaran persediaan terhadap rentabilitas ekonomis apabila diterapkan pada perusahaan yang berbeda.

DAFTAR PUSTAKA

Brigham, E.F. 2001. Manajemen Keuangan. Jakarta : Erlangga.

Erlina, Sri Mulyani, 2007. Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan


(67)

Josephine H.S : Pengaruh Perputaran Persediaan Terhadap Rentabilitas Ekonomis Pada Perusahaan Dagang Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI), 2009.

USU Repository © 2009

Ghozali, Imam, 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, Edisi Ketiga, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

Harahap, S. S., 2006. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan . Jakarta. Raja Grafindo Persada

Hongren, R. et.al., 2000. Akuntansi di Indonesia. Jakarta. Salemba Empat.

Institute for Economic and Financial Research, 2007. Indonesia Capital Market

Directory, Jakarta.

Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, 2004. Buku

Petunjuk Teknis Penulisan Proposal Penelitian dan Penulisan Skripsi,

Medan.

Kania, Siti, 2006. ”Pengaruh Tingkat Perputaran Persediaan Barang Jadi terhadap Tingkat Rentabilitas pada PT Pindad (Persero) Bandung”,(Jurnal Online).

Niswonger, F. et.al., 2000. Prinsip-prinsip Akuntansi. Jakarta. Erlangga.

Pratiwi, Dian Hesti, 2007. ”Pengaruh Perputaran Persediaan terhadap Rentabilitas Ekonomis pada Perusahaan Barang Konsumsi yang Terdaftar di BEI”, (Skripsi Akuntansi), Universitas persada Indonesia Y.A.I, Jakarta.

Raharjo, B., 2005. Laporan Keuangan Perusahaan. Yogyakarta. Gajah Mada Universty.

Riyanto, B., 2001. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yogyakarta. BPFE– UGM.

Sartono, A., 2001. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Yogyakarta. BPFE-UGM.

Skousen, K. F. et.al., 2001. Akuntansi Keuangan Menengah. (1st . ed). Jakarta. Salemba Empat.

Soemarso, 2002. Akuntansi Suatu Pengantar. Jakarta. Salemba Empat.

Sugiyarso, G. & Winarni, F., 2006. Manajemen Keuangan. Yogyakarta. Media Presindo.

Sugiyono, 2005. Metode Penelitian Bisnis. Bandung. Alfabeta


(68)

Josephine H.S : Pengaruh Perputaran Persediaan Terhadap Rentabilitas Ekonomis Pada Perusahaan Dagang Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI), 2009.

USU Repository © 2009

Supranto, J., 2001. Statistik : Teori dan Aplikasi. Jakarta. Erlangga. Warren, R. et.al., 2005. Pengantar Akuntansi. Jakarta. Salemba Empat.


(69)

Josephine H.S : Pengaruh Perputaran Persediaan Terhadap Rentabilitas Ekonomis Pada Perusahaan Dagang Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI), 2009.

USU Repository © 2009 Lampiran 1

Daftar Sampel Perusahaan Dagang

No Kode Nama Perusahaan

1. EPMT Enseval Putra Megatrading Tbk

2. FISH FKS Multi Agro Tbk

3. MICE Multi Indocitra Tbk

4. SDPC Millenium Pharmacon Tbk

5. TGKA Tigaraksa Satria Tbk

6. ACES Ace Hardware Indonesia Tbk

7. MPPA Matahari Putra Prima Tbk.

8. TRIL Triwira Insan Lestari Tbk

9. RALS Ramayana Lestari Sentosa Tbk

10. CSAP Catur Sentosa Adiprana Tbk

11. HERO Hero Supermarket Tbk

12. KOIN Kokoh Inti Arebama Tbk


(70)

Josephine H.S : Pengaruh Perputaran Persediaan Terhadap Rentabilitas Ekonomis Pada Perusahaan Dagang Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI), 2009.

USU Repository © 2009 Lampiran 2

Data Variabel Penelitian Tahun 2005

n Kode

Emiten

Perputaran Persediaan (kali)

Rentabilitas Ekonomis (%)

1 EPMT 7,31 15,28

2 FISH 11,9 3,93

3 MICE 2,95 10,07

4 SDPC 7,18 8,51

5 TGKA 10 3,14

6 ACES 5,3 19,07

7 MPPA 7,25 6,74

8 TRIL 0,32 8,79

9 RALS 8,73 13,68

10 CSAP 4,97 6,97

11 HERO 8,5 2,46

12 KOIN 5,876 0,99

13 MAPI 3,24 10,07

Data Variabel Penelitian Tahun 2006

n Kode

Emiten

Perputaran Persediaan (kali)

Rentabilitas Ekonomis (%)

1 EPMT 7,27 14,95

2 FISH 9.0 4,65

3 MICE 2.58 24,68

4 SDPC 8,05 10,2

5 TGKA 7,0 4,0

6 ACES 4,16 22,28

7 MPPA 7,81 6,64

8 TRIL 0,49 9,77

9 RALS 9,2 14,13

10 CSAP 5,27 5,147

11 HERO 8,85 4,95

12 KOIN 4,46 1,31


(1)

Josephine H.S : Pengaruh Perputaran Persediaan Terhadap Rentabilitas Ekonomis Pada Perusahaan Dagang Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI), 2009.

USU Repository © 2009

Lampiran 5

Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N

39

Normal Parameters

a

Mean

.0000000

Std. Deviation

5.68161272

Most Extreme Differences

Absolute

.191

Positive

.191

Negative

-.101

Kolmogorov-Smirnov Z

1.195

Asymp. Sig. (2-tailed)

.115

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data


(2)

Josephine H.S : Pengaruh Perputaran Persediaan Terhadap Rentabilitas Ekonomis Pada Perusahaan Dagang Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI), 2009.

USU Repository © 2009


(3)

Josephine H.S : Pengaruh Perputaran Persediaan Terhadap Rentabilitas Ekonomis Pada Perusahaan Dagang Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI), 2009.

USU Repository © 2009


(4)

Josephine H.S : Pengaruh Perputaran Persediaan Terhadap Rentabilitas Ekonomis Pada Perusahaan Dagang Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI), 2009.

USU Repository © 2009

lampiran 6


(5)

Josephine H.S : Pengaruh Perputaran Persediaan Terhadap Rentabilitas Ekonomis Pada Perusahaan Dagang Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI), 2009.

USU Repository © 2009

Lampiran 7

Hasil Uji Autokorelasi

Model Summary

b

Model

R

R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

Durbin-Watson

1

.307

a

.094

.070

5.75788

2.259

a. Predictors: (Constant), ITO

b. Dependent Variable: RE


(6)

Josephine H.S : Pengaruh Perputaran Persediaan Terhadap Rentabilitas Ekonomis Pada Perusahaan Dagang Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI), 2009.

USU Repository © 2009

Lampiran 8

Hasil Uji Hipotesis (Uji t)

Coefficients

a

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t

Sig.

B

Std. Error

Beta

1

(Constant)

13.257

2.123

6.246

.000

ITO

-.648

.330

-.307

-1.962

.057


Dokumen yang terkait

Pengaruh Perputaran Piutang dan Perputaran Persediaan terhadap Rentabilitas Ekonomis Pada Perusahaan Dagang yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

18 94 84

Pengaruh perputaran kas dan perputaran persediaan terhadap rentabilitas perusahaan tekstil dan garmen yang terdaftar di bursa efek indonesia (bei)

7 125 98

Pengaruh Perputaran Piutang dan Persediaan Terhadap Rentabilitas Ekonomi Pada Perusahaan Dagang yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

15 110 86

Pengaruh Perputaran piutang dan Perputaran persediaan Terhadap Rentabilitas ekonomis Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

20 278 94

PENGARUH MODAL KERJA, PERPUTARAN PIUTANG DAN PERPUTARAN PERSEDIAAN TERHADAP RENTABILITAS EKONOMI PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

4 3 106

PENGARUH PERPUTARAN KAS, PERPUTARAN PIUTANG DAN PERPUTARAN PERSEDIAAN TERHADAP LABA USAHA PADA PERUSAHAAN DAGANG YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

10 68 112

BAB II - Pengaruh Perputaran Piutang dan Perputaran Persediaan terhadap Rentabilitas Ekonomis Pada Perusahaan Dagang yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 2 19

PENGARUH PERPUTARAN PIUTANG DAN PERPUTARAN PERSEDIAAN TERHADAP RENTABILITAS EKONOMIS PADA PERUSAHAAN DAGANG YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

1 2 11

Pengaruh perputaran kas dan perputaran persediaan terhadap rentabilitas perusahaan tekstil dan garmen yang terdaftar di bursa efek indonesia (bei)

1 5 12

PENGARUH PERPUTARAN KAS, PERPUTARAN PIUTANG DAN PERPUTARAN PERSEDIAAN TERHADAP LABA USAHA PADA PERUSAHAAN DAGANG YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 1 22