Aspek Pengukuran Metode Pengukuran

c. Data antropometri yang berdistribusi normal didapat dengan uji kenormalan data One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test d. Setelah itu data dikelompokkan sesuai dengan prinsip perancangan.

3.6.1 Aspek Pengukuran

A. Pengukuran pada penelitian ini adalah pengukuran terhadap dimensi tubuh pekerja dengan menggunakan Martin Human Body Measuring dan Kursi antropometri Model ST 100. Adapun ukuran-ukuran tubuh yang diukur meliputi: 1. Tinggi popliteal tpo: merupakan jarak vertikal dari lantai sampai bagian bawah paha. 2. Pantat popliteal pp: Subjek duduk tegak. merupakan jarak horizontal dari bagian terluar pantat sampai kelekukan lutut sebelah dalam popliteal. Paha dan kaki bagian bawah membentuk sudut 45. 3. Lebar pinggul lp: Subjek duduk tegak. jarak horizontal dari bagian terluar pinggul sisi kanan kebagian terluar sisi kiri. 4. Lebar bahu lb: ukur jarak horizontal antara kedua lengan keatas.Subjek duduk tegak dengan lengan atas merapat ke badan dan lengan bawah direntangkan ke depan. 5. Tinggi duduk tegak tdt: ukur jarak vertikal dari permukaan alas duduk sampai atas kepala.Subjek duduk tegak dengan mata memandang lurus kedepan dan lutut membentuk sudut 45 6. Tinggi bahu duduk tbd: ukur jarak vertikal dari permukaan alas duduk sampai ujung tulang bahu yang menonjol pada saat subjek duduk jongkok tegak. Universitas Sumatera Utara 7. Panjang lengan bawah plb: subjek berdiri tegak, tangan disamping, ukur jarak dari siku sampai pergelangan tangan. 8. Tinggi siku duduk duduk tsd: ukur jarak vertikal dari permukan alas duduk sampai ujung bawah siku tangan. Subjek duduk tegak dengan lengan atas vertikal disisi badan dan lengan bawah membentuk sudut siku-siku dengan lengan bawah 9. Panjang telapak kaki ptk: Diukur dari tumit sampai jari kaki yang terpanjang. 10. Tebal paha tp: Subjek duduk tegak, ukur jarak dari permukaan alas duduk sampai permukaan atas paha. 11. Jangkauan tangan jt: Ukur jarak horizontal dari punggung sampai ujung jari tengah. Subjek berdiri tegak dengan betis, pantat dan punggung merapat ke dinding, tangan direntangkan secara horizontal kedepan. 12. Tinggi mata duduk tmd: ukur jarak vertikal permukaan alas duduk sampai ujung mata bagian dalam. Subjek duduk jongkok dan memandang lurus kedepan. 13. Pantat ke lutut pkl: Subjek duduk tegak. Ukur jarak horizontal dari bagian terluar pantat sampai kelutut. Paha dan kaki bagian bawah membentuk sudut 45. 14. Rentang tangan rt: ukur jarak horizontal dari ujung jari terpanjang tangan kiri sampai ujung jari terpanjang tangan kanan. Subjek berdiri tegak dengan dan kedua tangan direntangkan horizontal kesamping sejauh mungkin. 15. Rentang siku rs: Subjek duduk tegak dengan lengan atas direntangkan kesamping sebatas siku dan lengan bawah merapat kedada. Ukur jarak horizontal dari bagian terluar siku sisi kiri sampai bagian terluar siku sisi kanan. 16. Lebar kaki lk: Diukur dari sisi luar ibu jari kaki sampai sisi luar jari kelingking kaki. Universitas Sumatera Utara 17. Panjang jari 1 pj1: Diukur dari pangkal ruas jari 1 sampai ujung jari 1. Jari-jari subjek merentang lurus dan sejajar. 18. Panjang jari 2 pj2: Diukur dari pangkal ruas jari 2 sampai ujung jari 2. Jari-jari subjek merentang lurus dan sejajar 19. Panjang jari 3 pj3: Diukur dari pangkal ruas jari 3 sampai ujung jari 3. Jari-jari subjek merentang lurus dan sejajar 20. Panjang jari 4 pj4: Diukur dari pangkal ruas jari 4 sampai ujung jari 4 . Jari-jari subjek merentang lurus dan sejajar. 21. Panjang jari 5 pj5: Diukur dari pangkal ruas jari 5 sampai ujung jari 5. Jari-jari subjek merentang lurus dan sejajar 22. Lebar jari 2,3,4,5 lj1: diukur .dari sisi luar jari telunjuk sampai sisi luar jari kelingking. Jari-jari subjek lurus merapat satu sama lain. 23. Lebar tangan lt: Diukur dari sisi luar ibu jari sampai sisi luar jari kelingking. Posisi jari subjek lurus merapat satu sama lain. B. Nordic Standar Kuesioner : instrument penelitian berupa kuisioner yang menunjukkan keluhan rasa sakitnyeri yang dirasakan tubuh pekerja akibat bekerja. Untuk melihat perbedaan rasa nyeri yang dialami, wawancara pada pekerja dilakukan pada saat mulai pukul 08.00 wib kemudian pada saat istirahat pukul 12.00 wib dan setelah berhenti bekerja pukul 17.00 wib. Pengukuran keluhan Muskuloskletal dengan Nordic Standar Questionaire dengan skala Likert berbentuk check list, dengan empat cut point sebagai berikut :A : Tidak Sakit B : Agak Sakit C : Sakit D : Sangat Sakit Universitas Sumatera Utara Nordic Standar Questionaire mempunyai 28 item pertanyaan yang terdiri dari 4 katagorik. Sehingga didapatlah total skor 28 x 4 = 112, untuk mendapatkan data dengan skala interval maka total skor keseluruhan dibagi 4 112 4 = 28, dengan demikian maka didapatlah range sebagai berikut : ¾ Pengukuran pertama jam 08.00 Wib, dibagi atas 4 katagorik ukuran mulai dari 1. A Tidak Sakit jika responden memiliki total skor 1 - 28 2. B Agak sakit jika responden memiliki total skor 29 - 56 3. C Sakit jika responden memiliki total skor 57 - 84 4. D Sangat sakit jika responden memiliki total skor 85 - 112 ¾ Pengukuran kedua jam 12.00 Wib, dibagi atas 4 katagorik ukuran mulai dari : 1. A Tidak Sakit jika responden memiliki total skor 1 - 28 2. B Agak sakit jika responden memiliki total skor 29 - 56 3. C Sakit jika responden memiliki total skor 57 - 84 4. D Sangat sakit jika responden memiliki total skor 85 - 112 ¾ Pengukuran pertama jam 17.00 Wib, dibagi atas 4 katagorik ukuran mulai dari : 1. A Tidak Sakit jika responden memiliki total skor 1 - 28 2. B Agak sakit jika responden memiliki total skor 29 - 56 3. C Sakit jika responden memiliki total skor 57 - 84 4. D Sangat sakit jika responden memiliki total skor 85 - 112 Tabel 3.1 Aspek Pengukuran No Variabel Defenisi Oprasional Katagori Alat Ukur Skala Ukur 1 Gangguan Muskuoskletal Adalah gangguan pada bagian- bagian otot skeletal yang di rasakan oleh seseorang mulai dari keluhan sangat ringan sampai sangat sakit A.Tidak Sakit = Skor 1 – 28 B.Agak sakit = Skor 29 – 56 C.Sakir = Skor 57 - 84 D.Sangat Sakit= Skor 85 - 112 Nordic Standar Kuesioner Ordinal Universitas Sumatera Utara 2 Alat Bantu Kerja Kereta Beroda Sederhana Adalah bagian dari fasilitas kerja yang dirancang dan dibuat berdasarkan data antrometri pekerja berguna untuk memudahkan penggunanya dalam melakukan pekerjaan secara aman dan nyaman Martin Human Body Measuring dan Kursi antropometri Model ST 100 Interval 3.7 Metode Analisis Data Teknik analisa data yang digunakan pada penelitian ini adalah statistik analitik kuantitatif. Data dari antropometri pekerja akan dilakukan uji keseragaman dan kecukupan data serta uji kenormalan dengan uji kolmogorov-smirnov untuk merancang Alat bantu Kereta Beroda Sederhana yang ergonomis. Analisa data untuk melihat perbedaan keluhan gangguan muskuloskletal sebelum dan sesudah pemakaian kereta beroda sederhana di gunakan uji Wilcoxon. Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL PENELITIAN

4.1 Gambaran Umum Industri Rumah Tangga Pembuatan Batu-bata U

saha pembuatan batu-bata di Desa Paya lombang Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten Serdang Bedagai adalah suatu usaha industri rumah tangga yang tergolong Usaha Kecil Menengah yang bergerak dalam bidang pembuatan batu-bata secara cetak basah. Usaha ini dimulai kira-kira 10 sampai 15 tahun yang lalu. Sebagai suatu industri rumah tangga pembuatan batu-bata ini setiap rumah minimal melibatkan 2 dua sampai 3 tiga orang pekerja yang terdiri dari Ayah sebagai penyedia bahan baku atau lumpur dan dibantu oleh Ibu atau mungkin ditambah dengan seorang anak perempuan keluarga tersebut sebagai pencetak batu-bata. Batu-bata di Desa Paya Lombang ini dibuat pada saat waktu luang mereka diantara masa tanam padi sebagai usaha sampingan mereka untuk menambah penghasilan keluarga. Hasil produksi Batu-bata di Desa Paya Lombang ini dipasarkan kepada para agen atau tengkulak batu-bata yang kemudian memasarkannya ke daerah Sibolga, Tarutung, Parapat Siantar dan ada juga yang dipasarkan sampai kedaerah Kandis Riau dan Bagan Batu. Selain pemasaran ke kota-kota tersebut batu-bata juga dipasarkan di desa-desa sekitar Desa Paya Lombang. 4.1.1 Proses Produksi Dalam hal ini proses pembuatan batu-bata dilakukan dengan cara cetak basah, dimana proses ini diawali dengan : Universitas Sumatera Utara