BAB V PEMBAHASAN
5.1 Karakteristik Pekerja
Karakteristik responden yang berjumlah 20 orang diperoleh dari hasil wawancara meliputi umur, pendidikan, masa kerja dan lama pencetakan sebelum dan sesudah intervensi,
dapat dilihat pada tabel 4.6.
Dari hasil penelitian diperoleh distribusi frekuensi kelompok umur tertinggi berada pada kelompok umur 36 – 40 tahun yaitu 50 . Hal ini menunjukkan bahwa umur
responden masih dalam usia produktif. Distribusi pendidikan responden yang tertinggi berada pada tingkat SD yaitu
sebanyak 70 . Hal ini menyatakan bahwa pendidikan responden adalah rendah sehingga sulit untuk menerima dan menyesuaikan dengan metoda kerja yang baru.
Distribusi frekuensi masa kerja responden yang tertinggi berada pada masa kerja 5 – 10 tahun sebanyak 60 . Hal ini menyatakan bahwa masa kerja responden sudah
tergolong lama sehingga mereka sudah lama terpapar oleh kondisi kerja yang tidak ergonomis sehingga keluhan muskuloskletal yang mereka alami tentunya akan
membutuhkan waktu yang lama pula untuk pemulihannya.
5.2 Waktu Baku Pencetakan Sebelum Dan Sesudah Intervensi
Dari penilaian perbandingan waktu baku proses pencetakan sebelum dan sesudah intevensi pada kelompok perlakuan 33,1 detik
56,8 detik, dapat dilihat pada tabel 4.7. Hal ini terjadi pertambahan waktu dalam satu kali pencetakan sebelum dan
Universitas Sumatera Utara
sesudah menggunakan kereta beroda sederhana dikarenakan perlu adanya penyesuaian waktu terhadap suatu alat yang baru, juga diperlukannya suatu latihan yang cukup guna
beradaptasi dengan alat dan metoda yang baru tersebut.
Menurut Sutalaksana,1982, dari kemampuan kerja, setiap pekerja memerlukan suatu periode waktu untuk menguasai pekerjaanya. Hal ini ditunjukkan oleh kurva belajar atau kurva
penyesuaian pekerjaan oleh pekerja sejak mengenal pekerjaan sampai terbiasa. Walaupun operator yang baik telah didapat, kadang-kadang pelatihan masih diperlukan
bagi operator tersebut terutama jika kondisi dan cara kerja yang dipakai tidak sama dengan yang biasa dijalankan operator.
Hal ini terjadi jika yang diukur adalah sistem kerja baru sehingga operator tidak berpengalaman menjalankannya. Apa lagi bila sistem kerja selama ini sudah ada, kemudian
terjadi perubahan rancangan ynga dilakukan. Dalam hal ini operator harus dilatih terlebih dahulu. Jadi operator dapat diukur setelah dia terbiasa dengan kondisi dan cara kerja yang baru.
Sutalaksana, 2006 Tingkat
Penguasaan
v Waktu Gambar .19 Kurva Belajar
Universitas Sumatera Utara
Tingkat Penguasaan dan Waktu Menurut Kurva Belajar Sutalaksana, 2006 Gambar.19. menunjukkan kurva pengembangan penguasaan pekerjaan oleh operator sejak
mulai mengenal sampai terbiasa. Lengkungannya dikenal sebagai lengkungan belajar Learning Curve. Operator baru dapat diukur bila sudah berada pada tingkat penguasaan maksimum yang
ditunjukkan oleh garis stabil mendatar pada kurva. Menurut Siswanto1988 yang dikutip oleh David Hendry Widjaya 2004
Learning CurveExperience Curve adalah sebuah istilah untuk menandai prilaku manusia didalam
melaksanakan kegiatnya. Semakin sering seseorang mengerjakan sesuatu maka semakin berpengalaman ia mengerjakan kegiatan itu sehingga semakin cepat waktu yang diperlukan untuk
menyelesaikannya.
5.3 Data Antropometri