statistik dengan uji Anova satu arah diperoleh nilai p=0.6 p0,05 atau Ho
1
dan Ho
3
diterima yang berarti tidak ada perbedaan yang signifikan di antara kelompok perlakuan hewan uji.Walaupun demikian jika dilihat dari rata-rata kadar Pb darah di
antara kelompok perlakuan terdapat kecendrungan terjadinya penurunan kadar Pb darah mencit antara kelompok perlakuan K1 kontrol Pb dibandingkan dengan
kelompok perlakuan P1, P2, P3, P4, P5, dan P6.
4.1.2. Aktivitas Enzim h-ALAD
Plumbum dapat mempengaruhi aktivitas enzim h-ALAD,untuk mengetahui
pengaruh pemberian kitosan pada mencit yang diberi larutan Pb asetat secara oral selama 14 hari terhadap aktivitas enzim tersebut telah dilakukan penelitian dan
diperoleh rata-rata aktivitas enzim h-ALAD pada Gambar 6 berikut.
Rata-Rata Akivitas Enzim DALAD Mencit
0.2 0.4
0.6 0.8
1 1.2
1.4
Perlakuan
R e
ra ta
A k
ti vi
ta s E
n zi
m D
A L
A D
m ikr
om ol
P B
G j
a m
L e
ri tr
os it
Akt ivit as enzim
Aktivitas enzim 0.63 0.72 0.66 1.2 0.33 0.55 0.43 0.61 0.49 0.9 K0
K1 K2
K3 P1
P2 P3
P4 P5
P6
Gambar 6. Grafik Rata-Rata Aktivitas Enzim h-ALAD
Keterangan : K0 = Kelompok kontrol aquades
K1 = Kelompok kontrol Pb yang diberi larutan Pb asetat 25 mgkg BB
Suharsih : Pengaruh Derajat Deasetilasi Kitosan Terhadap Kadar Plumbum Pb darah dan Aktivitas Enzim Delta Aminolevulinic Acid Dehydratase O-Alad Mencit
Albino Mus musculus L., 2008. USU e-Repository © 2008.
Suharsih : Pengaruh Derajat Deasetilasi Kitosan Terhadap Kadar Plumbum Pb darah dan Aktivitas Enzim Delta Aminolevulinic Acid Dehydratase O-Alad Mencit
Albino Mus musculus L., 2008. USU e-Repository © 2008.
K2 = Kelompok kontrol asetat yang diberi larutan asetat 1 K3 = Kelompok kontrol kitosan yang diberi larutan kitosan
P1 = Kelompok perlakuan yang diberi larutan Pb asetat 25 mgg BB + kitosan A 1 P2 = Kelompok perlakuan yang diberi larutan Pb asetat 25 mgg BB + kitosan A 2
P3 = Kelompok perlakuan yang diberi larutan Pb asetat 25 mgg BB + kitosan B 1 P4 = Kelompok perlakuan yang diberi larutan Pb asetat 25 mgg BB + kitosan B 2
P4 = Kelompok perlakuan yang diberi larutan Pb asetat 25 mgg BB + kitosan C 1 P5 = Kelompok perlakuan yang diberi larutan Pb asetat 25 mgg BB + kitosan C 2
Kitosan A = Kitosan dengan derajat deasetilasi 64 Kitosan B = Kitosan dengan derajat deasetilasi 65
Kitosan C = Kitosan dengan derajat deasetilasi 75
Berdasarkan data dari Gambar 6 tersebut dapat dilihat bahwa pada kelompok K3 kontrol kitosan memiliki aktivitas enzim
h-ALAD tertinggi dibandingkan dengan kelompok perlakuan yang lain. Sedangkan kelompok P1 memiliki aktivitas
enzim h-ALAD terendah dibandingkan dengan kelompok perlakuan yang lain.
Kelompok K1 kontrol Pb memiliki aktivitas enzim h-ALAD lebih tinggi
dibandingkan dengan kelompok K0, K2, P1, P2, P3, P4, dan P5. Berdasarkan hasil analisis statistik dengan uji anova satu arah diperoleh nilai
p=0.009 p0,05 atau Ho
2
ditolak yang berarti ada pengaruh derajat deasetilasi kitosan terhadap aktivitas enzim
h-ALAD. Kemudian untuk melihat perbedaan antar kelompok perlakuan dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil Least Significant
Difference, diperoleh perbedaan antar kelompok perlakuan seperti pada Tabel 3. Tabel 3. Hasil Uji Beda Nyata Terkecil Rata-Rata Aktivitas Enzim
h-ALAD pada Kelompok
Perlakuan
Perlakuan K0 K1 K2 K3 P1 P2 P3 P4 P5 P6 K0
ns ns ns ns ns ns ns ns K1 ns
ns ns ns ns ns ns ns K2 ns
ns ns ns ns ns ns ns
K3 ns
P1 ns ns ns
ns ns ns ns P2
ns ns ns ns ns ns ns ns
P3 ns ns ns ns ns
ns ns
P4 ns ns ns ns ns ns
ns ns P5
ns ns ns ns ns ns ns P6
ns ns ns ns ns ns Keterangan : ns = tidak berbeda nyata
= berbeda nyata
Dari hasil uji BNT pada Tabel 3 tersebut aktivitas enzim h-ALAD pada
kelompok K3 kontrol kitosan berbeda nyata p0,05 dengan semua kelompok perlakuan K0, K1, K2, P1, P2, P3, P4, P5 kecuali dengan kelompok P6. Sedangkan
kelompok P6 berbeda nyata dengan kelompok P1, P3, dan P5 yang berarti ada pengaruh konsentrasi kitosan terhadap aktivitas enzim
h-ALAD Ho
4
ditolak.
4.1.3. Kadar Hemoglobin