dipromosikan. Keberadaan karakter fisik seorang sales promotion girl tersebut, secara fungsional dapat mengangkat citra produk, terutama produk
konsumsi langsung. Inilah yang menjadi dasar batasan untuk diteliti menggunakan studi
semiotika oleh Chalres S.Pierce dengan mengkategorikan ikon, indeks, dan
simbol.
3.3 Korpus
Korpus pada penelitian ini adalah kritik sosial karikatur Sri Mulyani dalam situs INILAH.COM yang dimuat tanggal 02 Februari 2011 dengan
ikon gambar sosok seseorang Sri Mulyani, sebuah kantong uang yang berada disamping Sri Mulyani dan tulisan “Komisi 1 ” pada kantong
uang. Index ditunjukkan dengan beberapa tulisan, seperti “Ayo…Pinjem Dari IMF Lagi Dipilih… Dipilih Paketannya…” yang seolah-olah
diucapkan oleh Sri Mulyani, tulisan “mbak sri… SPG model baru” yang diberikan warna merah pada tulisan SPG-nya untuk mempertegas kata SPG,
serta butiran-butiran air yang keluar dari mulut dan di atas kepala Sri Mulyani. Ekspresi wajah, gerakan tubuh, serta isyarat tangan yang
menggambarkan bahwa sedang mempromosikan sesuatu sambil tersenyum. Simbol ditunjukkan oleh koin yang berada di bawah katong uang.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
3.4 Unit Analisis
Untuk mempermudah interpretasi dari digunakan tiga hubungan dalam menyelami semiotik karikatur pada karikatur Sri Mulyani dalam situs
INILAH.COM, mengekspresikan kekecewaan karikaturis terhadap Sri Mulyani. Dimana kemudian diinterpretasikan dengan menggunakan ikon
icon, indeks index, simbol symbol.
3.4.1 Ikon
Pada karikatur Sri Mulyani dalam situs INILAH.COM ditunjukkan dengan gambar sosok seseorang Sri Mulyani, sebuah kantong uang yang
berada disamping Sri Mulyani.
3.4.2 Indeks
Pada karikatur Sri Mulyani dalam situs INILAH.COM ditunjukkan dengan tulisan “Ayo…Pinjem Dari IMF Lagi Dipilih… Dipilih
Paketannya…” yang seolah-olah diucapkan oleh Sri Mulyani, tulisan “mbak sri… SPG model baru” yang diberikan warna merah pada tulisan SPG-nya
untuk mempertegas kata SPG, tulisan “Komisi 1 ” pada kantong uang, serta butiran-butiran air yang keluar dari mulut dan di atas kepala Sri
Mulyani. Ekspresi wajah, gerakan tubuh, serta isyarat tangan yang menggambarkan bahwa sedang mempromosikan sesuatu sambil tersenyum.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
3.4.3 Simbol
Pada karikatur Sri Mulyani INILAH.COM ditunjukkan oleh gambar koin yang berada di bawah kantong uang.
Sehingga penempatan tanda-tanda dalam karikatur Sri Mulyani dalam situs INILAH.COM di atas, yang mana sebagai ikon, mana sebagai indeks,
dan mana sebagai simbol tersebut hanya sebatas subjektifitas peneliti, bukan menjadi sesuatu yang mutlak, karena hal ini kembali lagi kepada sudut
pandang khalayak yang memaknai karikatur Sri Mulyani dalam situs INILAH.COM sesuai dengan kebutuhan masing-masing.
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitian ini melakukan pengamatan secara langsung pada karikatur Sri Mulyani dalam situs INILAH.COM dimuat
tanggal 02 Februari 2011. Pengumpulan data dalam penelitian ini, melalui bahan studi kepustakaan, bahan-bahan yang dapat dijadikan referensi serta
penggunaan internet. Selanjutnya data-data akan dianalisis berdasarkan landasan teori semiotik Peirce dan data dari penelitian ini kemudian akan
digunakan untuk mengetahui penafsiran makna karikatur Sri Mulyani dalam situs INILAH.COM dimuat tanggal 02 Februari 2011.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
3.6 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif. Data yang dikumpulkan berupa kata-kata dan gambar. Hal ini
disebabkan adanya penerapan metode kualitatif, selain itu semua yang dikumpulkan kemungkinan menjadi jawaban terhadap objek yang diteliti.
Analisis data dilakukan dalam penelitian ini berdasarkan model semiotik dari Charles Sanders Peirce, yaitu sistem tanda sign dalam karikatur yang
dijadikan Korpus sample dalam penelitian, dikategorikan kedalam tanda dengan acuannya yang dibuat oleh Charles Sanders Peirce terbagi dalam
tiga kategori yaitu ikon icon, indeks index, dan simbol symbol. Dengan studi semiotik penelitian dapat memaknai gambar dan pesan
yang terdapat dalam karikatur Sri Mulyani dalam situs INILAH.COM serta membentuk berbagai pemaknaan terhadap karikatur ini. Karikatur Sri
Mulyani dalam situs INILAH.COM akan diinterpretasikan dengan cara mengindentifikasi tanda-tanda yang terdapat dalam setiap penggambaran
karikatur, untuk mengetahui makna yang ada dalam karikatur tersebut. Untuk mengetahui hubungan antara tanda, penggunaan tanda dan
realitas eksternal dapat dilakukan dengan menggunakan model semiotik dari Peirce. Sistem tanda gambar, warna, perilaku non verbal dan atribut
pendukung yang digunakan sebagai indikator pengamatan dalam penelitian kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif karikatur Sri Mulyani
dalam situs INILAH.COM dimuat tanggal 02 Februari 2011.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Yang dikupas oleh teori segitiga makna adalah persoalan bagaimana makna muncul dari sebuah tanda ketika tanda itu digunakan oleh sesorang
ketika akan berkomunikasi. Konsekuensinya, tanda signrepresentamen selalu terdapat dalam hubungan triadic, yakni ground, object, dan
interpretant. Atas dasar hubungan ini, Pierce mengadakan klasifikasi tanda.
Tanda yang dikaitkan dengan ground dibaginya menjadi Qualisign, Sinsign, dan Legsign. Qualisign adalah kualitas yang ada pada tanda, misalnya kata-
kata kasar, keras, lemah,lembut, dan merdu. Sinsign adalah eksistensi actual benda atau peristiwa yang ada pada tanda, misalnya kata kabur atau keruh
ada pada urutan kata air sungai keruh yang menandakan bahwa ada hujan di hulu sungai. Legsign adalah norma yang dikandung oleh tanda, misalnya
rambu-rambu lalu lintas yang menandakan hal-hal yang boleh atau tidak boleh dilakukan oleh manusia. Berdasarkan pada Interpretant, tanda
signrepresentamen dibagi atas rheme, dicent sign atau dicisign dan argument. Rheme
adalah tanda yang memungkinkan orang menafsirkan berdasarkan pilihan. Misalnya, orang yang merah matanya dapat saja
menandakan bahwa orang tersebut mengalami iritasi, atau menderita penyakit mata, bahkan dapat disebut juga orang tersebut sedang menangis.
Dicent sign atan dicisign adalah tanda sesuai dengan kenyataan. Misalnya,
apabila di suatu jalan sering terjadi kecelakaan, maka di tepi jalan harus dipasang rambu-rambu yang menunjukkan di area tersebut sering terjadi
kecelakaan. Argument adalah tanda yang langsug memberi alasan tertentu.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian dan Penyajian Data